TPJ2070. Potensi volume Ak sedangkan potensi volume Ak
Berdasarkan Tabel 3, diket sedikit daripada jumlah poh
masing-masing adalah 121 untuk tegakan high stockin
dengan keadaan tempat tum estate yang sama dan terle
tumbuh bisa berbeda satu s oleh perlakuan silvikultur
tempat tumbuh dengan sya kemungkinan adanya gang
kematian pada pohon akib menurunkan potensi volume
dari sembarang tegakan yan tanaman yang tumbuh denga
Kerapatan pohon p pohonha, sedangkan pada
Untuk hasil perhitungan vol low stocking memiliki nilai l
sedangkan volume per poho berturut-turut adalah 0.08 m
Gambar 5. Potensi volume stock ig
stocking
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Volume tota low stocking
P o
te n
si v
o lu
m e
te g
ak an
A ka
si a
m 3
h a
Akasia pada tegakan low stocking adalah
14.86
m e Akasia pada tegakan high stocking adalah
76.54
m etahui jumlah pohon pada tegakan low stocking
ohon pada tegakan high stocking dengan jumlah p 1 pohon untuk tegakan low stocking dan 190 p
king. Hal ini dapat disebabkan hal-hal yang berk umbuh. Meskipun masing-masing tegakan berada
erletak pada lokasi berdekatan, tetapi kualitas te u sama lain. Pertumbuhan tanaman selain dipeng
r yang tepat juga ditentukan dari kesesuaian l syarat tumbuh suatu tanaman. Namun tidak men
ngguan hutan berupa pencurian kayu serta ad kibat serangan hama maupun penyakit yang d
me tegakan. Selain itu, sumber benihnya yang be ang sedang masak panen akan menghasilkan tana
gan kualitas genetik berbeda satu sama lain. pada tegakan low stocking lebih kecil yaitu
da tegakan high stocking kerapatannya 950 poho volume per pohon dan diameter rata-rata, pada teg
ai lebih kecil, yaitu berturut-turut 0.02 m
3
dan 10.55 hon dan diameter rata-rata pada tegakan high stoc
m
3
dan 15.12 cm.
e tegakan Akasia pada tegakan high stocking dan
total petak ing m3ha
Volume total petak high stocking m3ha
m
3
ha, m
3
ha. g lebih
pohon pohon
erkaitan da pada
tempat ngaruhi
lokasi enutup
adanya dapat
berasal naman-
itu 605 honha.
tegakan .55 cm,
stocking
dan low
5.1.2. Hasil Analisis Vegetasi Tingkat Tumbuhan Bawah
Pada petak low stocking ditemukan 8 jenis tumbuhan bawah. Pada petak ini jenis Ilalang Scleria sumatrensis merupakan tumbuhan bawah yang
paling banyak ditemukan dengan jumlah tertinggi. Hal tersebut ditunjukan dengan nilai K sebanyak 80625 indha 55.80 dari total dan nilai F tertinggi
yaitu 0.95 30.16 dari total sehingga menghasilkan INP sebesar 85.95. Tabel 5. Hasil analisis vegetasi tingkat tumbuhan bawah pada petak low
iiiiiiiiiiiiii stocking
No. Jenis
Nama Ilmiah K
indha KR
F FR
INP 1
Mikania Mikania
micrantha 48375
33.48 0.9
28.57 62.05
2 Teki-
tekian Paspalum
canjugatum 6125
4.24 0.4
12.70 16.94
3 Rumput
pancingan Clidemia
horta 875
0.61 0.25
7.94 8.54
4 Terong-
terongan -
125 0.09
0.05 1.59
1.67 5
Pakis- pakisan
Cyclorosus aridus
7750 5.36
0.45 14.29
19.65 6
Ilalang Scleria
sumatrensis 80625
55.80 0.95
30.16 85.95
7 -
Borreria allata
375 0.26
0.1 3.17
3.43 8
Putihan -
250 0.17
0.05 1.59
1.76 Jumlah
144500 100.00
3.15 100.00
200.00
Berbeda dengan kondisi petak low stocking, pada petak high stocking ditemukan 7 jenis tumbuhan bawah. Pada petak ini jenis Ilalang Scleria
sumatrensis masih merupakan tumbuhan bawah yang paling banyak ditemukan. Hal tersebut ditunjukan dengan nilai K sebanyak 39500 indha
45.86 dari total dan nilai F tertinggi yaitu 1 21.28 dari total sehingga menghasilkan INP sebesar 67.14 Tabel 6.
