Perumusan Masalah Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

sampai kepada pemakaian karya cipta musik dan lagu tanpa mencantumkan nama penciptanya pada program-program televisi ataupun siaran radio. Problematika yang sering terjadi di dalam masyarakat berkaitan dengan karya cipta musik dan lagu adalah kurangnya kesadaran untuk melakukan perndaftaran karya cipta musik tersebut. Maraknya pelanggaran hukum terhadap karya cipta musik dalam masyarakat modern sekarang ini tidak terlepas dari kurangnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap penghargaan kreativitas para insan musik. Mengumumkan atau memperbanyak karya musik dan lagu tanpa izin pencipta ataupun mengkomersialkan musik tradisional oleh beberapa pihak tanpa izin Negara dan masyarakat adat itu sendiri tentulah merugikan berbagai pihak baik itu pencipta lagu, masyarakat dan Negara. Untuk itu penegakan atau perlindungan hukum atas karya cipta musik dan lagu harus didukung oleh semua pihak baik itu aparat penegak hukum maupun masyarakat itu sendiri.

B. Perumusan Masalah

Permasalahan merupakan acuan untuk melakukan penelitian dan juga menentukan bahasan selanjutnya sehingga sasaran dapat tercapai. Dapat juga dikatakan secara singkat bahwa “tiada suatu penelitian tanpa adanya masalah”. Selain itu, pokok materi pembahasan dan tujuan dari penelitian ini tergambar dari permasalahan yang dikemukakan oleh penulis. Untuk mendapatkan dan mendekati nilai objektif dalam penelitian, maka penulis membatasi masalah yang menyangkut Gugatan Ganti Rugi terhadap Pelaku Pembajakan Karya Cipta Lagu dan Musik, adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana alat bukti yang digunakan dalam membuktikan terjadinya pembajakan karya cipta lagu dan musik? 2. Bagaimana bentuk ganti rugi yang dapat digugat terhadap pelaku pembajakan karya cipta lagu dan musik?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.

Tujuan Penulisan Beberapa tujuan yang ingin penulis sampaikan dalam penulisan skripsi ini adalah: a. untuk mengetahui alat bukti apa yang digunakan dalam membuktikan terjadinya pembajakan karya cipta lagu dan musik. b. untuk mengetahui bentuk ganti rugi apa saja yang dapat digugat terhadap pelaku pembajakan karya cipta lagu dan musik.

2. Manfaat Penulisan

Sedangkan manfaat dari penulisan skripsi ini adalah: a. secara teoritis, penulisan ini dapat dijadikan bahan kajian ataupun masukan terhadap langkah-langkah gugatan ganti rugi terhadap pelaku pembajakan karya cipta lagu dan musik. b. secara praktis, penulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan ataupun sumbangan untuk sumbangan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, dalam pembinaan dan pengembangan hukum khususnya bagi penegak hukum dalam memberikan perlindungan terhadap karya cipta musik dan lagu dan juga meberi manfaat bagi dunia Perguruan Tinggi dan masyarakat pada umumnya. Selain itu diharapkan agar tulisan ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.

D. Keaslian Penulisan

Dalam hal penulisan skripsi ini, penulis mencoba menyajikan sesuai dengan fakta-fakta yang akurat dan sumber yang terpercaya sehingga skripsi ini tidak jauh dari kebenarannya. Penulisan skripsi ini sendiri adalah berdasarkan hasil pemikiran penulis sendiri, yang mana setelah penulis membaca dan melihat bahwa pada saat sekarang ini banyak sekali terjadi pembajakan terhadap karya cipta lagu dan musik, maka penulis merasa tertarik untuk membahasnya lebih lanjut menjadi sebuah skripsi. Kemudian setelah penulis memeriksa judul-judul skripsi yang ada di Fakultas Hukum USU, maka judul mengenai Gugatan Ganti Rugi terhadap Pelaku Pembajakan Karya Cipta Lagu dan Musik belum ada yang mengangkatnya, atas dasar itu penulis dapat mempertanggungjawabkan keaslian skripsi ini secara ilmiah. Untuk menghasilkan tulisan yang maksimal, penulis menggunakan tata bahasa sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta bahasa Inggris yakni dengan menggunakan kamus bahasa Indonesia dan kamus bahasa Inggris yang telah diakui di Indonesia.

