BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. GAGAL GINJAL
Gagal ginjal kronik menurut defenisi konsepsional adalah ketidakmampuan ginjal untuk mempertahankan keseimbangan dan integritas
tubuh yang muncul secara bertahap sebelum terjun ke fase penurunan faal ginjal tahap akhir atau merupakan penurunan semua faal ginjal secara bertahap diikuti
penimbunan sisa metabolisme protein dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
2
Akumulasi cairan dan sisa metabolisme tubuh dapat menyebabkan suatu keadaan yang disebut azotemia atau uremia.
1,3,12
Uremia merupakan sindroma klinik dan laboratorium yang dapat menyebabkan disfungsi berbagai sistem organ sebagai akibat dari gagal ginjal
akut maupun kronik yang tidak mendapat penanganan sebagaimana mestinya.
1,3,12,13
Tabel 1 . Beberapa kelainan klinis akibat uremia
dikutip dari 3
3
Deske Muhadi Rangkuti : Hubungan Kejadian Penyakit Arteri Perifer Dengan Lamanya Menjalani Hemodialisis : Penelitian Potong Lintang Di DepartemenSmf Penyakit Dalam-Fakultas Kedokteran UsuRsup H Adam Malikrsud dr. Pirngadi-medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Sejak tahun 1960 hemodialisis HD mulai diterapkan sebagai terapi pengganti ginjal pada pasien gagal ginjal akut dan gagal ginjal terminal.
Hemodialisis merupakan terapi pengganti faal ginjal dengan tujuan untuk mengeluarkan eliminasi sisa – sisa metabolisme protein dan koreksi gangguan
keseimbangan air dan elektrolit antara kompartemen darah pasien dengan kompartemen larutan dialisat konsentrat melalui selaput membran semi
permiabel yang bertindak sebagai ginjal buatan artificial kidney
atau dializer
.
1,14
Di Indonesia hemodialisis dilakukan 2 kali seminggu, dengan setiap hemodialisis dilakukan setiap 5 jam, di pusat dialisis lainnya ada juga dialisis
yang dilakukan 3 kali seminggu dengan lama dialisis 4 jam.
14
Kecukupan dosis hemodialisis yang diberikan diukur dengan istilah adekuasi dialisis. Terdapat korelasi yang kuat anatara adekuasi dialisis dengan angka
morbiditas dan angka mortalitas pasien dialisis.
14
Pasien dialisis reguler tidak terlepas dari berbagai komplikasi medis yang terkait dengan keadaan anemia, malnutrisi, inflamasi, gangguan metabolisme
kalsium dan fosfor, hipertensi, dislipidemia dan penyakit kardiovaskuler. Studi epidemiologi mengungkapkan bahwa morbiditas dan mortalitas penyakit
kardiovaskuler pada pasien dialisis lebih tinggi dibanding populasi umum.
15
Penyakit ginjal kronik merupakan faktor resiko independen untuk berkembangnya penyakit kardiovaskuler.
16-17
Kondisi – kondisi pada GGK yang merupakan faktor resiko untuk terjadinya penyakit kardiovaskuler adalah penurunan laju filtrasi glomerulus LFG,
mikroalbuminuria, hiperfosfatemia, hipertensi kardiak dan kardiomiopati uremik serta anemia.
2
Beberapa faktor resiko pada penyakit ginjal kronik yang memperberat penyakit kardiovaskuler adalah :
2
−
Hipertensi : lebih dari 80 penderita gagal ginjal kronik mengalami
hipertensi, dan dari berbagai penelitian telah terbukti bahwa hipertensi merupakan salah satu faktor resiko penting untuk terjadinya penyakit
kardiovaskuler. −
Anemia : anemia terjadi pada 70 – 80 penderita penyakit ginjal kronik
yang bila berlangsung lama akan meningkatkan resiko kardiovaskuler. −
Substansi uremik : substansi uremik
uremic substance yang tertimbun
dalam darah akibat terganggunya fungsi ginjal, merupakan faktor resiko
4
Deske Muhadi Rangkuti : Hubungan Kejadian Penyakit Arteri Perifer Dengan Lamanya Menjalani Hemodialisis : Penelitian Potong Lintang Di DepartemenSmf Penyakit Dalam-Fakultas Kedokteran UsuRsup H Adam Malikrsud dr. Pirngadi-medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
terjadinya gangguan kardiovaskuler. Diantara substansi uremik tersebut adalah air, fosfat, kalium, hormon paratiroid, beta2 – mikroglobulin,
homosistein, faktor inflamasi dan sebagainya. −
Mikroalbuminuria dan albuminuria : beberapa penelitian membuktikan
bahwa mikroalbuminuria dan albuminuria berhubungan erat dengan faktor resiko dan merupakan
surrogate marker penyakit kardiovaskuler.
−
Hipertensi dan diabetes : hipertensi dan diabetes yang sudah dipastikan
merupakan faktor resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap progresifitas penyakit ginjal
kronik. −
Dislipidemia : banyak penelitian yang menemukan bahwa dislipidemia
memacu perburukan fungsi ginjal. Dalan Physician’s Health study
dengan lama follow up 14 tahun, didapatkan bahwa dislipidemia berkaitan dengan
peningkatan resiko perburukan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kratinin serum 1,5 mgdL pada pria dengan fungsi ginjal normal.
Demikian juga halnya dengan ARIC study
dan Fremigham offspring
study .
−
Merokok : merokok berkaitan dengan pertanda marker terjadinya
kerusakan ginjal pada orang sehat dan juga merupakan faktor resiko perburukan fungsi ginjal pada pasien dengan nefropati diabetik dan
hipertensi. −
Sindroma metabolik
: penelitian NHANES III membuktikan adanya hubungan antara sindroma metabolik hipertensi, HDL rendah, trigliserida
tinggi, glukosa tinggi dan obesitas dengan penyakit ginjal kronik. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalitas pada penderita GGK termasuk penderita GGK yang menjalani terapi pengganti ginjal. Penderita GGK lebih dari 40 meninggal akibat penyakit
kardiovaskuler.
18
Laporan dari Cardiovascular Disease, High Blood Pressure
Research, dari
American Health Association menyebutkan bahwa penyakit ginjal
kronik merupakan salah satu kelompok resiko tertinggi untuk terjadinya kejadian kardiovaskuler dan kematian pada penderita GGK lebih sering disebabkan oleh
penyakit kardiovaskuler dibandingkan oleh karena penyakit ginjalnya sendiri.
16,18- 20
Diantara 30 – 45 penderita gagal ginjal terminal mempunyai komplikasi kardiovaskuler. Angka kematian yang diakibatkan penyakit kardiovaskuler pada
5
Deske Muhadi Rangkuti : Hubungan Kejadian Penyakit Arteri Perifer Dengan Lamanya Menjalani Hemodialisis : Penelitian Potong Lintang Di DepartemenSmf Penyakit Dalam-Fakultas Kedokteran UsuRsup H Adam Malikrsud dr. Pirngadi-medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
penderita GGK adalah 10 kali lebih tinggi daripada populasi umum dan meningkat 44 kali pada penderita dengan diabetes.
20
Pada penderita yang menjalani dialisis, kematian oleh karena kardiovaskuler adalah 10 – 30 kali lebih
tinggi dari pada populasi umum.
17
Kelainan – kelainan sistem kardiovaskuler yang dijumpai pada penderita GGK adalah penyakit jantung iskemik, gagal jantung kongestif, hipertensi dan
hipertropi ventrikel kiri. Resiko terhadap kejadian infark miokard pada penderita GGK dengan terapi pengganti ginjal berdasarkan
United States Renal Data Sistem
USRDS dan European registry of the patient on renal replacement
theraphy EDTA adalah 3,5 – 5,0 kali lebih tinggi daripada populasi umum.
18
2.2. PENYAKIT ARTERI PERIFER