Pembingkaian Pemberitaan Pada Republika Online

menunjukkan sudut pandang pada pemberitaan ini. Dan disini Republika Online mengutip wawancara kepada salah satu jamaah yang ikut mensholatkan jenazah ustadz Jefri Al Buchori, dengan memasukkan sumber berita tersebut juga dapat mendukung pemberitaan mengenai besarnya animo warga dalam mensholatkan jenazah ustadz Jefri Al Buchori. b. Struktur Skrip Selanjutnya dilihat dari Struktur skrip berita “Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat Besar ” sebagai berikut: Tabel 4.1 Struktur Skrip Berita Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat Besar Unit Strategi Penulisan Pernyataan Keterangan What Besarnya animo masyarakat untuk mensholatkan jenazah Ustadz Jefri Al Buchori REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Animo umat Muslim ikut menshalatkan jenazah Ustaz Jeffry Al Buchori alias Uje sangat besar. Dari pantauan ROL, satu jam sebelum Shalat Jumat ditunaikan, lebih dari setengah shaf Masjid Istiqlal sudah dipenuhi jamaah. Ini sangat berbeda dengan shalat-shalat Jumat di hari biasa. Para jamaah mengaku sengaja datang awal ke Masjid Istiqlal untuk dapat menshalatkan jenazah Uje. Rozak, 30 salah satu warga Depok, sengaja berangkat dari rumahnya pukul 09.00 WIB hanya untuk Shalat Jumat di Masjid Istiqlal dan menshalatkan jenazah Uje. Setelah tahu jenazah Uje dishalatkan di Istiqlal, saya langsung bergegas ke sini, ujarnya ketika berbincang dengan ROL, Jumat 264. Rozak mengaku kaget dengan kabar Paragraf 1 Paragraf 2 Paragraf 3 Paragraf 4 meninggalnya Uje di televisi Jumat pagi. Who Ustadz Jefri Al Buchori REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Animo umat Muslim ikut menshalatkan jenazah Ustaz Jeffry Al Buchori alias Uje sangat besar. Paragraf 1 When Jumat, 26 April 2013 Setelah tahu jenazah Uje dishalatkan di Istiqlal, saya langsung bergegas ke sini, ujarnya ketika berbincang dengan ROL, Jumat 264. Paragraf 4 Where Masjid Istiqlal Sejak Jumat pagi, awak media bersiaga di ruang transit Masjid Istiqlal untuk menunggu jenazah. Jenazah Uje tiba di Istiqlal sekitar jam 11.00 siang. Sebelum akhirnya diletakkan di hadapan para jamaah untuk dishalatkan usai shalat Jumat. Paragraf 5 Why Kenapa warga memenuhi mesjid Istiqlal? Dari pantauan ROL, satu jam sebelum Shalat Jumat ditunaikan, lebih dari setengah shaf Masjid Istiqlal sudah dipenuhi jamaah. Ini sangat berbeda dengan shalat-shalat Jumat di hari biasa. Para jamaah mengaku sengaja datang awal ke Masjid Istiqlal untuk dapat menshalatkan jenazah Uje. Rozak, 30 salah satu warga Depok, sengaja berangkat dari rumahnya pukul 09.00 WIB hanya untuk Shalat Jumat di Masjid Istiqlal dan menshalatkan jenazah Uje. Paragraf 2 Paragraf 3 How Bagaimana besarnya animo warga untuk mensholatkan ustadz Jefri Al Buchori? Dari pantauan ROL, satu jam sebelum Shalat Jumat ditunaikan, lebih dari setengah shaf Masjid Istiqlal sudah dipenuhi jamaah. Ini sangat berbeda dengan shalat-shalat Jumat di hari biasa. Para jamaah mengaku sengaja datang awal ke Masjid Istiqlal untuk dapat menshalatkan jenazah Uje. Rozak, 30 salah satu warga Depok, sengaja berangkat dari rumahnya pukul 09.00 WIB hanya untuk Shalat Jumat di Masjid Istiqlal dan menshalatkan jenazah Uje. Paragraf 2 Paragraf 3 Struktur skrip pada berita “Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat Besar ” dapat dilihat bahwa telah lengkap dengan memasukkan semua unsur struktur skrip yaitu 5 W + 1 H. Unsur What, Who, When, Where, Why, dan How yang tersusun telah mendukung pemberitaan di Republika Online dalam menjelaskan bahwa sangat besarnya animo masyarakat untuk mensholatkan jenazah ustadz Jefri Al Buchori.

c. Struktur Tematik

Dalam berita yang berjudul Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat Besar ditemukan salah satu elemen dari perangkat tematik, yaitu koherensi penjelas. Koherensi penjelas yang ditemukan ditandai dengan pemakaian kata hubung “dan”. Berikut kalimat yang ditemukan “...sengaja berangkat dari rumahnya pukul 09.00 WIB hanya untuk Shalat Jumat di Masjid Istiqlal dan menshalatkan jenazah Uje ”. Dapat dipahami dalam kalimat diatas, pemakaia n kata hubung “dan” dapat diartikan sebagai penjelas bahwa warga ingin datang ke Masjid Istiqlal selain untuk melaksanakan ibadah shalat Jum‟at, juga untuk turut ikut mensholatkan jenazah ustadz Jefri Al Buchori. Dapat dipahami bahwa begitu sangat antusias dan pedulinya masyarakat terhadap jenazah sang ustadz dilihat dari banyaknya yang ikut menshalatkan jenazah ustadz Jefri Al Buchori. Selain dilihat dari koherensi penjelas, hal tersebut diperkuat juga dengan pernyataan Rozak, salah satu warga yang ikut menshalatkan jenazah Uje. Kutipan dari Rozak yang mengatakan segera bergegas ke Masjid Istiqlal setelah tahu bahwa ustadz Jefri Al Buchori akan disholatkan disana. Berikut kutipan yang ditampilkan: Paragraf 3: Para jamaah mengaku sengaja datang awal ke Masjid Istiqlal untuk dapat menshalatkan jenazah Uje. Rozak, 30 salah satu warga Depok, sengaja berangkat dari rumahnya pukul 09.00 WIB hanya untuk Shalat Jumat di Masjid Istiqlal dan menshalatkan jenazah Uje. Paragraf 4: Setelah tahu jenazah Uje dishalatkan di Istiqlal, saya langsung bergegas ke sini, ujarnya ketika berbincang dengan ROL, Jumat 264. Rozak mengaku kaget dengan kabar meninggalnya Uje di televisi Jumat pagi. Dilihat dari struktur tematik di atas, dengan didukung oleh salah satu elemen tematik, yaitu koherensi penjelas dan sumber berita dapat disimpulkan bahwa pemberitaan ini mengandung tema besar mengenai kepedulian masyarakat terhadap almarhum ustadz Jefri Al Buchori.

d. Struktur Retoris

Frame meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori juga didukung dengan penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. Republika Online memasukan ilustrasi gambar yang menggambarkan sejumlah kerabat dan para jamaah sedang membawa jenazah almarhum ustadz Jefri Al Buchori. Disekitarnya nampak penuh dengan masyarakat yang melihat dan mengiringi jenazah Uje. Dengan menampilkan gambar begitu banyaknya masyarakat yang melihat dan mengiringi jenazah Uje, dapat menguatkan dan mendukung judul berita “Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat Besar” yang diangkat Republika Online. Tabel 4.2 Elemen Berita Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat Besar Elemen Strategi Penulisan Skematis Dalam pandangan Republika Online meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori membawa duka yang sangat mendalam bagi sebagian masyarakat. Dan hal ini dapat dilihat dari begitu banyaknya masyarakat yang beramai-ramai menshalatkan jenazah ustadz Jefri Al Buchori di Masjid Istiqlal Skrip Republika Online menjelaskan bahwa sangat besarnya animo masyarakat untuk mensholatkan jenazah Ustadz Jefri Al Buchori Tematik Kepedulian masyarakat terhadap almarhum ustadz Jefri Al Buchori Retoris Republika Online memasukan ilustrasi gambar yang menggambarkan sejumlah kerabat dan para jamaah sedang membawa jenazah almarhum ustadz Jefri Al Buchori. Dan disekitarnya nampak penuh dengan masyarakat yang melihat dan mengiringi jenazah beliau. 2. Pembingkaian berita “Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje” Jumat, 26 April 2013, Republika Online mengeluarkan berita mengenai tanggapan ustadz Yusuf Mansyur. Tanggapan ustadz Yusuf Mansyur merupakan selaku ulama sekaligus kerabat dekat Ustadz Jefri Al Buchori tentang hikmah dibalik peristiwa meninggalnya Uje. Dengan judul „Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje ‟. Dari judul yang ditampilkan telah menggunakan pemborosan kata. Uje merupakan singkatan langsung dari Ustadz Jefri Al Buchori sehingga tidak perlu menggunakan kata Ustad di depan kata Uje. Gambar 4.2 Berita Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje 5 Dalam pandangan Republika Online begitu banyak masyarakat yang merasa kehilangan dan simpati atas meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori. Begitu banyak masyarakat yang sayang pada Uje terlebih Allah SWT karena mengambil Uje pada hari Jumat, hari yang baik bagi seorang muslim. Pandangan semacam ini akan terlihat dari bagaimana Republika Online melakukan strategi wacana tertentu dalam berita untuk mendukung gagasannya.

