LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

Konsep Pemasaran Pengertian Konsep Pemasaran Basu Swastha dan Irawan 2005 dalam Zulysid 2016 mendefinisikan konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisinis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup pemasaran. Bagian pemasaran padasuatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Menurut Ating Tedjasutisna 1999,66: Konsep pemasaran adalah merupakan oerientasi manajemen yang menekankan bahwa kunci keberhasilan dan pencapaian tujuan perusahaan yaitu di dalam menetukan kebutuhan dan keinginan pasar yang dituju. Kunci utama yang terdapat dalam konsep pemasaran, adalah sebagai berikut : a. Berorientasi pada konsumen Disini pandangan produk perusahaan diusahakan untuk kebutuhan dan keinginan para konsumen. Perusahaan harus memperhatikan kreativitas konsumen, karena konsumen membutuhkan segala macam produk. Jika perusahaan berorientasi pada konsumen harus memperhatikan :  Kebutuhan masyarakat  Kelompok pembeli  Membedakan produk serta pesan – pesannya  Riset pemasaran  Strategi pembedaan keuntungan b. Menitikberatkan pada kepuasan konsumen Volume penjualan produk yang menguntungkan dapat diterima setelah para konsumen merasa puas. Falsafah pemasarannya adalah apakah produk yang dihasilkan perusahaan sesuai atau tidak dengan keinginan konsumen. c. Koordinasi dan Integrasi Berbagai departemen dalam perusahaan harus sejalan di dalam menciptakan produk – produk, serta dapat meningkatkan keinginan konsumen. Setiap sasaran perusahaan harus dikoordinasikan dan diitegrasikan pada semua kegiatan departemen – departemen yang ada hubungannya dengan kepentingan konsumen. d. Tujuan jangka panjang Tujuan perusahaan yang didirikan adalah ingin mencapai tinggi keuntungan jangka panjang yaitu pertumbuhan perusahaan secara kontinuitas. Tujuan perusahaan jangka panjang itu, bukan menitikberatkan pada pencapaian target penjualan, tetapi dititikberatkan pada kepuasan dan sekaligus memecahkan permasalahannya. Konsep pemasaran dan tanggung jawab sosial sebuah perusahaan dapat berjalan selaras, jika pihak manajemen dalam program jangka panjangnya membuat keseimbangan untuk : 1. Memuaskan keinginan konsumen 2. Memuaskan keinginan langganan 3. Memuaskan keinginan masyarakat 4. Mencapai tujuan mendapatkan laba perusahaan.

2. Jasa

Pengertian Jasa Dalam kelancaran dan perkembangan suatu perusahaan dalam menarik minat konsumennya tidak terlepas dari jasa yang ditawarkan atau dipasarkan oleh suatu perusahaan. Pemasaran merupakan jembatan penghubung antara organisasi dengan konsumennya. Pemasaran jasa yang baik harus didukung oleh aspek-aspek yang menciptakan pemasaran jasa dan isu-isu strategis yang perlu diperhatikan oleh para penyedia jasa. Karena pada dasarnya pemasaran harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi manajemen perusahaan.Adapun definisi jasa menurut William J. Stanton 1996:220 mengemukakan bahwa : “Jasa adalah kegiatan yang dapat diidentifikasikan secara tersendiri, yang pada hakikatnya bersifat tak teraba intangible, yang merupakan pemenuhan kebutuhan, dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa lain. Untuk menghasilkan jasa mungkin atau mungkin pula tidak diperlukan penggunaan benda nyata tangible.Akan tetapi, sekalipun penggunaan itu perlu, namun tidak terdapat adanya pemindahan hak milik atas benda tersebut pemilikan permanent.” Selanjutnya menurut Zeithaml dan Bitner 2000:3 yang dikutip dalam Buchari Alma 2000:204 menyatakan : ”Jasa adalah suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan berupa produk fisik. Biasanya dikonsumsi secara bersamaan seiring dengan produksinya, dan memberikan nilai tambah seperti kenikmatan, hiburan, santai atau kesehatan yang pada intinya bersifat tidak berwujud bagi pembeli.” Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jasa merupakan keseluruhan aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen, yang pada dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik, tidak mengakibatkan kepemilikan apapun yang tujuannya adalah untuk memberikan kepuasan bagi konsumen. Karakteristik Jasa Berdasarkan pengertian jasa di atas, Tjiptono 1997:136 mengutarakan ada empat karakteristik utama jasa bagi pembeli pertamanya , yaitu : 1. Intangibility tidak berwujud Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja performance, atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi pembeli sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas apa dan bagaimana yang akan diteriman konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum jasa bersangkutan dikonsumsi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI