Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Besarnya peran usaha di dalam kegiatan perekonomian dewasa ini menyebabkan semakin ketatnya persaingan di antara para produsen atau perusahaan. Mereka berpacu dalam memperebutkan pelanggan. Banyak kebutuhan pelanggan yang sulit dimengerti, sehingga produsen perlu memperhatikan kebutuhan pelanggan dan melakukan kegiatan khusus untuk membangun selera pelanggan atau memuaskan pelanggan dengan menciptakan produk yang unggul. 1 Dalam kondisi Persaingan yang semakin ketat sehingga semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Setiap produsen harus memfokuskan kepada pelanggannya dan berupaya menjalin relasi jangka panjang dengan pelanggannya, serta berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan secara lebih baik dari pada pesaingnya. Dengan tercapainya keinginan dan kebutuhan pelanggan, berarti harapan dasar pelanggan telah dipenuhi. Jika pelanggan merasa kebutuhan dan keinginannya telah terpenuhi, maka pelanggan akan merasa puas. 1 Rica Ningsih Twosina, Analisis Nilai Pelayanan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas pelanggan Studi Kasus pada Provider Handphone INDOSAT, Skripsi Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi dan ilmu sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008 h. 1 1 2 Pelanggan menjadi kontributor serta sumber utama dari pencapaian keunggulan daya saing berkelanjutan bagi perusahaan. Salah satunya persaingan dalam perusahaan jasa penyelenggara Haji Dompet Dhuafa Travel. Masalah utama sebagai sebuah perusahaan jasa penyelenggaraan haji khusus yang banyak pesaingnya, Dompet Dhuafa Travel dituntut untuk dapat bertahan di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat dan memenangkan persaingan, maka Dompet Dhuafa Travel harus dapat memberikan nilai yang tinggi dan kepuasan kepada setiap pelanggannya. Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan manajemen. 2 Pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa barang atau jasa yang dikonsumsi dapat diterima dan dinikmatinya dengan nilai yang baik atau memuaskan. Kepuasan pelanggan dapat membentuk persepsi dan selanjutnya dapat memposisikan produk perusahaan dimata pelanggan. Menurut Kennedy, dalam jurnal Moh. Raharso dan Sri Raharso, kepuasan pelanggan telah menjadi bagian yang integral dalam misi dan tujuan sebagian besar organisasi untuk mampu menghadapi persaingan yang makin ketat. 3 Ciri pelanggan yang puas antara lain bersedia melakukan pembelian berkali-kali =Repeat Order, mengajak orang lain membeli, memberitahukan tentang kebaikan produk yang dibelinya kepada orang lain. Hal ini merupakan promosi gratis dari mulut ke mulut dan umumnya lebih efektif dari pada cara promosi lainnya. Sebab orang akan lebih percaya kepada “omongan 2 Fandy Tjiptono dan Gregorius Candra, Service, Quality, and Satisfactions, Yogyakarta: Andi Offset, 2005, h. 192. 3 Twosina, Analisis Nilai Pelayanan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas pelanggan, h. 7 3 kawannya” dari pada apa yang dilihat di TV, di dengar di radio, di baca di Koran, dan lain sebagainya. Dengan demikian hasil penjualan akan meningkat dan dapat diharapkan laba perusahaan juga akan meningkat. 4 Kepuasan pelanggan terjadi apabila kinerja pemasaran telah memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan akan kecewa jika kinerja pemasarannya dibawah harapan atau nilai yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada pelanggannya sangat rendah Inferior customer value dan pelanggan akan senang apabila kinerja pemasarannya melebihi harapan atau memberikan nilai yang lebih dibandingkan dengan pesaing Superior Customer Value. Hal ini menunjukkan bahwa suatu perusahaan apabila memberikan nilai yang lebih superior dibandingkan dengan pesaing maka perusahaan tersebut mempunyai keunggulan kompetitif. 5 Dimensi yang terkait dengan keunggulan kompetitif adalah penciptaan nilai value creation, mengusahakan agar biaya rendah low cost, dan melakukan diferensiasi. 6 Salah satunya, keunggulan kompetitif dapat diciptakan melalui proses pemenuhan nilai yang diharapkan pelanggan Customer value. Sebelum pelanggan memutuskan untuk membeli, pelanggan menetapkan terlebih dahulu nilai-nilai yang harus dipenuhi oleh produk atau jasa yang akan di konsumsi. bila pengusaha berhasil memenuhi nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh pelanggan Customer value sebagai wujud dari harapan pelanggan maka akan tercipta kepuasan pelanggan. 4 Jurnal J. Supranto, Vol. 2, No. 1, Februari 2009. h. 4 5 Kotler dan Keller, Manajemen pemasaran, Jakarta: Indeks, 2007 h.135- 136 6 Endro Sugiyanto, Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Melalui Pelayanan Prima, Diakses pada 1 Mei 2009 dari http:researchexpert.wordpress.com2007111 4 Proses penciptaan nilai dimulai dari pelanggan yaitu kebutuhan dan situasi penggunaanya dan berakhir pada pelanggan pula yaitu dengan tingkat kepuasannya. Tugas dari tim pemasaran adalah untuk menciptakan serangkaian manfaat bagi pelanggan dengan biaya yang rendah sehingga produk atau jasa tersebut memiliki nilai yang superior. 7 Band berpendapat bahwa penciptaan dan penyampaian nilai kepada pelanggan merupakan pendekatan dari manajemen strategis yang dapat digunakan untuk merubah suatu model organisasi yang pasif menjadi responsive dan memiliki kualitas yang baik. Pemberian Value kepada pelanggan merupakan fokus dan tujuan akhir dalam mempertahankan pelanggan. Jadi, manfaat dari membentuk value adalah untuk membantu meningkatkan hasil dan pengalaman yang diperoleh oleh pelanggan. 8 Karena melalui penghantaran customer value creation yang baik, pelanggan akan memperoleh kepuasan yang maksimal. Untuk merekonstruksi nilai itu, dibutuhkan the four action framework. Pertama, Eliminate: Buang nilai yang tidak perlu, yang membebani biaya produksi tetapi bernilai rendah dimata konsumen. Kedua, Reduce: Kurangi kadar nilai yang masih dibutuhkan tetapi tidak wajib ditawarkan dalam intensitas setinggi biasa. Ketiga, Raise: Tingkatkan standar nilai yang sebelumnya tidak mendapat perhatian dari industri, agar mencolok dan berbeda dari standar kategori. Keempat, Create: Ciptakan nilai baru yang inovatif yang belum ditawarkan ke industri. Bahkan 7 M. Yani Syafei, Pengaruh brand image dan penyampaian jasa bengkel resmi terhadap nilai pelanggan serta dampaknya terhadap keputusan pembelian pelanggan Studi Survei terhadap kendaraan MPV 2000 cc ke bawah pada bengkel resmi dealer mobl di Bandung, Disertasi Program Pasca sarjana Universitas Padjajaran: Bandung, 2006. h. 61 8 Ibid, h. 58 5 sedemikian inovatifnya, sehingga konsumen sendiri tidak terfikir bahwa ia membutuhkannnya. 9 Didasari oleh latar belakang tersebut, Maka penulis bermaksud membuat skripsi yang berjudul: Pengaruh Strategi Customer value Creation terhadap Kepuasan Pelanggan Dompet Dhuafa Travel

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.