Tabel 5. Hasil analisis vegetasi tingkat tumbuhan bawah pada petak high stwiockig
stocking
No. Jenis
Nama Ilmiah K indha
KR F
FR INP
1 Mikania
Mikania micrantha
26000 30.19
0.95 20.21
50.40 2
Teki- tekian
Paspalum canjugatum
8000 9.29
0.95 20.21
29.50 3
Terong- terongan
- 1750
2.03 0.55
11.70 13.73
4 Pakis-
pakisan Cyclorosus
aridus 5
Ilalang Scleria
sumatrensis 6
- Borreria alla
7 Putihan
- Jumlah
5.1.3. Potensi Biomassa T
Pada penelitian ini terdapat di atas permukaan l
Akasia. Kandungan biomas Tabel 6.
Tabel 6. Kandungan bioma bawiiah,
bawah, dan serasah
Jenis tegakan Teg
Tegakan Low stocking Tegakan High stocking
2
Pada petak low stoc yang lebih rendah daripada
high stocking. Adapun pote adalah 49.77 tonha, sedangk
adalah 256.41 tonha.
Gambar 6. Potensi biomasa t
50 100
150 200
250 300
Total bio tegakan low
tonh P
o te
n si
b io
m ass
a te
g ak
an
t o
n h
a s
9250 10.74
0.75 15.96
26.70 sis
39500 45.86
1 21.28
67.14 allata
875 1.02
0.3 6.38
7.40 750
0.87 0.2
4.26 5.13
86125 100.00
4.7 100.00
200.00
Tegakan
ni biomassa yang dihitung adalah biomassa yan n lahan yaitu tumbuhan bawah, serasah, dan tegaka
assa di atas permukaan tersebut dapat dilihat pad assa di atas permukaan lahan tegakan, tumbuha
sah
Potensi biomassa tonha egakan
Tumbuhan bawah Serasah
Total 49.77
7.71 0.50
57.98 256.41
5.45 1.80
263.67
tocking potensi tegakan Akasia memiliki biomass da potensi biomassa tegakan Akasia pada tegaka
otensi biomassa tegakan pada petak low stockin ngkan pada petak high stocking biomassa tegakanny
sa tegakan Akasia low stocking dan high stocking
l biomassa low stocking
tonha Total biomassa
tegakan high stocking tonha
.70 .14
.40 .13
.00
ang kan
ada han
assa kan
king nya
5.1.4. Potensi Biomassa T
Berbeda dengan p biomassa tumbuhan bawah
biomasa tumbuhan bawah p potensi biomassa tumbuhan b
tumbuhan bawah pada pet potensi biomassa pada petak
Gambar 7. Potensi biomass stockin
stocking
5.1.5. Potensi Biomassa S
Potensi biomassa dibandingkan potensi bioma
Gambar 8. Potensi biomass stockin
0.5 1
1.5 2
Total biomas low stocking
P o
te n
si b
io m
assa s
er asa
h
t o
n h
a
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Total biom tumbuhan
low stocking
P o
te n
si b
io m
assa t
u m
b u
h an
b aw
ah
t o
n h
a
a Tumbuhan Bawah
potensi biomassa pada tegakan, untuk potens wah menunjukkan hasil yang berkebalikan. Potens
h pada petak low stocking lebih besar dibandingka an bawah pada petak high stocking. Potensi biomass
etak low stocking adalah 7.71 tonha, sedangka tak high stocking adalah 5.45 tonha.
