2.5. Pendugaan dan Pengukuran Biomassa
Menurut Brown 1997 secara umum terdapat dua metode yang dapat digunakan dalam pendugaan biomassa pohon, yaitu:
1. Penggunaan faktor konversi biomassa, atau yang dikenal sebagai biomass expansion factor BEF. Dalam metode ini biomassa pohon diperoleh dari hasil
konversi volume pohon ke dalam beratnya dengan menggunakan nilai kerapatan kayu dan mengalikannya dengan nilai BEF.
2. Penerapan persamaan allometrik yang memungkinkan biomassa pohon diduga secara langsung dari dimensi pohon yang mudah diukur, seperti diameter
batang dan tinggi pohon. Pendugaan biomassa pada pendekatan pertama dengan menggunakan
persamaan : Biomassa di atas tanah tonha = VOB x WD x BEF Brown, 1989
Volume Over Bark VOB menyatakan volume batang bebas cabang dengan kulit m
3
ha. Wood Density WD adalah kerapatan kayu biomassa kering oven ton dibagi volume biomassa inventarisasi m
3
dan Biomass Expansion Factor BEF adalah perbandingan total biomassa pohon kering oven
di atas tanah dengan biomasssa kering oven hasil inventarisasi hutan. Nilai dari BEF dirumuskan sebagai berikut Brown, 1997:
dimana: BEF
= Biomass Expansion Factor mgm
3
Wt = total biomassa tegakan mgha
V = volume tegakan m
3
ha Secara sederhana BEF didefinisikan sebagai rasio antara Biomassa
keseluruhan pohon dengan biomassa batang. BEF merupakan suatu nilai yang tergantung pada ukuran dan umur pohontegakan. Untuk itu penggunaan BEF
untuk estimasi biomassa sebaiknya menggunakan BEF memperhatikan umur tegakan dalam penyusunnya. Penggunaan BEF yang berupa nilai konstan pada
sembarang umur tegakan menghasilkan nilai yang bias. BEF = Wt : V
Pendugaan biomassa dengan pendekatan kedua menggunakan persamaan regresi biomassa berdasarkan diameter batang pohon dengan persamaan :
Biomassa diatas tanah Y = aD
b
Brown, 1989 Dimana :
Y = biomassa pohon kg D = diameter setinggi dada 130 cm, a dan b merupakan konstanta
Dasar dari persamaan regresi biomassa adalah hanya mendekati biomassa rata-rata per pohon menurut sebaran diameter, dengan menggabungkan sejumlah
pohon pada setiap kelas diameter dan menjumlahkan total seluruh pohon untuk kelas diameter.
2.6. Model Pendugaan Biomassa dan Karbon
Model biomassa menyimulasikan penyerapan karbon melalui proses fotosintesis dan kehilangan karbon melalui respirasi. Penyerapan karbon bersih
akan disimpan dalam organ tumbuhan dalam bentuk biomassa. Fungsi dan model biomassa dipresentasikan melalui persamaan dengan tinggi dan diameter pohon.
Beberapa persamaan umum model penduga biomassa pohon yang telah dipakai oleh beberapa peneliti antara lain:
W = aD
b
..............................Brown, 1997 W = a + bD + cD
2
..............Brown, 1997 W = aD
2
H
b
......................Ogawa, 1965 W = a + bD
2
H....................Brown, 1997
2.7. Hutan Tanaman Industri
Di dalam menentukan sistem silvikultur pembangunan hutan tanaman industri harus mempertimbangkan berbagai hal, yaitu:
- Peraturan ditetapkan oleh pemerintah.
- Tujuan pembangunan hutan tanaman yaitu untuk menghasilkan kayu
sebagai bahan baku yang memenuhi persyaratan industri pulp -
Jenis tanaman yang dipilih, pada saat ini, yang ditetapkan perusahaan adalah Acacia mangium dan Acacia crassicarpa.