Peneliti Terdahulu Diah Dharmayanti 2006 dalam penelitiannya dengan judul Analisis Respon Konsumen

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Peneliti Terdahulu Diah Dharmayanti 2006 dalam penelitiannya dengan judul Analisis

Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek Brand Extension pada Margarine Merek Filma di Surabaya, menjelaskan keberhasilan minyak goreng Filma di pasaran dapat memicu konsumen untuk juga membeli margarine merek Filma. Margarine merek Filma merupakan hasil perluasan merek brand extension yang dilakukan oleh PT Sinar Mas Group dari produk lama minyak goreng Filma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat sensitivitas respon konsumen terhadap kehadiran margarine merek Filma. Hasil penelitian menunjukkan sensitivitas respon konsumen terhadap brand extension dari minyak goreng menjadi margarine adalah sebesar 5,86 yang termasuk dalam kategori sensitif. Responden yang telah memakai minyak goreng Filma, dengan adanya produk margarine menjadi sensitif atau merespon dengan pengenalan, pengetahuan, kesukaan, pilihan, keyakinan, dan keputusan pembelian terhadap margarine Filma. Perubahan stimuli perluasan merek brand extension dari minyak goreng ke margrine Filma berdasarkan atribut produk dan tahapan hierarchy of effect menunjukkan nilai positif 71. Nilai ini menunjukkan bahwa stimuli yang melekat pada margarine merek Filma mendapat respon lebih tinggi dari para konsumen dibanding dengan minyak goreng Filma yang telah ada sebelumnya. Universitas Sumatera Utara

