Analisis Pendapatan Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon

39 meningkatkan pendapatan mereka. Meningkatnya skala usaha atau posisi tawar dan kemudahan akses dalam memperoleh modal serta bantuan merupakan salah satu peran kelompok dalam meningkatkan pendapatan yang menjadi motif utama para peternak bergabung ke dalam kelompok. Tingginya kesamaan motivasi aktor bergabung dalam kelompok menunjukkan bahwa Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon memiliki kekuatan kelembagaan yang tinggi sehingga dapat menunjang keberlanjutan kelompok. Selain itu, bergabung ke dalam kelompok dapat meningkatkan rasa kekeluargaan antar peternak sehingga kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan usahaternak dapat ditangani bersama sehingga lebih kecil peluang terjadinya kegagalan seperti yang selama ini sering dialami oleh peternak individu.

6.1.3 Analisis Tingkat Kepentingan Aktor terhadap Kelompok dalam

Melaksanakan Kegiatan Usaha Sapi Perah Tingkat kepentingan para peternak terhadap kelompok dalam melaksanakan kegiatan usaha sapi perah merupakan salah satu faktor yang menentukan kekuatan kelompok, semakin tinggi tingkat kepentingan anggota terhadap kelompok semakin kuat kelompok yang terbentuk. Berdasarkan hasil penelitian didapat tingkat kepentingan aktor terhadap kelompok dalam melaksanakan kegiatan usaha sapi perah sebagai berikut. Tabel 6.3 Tingkat kepentingan aktor terhadap kelompok dalam melaksanakan kegiatan usaha sapi perah No Tingkat Kepentingan Jumlah orang Skor Persentase 1 Tinggi Skor = 3 25 75 100 2 Sedang Skor = 2 3 Rendah Skor = 1 Jumlah 25 75 100 Sumber: Data Primer diolah Tabel 6.3 menunjukkan bahwa sebanyak 25 orang atau 100 responden memiliki tingkat kepentingan yang tinggi terhadap kelompok, artinya sebanyak 25 orang peternak pada Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon menganggap bahwa kelompok berperan dalam membantu kegiatan usaha sapi perah yang mereka jalankan dan tetap ingin terus bergabung menjadi anggota kelompok. 40 Jumlah nilai atau skor yang didapat berdasarkan Tabel 6.3 adalah sebesar 75 atau berada pada selang tingkat kepentingan tinggi yaitu antara 59–75 pada Tabel 4.6, sehingga dapat disimpulkan bahwa para peternak memiliki tingkat kepentingan yang tinggi terhadap Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon. Artinya Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon berperan dalam membantu peternak anggota menjalankan kegiatan usaha sapi perahnya dan seluruh anggota tetap ingin berada dalam kelompok. Tingginya tingkat kepentingan aktor terhadap kelompok menunjukkan bahwa Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon memiliki kekuatan kelembagaan kelompok yang tinggi sehingga dapat menunjang keberlanjutan kelompok. 6.2 Analisis Status Keberlanjutan Sustainability Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon Informasi atau data yang dibutuhkan untuk menjawab tujuan ini diperoleh dari wawancara dengan ketua kelompok dan seluruh anggota Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon. Parameter yang digunakan dalam menganalisis keberlanjutan kelembagaan kelompok ditentukan berdasarkan studi literatur dan penelitian terdahulu yang disesuaikan dengen kebutuhan penelitian melalui pengamatan langsung ke lapangan, parameter tersebut dapat dilihat pada bab sebelumnya dalam Tabel 4.7.

6.2.1 Parameter Keberlanjutan Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon

Parameter yang digunakan dalam menganalisis keberlanjutan kelembagaan kelompok adalah ada tidaknya batasan keanggotaan, struktur organisasi dan aturan main kelembagaan, mekanisme pemberian sanksi, mekanisme resolusi konflik, aturan konstitusional kelompok dan adanya pengakuan dari pemerintah mengenai keberadaan kelompok tani.