assa tumbuhan bawah petak low stocking dan hig
a Serasah
a serasah pada petak low stocking lebih kec assa serasah pada petak high stocking.
assa serasah petak low stocking dan high stockin
assa serasah ing tonha
Total biomassa serasah high stocking tonha
iomassa an bawah
ing tonha Total biomassa
tumbuhan bawah high stocking tonha
ensi ensi
kan assa
kan
high
ecil
king
Potensi biomasa ser sedangkan potensi biomassa
5.1.6. Potensi Biomassa T
Hasil penjumlahan b yang terdiri dari tumbuhan b
potensi biomassa total pad potensi biomassa total pada
petak low stocking adalah 57 petak high stocking adalah 2
Gambar 9. Potensi biomassa
5.1.7. Potensi Simpanan K
Pada penelitian ini po terdapat di atas permukaan
Akasia. Potensi simpanan k pada Tabel 7.
Tabel 7. Potensi simpana tumbuhaii
tumbuhan bawah,
Jenis tegakan Teg
Tegakan Low stocking Tegakan High stocking
50 100
150 200
250 300
Total biom low stockin
P o
te n
si b
io m
assa to
ta l
t o
n h
a
serasah pada petak low stocking adalah 0.50 tonha sa pada petak high stocking adalah 1.80 tonha.
Total di Atas Permukaan
n biomassa yang terdapat di atas permukaan laha n bawah, serasah, dan tegakan menunjukkan bahwa
ada petak low stocking lebih kecil dibandingka da petak high stocking. Potensi biomasa total pad
57.98 tonha, sedangkan potensi biomassa total pad h 263.67 tonha.
ssa total petak low stocking dan high stocking
n Karbon Tegakan Akasia
i potensi simpanan karbon yang dihitung adalah yan aan yaitu tumbuhan bawah, serasah, dan tegaka
n karbon di atas permukaan tersebut dapat diliha nan karbon di atas permukaan lahan tegakan
h, dan serasah
Potensi karbon tonha egakan
Tumbuhan bawah Serasah
Total 24.89
3.85 0.25
28.99 128.21
2.73 0.90
131.84 iomassa petak
king tonha Total biomassa petak
high stocking tonha
ha,
han hwa
kan ada
ada
ang kan
lihat kan,
.99 .84
Hasil perhitungan d yaitu dengan mengkonversi
50 dari biomassa pada ve 1997.
Tegakan Akasia pet tonha. Berbeda dengan po
stocking adalah 128.21 ton tegakan pada petak low stoc
high stocking.
Gambar 10. Potensi serapa stttocking
stocking
5.1.8. Potensi Simpanan
Berdasarkan hasil p potensi biomassa tumbuhan
daripada petak high stocking lurus dengan potensi simp
stocking yang lebih besar dib petak high stocking. Potensi
adalah 3.85275 tonha, seda adalah 2.7272 tonha.
20 40
60 80
100 120
140
Total karbon te stocking
P o
te n
si
si m
p an
an
k ar
b o
n te
g ak
an
t o
n h
a
di lapangan menggunakan studi tentang biomassa rsi setengah dari jumlah biomassa, dimana hamp
vegetasi hutan tersusun atas unsur karbon Brown petak low stocking memiliki potensi karbon 24.8
potensi karbon tegakan Akasia pada tegakan hig tonha. Nilai ini berbanding lurus dengan volum
tocking yang lebih kecil dibandingkan volume peta
pan karbon tegakan Akasia low stocking dan hig
n Karbon Tumbuhan Bawah
il perhitungan terhadap biomassa tumbuhan bawah han bawah pada petak low stocking lebih besa
ing. Hal ini memberikan pengaruh yang berbandin mpanan karbon tumbuhan bawah pada petak low
dibandingkan potensi karbon tumbuhan bawah pad nsi karbon tumbuhan bawah pada petak low stockin
edangkan potensi karbon pada petak high stockin
n tegakan low g tonha
Total karbon tegakan high stocking tonha
ssa, pir
wn, 4.89
high ume
etak
high
ah, esar
ding low
ada king
king
Gambar 11. Potensi karbon storicking
stocking
5.1.9. Potensi Simpanan
Potensi karbon se dibandingkan potensi karb
simpanan karbon serasah sedangkan potensi simpana
tonha.