a. Struktur Sintaksis

Dalam analisis sintaksis, judul berita Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje terlihat sangat jelas menunjukan pandangan dari Republika Online. Judul itu melakukan penekanan bahwa Allah SWT sangat menyayangi ustadz Jefri Al Buchori. Dengan segala rahasia dari segi waktu, tempat dan cara-Nya mengambil ustadz Jefri Al Buchori ke sisi-Nya. Lead yang dipakai Republika Online menunjukan bahwa semua umat muslim merasa sangat kehilangan ustad Jefri Al Buchori dan hanya doa-doa yang 5 http:www.republika.co.idberitanasionalumum130426mlungc-yusuf-mansyur- allah-sangat-sayang-ustaz-uje, Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje , terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 13:31 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:39 WIB ikhlaslah yang dapat mereka berikan untuk almarhum Uje. Seperti ini lead yang dipakai Republika Online: Paragraf 1: REPUBLIKA.CO.ID, JAKARA -- Kecelakaan tunggal yang mengakibatkan Ustaz Jefry Al Buchori meninggal dunia, mengundang banyak simpati. Kenangan akan kebaikannya dan doa-doa pun terus mengalir. 6 Latar berita yang diangkat menjelaskan Republika Online memandang bahwa kebaikan ustadz Jefri semasa hidupnya, baik dari segi kebaikan dakwah maupun dari kehidupan Uje sehari-hari membuat banyak sekali yang mencintai dan menyayangi sosok beliau. Termasuk Allah SWT, sehingga Allah mengambil Ustadz Jefri Al Buchori di hari baik, yaitu hari Jumat. Dalam teks berita itu, Republika Online mewawancarai seorang ulama sekaligus kerabat dekat Ustadz Jefri Al Buchori, yaitu Ustadz Yusuf Mansyur. Teks berita Republika Online secara umum berisi tentang kebaikan dakwah Ustadz Jefri Al Buchori akan menutup seluruh keburukan dan kejelekannya. Wafatnya Uje pada hari Jumat menunjukkan betapa Sang Khalik mencintainya. Berikut ini kutipan yang ditampilkan Republika Online: Paragraf 3: Allah pilihkan hari yang baik, malam yang pas untuk wafatnya beliau. Masya Allah. Allah sangat sayang hamba-Nya yang bernama Ustaz Jefry. Siapa coba yang bisa ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk menshalatkannya? Kecuali Allah, ujar Yusuf, Jumat 264. 7 Paragraf 4: 6 http:www.republika.co.idberitanasionalumum130426mlungc-yusuf-mansyur- allah-sangat-sayang-ustaz-uje, Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje , terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 13:31 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:39 WIB 7 http:www.republika.co.idberitanasionalumum130426mlungc-yusuf-mansyur- allah-sangat-sayang-ustaz-uje, Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje , terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 13:31 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:39 WIB Yusuf kemudian mengutip satu hadis riwayat Muslim, yang menyatakan tidak ada seorang Mukmim yang meninggal pada hari Jumat, kecuali diampunkan dosanya. Uje, Masya Allah, tabarakallah, ujarnya. 8 Paragraf 5: Yusuf mengatakan, kiranya ini cukup untuk menandakan kalau Uje disayang dan diampuni Allah. Dia pun mengatakan, jalan dakwah jalan yang sangat baik untuk diikuti dan ditiru. Tentu saja dengan ikhlas dan sepenuh hati mengharap ridha-Nya. 9 Dilihat dari analisis struktur sintaksis di atas menunjukkan bahwa Republika Online memandang begitu banyak masyarakat yang merasa kehilangan dan simpati atas meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori. Sehingga begitu banyak pula masyarakat yang sayang kepada beliau, terlebih Allah SWT yang telah pilihkan hari baik untuk wafatnya beliau. Doa-doa