Asas Penyimpanan Arsip ARSIP

commit to user 21 b. Sistem pokok soal subject filling system, sistem ini semua naskahdokumen disusun dan dikelompokkan berdasarkan pokok soalmasalah. c. Sistem nomorangka numerical filling system, sistem ini yang dijadikan kode surat adalah nomor yang ditetapkan sendiri oleh unit organisasi yang bersangkutan. d. Sistem wilayahdaerah geographical filling system, sistem ini susunan arsip diatur berdasarkan judul nama wilayahdaerah. e. Sistem tanggal chronological filling system, sistem ini arsip disusun berdasarkan waktu, seperti tahun, bulan dan tanggal.

8. Asas Penyimpanan Arsip

Menurut Ig. Wursanto 1991, 172 dalam penyelenggaraan penyimpanan arsip dikenal 3 macam asas yaitu: a. Asas Sentralisasi Penyimpanan warkat yang dipusatkan central filling pada unit tertentu. Jadi penyimpanan warkat pada setiap unit yang ada dalam organisasi kantor dipusatkan pada unit tertentu. Sedang keuntungan dan kelemahan penyimpanan warkat dengan menggunakan asas sentralisasi dikemukakan oleh Zulkifly Amsyah 2005, 16 keuntungannya adalah: Ruang dan peralatan arsip dapat dihemat. Petugas dapat mengkonsentrasikan diri khusus pada pekerjaan kearsipan. Kantor hanya menyimpan 1 satu arsip, duplikasinya dapat dimusnahkan. commit to user 22 Sistem penyimpanan dari berbagai macam arsip dapat diseragamkan. Sedangkan beberapa kelemahan dalam asas sentralisasi adalah: Sentralisasi hanya efisien dan efektif untuk organisasi yang kecil. Tidak semua jenis arsip dapat disimpan dengan satu sistem penyimpanan yang seragam. Unit kerja yang memerlukan arisp akan memerlukan waktu lebih lama untuk memperoleh arsip yang diperlukan. b. Asas Desentralisasi Penyelenggaraan penyimpanan warkat dengan memberikan kewenangan kepada tiap-tiap unit satuan kerja untuk mengurus warkat sendiri-sendiri. Dalam hal demikian unit kearsipan secara sentral dalam bentuk apapun tidak ada. Sebaliknya di masing- masing unit satuan kerja dipasang unit kearsipan bertugas menyelenggarakan kegiatan kearsipan di unit satuan masing- masing. Keuntungan penyimpanan warkat menggunakan asas desentralisasi ialah: Pengelolaan arsip yang dilakukan sesuai kebutuhan unit kerja masing-masing. Keperluan akan arsip mudah terpenuhi karena berada pada unit kerja tersendiri. Penanganan arsip lebih mudah dilakukan karena arsip sudah dikenal baik. Sedangkan kerugian menggunakan asas desentralisasi antara lain: Penyimpanan arsip tersebar di berbagai lokasi dan dapat menimbulkan duplikasi yang tersimpan. commit to user 23 Kantor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan arsip di setiap unit kerja sehingga penghematan pemakaian peralatan sukar dijalankan. Penataran dan latihan kearsipan perlu diadakan karena petugas- petugas pada umumnya bertugas rangkap dan tidak mempunyai latar belakang pendidikan kearsipan. Kegiatan pemusnahan arsip harus dilakukan setiap unit kerja dan ini merupakan pemborosan. c. Asas CampuranKombinasi Asas campuran merupakan asas kombinasi antara sentralisasi dengan desentralisasi Ig. Wursanto, 1991: 174. Tujuan penyimpanan warkat dengan asas campuran ini adalah untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam asas sentralisasi dan asas desentralisasi. Dalam asas campuran ini terdapat dua pola kombinasi: 1 Sebagian besar unit satuan kerja menyelenggarakan penyimpanan warkatnya sendiri-sendiri dan hanya sebagian kecil unit satuan kerja yang menyelenggarakan penyimpanan warkatnya secara sentralisasi dipusatkan. 2 Sebagian unit kerja menyelenggarakan penyimpanan warkatnya secara sentral dipusatkan dan hanya sebagian kecil yang menyelenggarakan penyimpanan warkatnya secara desentralisasi.

9. Penyusutan dan Pemusnahan Arsip