Kadar Lemak UJI KADAR PROTEIN DAN LEMAK PADA KEJU KEDELAI dengan PERBANDINGAN INOKULUM Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus lactis yang BERBEDA.
tetapi tidak disukai karena memiliki rasa asin sekali yang disebabkan oleh kandungan lemak yang tinggi. Rata-rata kadar lemak mencapai 22,780
seperti terlihat pada Gambar 4.2 berikut ini :
5 1
1 5
2 2
5
S1 S2
S3 Pe rl akuan
R a
ta -r
a ta
K a
d a
r Le
m a
k
Konse ntrasi Lactobaci ll us
bul garicus dan Stre ptococcus
l actis
18,107 20,307
22,780
Gambar 4.2 Histogram rata-rata hasil kadar lemak keju kedelai
Gambar 4.2. Histogram rata-rata hasil hasil uji kadar lemak keju kedelai menunjukkan, bahwa kadar lemak tertinggi pada masing-masing
perlakuan diperoleh S
3
yaitu 22,780. Gambar 4.2 menunjukkan, bahwa perbedaan penambahan
konsentrasi bakteri 1,2,dan3 pada tiap 10 g keju kedelai menghasilkan perbedaan kadar lemak pada masing-masing perlakuan.
Kadar lemak tertinggi adalah pada perlakuan S
3
penambahan konsentrasi bakteri sebanyak 3 Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus lactis
pada 10 g keju kedelai yang memiliki kadar lemak sebanyak 22,780, sedangkan kadar lemak terendah adalah pada perlakuan S
1
penambahan konsentrasi bakteri sebanyak 1 Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus lactis pada 10 g keju kedelai yang memiliki kadar lemak
hanya 18,107 . Artinya penambahan konsentrasi bakteri yang lebih banyak akan menghasilkan kadar lemak yang lebih tinggi. Menurut
Wirakusumah, 2002, kadar lemak meningkat jika kandungan kalori yang dikonsumsi terlalu berlebihan, maka dapat meningkatkan kandungan
kolesteraol yang tinggi menyebabkan kegemukan dan penyakit seperti diabetes, hipertensi, jantung dan ginjal.
Desrosier 1998 bahwa selama bakteri memiliki sekumpulan enzim yang diketahui menjadi lemak yang berperan pada fermentasi senyawa
asam lemak seperti gliserol menjadi kolesterol. Selain itu menurut Winarno 1993 kadar lemak dapat meningkat jika kandungan asam lemak
diubah menjadi gliserol. Mikroorganisme atau bakteri dengan daya adaptasi dapat melakukan penguraian menjadi bahan organik secara lebih
singkat. Hasil penelitian membuktikan kandungan mikroba atau mikroorganisme
dengan penambahan
konsentrasi bakteri
3 Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus lactis pada 10 g keju kedelai yang dapat diserap oleh dinding usus dan dapat memberikan lemak
esensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan kadar protein
dan kadar lemak dengan penambahan kosentrasi bakteri Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus lactis pada keju kedelai dapat menunjukkan hasil yang lebih tinggi lemak daripada kandungan protein. Hal ini dapat
dijelaskan dengan Gambar 4.3 sebagai berikut:
5 10
15 20
25
R a
ta -r
a ta
K a
d a
r P
ro te
in d
a n
L e
m a
k
S 1 S2
S3 Pe rl akuan
Kadar Protein
Kadar Lemak
8,93 10,02
14,12 20,307
18,107 22,780
Gambar 4.3 Histogram rata-rata hasil kadar protein dan lemak keju kedelai
Gambar 4.3. Histogram rata-rata hasil hasil uji kadar protein keju kedelai menunjukkan, bahwa kadar protein tertinggi pada masing-masing
perlakuan diperoleh S
3
yaitu 14,12, sedangkan kadar lemak tertinggi pada masing-masing perlakuan diperoleh S
3
yaitu 22,780 Gambar 4.3 menunjukkan, bahwa kadar lemak lebih tinggi daripada
kadar protein pada keju kedelai. Kadar lemak mencapai maksimal 22,780, sedangkan kadar protein hanya mencapai maksimal 14,12 .
Hal ini karena proses inokulum keju kedelai berlangsung sehingga sebagian kecil asam lemak dapat berubah menjadi gliserol.
Lemak adalah bahan yang mengandung asam lemak yang berupa cair disebut minyak sedangkan padat disebut fat yang diperoleh dari asam
lemak atau lipid hasil penguraian senyawa asam lemak dalam keju kedelai yang ditambah adanya garam terdapat pada keju kedelai, sehingga
semakin lama inokulum dan semakin banyak konsentrasi bakteri kadar lemak dan kadar protein semakin tinggi.
Selain itu faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan fermentasi adalah kondisi lingkungan pH, suhu, kosentrasi, air. Sesuai dengan
pendapat Desrosier 1998 yang menyatakan bahwa fermentasi berjalan dengan baik apabila pH, suhu, dan substrat sesuai dengan pertumbuhan
mikroba dan sel bakteri. Selama proses fermentasi mikroorganisme bersifat amfibolik, sehingga penguraian bahan dapat berjalan dengan baik
dan kadar lemak meningkat. Suhu yang digunakan dalam proses fermentasi akan mempengaruhi
yang berperan dalam proses pembuatan keju kedelai. Suhu yang baik untuk proses fermentasi maksimum adalah 30
C Lay, 1994.