Gambar 12. Potensi simpan stiiocking
stocking
5.1.10. Potensi Simpanan K
Hasil penjumlahan lahan yang terdiri dari tum
pendugaan terhadap potens
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Total karbon low stocking
P o
te n
si si
m p
an an
k ar
b o
n
se ra
sa h
an t
o n
h a
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
3.0 3.5
4.0 4.5
Total k tumbuhan
low stockin
P o
te n
si v
o lu
m e
tu m
b u
h an
b aw
ah
t o
n h
a
on tumbuhan bawah petak low stocking dan hig
n Karbon Serasah
serasah pada petak low stocking lebih kec rbon serasah pada petak high stocking. Potens
h pada petak low stocking adalah
0.25
tonha nan karbon pada petak high stocking adalah
0.9
panan karbon serasah petak low stocking dan hig
n Karbon Total di Atas Permukaan
n keseluruhan potensi karbon di atas permukaa umbuhan bawah, serasah, dan tegakan merupaka
ensi simpanan karbon di atas pemukaan abov
bon serasah ing tonha
Total karbon serasah high stocking tonha
l karbon han bawah
king tonha Total karbon
tumbuhan bawah high stocking tonha
high
ecil ensi
ha,
0.90
high
aan kan
bove
ground. Berdasarkan has
simpanan karbon total pad potensi simpanan karbon to
karbon total pada petak low petak high stocking adalah
masing-masing petak berasa
Gambar 13. Potensi simpan stoicking
stocking
5.1.11. Hasil Analisis Data
Hasil simpanan kar dengan rancangan acak leng
low stocking dan high stoc tegakan, tumbuhan bawah,
Tabel 8 beikut: Tabel 8. Tabel sidik ragam s
Sumber DF
Jumla Model
2 Kesalahan
12 Total Koreksi
14 R-Square = 0.8437
Analisis statistik d
menunjukkan tingkat keteran Sq = 84.37. Hasil analis
terdapat di dalam tegakan
20 40
60 80
100 120
140
Total karbon low stocking
P o
te n
si s
er ap
an k
ar b
o n
d i
at as
p er
m uk
aa n
to n
h a
hasil perhitungan menunjukkan
bahwa potens ada petak low stocking lebih kecil dibandingka
total pada petak high stocking. Potensi simpana low stocking adalah 28.99 tonha, sedangkan pad
lah 131.84 tonha. Simpanan karbon terbesar pad sal dari potensi simpanan karbon tegakan Akasia.
anan karbon total pada petak low stocking dan hig
ta Simpanan Karbon
karbon yang telah diperoleh diuji secara statisti ngkap. Pengolahan data simpanan karbon pada peta
stocking dengan masing-masing pengaruh vegetas wah, dan serasah menunjukkan hasil ANOVA pad
simpanan karbon petak low stocking lah Kuadrat
Mean Kuadrat F Value
PrF 70.85
35.43 32.39
.0001 13.12
1.09 83.97
dengan SAS 9.1.3 pada tegakan low stoc
randalan yang nyata, hal ini dibuktikan dengan nil alisis data hipotesis, yaitu pada faktor vegetasi
an low stocking yang terdiri dari vegetasi tega
bon petak ing tonha
Total karbon petak high stocking tonha
ensi kan
nan ada
ada .
