Pengertian Kemampuan Hakikat Kemampuan

9

4. Tujuan Menulis

Tujuan menulis menurut Hartig ada 6 yakni 1 Assignment Purpose tujuan penugasan, 2 Altruistic Purpose tujuan altruistik, 3 Persuasive Purpose tujuan persuasif, 4 Informational Purpose tujuan informasi, tujuan penerangan, 5 Self-Expressive Purpose tujuan pernyataan diri, dan 6 Creative Purpose tujuan kreatif. 11 Berdasarkan tujuan menulis di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis puisi dapat dikategorikan ke dalam tujuan menulis kreatif atau creative purpose. Setiap penulis pasti memiliki gaya penulisan yang berbeda-beda untukmemperlihatkan jati diri dan kreativitasnya. Begitu juga di dalam penulisan sebuah puisi. Perbedaan pemilihan diksi dan gaya yang mereka gunakan itulahyang merupakan proses kreatif. Hal tersebut yang akan menimbulkan keindahanatau unsur estetika di dalam puisi karya mereka tersebut.

5. Tahapan dalam Proses Menulis

Donald Murray telah menulis sebuah deskripsi tentang proses menulis. Menulis diberikan sebagai proses berpikir yang terus menerus, aktivitas menulis karya tulis berkembang dalam tiga tahap yaitu. 1. tahap perencanaan maksudnya penulis berusaha menemukan apa yang akan mereka tulis. Guru dapat mendorong penemuan topik dengan cara memungkinkan anak berpikir dan menulis berbagai rincian tentang orang, tempat, atau peristiwa yang bermakna bagi mereka. Kadang- kadang guru memperkenalkan menulis bebas selama tahapan ini. 2. penyusunan konsep dipilih karena aktivitas menulis dalam tahap ini bersifat sementara. Ketika kita menyebut draft pertama, kedua, maka secara tidak langsung potongan kerja tersebut akan berubah, drat lain akan menyusul. Penulis perlu menuangkan pikiran-pikirannya dan 11 Henry GunturTarigan,Menulis. Bandung: Angkasa 1986 hlm. 25-26 10 mempertimbangkannya untuk disampaikan kepada orang lain. Penulis perlu berdialog dengan dirinya selama proses penyusunan konsep. 3. tahap perbaikan merupakan tahap akhir. Sekalipun demikian perlu diingat bahwa perbaikan dapat berlanjut pada perencanaan dan penyusunan konsep lebih lanjut. 12 Oleh karena itu, tahapan menulis ini bisa dikatakan sebagai pembelajaran untuk penulis-penulis pemula bagi siswa dan yang lainya. Tahapan-tahapan mengenai menulis di atas bahwa menulis tidak hanya menuangkan gagasan semata, namun menulis juga dapat menimbulkan efek fisiologis dan psikologis. Bagaimana menulis mampu membuat kita awet muda dan bagaimana menulis mampu meminculkan rasa percaya diri, dan menjernihkan pikiran, tidak hanya itu menulis juga membuat kita menjadi peka terhadap lingkungan sekitar. Dari tahap atau proses kreatif di atas dapat dilihat juga bahwa tahapan atau proses menulis memerlukan keseriusan dalam praktiknya, tahap atau proses yang kreatif merupakan proses atau tahap bagaimana gagasan itu lahir membentuk sebuah karya tulisan. Bagaimana tahap atau proses mendapatkan inspirai, dan bagaimana inspirasi itu berurubah menjadi sebuah tulisan yang utuh. Namun, terlepas dari proses atau tahapan di atas, setiap penulis memiliki proses atau tahap kreatif yang berbeda antara penulis yang satu dengan yang lain. Kita semua dapat menjadi penulis yang hebat, asalkan ada kemauan dan sering berlatih menulis agar menjadi penulis yang terampil. 12 Novi Resmini. dkk, Membaca dan Menulis di Sekolah Dasar Teori dan Pengajarannya, Bandung: UPI PRESS,2006, Cet 1, h. 231 11