tulus untuk beliau pun terus mengalir dari masyarakat. Dari lead yang dipakai telah menunjukkan sudut pandang pada pemberitaan ini. Lalu, disini Republika Online mengutip wawancara dari salah satu seorang ulama sekaligus kerabat dekat Ustadz Jefri Al Buchori, yaitu Ustadz Yusuf. Dengan memasukkan sumber berita tersebut juga dapat mendukung pemberitaan mengenai rasa kasih dan sayang Allah terhadap umat-Nya, dalam hal ini adalah kebesaran dan kasih sayang Allah dalam peristiwa meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori.

b. Struktur Skrip

Selanjutnya dilihat dari Struktur skrip berita “Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje ” sebagai berikut: Tabel 4.3 Struktur Skrip Berita Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje 8 Ibid 9 Ibid Unit Strategi Penulisan Pernyataan Keterangan What Allah SWT sangat sayang Ustadz Jefri Al Buchori dengan pilihkan hari baik untuk wafatnya beliau REPUBLIKA.CO.ID, JAKARA -- Kecelakaan tunggal yang mengakibatkan Ustaz Jefry Al Buchori meninggal dunia, mengundang banyak simpati. Kenangan akan kebaikannya dan doa- doa pun terus mengalir. Tak terkecuali dari Yusuf Mansur, rekan Uje, begitu suami Pipit Dian Irawati ini kerap disapa. Yusuf mengatakan, kebaikan dakwah Uje akan menutup seluruh keburukan dan kejelekannya. Wafatnya Uje, yang jatuh pada hari Jumat, menurut Yusuf, menunjukkan betapa Sang Khalik mencintainya. Yusuf mengatakan, kiranya ini cukup untuk menandakan kalau Uje disayang dan diampuni Allah. Dia pun mengatakan, jalan dakwah jalan yang sangat baik untuk diikuti dan ditiru. Tentu saja dengan ikhlas dan sepenuh hati mengharap ridha-Nya. Paragraf 1 Paragraf 2 Paragraf 5 Who Ustadz Yusuf Mansyur Allah pilihkan hari yang baik, malam yang pas untuk wafatnya beliau. Masya Allah. Allah sangat sayang hamba-Nya yang bernama Ustaz Jefry. Siapa coba yang bisa ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk menshalatkannya? Kecuali Allah, ujar Yusuf, Jumat 264. Yusuf kemudian mengutip satu hadis riwayat Muslim, yang menyatakan tidak ada seorang Mukmim yang meninggal pada hari Jumat, kecuali diampunkan dosanya. Uje, Masya Allah, tabarakallah, ujarnya. Paragraf 3 Paragraf 4 When Jumat, 26 April 2013 Allah pilihkan hari yang baik, malam yang pas untuk wafatnya beliau. Masya Allah. Allah sangat sayang hamba-Nya yang bernama Ustaz Jefry. Siapa coba yang bisa ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk Paragraf 3 menshalatkannya? Kecuali Allah, ujar Yusuf, Jumat 264. Where Mesjid Istiqlal Allah pilihkan hari yang baik, malam yang pas untuk wafatnya beliau. Masya Allah. Allah sangat sayang hamba-Nya yang bernama Ustaz Jefry. Siapa coba yang bisa ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk menshalatkannya? Kecuali Allah, ujar Yusuf, Jumat 264. Paragraf 3 Why Mengapa Yusuf Mansyur menganggap bahwa Allah SWT sangat sayang kepada Ustadz Jefri Al Buchori? Yusuf mengatakan, kebaikan dakwah Uje akan menutup seluruh keburukan dan kejelekannya. Wafatnya Uje, yang jatuh pada hari Jumat, menurut Yusuf, menunjukkan betapa Sang Khalik mencintainya. Allah pilihkan hari yang baik, malam yang pas untuk wafatnya beliau. Masya Allah. Allah sangat sayang hamba-Nya yang bernama Ustaz Jefry. Siapa coba yang bisa ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk menshalatkannya? Kecuali Allah, ujar Yusuf, Jumat 264. Yusuf kemudian mengutip satu hadis riwayat Muslim, yang menyatakan tidak ada seorang Mukmim yang meninggal pada hari Jumat, kecuali diampunkan dosanya. Uje, Masya Allah, tabarakallah, ujarnya. Yusuf