6 kali kurang dapat menghayati iman mereka dan mereka melayani sebagai rutinitas
belaka. Remaja memilih mengikuti kegiatan putera altar karena ada temannya yang mengikuti kegiatan tersebut, ini menjadi keprihatinan Gereja. Putera altar melakukan
tugas pelayanan dengan kurangnya penghayatan iman mereka, putera altar sering berbicara dengan anggota putera altar lainnya saat melakukan tugas pelayanan di
Gereja. Putera altar pun sering tidak rapi dalam memakai jubah, mereka melakukan perbuatan yang mengurangi kesakralan dari Ekaristi. Ini akan mengakibatkan
dampak kemerosotan iman dan semakin banyak yang mengikuti semboyan Jesus Yes, but the Church No, seperti yang disharingkan oleh umat setempat. Oleh sebab
itu, melalui skripsi ini penulis bermaksud ingin memberikan sumbangan pemikiran berupa usulan meningkatkan pemahaman tentang makna sakramen Ekaristi demi
pengembangan iman remaja khususnya yang tergabung dalam putera altar Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung, Gunung Kidul, Yogyakarta. Penulis mengangkat judul
skripsi:
“USULAN MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN PUTERA ALTAR
KUASI PAROKI SANTO YUSUP BANDUNG, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA”.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
7 1.
Remaja mengalami kesulitan dalam penemuan jati diri karena kurang adanya sarana untuk mengembangkan iman demi membantu penemuan jati diri
mereka. 2.
Pengaruh lingkungan terhadap kurangnya penghayatan terhadap makna perayaan Ekaristi sehingga muncul semboyan Jesus Yes but the Church No yang juga
berdampak pada perkembangan iman remaja. 3.
Kegiatan putera altar merupakan salah satu sarana untuk semakin meningkatkan penemuan makna perayaan Ekaristi bagi remaja.
4. Kurangnya kesadaran putera altar dalam memaknai pelayanan mereka sebagai
putera altar terutama berkaitan dengan sikap Liturgi dan makna Sakramen Ekaristi.
5. Sebagian putera altar mau menjadi putera altar karena ikut temannya yang
sudah menjadi putera altar.
C. PEMBATASAN MASALAH
Sehubungan dengan keterbatasan penulis, sumber pustaka yang ada, dan judul
penelitian, maka pembatasan masalah terfokus pada “USULAN
MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN PUTERA ALTAR KUASI
PAROKI SANTO YUSUP BANDUNG, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA”.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang ada, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
8 1.
Sejauh mana remaja yang tergabung dalam Putera Altar Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung, Gunung Kidul, Yogyakarta sudah menghayati makna sakramen
Ekaristi demi pengembangan iman mereka? 2.
Kegiatan seperti apa yang dapat membantu Putera Altar Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung, Gunung Kidul, Yogyakarta menemukan makna sakramen
Ekaristi untuk pengembangan iman mereka.
E. TUJUAN PENULISAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah: 1.
Menemukan makna sakramen Ekaristi demi pengembangan iman remaja yang tergabung di dalam Putera Altar Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung, Gunung
Kidul, Yogyakarta. 2.
Menggambarkan sejauh mana penghayatan sakramen Ekaristi di dalam pengembangan iman Putera Altar Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung, Gunung
Kidul, Yogyakarta. 3.
Memberi sumbangan pemikiran usulan program yang berupa kegiatan pendampingan yang dapat membantu Putera Altar Kuasi Paroki Santo Yusup
Bandung, Gunung Kidul, Yogyakarta semakin memahami makna sakramen Ekaristi khususnya dalam pengembangan iman mereka.
F. MANFAAT PENULISAN