PERANAN KEMITRAAN DALAM PEMBENTUKAN RANTAI PEMASARAN DAN KINERJA RANTAI NILAI
tingkat Kabupaten untuk kemudian di potong di Rumah Potong Hewan RPH di masing-masing wilayah. Setelah pemotongan berlangsung, sapi hidup berubah
bentuk menjadi karkas sebelum akhirnya berubah bentuk menjadi daging sapi siap jual. Saluran pemasaran sapi potong dengan sistem kemitraan dapat di lihat pada
gambar 7.2.
Gambar 7.2. Saluran pemasaran ternak sapi potong dengan sistem kemitraan Gambar 7.2 menunjukkan bahwa produsen peternak dan peternak besar
sekaligus sebagai pemilik modal dan pedagang merupakan satu kesatuan organisasi pemasaran. Peternak dan pemilik modal kemudian menjual sapi potong
ke pedagang pemotongpengecer dan pedagang pemotongpengecer langsung menjual produknya ke konsumen. Hal ini sesuai dengan pendapat Sinaga 2002
yang menyatakan bahwa secara umum terdapat dua kombinasi pemasaran yaitu saluran pemasaran yang tidak memiliki tingkat perantara dan sauran pemasaran
tidak langsung yaitu saluran yang memiliki satu atau lebih tingkat perantara. Ada atau tidaknya tingkat perantara kemungkinan dapat mempengaruhi harga dan
informasi yang dimiliki oleh peternak.
Pada saluran pemasaran sistem kemitraan, wilayah domisili dari pedagang perantara adalah di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, dimana
wilayah tersebut merupakan wilayah dengan jumlah konsumen paling banyak dibandingkan wilayah lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, persyaratan
kuantitas dan kualitas daging menjadi prioritas bagi pedagang pemotongritel.
Fungsi dan peran yang dimiliki oleh kedua belah pihak sesuai dengan hak dan kewajiban yang terdapat pada sistem kemitraan. Fungsi dan peran peternak
mitra adalah peternak mendapatkan sapi bakalan dari peternak besarpedagang untuk kemudian digemukan selama beberapa waktu tertentu. Selama periode
penggemukan, peternak mengeluarkan biaya pakan, tenaga kerja dan biaya input lainnya. Selain mengeluarkan biaya, peternak juga mendapatkan pinjaman modal
untuk modal pembelian sapronak apabila dibuutuhkan, penyuluhan tentang budidaya dan kesehatan. Setelah cukup waktu atau cukup umur, sapi yang sudah
siap jual kemudian diserahkan ke pedagangpeternak besar. Penyerahan sapi tersebut dengan cara peternak mitra menghubungi pemilik modal untuk
mengambil sapi di tempat tinggal peternak. Pengangkutan disediakan oleh pemilik modal. Sehingga dalam hal ini peternak tidak memiliki fungsi pertukaran,fungsi
penyimpanan maupun fungsi pengangkutan.
Fungsi dan peran selanjutnya adalah fungsi dan peran yang dimiliki oleh pedagangpeternak besar atau pemilik modal. Pemilik modal membeli bakalan
dari Pasar Hewan Wonosobo atau Pasar Hewan Banjarnegara pada hari-hari pasaran tertentu sesuai dengan permintaan peternak. Sapi bakalan kemudian
diberikan kepada peternak mitra. Setelah 8-15 bulan periode masa pemeliharaan, peternak menghubungi pemilik modal untuk mengambil sapi siap jual tersebut.
Sapi yang berasal dari peternak kemudian sebagian besar di simpan terlebih dahulu di kandang pemilik modal sampai hari tertentu, dimana pemilik modal atau
pedagang melakukan transaksi dengan pedagang pemotong di Kabupaten. Biaya
Peternak Pedagang
Peternak besar
Pedagang pemotongPegecer