mengatakan, kiranya ini cukup untuk menandakan kalau Uje disayang dan diampuni Allah. Dia pun mengatakan, jalan dakwah jalan yang sangat baik untuk diikuti dan ditiru. Tentu saja dengan ikhlas dan sepenuh hati mengharap ridha-Nya. Paragaf 2 Paragraf 3 Paragraf 4 Paragraf 5 How Bagaimana cara Allah menunjukkan rasa sayang-Nya kepada ustadz Jefri Al Buchori? “Allah pilihkan hari yang baik, malam yang pas untuk wafatnya beliau. Masya Allah. Allah sangat sayang hamba-Nya yang bernama Ustaz Jefry. Siapa coba yang bisa ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk menshalatkannya? Kecuali Allah, ujar Yusuf, Jumat 264 Paragraf 3 Struktur skrip pada berita “Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje” dapat dilihat bahwa telah lengkap dengan memasukkan semua unsur struktur skrip yaitu 5 W + 1 H. Unsur What, Who, When, Where, Why, dan How yang tersusun telah mendukung pemberitaan di Republika Online yang berusaha menjelaskan tentang kebesaran dan rasa kasih sayang Allah SWT kepada Ustadz Jefri Al Buchori dengan pilihkan hari baik untuk hari wafatnya. c. Struktur Tematik Dalam berita yang berjudul Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje, ditemukan salah satu elemen dari perangkat tematik, yaitu koherensi penjelas. Koherensi penjelas yang ditemukan ditandai dengan pemakaian kata hubung “dan”. Berikut kalimat yang ditemukan, “... kiranya ini cukup untuk menandakan kalau Uje disayang dan diampuni Allah”. Koherensi penjelas, selain lewat kata hubung juga ditandai dengan pemakaian anak kalimat sebagai penjelas. Disini ada dua proposisi, dimana proposisi kedua adalah penjelas atau keterangan dari proposisi pertama, yang dihubungkan dengan kata hubung “yang”. Berikut kalimat yang ditemukan, “...Wafatnya Uje, yang jatuh pada hari Jumat, menurut Yusuf menunjukkan betapa Sang Khalik mencintainya”. Dapat dipahami dalam kalimat-kalimat diatas, pemakaian kata hubung “dan” dapat diartikan sebagai penjelas bahwa selain disayang, Uje juga diampuni dosa- dosanya oleh Allah SWT. Lalu pada pemakaian anak kalimat “yang jatuh pada hari Jumat” berfungsi sebagai penjelas dan juga memberi makna bahwa betapa Allah sangat mencintai ustadz Jefri sehingga ia dipanggil dan diambil oleh- Nya di hari yang baik, yaitu hari Jumat. Oleh karena itu, koherensi penjelas ini bukan hanya dimaksudkan untuk memberi penjelasan terhadap frase atau kata, tetapi juga melabeli dengan kesan baikburuk terhadap seseorang atau peristiwa. 10 Selain dari koherensi penjelas, dapat dilihat pula dari pantauan Republika Online yang melihat dengan begitu banyaknya orang yang mendoakan kepergian Ustadz Jefri Al Buchori, yang menandakan bahwa sangat banyak umat Islam yang cinta dan sayang kepadanya. Bukan hanya umat Islam saja, Allah SWT pun lebih sayang dan cinta kepada ustadz Jefri Al Buchori. Dapat dilihat dari begitu indahnya rencana Allah dalam menentukan hari meninggalnya beliau, yaitu hari Jumat. Hari yang mulia bagi umat Islam, berikut kutipannya: Paragraf 2: Yusuf mengatakan, kebaikan dakwah Uje akan menutup seluruh keburukan dan kejelekannya. Wafatnya Uje, yang jatuh pada hari Jumat, menurut Yusuf, menunjukkan betapa Sang Khalik mencintainya. Paragraf 3: Allah pilihkan hari yang baik, malam yang pas untuk wafatnya beliau. Masya Allah. Allah sangat sayang hamba-Nya yang bernama Ustaz Jefry. Siapa coba yang bisa ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk menshalatkannya? Kecuali Allah, ujar Yusuf, Jumat 264. Paragraf 4: 10 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Yogyakarta: LkiS Yogyakarta,2002, h. 264 Yusuf kemudian mengutip satu hadis riwayat Muslim, yang menyatakan tidak ada seorang Mukmim yang meninggal pada hari Jumat, kecuali diampunkan dosanya. Uje, Masya Allah, tabarakallah, ujarnya. Dilihat dari struktur tematik di atas, dengan didukung oleh elemen tematik, yaitu koherensi penjelas dan sumber berita dapat disimpulkan bahwa pemberitaan ini mengandung tema besar mengenai Kasih dan sayang Allah SWT kepada salah satu umat-Nya.

d. Struktur Retoris

Frame meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori juga didukung dengan penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. Republika Online memasukan ilustrasi gambar foto Ustadz Yusuf Mansyur. Salah seorang ustadz sekaligus kerabat dekat ustadz Jeffry Al Buchori yang yakin akan rasa sayang dan cinta Allah SWT kepada beliau. Dengan memasukkan gambar foto tersebut, dapat mendukung judul berita “Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje” yang ingin ditampilkan oleh Republika Online. Tabel 4.4 Elemen Berita Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje Elemen Strategi Penulisan Skematis Republika Online memandang begitu banyak masyarakat yang merasa kehilangan dan simpati atas meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori. Sehingga begitu banyak pula masyarakat yang sayang kepada beliau, terlebih Allah SWT yang telah pilihkan hari baik untuk wafatnya beliau. Doa-doa tulus untuk beliau pun terus mengalir dari masyarakat. Skrip Republika Online menjelaskan tentang kebesaran dan rasa kasih sayang Allah SWT kepada Ustadz Jefri Al Buchori dengan pilihkan hari baik untuk wafatnya beliau. Tematik Kasih dan sayang Allah SWT kepada salah satu umat-Nya. Retoris Republika Online memasukan ilustrasi gambar foto Ustadz Yusuf Mansyur. Salah seorang ustadz sekaligus kerabat dekat ustadz Jefri Al Buchori yang yakin akan rasa sayang dan cinta Allah SWT kepada beliau. Sehingga ilustrasi gambar yang ditampilkan oleh Republika Online dapat mendukung judul berita yang dipilih yaitu “Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje”. 3. Pembingkaian berita “MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori” Tepat di hari wafatnya ustadz Jefri Al Buchori, Republika Online mengeluarkan berita mengenai perasaan dari Majelis Ulama Indonesia MUI yang merasa sangat kehilangan salah satu ustadz muda. Ustadz yang telah mendapat tempat di hati banyak masyarakat itu. Dengan judul „MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori ‟ Gambar 4.3 Berita MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori 11 Dalam pandangan Republika Online, wafatnya ustadz Jefri Al Buchori selaku ustadz atau ulama berbakat di Indonesia tentu menimbulkan duka 11 http:www.republika.co.idberitanasionalumum130426mlu7hg-mui-merasa- kehilangan-ustadz-jefri-al-buchori, MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori , terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 07:46 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 12:42 WIB mendalam bagi banyak rekan sesama ulama. Hal ini terlihat dari merasa kehilangannya Majelis Ulama Indonesia MUI akan sosok ustadz yang telah memiliki tempat tersendiri di hati berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Pandangan semacam ini akan terlihat dari bagaimana Republika Online melakukan strategi wacana tertentu dalam berita untuk mendukung gagasannya. a. Struktur Sintaksis Dalam analisis sintaksis, judul berita MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori terlihat sangat jelas menunjukan