Penelitian Tentang Rantai Nilai

saluran pemasaran yang bervariasi antar petani satu dengan petani lain dalam satu wilayah.Ton 2012 dam Spies 2011 menyebutkan rantai pemasaran yang terbentuk adalah sapi potong dari peternak di pedesaan rural area dijual ke pedagang perantara, baik pedagang perantara yang datang ke desa, maupun pedagang yang lebih besar yang menguasai wilayah lebih luas. Dari pedagang perantara, sapi potong dalam keadaan hidup dibawa ke pasar hewan di wilayah kecamatan maupun district untuk kemudian dijual ke pedagang pemotong atau langsung dibawa ke pemotongan hewan. Dari pemotongan hewan, sapi telah berubah bentuk menjadi daging, dan siap untuk dipasarkan di pasar-pasar lokal atau tradisional. Sullivan dan Dwiyanto 2007, Ilham 2009 menyebutkan bahwa pada pasar sapi potong, pelaku yang terlibat dalam pemasaran ternak dan daging sapi bervariasi antar daerah. Pelaku yang terlibat adalah : peternakfeedlotter, pedagang pengumpul desa, makelar di pasar hewan tertentu, pedagang antar provinsi antar pulau, importir dagingpedagang pejagal, pengecer di pasar tradisional, supermarket, meatshop dan pedagang keliling. Pola saluran tataniaga di daerah sentra produksi sapi potong relatif lebih banyak melibatkan pedagang ternak sapi, sebaliknya, di sentra konsumsi relatif lebih banyak melibatkan pedagang sapi. Pemasaran peternak rakyat di daerah tertentu. hanya mencapai pasar tradisional lokal dan sangat tergantung pada pedagang. Rahmanto 2004 menyebutkan bahwa pola peternak dalam memasarkan ternaknya sangat tergantung pada jasa pedagang, baik pedagang pengumpul ke blantik dadung dan kemudian ke pedagang antar daerah. Akan tetapi tidak semua peternak tergantung kepada pedagang, peternak yang memiliki peran peternak atau pedagang dapat menjual secara langsung sapi tanpa melalui pedagang perantara, seperti yang dijelaskan oleh Wahyuni 2007 menyebutkan ada tiga jenis variasi peternak rakyat, yaitu peternak yang telah melakukan manajemen kandang yang intensif yaitu dengan menggunakan kandang permanen, mmiliki pakan khusus untuk penggemukan dan memiliki standar pertambahan berat badan. Peternak tipe ini umumya hanya bersifat sebagai produsen yang menjual ternak ke blantik atau pedagang pengumpul. Tipe peternak kedua adalah gabungan tipe peternak pertama ditambah dengan adanya usaha untuk pengadaan pakan. Tipe peternak kedua berperan ganda yaitu sebagai peternak sekaligus sebagai pedagang sapi dan pedagang pakan. Tipe peternak selanjutnya adalah gabungan peternak tipe dua yang memiliki rumah potong hewan. Tipe peternak ke tiga ini memiliki multiperan yaitu selain sebagai produsen, mereka juga berperan sebagai pedagang yang melakukan jual beli sapi dalam keaadaan hidup di pasar hewan dan daging sapi melalui pemotongan sapi. Garis besar aliran pemasaran sapi dapat dilihat pada gambar 2.1