Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proses Keputusan Pembelian

Terdapat suatu proses sebelum akhirnya konsumen memutuskan untuk mengkonsumsi suatu produk. Proses tersebut akan membawa konsumen pada suatu tahap keputusan untuk membeli produk tersebut. Proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu: 1 pengenalan kebutuhan, 2 pencarian informasi, 3 evaluasi alternatif, 4 pembelian dan 5 hasil Engel et al. 1994. Adapun uraian kelima tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan Kebutuhan

Pengenalan kebutuhan dapat dilihat dari perbedaan persepsi atas keadaan aktual yaitu situasi konsumen sekarang dan keadaan yang diinginkan yaitu situasi yang diinginkan oleh konsumen. Kebutuhan dapat timbul karena adanya rangsangan internal atau eksternal. Untuk mempelajari proses pengenalan kebutuhan, diperlukan adanya informasi yang cukup mengenai motivasi serta manfaat yang dicari konsumen dalam pembelian suatu produk dalam hal ini berkaitan dengan motivasi konsumen mengunjungi suatu restoran. Berdasarkan hasil penelitian Sianturi 2010 dalam menganalisis kepuasan dan loyalitas konsumen D’Cost Plaza Atrium Senen Jakarta Pusat, pada tahap pengenalan kebutuhan, harga yang terjangkau merupakan motivasi pertama sebagian besar konsumen dalam mengunjungi restoran tersebut. Motivasi kedua konsumen dalam mengunjungi Restoran D’Cost adalah karena kebutuhan akan makan dan motivasi ketiga yaitu karena restoran tersebut dekat dengan lokasi tempat tinggal, kantor, dan lain-lain. Sementara Novian 2009 mengkaji bahwa yang menjadi pertimbangan konsumen dalam berkunjung ke Restoran Mid East Café and Shisha adalah karena suasana atau tempat yang ditawarkan berbeda dari restoran-restoran lain. Disamping suasana dan nuansa restoran, citarasa makanan juga merupakan salah satu pertimbangan yang dipilih konsumen dalam melakukan kunjungan. Putriana 2010 mengkaji bahwa adanya variasi makanan, mencari tempat yang lebih nyaman dan mencari suasana baru merupakan tiga motivasi terbesar dari konsumen dalam melakukan kunjungan ke restoran atau makan di luar 10 rumah. Selain itu, pada tahap ini peneliti mengkaji tentang manfaat yang dicari konsumen dalam mengunjungi dan melakukan pembelian di restoran luar rumah. Berdasarkan hasil penelitian, konsumen memilih karena alasan kemudahan dalam berkunjung dan melakukan pembelian di restoran. Selain itu, konsumen mencari manfaat dalam memperoleh kebutuhan gizi dari kunjungan yang dilakukan.

2. Pencarian Informasi

Tahap selanjutnya setelah tahap pengenalan kebutuhan yaitu tahap pencarian informasi. Setelah konsumen mengetahui motivasi dan manfaat yang dicari, konsumen akan mulai mencari berbagai informasi mengenai restoran, baik sumber informasi maupun berbagai aspek yang ada di dalam informasi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian Fadhila 2010 dalam menganalisis kepuasan dan loyalitas Pantasteiik Restaurant, sumber informasi utama mengenai keberadaan tempat makan seperti restoran diperoleh melalui kenalanteman dengan persentase terbesar dan diikuti dengan media cetak majalahkoran, anggota keluarga, media elektronik, internet, serta brosur sebagai sumber informasi. Selain itu, dalam penelitian ini dikaji pula mengenai fokus perhatian dari sumber informasi. Rasa merupakan atribut yang paling menjadi fokus perhatian konsumen ketika mereka mengetahui keberadaan restoran dari sumber informasi yang mereka peroleh, sedangkan kenyamanan tempat menjadi atribut yang paling menjadi fokus perhatian konsumen terbesar kedua. Sementara hasil kajian Manurung 2008 yang menganalisis keputusan pembelian dan penilaian konsumen terhadap Restoran vegetarian Karunia Baru Bogor mengemukakan bahwa sebagian besar konsumen cenderung mengetahui restoran tersebut dari keluarga atau saudara, sedangkan yang menjadi fokus perhatian utama ketika makan di restoran tersebut yaitu rasa. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam setiap pemenuhan kebutuhan akan makanan, konsumen mementingkan faktor rasa karena hal ini akan mempengaruhi selera makan mereka. Hasil penelitian Putriana 2010 mengemukakan bahwa sebanyak 37,9 persen konsumen mendapatkan informasi mengenai restoran dari teman dan 23,3 persen konsumen mendapatkan informasi mengenai restoran dari keluarga. Hal ini 11 menunjukkan bahwa informasi mengenai restoran masih banyak dilakukan dengan cara word of mouth. Cara seperti ini diyakini lebih mudah dipercaya oleh konsumen karena adanya pengalaman yang nyata dari orang lain. Selanjutnya konsumen akan mencari informasi lain yang lebih mendalam mengenai aspek- aspek yang menjadi fokus utama yang terkandung dalam informasi tersebut. Rasa dari makanan dan minuman merupakan hal penting dan menjadi fokus perhatian utama konsumen yang diikuti dengan atribut harga.

3. Evaluasi Alternatif