high
istik etak
tasi ada
stocking nilai R-
si yang egakan,
tumbuhan bawah, dan serasah dapat dilihat dari p-value vegetasi. Nilai p-value .0001 dimana nilai tersebut 0.05 sehingga pada taraf nyata 5 tolak H
: ß
ji
= 0, ∀ i, j vegetasi pada hutan tertentu tidak berpengaruh, dengan ini maka terima
H
1
: ∃ ß
ji
≠ 0 . Maka pada taraf nyata 5 ada atau terdapat vegetasi tegakan,
tumbuhan bawah dan serasah yang berpengaruh terhadap potensi simpanan karbon.
Tabel 9. Tabel sidik ragam simpanan karbon petak high stocking Sumber
DF Jumlah Kuadrat
Mean Kuadrat F Value
PrF Model
2 2130.59
1065.30 4787.13 .0001
Kesalahan 12
2.67 0.22
Total Koreksi 14
2133.26 R-Square = 0.9987
Analisis statistik pada tegakan high stocking menunjukkan tingkat keterandalan yang nyata pula, hal ini dibuktikan dengan nilai R-Sq = 99.87.
Hasil analisis data hipotesis, yaitu pada faktor vegetasi yang terdapat di dalam petak high stocking yang terdiri dari vegetasi tegakan, tumbuhan bawah, dan
serasah dapat dilihat dari p-value vegetasi. Nilai p-value .0001 dimana nilai tersebut 0.05 sehingga pada taraf nyata 5 tolak H
: ß
ji
= 0, ∀ i, j vegetasi pada hutan tertentu tidak berpengaruh, dengan ini maka terima H
1
: ∃ ß
ji
≠ 0 .
Maka pada taraf nyata 5 ada atau terdapat vegetasi tegakan, tumbuhan bawah dan serasah yang berpengaruh terhadap potensi simpanan karbon.
Uji lanjut dari penolakan H pada kedua hutan dengan Least Significant
Difference Beda Nyata Terkecil. Uji perbandingan LSD dilakukan untuk membandingkan sepasang perlakuan demi perlakukan dengan mengurangkan
rataan dari perlakuan tersebut Montgomery, 1999. Bila selisihnya melebihi nilai BNT, maka dikatakan dua perlakuan tersebut berbeda pada taraf nyata 5.
Berdasarkan hasil output minitab 14, apabila upper-lower selisih masing-masing pasangan perlakuan mencakup nol maka pasangan perlakuan tersebut tidak
berbeda nyata. Uji perbandingan BNT pada petak low stocking, pengaruh vegetasi
terhadap hutan, menunjukkan perlakuan yang berbeda nyata adalah 1. Hal ini berarti potensi karbon yang paling mempengaruhi potensi hutan low stocking
adalah tegakan Akasia. Sedangkan perlakuan 2 dan 3 menunjukkan selang yang yang hampir sama, yaitu tidak berbeda nyata. Kandungan karbon serasah dan
tumbuhan bawah tidak berbeda nyata terhadap kandungan karbon hutan low stocking.
Uji perbandingan BNT pada petak high stocking, pengaruh vegetasi terhadap hutan, menunjukkan perlakuan yang berbeda nyata adalah 1. Hal ini
berarti potensi karbon yang paling mempengaruhi potensi hutan high stocking adalah tegakan Akasia. Sedangkan perlakuan 2 dan 3 menunjukkan selang yang
yang hampir sama, yaitu tidak berbeda nyata. Kandungan karbon serasah dan tumbuhan bawah tidak berbeda nyata terhadap kandungan karbon hutan high
stocking lampiran.
5.2. Pembahasan
Pembangunan Hutan Tanaman Industri HTI merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri pengolahan hasil hutan kayu.
