KewajibanTugas Hakim Kewajiban dan Tanggung Jawab Hakim

29 tersendiri di dalam kerangka penegakan hukumnya. Namun setiap masyarakat mempunyai tujuan yang sama, agar di dalam masyarakat tercapai kedamaian sebagai akibat dari penegakan hukum yang formil.

D. Kewajiban dan Tanggung Jawab Hakim

1. KewajibanTugas Hakim

Hakim merupakan unsur yang penting dalam melaksankan hukum syara‟ dan penadribannya. 23 Sehingga hakim sebagai penegak hukum dan keadilan mempunyai kewajiban yaitu: a. Menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup di masyarakat. Dalam masyarakat yang masih mengenal hukum tidak tertulis, serta berada dalam masa pergolakan dan peralihan. Hakim merupakan perumus dan penggali dari nilai-nilai hukum yang hidup dikalangan rakyat. Untuk itu ia harus terjun ke tengah-tengah masyarakat untuk mengenal, merasakan, dan mampu menyelami perasaan hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. Dengan demikian hakim dapat memberikan keputusan yang sesuai dengan hukum dan rasa keadilan masyarakat. Hakim merupakan orang yang bertanggung jawab sepenuhnya menjaga dan mempertahankan hukum syara‟ dalam rangka menegakkan kebenaran dan keadilan. 24 b. Hakim wajib memperhatikan sifat-sifat baik dan buruk dari tertuduh dalam menentukan dan mempertimbangkan berat ringannya suatu hukuman. Sifat-sifat 23 Abdul Manan, Etika Dalam Penyelenggaraan Peradilan, h. 21. 24 Abdul Manan, Etika Dalam Penyelenggaraan Peradilan, h. 21. 30 yang jahat maupun yang baik dari tertuduh wajib diperhatikan Hakim dalam mempertimbangkan pidana yang akan dijatuhkan. Keadaan-keadaan pribadi seseorang perlu diperhitungkan untuk memberikan pidana yang setimpal dan seadil-adilnya. Keadaan pribadi tersebut dapat diperoleh dari keterangan orang- orang dari lingkungannya, rukun tetangganya, dokter ahli jiwa dan sebagainya. Beberapa tugas hakim dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman antara lain : 1. Tugas pokok dalam bidang peradilan teknis yudisial diantaranya adalah : a. Menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya. b. Mengadili menurut hukum dengan tidak membedakan orang pasal 5 ayat 1. c. Membantu para pencari keadilan dan berusaha keras mengatasi segala hambatan dan rintangan demi tercapainya peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan pasal 5 ayat 2. d. Tidak boleh menolak untuk memeriksa dan mengadili suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak atau kurang jelas melainkan wajib memeriksa dan mengadilinya pasal 16 ayat 1. 2. Tugas yuridis, yaitu memberi keterangan, pertimbangan, dan nasehat tentang soal-soal hukum kepada lembaga negara lainnya apabila diminta pasal 27. 31 3. Tugas akademis atau ilmiah dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu hakim wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang berkembang dan hidup di masyarakat. 25 Adapun tugas hakim dalam mengadili suatu perkara melalui 3 tindakan yaitu : 1. Mengkontratir yaitu mengakui dan membenarkan telah terjadinya suatu peristiwa yang telah para pihak dimuka persidangan dengan syarat peristiwa itu harus dibuktikan terlebih dahulu. 2. Mengkualifisir yaitu menilai peristiwa yang telah dianggap benar-benar terjadi itu termasuk dalam hubungan hukum yang amanah. 3. Mengkonstitur yaitu hakim menetapkan hukumnya dan member keadilan kepada yang bersangkutan. 26

2. Tanggung Jawab Hakim

Dokumen yang terkait

Peran Hakim Mediator Dalam Menyelesaikan Perkara Perdata Menurut Perma Nomor 1 Tahun 2008

0 69 114

Penyelesaian Sengketa Pada Perbankan Syariah Pasca Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Peradilan Agama

3 73 116

Pengangkatan Anak Bagi Warga Muslim Di Pengadilan Negeri Pasca Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006

0 8 103

Peran Hakim Mediasi Dalam Perkara Perceraian (Studi di Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2012-2014)

1 51 0

PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH DI PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA (STUDI PELAKSANAAN UNDANG – UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENGADILAN AGAMA OLEH PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA)

0 24 125

LANDASAN KEPUTUSAN PENGADILAN AGAMA SEBELUM DAN SESUDAH UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 jo UNDANG UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2006

0 4 65

DAMPAK PENERAPAN UNDANG-UNDANG NO. 3 TAHUN 2006 TENTANG UUPA TERHADAP KEWENANGAN PENYELESAIAN DAMPAK PENERAPAN UNDANG-UNDANG NO. 3 TAHUN 2006 TENTANG UUPA TERHADAP KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH.

0 1 14

PENDAHULUAN DAMPAK PENERAPAN UNDANG-UNDANG NO. 3 TAHUN 2006 TENTANG UUPA TERHADAP KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH.

0 2 16

PERANAN BADAN ARBITRASE NASIONAL (BASYARNAS) SETELAH KELUARNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2006 DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH.

0 0 8

KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA EKONOMI SYARI’AH (BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2006) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) LISTYO BUDI SANTOSO

0 0 160