menghitung atau mengukur persentase asupan makanan untuk pola hidup sehat, dapat digunakan petunjuk Guloh Cisar dibawah ini Tjokroprawiro, 2008 gambar 2.13.
ASK-DNC JAS-BUKKET
: J erohan, Alkohol, Sarden - Burung Dara, Unggas, Kaldu, Kacang-kacangan, Emping, Tape
Bowels, Alcohol, Sardines - Pigeon, Fowls, Meat-Broth, Peanuts, Beaten Nut, Fermented Cassava
C I
S A
R
6 7
8 9
10 AVOID INACTIVITIES;
DO EXERCISE: REGULAR CHECK-UP
STOP CIGARETTE SMOKING TAKE 6-7 HOUR SLEEPDAY STRESS WILL BE MINIMIZED
STOP ALCOHOL
+300 kcald or 3 km
walk
+Sit up 50-200 xday
G U
L O
H
1 2
3 7
8 CONSUME LOW LIPID DIET: TEK-KUK-CS2
RESTRICT PURINE U INTAKE : JAS-BUKKET
LIMIT SUGAR or GLUCOSE CONSUMPTION No OBESITY WC :
♂ 90cm ♀ 80cm CHECK BLOOD PRESSURE REGULARLY
for HYPERTENSIVE Pts Less than 3 g Saltday
PRACTICAL DAILY GUIDELINES FOR HEALTHY LIFESTYLE
GULOH–CISAR : 10 THERAPEUTIC LIFESTYLE CHANGES TLC
S
Clinical Experiences : Tjokroprawiro 1995-2010
TEK-KUK-CS2 : TE
lor, Keju - Kepiting, Udang, Kerang - Cumi, Susu, Santen
Egg, Cheese - Crab, Shrimp, Mussel - Squid, Milk, Coconut - Juice MetS DM are
More Sensitive to Na–Intake
Recommended Food Supplements : Green Bean, Onions, Green Tea, Pepper, ARGININE, TKW-PJKA-BK
Regular Exercise plus Moderate Caloric Restriction Minus 13 of Total Calories to Reach Targeted WC
MABUK : Mrica, Apel, Brokoli, Udang, Kacang-kacangan Chromium is Beneficial for
Rich in Chromium Pepper, Apple, Brocoli, Shrimp, Peanuts
the MetS plus DM
G = Glucose C = Cigarette
U = Uric Acid I = Inactivity
L = Lipids S = Stress
O = Obesity A = Alcohol
H = Hypertension R = Regular Check Up
18
Gambar 2.13 Petunjuk Praktis dari Pola Hidup Mandiri untuk hidup sehat Clinical Experience; Tjokroprawiro 1995-2010
d Natrium
Selain diet untuk penurunan BB, ada diet lain yang berhubungan dengan pengaturan TD Appel et al, 2006. Terdapat hubungan positif antara asupan natrium dengan TD dan pembatasan natrium telah
terbukti menjadi strategi penting untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi Johnson et al,2001.
2.3.2 Latihan Jasmani
Latihan jasmani merupakan bahagian integral dalam manajemen obesitas, sesuai dengan derajat penyakit penyerta. Latihan jasmani tidak saja meningkatkan pengeluaran energi dan menurunkan fat tetapi
juga mencegah penurunan masa tubuh untuk yang kurus, memperbaiki kebugaran kardiorespirasi, menurunkan risiko kardiometabolik akibat obesitas, dan meningkatkan kepercayaan diri. Latihan jasmani
aerob dapat memperbaiki aliran oksigen ke otot dan meningkatkan penggunaan sejumlah besar simpanan fat glikogen. Kebugaran kardiorespirasi dan peningkatan aktivitas fisik terbukti berbanding terbalik
dengan kematian penyakit serebrovaskular, gangguan toleransi gula darah, dan DM Tipe 2. Aktivitas fisik dapat meramalkan kejadian simet, sebagai contoh bahwa latihan jasmani yang lebih rendah akan
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan insiden, sedangkan yang lebih tinggi melindungi dari simet Ekelund et al, 2005. Mempertahankangula darah normal sewaktu istrahat dan latihan jasmani bergantung kepada koordinasi,
integrasi syaraf simpatis, dan sistem endokrin. Kontraksi otot akan meningkatkan ambilan glukosa, dan kadar glukosa darah dipertahankan oleh produksi glukosa hati secara glikogenolisis, glukoneogenesis, dan
mobilisasi ALB Suh et al, 2007. Gula darah tidak banyak berubah kecuali pada waktu latihan jasmani yang lama dan sedangkan glikogen akan cepat menurun. Risiko terjadi hipoglikemia akibat latihan
jasmani menjadi minimal jika tidak menggunakan insulin atau obat hipoglikemia oral Colberg et al, 2010.
Hanya sedikit penelitian mengenai lipid dan lipoprotein pada DM Tipe 2. Dari data yang telah dilaporkan terlihat bahwa latihan jasmani aerobik akan menurunkan kolesterol total, LDL, dan
meningkatkan HDL Kadoglou et al, 2007. Respon lipid terhadap latihan jasmani beragam, terhadap penurunan LDL sedikit sedangkan HDL atau trigliserid tidak ada. Kombinasi penurunan BB dan latihan
jasmani lebih efektif dibanding latihan jasmani aerobik saja. KajianDa Qing di China mendapatkan bahwa pengobatan dengan latihan jasmani dapat menurunkan
risiko diabetes sebesar 46, 42 dengan diet dan latihan jasmani, dan 31 dengan diet saja Pan et al, 1997. Lama waktu melakukan latihan jasmani yang disarankan adalah 30 menit selama 5 hariminggu.
Latihan jasmani ini akan menurunkan BB 0,5 kgbulan. Untuk mengoptimalkan penurunan BB, latihan jasmani dapat ditingkatkan sampai 60 menit dalam 5 hariminggu. Kegiatan yang dilakukan adalah seperti
berjalan, bersepeda, dan naik tangga Wing, 1999. Intensitas aktivitas fisik yang dianjurkan untuk seseorang bervariasi antara pencapaian 60-80 persen denyut nadi maksimum atau 70 kapasitas oksigen
maksimum VO2 max NIH, 1998.
2.3.3 Obat-obatan