Permintaan terhadap kayu dari HTI meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi kayu masyarakat dan makin berkurangnya produksi kayu dari hutan
alam akibat laju kerusakan hutan alam yang semakin tinggi. Pengolahan HTI yang intensif diperlukan dengan berpegang pada prinsip kelestarian hasil. Salah satu
jenis tanaman yang banyak dikembangkan pada HTI adalah Acacia crassicarpa yang merupakan jenis cepat tumbuh fast growing species.
Jika dikembalikan kepada fungsinya, hutan berlaku sebagai pengikat zat karbon. Dalam proses fotosintesis, tanaman menyerap karbon dioksida dari
atmosfer kemudian menyimpannya dalam bentuk biomassa tumbuhan dan melepaskan gas oksigen ke atmosfer. Hutan yang sedang tumbuh atau masih
muda akan berfungsi sangat baik sebagai carbon sinks, karena vegetasinya secara cepat menyerap banyak gas karbon dioksida pada proses fotosintesis dalam
rangka tumbuh dan berkembangnya vegetasi. Pohon-pohon muda tumbuh lebih cepat dan menyerap lebih banyak karbon dioksida daripada pohon-pohon tua.
Pohon-pohon tua paling sedikit mengikat karbon dioksida, tetapi lebih banyak menyimpan karbon dalam biomassanya.
Potensi volume tegakan Acacia crassicarpa pada tegakan low stocking lebih sedikit dibandingkan dengan potensi volume Acacia crassicarpa pada
tegakan high stocking. Potensi volume tegakan Acacia crassicarpa pada tegakan low stocking adalah
14.86
m
3
ha, sedangkan potensi volume Acacia crassicarpa pada tegakan high stocking adalah
76.54
m
3
ha. Hal ini dapat disebabkan hal-hal yang berkaitan dengan keadaan tempat tumbuh. Meskipun masing-masing tegakan
berada pada estate yang sama dan terletak pada lokasi berdekatan, tetapi kualitas tempat tumbuh bisa berbeda satu sama lain. Pertumbuhan tanaman selain
dipengaruhi oleh perlakuan silvikultur yang tepat juga ditentukan dari kesesuaian lokasi tempat tumbuh dengan syarat tumbuh suatu tanaman. Namun tidak
menutup kemungkinan adanya gangguan hutan berupa pencurian kayu serta adanya kematian pada pohon akibat serangan hama maupun penyakit yang dapat
menurunkan potensi volume tegakan. Sampel hasil pengukuran di lapangan terkait kesesuaian tempat tumbuh,
yaitu kedalaman gambut, menunjukkan perbedaan yang signifikan di antara dua tegakan. Kedalaman gambut rata-rata pada tegakan low stocking dan high stocking
masing-masing 65 cm dan 97 cm, Pada dasarnya semakin dangkal lapisan gambut maka akan semakin mudah akar tanaman bersentuhan dengan pirit lapisan
beracun di bawah lapisan gambut yang dapat mematikan tanaman. Hutan rawa gambut memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan yang relatif
lebih rendah dibandingkan dengan tipe vegetasi hutan dataran rendah lainnya di daerah tropika. Keanekaragaman jenis tumbuhan hutan rawa gambut setara
dengan keanekaragaman jenis tumbuhan hutan kerangas dan hutan sub- pegunungan daerah tropika tetapi masih lebih tinggi daripada keanekaragaman
jenis hutan pegunungan dan bakau Simbolon Mirmanto, 2000. Hasil penelitian menunjukkan pada petak low stocking maupun high
stocking hanya ditemukan masing-masing 8 jenis tumbuhan bawah dan 7 jenis tumbuhan bawah. Jenis Ilalang Scleria sumatrensis merupakan tumbuhan bawah
yang paling banyak ditemukan pada kedua tegakan. Pada petak low stocking hal tersebut ditunjukkan dengan nilai K sebanyak 80625 indha 55.80 dari total
dan nilai F sebesar 0.95 30.16 dari total sehingga menghasilkan INP dengan nilai 85.95. Sedangkan pada petak high stocking nilai K sebanyak 39500 indha