E. Tinjauan Kepustakaan

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata gugatan adalah tuntutan; celaan; kritikan; sanggahan. 3 Ganti rugi adalah uang yang diberikan sebagai pengganti kerugian. 4 Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan pelaku adalah orang yang melakukan suatu perbuatan ; pemeran, pemain ; yang melakukan suatu perbuatan, subjek dalam suatu kalimat dsb ; yang merupakan pelaku utama dalam perubahan situasi tertentu. 5 Pembajakan buku dan rekaman adalah tindak pidana kejahatan pelanggaran hak cipta, pekerjaannya liar, tersembunyi, tidak diketahui otang banyak, apalagi oleh petugas pajak. Pembajak tidak mungkin membayar pajak kepada Negara. Pembajakan ciptaan atau rekaman disamping merugikan Pencipta atau Pemegang hak cipta juga merugikan Negara. Pembajakan merupakan salah satu dampak negatif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang grafika dan elektronika yang dimanfaatkan secara melawan hukum illegal. 6 Pelanggaran hak cipta diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Perbuatan pelanggaran hak cipta dapat berupa perbuatan- perbuatan mengambil, mengutip, merekam, memperbanyak atau mengumumkan sebagian atau seluruhnya ciptaan orang lain tanpa izin penciptanya atau pemegang hak cipta atau yang dilarang undang-undang atau melanggar perjanjian. Dilarang 3 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, hal. 373. 4 Ibid., hal. 334. 5 Ibid., hal. 628. 6 Abdulkadir Muhammad, 2001, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. 221. undang-undang artinya undang-undang tidak memperkenankan perbuatan itu dilakukan karena : 1. merugikan pencipta atau pemegang hak cipta, misalnya memfotokopi sebagian ciptaan orang lain kemudian diperjualbelikan kepada masyarakat. 2. merugikan kepentingan Negara, misalnya mengumumkan ciptaan yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah di bidang pertahanan dan keamanan. 3. bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan, misalnya memperbanyak dan menjual video disc VCD porno. Menurut ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 tahun 2002, hak cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau Penerima Hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang- undangan yang berlaku. Pengertian hak cipta yang diberikan World Intellectual Property Organization adalah: “Copy right is a legal describing right given to creator for their literary and artistic works. 7 Ciptaan adalah hasil setiap karya Pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra. Hak cipta adalah terminologi hukum yang menggambarkan hak-hak yang diberikan kepada Pencipta untuk karya-karya mereka dalam bidang seni dan sastra.” 8 7 Husain Audah, Op.cit., hlm. 6. 8 Indonesia, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, Pasal 1 angka 3. Landasan Yuridis yang dijadikan acuan defenisi hak cipta musik atau lagu di Indonesia diatur dalam Pasal 12 ayat 1 huruf d Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002, menyebutkan dengan jelas bahwa lagu atau musik dengan atau tanpa teks merupakan bagian dari hak cipta sekaligus merupakan bagian Hak Atas Kekayaan Intelektual yang juga harus mendapat perlindungan hukum. Lebih tegas lagi, Penjelasan Pasal 12 ayat 1 huruf d Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002 menjelaskan dengan jelas bahwa lagu atau musik dalam undang-undang ini diartikan sebagai karya yang bersifat utuh sekalipun terdiri dari unsur atau melodi, syair atau lirik dan aransemennya termasuk notasi. Yang dimaksud dengan utuh adalah bahwa lagu atau musik tersebut merupakan satu kesatuan karya cipta.

F. Metode Penelitian