Feminisme Post Modern REPRESENTASI FEMINISME DALAM FILM “KU TUNGGU JANDAMU” (Studi Analisis Semiotika Representasi Feminisme melalui Tokoh Persik).

dalam bukunya Feminist Politics and Human Nature, feminis mengkritik asumsi umum, yaitu meningkatnya partisipasi perempuan dalam ekonomi lebih berakibat pada peran antagonism seksual ketimbang status. Jaggar menekankan, perempuan juga perlahan-lahan teralienasi dari tubuhnya, tubuhnya mulai terasa seperti benda semata, sekedar mesin untuk mengeluarkan tenaga untuk bekerja yuwie.com. Motherhood, seperti seksualitas juga merupakan pengalaman yang mengalienasi perempuan. Perempuan dialienasi dari produk pekerjaan reproduksinya, ketika orang lain yang menentukan, memutuskan, tentang berapa banyak anak yang akan dikandung dan dilahirkannya.

5. Feminisme Post Modern

Penggalan Scene 842 Visual : Eksternal. Jalan raya-pagi Close Up Persik sedang berjalan setelah pergi dari rumah, seketika itu langsung dihentikan oleh Rozak yang mengajaknya rujuk kembali, akan tetapi Persik tetap menolaknya. Gambar 4.11 Persik menolak pemikiran Rozak Dialog : Rozak : “Mau kemana lagi kamu Persik.. Haa... Sudah berapa kali aku bilang, tapi kamu enggak percaya... Kamu enggak bisa hidup tanpa aku Persik, enggak bisa Persik... Enggak ada orang yang di dunia ini yang mau terima kamu, kecuali aku Persik.. Aku.. Aku yang bawa kamu ke Jakarta, aku.. Dan aku juga yang memenuhi semua kebutuhan kamu.. Dan kamu enggak bisa seenaknya begitu aja.. Enggak bisa Persik.. Keputusan pengadilan itu enggak ada artinya.. dibandingkan ketergantungan kamu sama aku..dengan nada tinggi Hahahaha.... Persik, Persik.. Hahaha... Akhirnya kamu mengerti... Betapa sayangnya aku sama kamu Persik.. Aku sangat rindu dengan aroma tubuh kamu Persik..” sambil terheran-heran karena Persik memeluknya, padahal Persik hanya berpura-pura saja. Persik : “Haaaah.. sambil menendang kemaluan Rozak Hahaha.. Mampus loe.. Kamu pikir aku Persik yang dulu kamu kenal lewat frendster itu.. Ingat itu.. Dan aku tidak bakalan bisa, oh ketipu lagi.. sambil bernyanyi Huh.. Enggak bakalan tau enggak.. Karena aku akan tetap menjadi janda untuk selamanya, enggak mungkin aku ketergantungan terus dengan kamu, aku janda bisa hidup mandiri tanpa kamu, enggak akan pernah ketergantungan dengan lelaki manapun.. Tau.. Janda tetap janda, janda janda janda.. Buh..” Analisis : Bahwa dalam penggalan scene 842 di atas, menggambarkan bagaimana Persik sangat menolak pemikiran Rozak, bahwa Persik tidak bisa hidup tanpa harta Rozak. Menurut kaum post modern di Eropa timur, feminis menolak perbedaan antara laki-laki dan perempuan harus diterima dan dipelihara. Gender tidak bermakna identitas atau struktur sosial. Pada tempat fokus gerakan pertama terhadap pengalaman umum perempuan terhadap penindasan, post modernisme menekankan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, dan antara perempuan sendiri, baik berdasarkan ras, kelas, agama, etnik atau psikologis WordPress.com. Ini seperti yang tertuang dalam kalimat ”Dan aku tidak bakalan bisa, oh ketipu lagi.. sambil bernyanyi Huh.. Enggak bakalan tau enggak.. Karena aku akan tetap menjadi janda untuk selamanya, enggak mungkin aku ketergantungan terus dengan kamu, aku janda bisa hidup mandiri tanpa kamu, enggak akan pernah ketergantungan dengan lelaki manapun.. Tau.. ”. Dalam hal ini Persik menjadi perempuan seutuhnya, dengan memakai nalar tidak mau mengorbankan dirinya untuk kebutuhan dan kesenangan orang lain. Dia punya keputusan penuh atas dirinya sendiri tanpa boleh diatur-atur oleh orang lain yang masih setara dengan dirinya secara nalar, dalam hal ini adalah mantan suaminya yaitu rozak.

6. Feminisme Eksistensialis