Pengukuran Variabel Teknik Pengambilan Sampel

Keterangan : Y = Kepuasan Konsumen a = Konstanta X1 = Produk X2 = Harga X3 = Kualitas pelayanan Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, dan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik harus mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram residualnya. Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitasnya adalah : 1. Jika data titik menyebar di sekitar garis diagonalnya dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonalnya danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi maka variabel ini tidak ontogonal. Variabel ontogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mengetahui hasil dari uji multikolinearitas dapat dengan melihat nilai tolerancenya sendiri 0,10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Dengan melihat nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diuji tidak memiliki multikolinearitas.

c. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI heterokedastisitas. Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedatisitas adalah dengan melihat grafik plot antara lain prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya . Dasar analisisnya adalah : 1. Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas 2. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik – titik menyebar di atas dan si bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

M. Pengujian Hipotesis

1. Uji t secara sendiri-sendiri Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh yang signifikan variabel- variabel bebas yaitu produk, harga dan kualitasn pelayanan secara sendiri – sendiri terhadap variabel terikat yaitu kepuasan konsumen. Tahapan yang dilakukan dalam uji t yaitu : a. Menentukan H = hipotesis nol dan H a = hipotesis alternatif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI