4.1.2. Penyakit Arteri Perifer pada Pasien yang menjalani Hemodialisis
PAP ABI 0,9 dijumpai pada 4 orang 8 dari 50 subjek penelitian. Usia rata - rata pada kelompok PAP : 61,00 ± 10,74 tahun p = 0,613.
Timbulnya PAP berdasarkan jenis kelamin : pria 3 orang 75 lebih banyak dibanding wanita 1 orang 25. Riwayat merokok dijumpai pada 2 subjek
penelitian 50. Lamanya hemodialisis 14,50 ± 9,037 bulan dan secara statistik tidak bermakna untuk menimbulkan PAP p = 0,307. Hipertensi nefropati dan
diabetik nefropati masing – masing 1 orang 25 dan 2 orang 50 untuk timbulnya PAP, dimana hasil ini tidak bermakna secara statistik p = 0,614 dan
p= 0,574 tabel 4 Tabel 4
: Perbandingan pasien dengan dan tanpa PAP
ABI 0,9 – 1,3 n= 46 ABI 0,9 n = 4
p Sig
Usia tahun 54,70 ± 8,36
61,00 ± 10,74 0,163
NS Jenis Kelamin
Pria 27 58,7
3 75 Wanita
19 41,3
125 0,641
NS IMT
23,237 ± 3,706 21,650 ± 3,384
0,413 NS
Riwayat Merokok 1021,7
2 50 0,240
NS TD Sistolik
156,50 ± 26,355 165,50 ± 33,985
0,524 NS
TD Diastolik 92,65 ± 13,280
85,75 ± 20,759 0,344
NS Hipertensi
4189,1 375
0,411 NS
Lamanya HD bulan 29,09 ± 27,876
14,50 ± 9,037 0,307
NS IDWG
3,244 ±1,626 1,885 ± 0,452
0,001 Sig
URR 0,890 ± 0,094
0,827 ± 0,112 0,213
NS Ktv
1,705 ± 0,602 1,480 ± 0,234
0,465 NS
Etiologi Hipertensi Nefropati
22 47,8 125
0,614 NS
Diabetik Nefropati 13 28,3
250 0,574
NS
4.1.3. Korelasi PAP terhadap variabel Pasien menjalani Hemodialisis
Nilai ABI berhubungan negatif dengan usia dan bermakna secara statistik r = -0,320; p = 0,024. PAP tidak menunjukkan korelasi terhadap variabel
dialisis yakni lamanya HD r = 0,088; p = 0,529, dan juga IDWG r = 0,047;
32
Deske Muhadi Rangkuti : Hubungan Kejadian Penyakit Arteri Perifer Dengan Lamanya Menjalani Hemodialisis : Penelitian Potong Lintang Di DepartemenSmf Penyakit Dalam-Fakultas Kedokteran UsuRsup H Adam Malikrsud dr. Pirngadi-medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
p = 0,736, Ktv r = 0,042; p = 0,766 dan URR r = 0,164; p = 0,239. Kecenderungan terjadinya PAP pada pasien GGK dengan hemodialis reguler
juga tidak menunjukkan hubungan signifikan terhadap IMT, TD sistolik dan diastolik, status hipertensinya, etiologi hipertensi nefropati maupun diabetik
nefropati tabel 5.
Tabel 5 : Korelasi berdasarkan etiologi dan marker HD terhadap ABI
Variabel r p
Sig
Usia -0,320
0,024 Sig
IMT -0,063
0,661 NS
Riwayat Merokok -0,126
0,384 NS
TD Sistolik -0,026
0,849 NS
TD Diastolik 0,222
0,121 NS
Hipertensi 0,079 0,462
NS Lamanya HD
0,10 0,480
NS IDWG 0,196
0,169 NS
URR 0,182 0,206
NS Ktv
0,040 0,781
NS Etiologi
Hipertensi Nefropati 0,057
0,696 NS
Diabetik Nefropati -0,067
0,645 NS
4.1.4. Rerata nilai ABI terhadap Etiologi hipertensi dan diabetik nefropati.
Tabel 6 : Perbandingan rerata ABI pada Hipertensi Nefropati
Etiologi
Hipertensi Nefropati
Non Hipertensi Nefropati
p
ABI 1,052 ± 0,227
1,030 ± 0,156 0,696
NS
33
Deske Muhadi Rangkuti : Hubungan Kejadian Penyakit Arteri Perifer Dengan Lamanya Menjalani Hemodialisis : Penelitian Potong Lintang Di DepartemenSmf Penyakit Dalam-Fakultas Kedokteran UsuRsup H Adam Malikrsud dr. Pirngadi-medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 7 : Perbandingan rerata ABI pada Diabetik Nefropati
Etiologi
Diabetik Nefropati
Non Diabetik Nefropati
p
ABI 1,021 ± 0,140
1,049 ± 0,209 0,645
NS Rerata nilai ABI berdasarkan etiologi hipertensi nefropati lebih tinggi
dibanding non-hipertensi nefropati 1,052 ± 0,227 dan 1,030 ± 0,156 dan secara statistik tidak bermakna p = 0,696. Hal berbeda terlihat pada etiologi diabetik
nefropati dibanding non-diabetik nefropati 1,021 ± 0,140 dan 1,049 ± 0,209; dimana secara statistik tidak bermakna p = 0,645.
4.2. PEMBAHASAN