1. Ada Tidaknya Batasan Keanggotaan

Ada tidaknya batasan keanggotaan merupakan salah satu parameter yang menentukan tingkat keberlanjutan kelompok, semakin jelas batasan keanggotaan pada kelompok semakin tinggi tingkat keberlanjutan kelompok karena kelompok dapat terorganisir dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian batasan keanggotan 41 pada kelembagaan Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon memiliki nilai sedang, artinya Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon memiliki peraturan mengenai batasan keanggotaan kelompok dan syarat-syarat bergabung menjadi anggota namun tidak tertulis secara jelas dalam ADART kelompok. Nilai sedang diberikan karena Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon memiliki peraturan yang jelas mengenai batasan keanggotaan dan syarat-syarat menjadi anggota yang dijalankan dengan baik, namun karena lamanya usia kelompok yaitu lebih dari 22 tahun serta sudah melewati beberapa kali pergantian ketua kelompok mengakibatkan ADART kelompok tidak diketahui secara pasti keberadaannya. Hal ini disebabkan karena pergantian ketua kelompok yang hanya dilakukan secara musyawarah tanpa diikuti pemindahan aset kelompok dan kurangnya perhatian anggota terhadap surat-surat penting kelompok. Hal tersebut mengakibatkan seluruh peraturan yang berlaku dan dijalankan pada Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon adalah aturan informal, walaupun demikian aturan informal yang berlaku dalam kelompok tetap dipatuhi dan dilaksanakan dengan baik oleh seluruh anggota. Batasan keanggotaan pada Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon yaitu para peternak sapi perah yang berada dalam Kawasan Peternakan Sapi Perah Pondok Ranggon dan telah melapor ke ketua kelompok untuk menjadi anggota serta mendapat pengakuan dari anggota kelompok lainnya. Ada pun syarat untuk menjadi anggota baru Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon yaitu calon anggota tersebut merupakan peternak sapi perah yang kegiatan usahanya berada dalam wilayah Jakarta Timur, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan anggota dalam menjangkau kelompok. Lokasi usaha yang terlalu jauh menyulitkan peternak dalam memperoleh akses informasi dan juga efisiensi biaya transportasi. Selain itu, syarat lainnya adalah setiap calon anggota baru yang ingin bergabung ke dalam kelompok harus menemui ketua kelompok untuk melapor dan meminta perizinan bergabung ke dalam keanggotaan kelompok. Selanjutnya ketua kelompok akan memperkenalkan calon anggota baru kepada para anggota lainnya dalam pertemuan rutin yang biasa diadakan kelompok setiap bulannya. 42 Apabila anggota lainnya setuju maka secara resmi peternak tersebut menjadi anggota dari Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon yang diperlakukan sama baik hak dan kewajibannya seperti anggota kelompok lain.

2. Adanya struktur organisasi dan aturan main kelembagaan

Struktur organisasi dan aturan main kelembagaan dalam Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon berdasarkan hasil penelitian memiliki nilai sedang, artinya kelompok memiliki struktur organisasi yang menjalankan tugasnya dengan baik, dan peraturan yang dijalankan dengan baik oleh seluruh anggota. Struktur organisasi atau perangkat kelompok yang terdapat pada Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon adalah ketua, wakil, sekretaris, bendahara dan humas. Perangkat Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon memiliki tugasnya masing-masing, ketua kelompok memiliki tugas mengayomi seluruh anggota kelompok apabila terdapat kendala atau konflik, memberikan seluruh informasi yang disampaikan oleh kelembagaan lain diluar kelompok kepada seluruh anggota yang berkaitan dengan usaha kelompok, menumbuhkan rasa kekeluargaan antar anggota serta melakukan hubungan baik dengan pihak luar kelompok. Wakil ketua bertugas untuk menggantikan tugas ketua kelompok apabila ketua kelompok berhalangan dalam menjalaskan tugasnya. Perangkat kelompok lain seperti sekretaris bertugas untuk mencatat hasil rapat dalam pertemuan rutin yang diadakan setiap bulan pada tanggal delapan. Pencatatan dilakukan agar data atau informasi penting kelompok dapat tercatat dan tersimpan dengan baik apabila dibutuhkan. Selanjutnya peran bendahara dalam Kelompok Usahatani Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon ialah menyimpan iuran wajib anggota tiap bulannya yang terdiri dari retribusi limbah dan kepemilikan sapi. Uang yang terkumpul digunakan untuk memperbaiki fasilitas umum kelompok yang rusak dan bantuan kepada peternak yang mengalami musibah. Perangkat kelompok lainnya yaitu humas, bertugas mengingatkan seluruh anggota kelompok apabila terdapat rapat atau pertemuan kelompok dan menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pertemuan tersebut. Selama ini baik perangkat kelompok dan anggota Kelompok Usahatani