C. Hakikat Puisi 1. Pengertian Puisi

Puisi adalah ungkapan imajinatif yang dirangkai dengan irama dan memperhatikan permaknaan. 13 Puisi berasal dari bahasa Yunani, yang juga dalam bahasa latin poietas Latin Poeta. Mula-mula artinya pembangun pembentuk, pembuat. Asalkatanya poieo atau poio yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan menyair. Artinya yang mula-mula lama-kelamaan semakin dipersempit ruang lingkupnya menjadi hasil seni sastra, yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu dan menggunakan irama, dan kadang- kadang kata kiasan. Berikut beberapa pendapat mengenai puisi: Herbert Spencer menyatakan bahwa puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan. 14 Pendapat lain tentang puisi diungkapkan oleh penyair Samuel Jhonson bahwa puisi “adalah seni penyatuan kesenang-kesenangan dengan kebenaran melalui sentuhan imajinasi yang nalar”. Batasan tersebut berkaitan dengan bentuk batinnya saja. Sedangkan menurut Wallce Steven berpendapat bahwa puisi adalah penikmatan kata dengan serangkaian kata- kata”. 15 Menurut Muclisoh, hakikat apresiasi puisi adalah upaya memahami, menikmati, dan menghargai karya sastra. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengekspresikan perasaannya dengan menulis puisi, atau secara kelompok membahas isi suatu karya sastra yang telah mereka baca. Proses apresiasi puisi pada dasarnya dapat dibagi menjadi beberapa tahap, tahap memahami, tahap menikamati, tahap meresponsi, dan tahap produksi. Tahap memahami dan menghayati puisi pada umumnya berkaitan dengan kegiatan mengungkapkan kembali apa yang terdapat dalam teks dan mengadakan 13 Edi Sembodo, Contekan Pintar Sastra Indonesia Jakarta, PT Mizan Publika, 2010, Cet 1 hlm.20 14 Aswinarko dan Ahmad Bahtiar, M.Hum, Kajian Puisi Jakarta, UNINDRA PRESS, 2013, Cetakan 1 h.7-8 15 Ibid.hlm,8 12 eksplorasi untuk mengadakn kebutuhan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu teks puisi. Pada tahap memahami, menghayati, dan menikmati. 16 Puisi didefinisikan sebagai karangan yang terikat oleh banyak baris dalam tiap bait, banyak kata dalam tiap baris, banyak suku kata dalam setiap baris, rima, dan irama. 17 Lain halnya dengan Reeves dalam Waluyo memberikan batasan yang berhubungan dengan struktur fisik puisi dengan menyatakan bahwa puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh pikat. 18 Tarigan dalam Djojosuroto memberikan definisi lain tentang puisi, menurutnya puisi adalah hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dari kata-kata. 19 Kemudian dalam buku yang sama Dickenson mengatakan kalau aku membaca sesuatu dan dia membuat tubuhku begitu sejuk, sehingga tiada api yang bisa memanaskan aku, maka aku tahu bahwa itu adalah puisi. 20 Menurut Muclisoh langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menulis puisi meliputi: menentukan isi atau tema dan menentukan bentuk atau struktur puisi. Setiap puisi mengandung pokok persoalan yang ingin ditonjolkan oleh penciptanya. Makna yang dikandung oleh pokok persoalan puisi itulah tema suatu puisi yang mendasari terbentuknya sebuah puisi dan disampaikan kepada penbaca. 21 a. Jenis-jenis puisi Berdasarkan waktu kemunculannya, puisi dapat digolongkan atas tiga kelompok yaitu. 22 1. Puisi lama Jenis-jenis puisi lama asli Indonesia antara lain. a. Mantra 16 Muclisoh, Materi Pokok Bahasa Indonesia 3Jakarta, Depdikbud, 1992 hlm.52 17 Pradopo, Rahmat Jakob, Pengkajian Puisi Yogyakarta Gadjah Mada University Press, 1999 hlm.5 18 Herman J. Waluyo, Teori dan Apresiasi Puisi, Jakarta: Erlangga, 1995, h. 72 19 Kinayati Djojosuroto, Teori dan Pemahaman Apresiasi Puisi, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009, h. 21. 20 ibid., h. 22 21 Muclisoh, Materi Pokok Bahasa Indonesia 3Jakarta, Depdikbud, 1992 hlm.374-379 22 Tim Penyusun: Jurusan Bahasa Indonesia UNJ, Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Rayon 9 UNJ, Jakarta: UNJ, 2011, h. 271

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Simulasi Terhadap Keterampilan Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas VII MTs. Negeri Jakarta Selatan

1 6 89

Pengaruh pembelajaran puisi terhadap karakter siswa Kelas VII di SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) Sukatani Rajeg, Tangerang Tahun Ajaran 2013/2014

0 4 84

Korelasi kultur sekolah terhadap pembentukan akhlak siswa di SMP al-Manar Azhari Islamic Boarding School

1 17 0

KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII MTs. NEGERI MODEL TALANG PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 54

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VII-B SMP TAMAN SISWA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 10 53

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS VIII SMP NAWA KARTIKA ISLAMIC BOARDING SCHOOL DENGAN SMP Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa Kelas VIII SMP Nawa Kartika Islamic Boarding School Dengan SMP Negeri 1 Wonogiri.

0 3 11

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS VIII SMP NAWA KARTIKA ISLAMIC BOARDING SCHOOL Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa Kelas VIII SMP Nawa Kartika Islamic Boarding School Dengan SMP Negeri 1 Wonogiri.

1 4 14

PRESTASI BELAJAR ANTARA SISWA KELAS BOARDING SCHOOL DAN REGULER Prestasi Belajar Antara Siswa Kelas Boarding School Dan Reguler (Studi Komparasi Di Man 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/ 2015).

0 3 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA :Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII-F SMP Daarut Tauhiid Boarding School Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 53

SKI X MA BUKU SISWA 2013.A

1 7 118