B. Respon Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Suryani, 2008:6 : Perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumberdaya yang tersedia dan dimiliki waktu, uang dan usaha untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan dikonsumsi. Dalam studi ini juga dikaji tentang apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, dimana mereka membeli dan bagaimana berapa sering membeli dan bagaimana mereka menggunakannya. Kotler dalam Suryani, 2008:7 menyatakan bahwa manajer harus menjawab tujuh pertanyaan berikut: Who constitutes the market ? Occupants What does the market buy ? Objects Why does the market buy ? Objectives Who participates in the buying ? Organizations How does the market buy ? Operations When does the market buy ? Occasions Where does the market buy ? Outlets Sedangkan Loudon dan Bitta dalam Suryani, 2008:7 menjelaskan bahwa: Perilaku konsumen mencakup proses pengambilan keputusan dan kegiatan yang dilakukan konsumen secara fisik dalam pengevaluasian, perolehan penggunaan atau mendapatkan barang dan jasa. Jadi dalam menganalisis perilaku konsumen tidak hanya menyangkut faktor – faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan kegiatan saat pembelian, akan tetapi juga meliputi proses pengambilan keputusan yang menyertai pembelian. Merujuk pada beberapa pengertian tentang perilaku konsumen, maka terlihat bahwa memahami perilaku konsumen bukanlah suatu pekerjaan yang mudah karena banyaknya variabel yang mempengaruhi dan variabel–variabel tersebut saling berinteraksi. Perilaku konsumen merupakan proses yang kompleks dan multi dimensional. Di dalam mempelajari perilaku konsumen ini pemasar tidak hanya berhenti pada perilaku konsumen semata saja namun juga perlu mengkaitkannya Perilaku Konsumen Kompleks dan multi dimensional Universitas Sumatera Utara dengan strategi pemasaran yang akan disusunnya. Strategi pemasaran yang baik pada hakekatnya didasarkan pada apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumennya. Perusahaan yang mampu memahami perilaku konsumen akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar karena dapat menyusun strategi pemasaran yang tepat yang dapat memberikan kepuasan yang lebih baik dibandingkan pesaing. 2. Pengertian Tanggapan Tanggapan memainkan peranan utama dalam bentuk perilaku, tanggapan terhadap merek sering mempengaruhi apakah konsumen akan membeli atau tidak. Tanggapan positif terhadap merek tertentu akan memungkinkan konsumen melakukan pembelian terhadap merek itu, sebaliknya tanggapan negatif akan menghalangi konsumen dalam melakukan pembelian. Menurut Simamora 2003:126 ”respon adalah reaksi konsumen terhadap stimuli tertentu. Kenapa pengertian ini memakai kata ’stimuli tertentu’? Karena, reaksi konsumen bisa berasal dari faktor internal dan eksternal”. Dalam model Kotler dalam Simamora 2003:126, ”yang termasuk stimuli adalah faktor eksternal, yaitu bauran pemasaran produk, harga, tempat, dan promosi dan faktor lingkungan ekonomi, politik, teknologi, dan sosial budaya”. Dengan penjelasan ini, maka pengertian respon dapat diperluas menjadi: ”Reaksi terhadap bauran pemasaran produk, harga, tempat, dan promosi dan faktor lingkungan ekonomi, politik, teknologi, dan sosial budaya tertentu. Jadi respon atau tanggapan itu, bisa terjadi terhadap produk, harga, tempat, promosi, ekonomi, teknologi, politik, dan sosial budaya. Universitas Sumatera Utara Banyak model yang menjelaskan tanggapan konsumen. Ada empat model yang menjelaskan seperti apa proses sampai seseorang membeli suatu produk, yaitu model AIDA, model ”Hierarchy-of-Effect”, model Adopsi Inovasi dan Model Komunikasi. Model Model Model Model AIDA Hierarchy- Adopsi Komunikasi of-Effect Inovasi Area Kognitif Area Afektif Area Behavioral Sumber: Simamora 2002:128 Gambar 2.1: Contoh Model – Model Hierarki Respons Semua model tersebut menunjukkan bahwa proses yang terjadi dalam diri konsumen terjadi secara bertahap. Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah model Hierarchy of Effect. Pada model hierarchy-of-effect, tahap–tahap respons adalah kesadaran awareness, pengetahuan knowledge, suka liking, Attention Awareness Awareness Exposure Reception Cognitive Response Knowledge Attitude Interest Liking Interest Preference Desire Intention Evaluation Conviction Behavior Trial Purchase Action Adoption Universitas Sumatera Utara mejadikan produk sebagai pilihan preference, yakin dengan produk conviction, dan pembelian purchase. a. Kesadaran awareness Kalau pasar sasaran belum mengenal produk, maka perusahaan perlu membuat promosi agar pasar sasaran mengenal produk. Dengan kata lain, pasar sasaran sadar bahwa produk itu ada. Sasaran promosi seperti ini perlu untuk produk–produk baru. b. Pengetahuan knowledge. Bisa saja pasar sasaran kenal, sadar atau ingat nama produk, tetapi tidak tahu banyak mengenai produk. Kalau ingin mencapai tahap ini tentu harus membuat promosi yang informatif. c. Suka liking. Kalau target pasar sasaran sudah kenal dan tahu, bagaimana perasaan mereka terhadap produk? Bisa saja target pasar sasaran menyukai produk, tetapi tidak menempatkannya lebih penting dibanding produk– produk lain yang sama. Jika sudah menempatkan produk sebagai pilihan pertama, maka pasar sasaran sudah sampai pada tahap preferensi dalam model. d. Keyakinan conviction. Bisa saja pasar sasaran sudah menjadikan produk sebagai pilihan, akan tetapi tidak memiliki keyakinan yang pasti mengenai produk. Jika sudah yakin mengenai produk, biasanya orang–orang akan mempromosikannya juga pada orang lain. Jadi, perusahaan dapat memperoleh promosi gratis melalui komunikasi dari mulut ke mulut word- of-mouth communication. e. Pembelian purchase. Inilah tahap terakhir dalam proses. Pada akhirnya, pasar sasaran yang sudah kenal, tahu, suka, menjadikan produk sebagai Universitas Sumatera Utara pilihan dan yakin akan pilihannya, akan membeli produk pada saat yang tepat. 3. Hubungan Tanggapan Konsumen dan Perilaku Konsumen Implikasi pemasaran dari hubungan tanggapan dan perilaku berkaitan dengan pengukuran komponen–komponen kognitif berpikir dan afektif perasaan dari tanggapan pembeli, hasil pengukuran dapat didayagunakan untuk meramalkan perilaku. Perilaku pembeli juga dapat dipengaruhi melalui komponen kognitif dan afektif. 4. Dimensi–dimensi Respon Menurut Simamora 2003:134 dimensi–dimensi respon yaitu : a. Tahap Model apapun yang digunakan, yang namanya respons, selalu terbagi ke dalam tiga area, yaitu area kognitif, area afektif, dan area behavior. Ketiga area ini bisa dibagi ke dalam tahap, tergantung model yang digunakan. Pada model AIDA, respon memiliki 4 tahap, yaitu attention, interest, desire, dan action. Sebuah stimulus dapat mempengaruhi satu, beberapa, atau semua tahap. b. Panjang Sebuah stimulis dapat menciptakan respons panjang atau pendek. Panjang sebuah respon adalah jumlah tahap yang dipengaruhi stimulus, misalkan peneliti menggunakan model AIDA, maka panjang maksiml respon adalah empat. Pada model hierarchy of effect, panjang respon adalah enam. Panjang maksimal dan minimal respon pada setiap model adalah sama. c. Arah Ada dua arah respons bila menggunakan sudut pandang perusahaan, yaitu positif dan negatif. Respon positif terjadi apabila respon mengarah pada perilaku yang diinginkan perusahaan. Kalau menggunakan model AIDA, maka respon positif adalah perhatian, minat, ingin, dan bertindak, sedangkan respon negatif menjadi bingung, tidak berminat, tidak ingin, dan tidak bertindak. d. Lebar Lebar menyatakan: ”Seberapa besar respon yang terjadi pada setiap tahap?” Misalnya, dalam model hierarchy of effect, seseorang sudah sampai pada tahap penyukaan dan respon positif. Pertanyaannya adalah seberapa suka dia, cukup suka, suka, atau sangat suka. Jika respon negatif, apakah cukup tidak suka, tidak suka, atau sangat tidak suka. Universitas Sumatera Utara Lebar maksimal tergantung pada skala yang digunakan. Pada pembahasan ini, peneliti menggunakan skala lima kelas. Perbedaan tingkatan terjadi secara merata. Tabel . 2.1 Tingkatan–tingkatan Respons Positif Tahap Respons Lebar = 1 Lebar = 2 Lebar = 3 Awareness Brand Recognition Familiar with brand Top – of – mind Knowledge Tahu sedikit Tahu banyak Tahu semuanya Liking Cukup suka Suka Sangat suka Preference Second brand alternatives Together with other brand devided brand preference The only one Top– of–hearth alternatives Conviction Cukup yakin Yakin Sangat yakin Purchase Sekedar mencoba Pembeli teratur Pembeli teratur sekaligus mempromosikan produk kepada orang lain Sumber : Simamora 2003:137 Tabel. 2.2 Tingkatan–tingkatan Respons Negatif Tahap Respons Lebar = 1 Lebar = 2 Lebar = 3 Awareness Samar–samar antara ingat dan lupa Lupa, tetapi masih bisa diingatkan Lupa sama sekali Knowledge Cukup bingung Bingung Sangat bingung Liking Cukup tidak suka Tidak suka Sangat tidak suka Preference Merek yang tidak dipilih brand unpreference Menghindari merek Memusuhi merek Conviction Cukup tidak yakin Tidak yakin Sangat tidak yakin Purchase Mengurangi pembelian Menghentikan pembelian kembali repurchase, tetapi tetap memakai produk yang sudah dibeli Mengembalikan produk yang telah dibeli kepada penjual Sumber : Simamora 2003:137 Universitas Sumatera Utara e. Kekuatan Mengukur kekuatan respon harus memperhatikan dua dimensi, yaitu panjang dan lebar. Kekuatan respons diperoleh dengan mengalihkan kedua dimensi ini. Jadi, ∑ = = n i i i xLr Br 1 Pr Keterangan : Br = Kekuatan respon Pri = Panjang respon n = Menyatakan jumlah tahap yang dialami Lri = Lebar respon f. Kecepatan Kecepatan memberikan respons yang berbeda–beda. Ada yang sampai pada tahap pembelian begitu mendapat stimuli. Ada pula yang setelah waktu yang sangat lama baru melakukan pembelian. Bahkan, ada yang tidak sampai pada tahap pembelian sama sekali. g. Lama bertahan Ada respon sesaat, adapula respons yang berlangsung dalam jangka panjang. Persepsi respons yang berlangsung sesaat dinamakan sensasi. Promosi yang dapat merangsang respons dalam waktu singkat digolongkan promosi yang sensasional. 5. Persepsi Konsumen Menurut Setiadi 2003:15 ”Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.” Menurut William J. Stanton dalam Setiadi, 2003:160 ”Persepsi dapat didefinisikan sebagai makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli rangsangan–rangsangan yang kita terima melalui lima indera.” Menurut Webster dalam Setiadi 2003:160 ”Persepsi adalah proses bagaimana stimuli–stimuli itu diseleksi, diorganisasi, dan diinterpretasikan.” 6. Sensitivitas Tanggapan Menurut Simamora 2003:201 ”sensitivitas respon adalah Tingkat perubahan respon sebagai dampak perubahan stimuli. Tingkat perubahan dihitung Universitas Sumatera Utara dengan persentase”. Jadi, sensitivitas tanggapan respon adalah persentase perubahan stimuli”. Secara matematis, kalimat ini dapat ditulis menjadi : S R S r ∆ ∆ = di mana: Sr = Sensitivitas Tanggapan R = Perubahan Tanggapan S = Perubahan Stimuli

C. Merek

Dokumen yang terkait

Analisis Strategi Brand Extension Kecap ABC ke Saus ABC Terhadap Sensitivitas Respon Konsumen (Studi Kasus Pengunjung Carrefour Plaza Medan Fair)

8 282 135

Analisis Strategi Perluasan Merek (Brand Extension) Gatsby Hair Gel ke Gatsby Splash Cologne Terhadap Sensitivitas Respon Konsumen pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

8 112 141

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Pada Perluasan Merek (Brand Extension) Sabun Mandi Lifebuoy ke Shampoo Lifebuoy (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia)

5 100 111

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek (Brand Extension) Dari Pensil Merek Faber-Castell Ke ”Produk Penghapus” Merek Faber-Castell Di Smu Negeri 2 Medan

8 59 109

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek (Brand Extension) Pada Sikat Gigi Merek Pepsodent Di Asrama Putri Usu

8 156 68

Pengaruh strategi brand extension terhadap intensi membeli konsumen: studi kasus pemakaian brand extension Lifebuoy untuk sampul

1 81 146

Pengaruh Perluasan Merek (Brand Extension) terhadap Citra Merek (Brand Image) pada Produk-produk Sosro.

0 0 23

Pengaruh Faktor-faktor Kesuksesan Brand Extension terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Sampo Lifebuoy.

1 3 27

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen terhadap Perluasan Merek (Brand Extension) pada Shampoo Merek Lifebuoy (Studi Kasus di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha).

0 1 21

Analisis persepsi konsumen terhadap perluasan merek [brand extension] Eiger - USD Repository

0 2 145