pandangan dari Republika Online. Judul itu melakukan penekanan bahwa Majelis Ulama Indonesia turut merasakan duka mendalam karena kehilangan salah satu ustadz muda berbakat yang dimiliki oleh Indonesia. Ustadz yang merupakan salah satu pioner ulama muda di Indonesia yang telah menebarkan nilai-nilai ajaran agama Islam serta mengajarkan amar ma‟ruf nahi munkar bagi masyarakat. Lead yang dipakai Republika Online menunjukan bahwa kepergian ustadz Jefri Al Buchori untuk selama-lamanya membuat Majelis Ulama Indonesia merasa kehilangan sosok salah satu ustadz muda berbakat. Seperti ini lead yang dipakai Republika Online: Paragraf 1: REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia MUI mengaku telah kehilangan ulama muda sekaliber Ustadz Jefri Al Buchori Uje. Ketua MUI Komisi Fatwa, KH. Maruf Amin, mengatakan Uje adalah salah satu pioner ulama muda di Indonesia. 12 12 http:www.republika.co.idberitanasionalumum130426mlu7hg-mui-merasa- kehilangan-ustadz-jefri-al-buchori, MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori , terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 07:46 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 12:42 WIB Latar berita yang diangkat menjelaskan Republika Online memandang bahwa Almarhum Ustadz Jefri Al Buchori sangat mendapatkan tempat di hati umat Islam di Indonesia, termasuk di hati para rekan sesama ulama di Majelis Ulama Indonesia. Kepergian beliau yang jatuh tepat pada hari Jumat membuat banyak masyarakat berharap agar ini merupakan tanda yang baik bagi almarhum ustadz Jefri Al Buchori serta bagi keluarga yang ditinggalkan. Dalam teks berita itu, Republika Online mewawancarai ketua MUI komisi fatwa, KH. Maruf Amin. Teks berita Republika Online secara umum berisi tentang MUI yang merasa sangat kehilangan dai muda yang memiliki tempat khusus di hati masyarakat ini. Terlebih menurut KH. Ma‟aruf Amin, hari meninggalnya adalah hari baik yakni hari Jumat. Beliau berharap hari ini dapat memberi tanda baik bagi masyarakat dan keluarga yang ditinggalkannya. Kiai Maruf pun berpesan agar para dai muda mencontoh kiprah Uje selama berdakwah. Dengan mencari cara berdakwah yang sangat efektif tentunya dengan tidak menyalahi syariat Islam. Berikut ini kutipan yang ditampilkan Republika Online: Paragraf 2: Kabar meninggalnya Uje membuat MUI merasa sangat kehilangan dai muda yang memiliki tempat khusus di hati masyarakat ini, ujar Kiai Maruf, kepada Republika, Jumat 264. 13 Paragraf 3: Terlebih, kata dia, hari meninggalnya adalah hari baik yakni hari Jumat. Semoga hari ini memberi tanda baik bagi masyarakat dan keluarga yang ditinggalkannya, kata Kiai Maruf. 14 Paragraf 4: 13 http:www.republika.co.idberitanasionalumum130426mlu7hg-mui-merasa-kehilangan- ustadz-jefri-al-buchori, MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori , terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 07:46 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 12:42 WIB 14 Ibid. Uje, jelas Kiai, telah mendapatkan tempat sendiri di hati umat Islam Indonesia. Dakwah yang disuarakan Uje terkesan gaul sehingga memiliki pasar sendiri bagi kalangan generasi muda Indonesia. Tidak mudah mencetak dai muda seperti Uje, katanya. 15 Paragraf 5: Kiai Maruf pun berpesan agar para dai muda mencontoh kiprah Uje selama berdakwah. Almarhum menarik ummat memahami agama dan mencari cara berdakwah yang sangat efektif tentunya dengan tidak menyalahi syariat Islam. 16 Dilihat dari analisis struktur sintaksis di atas menunjukkan bahwa Republika Online memandang wafatnya ustadz Jefri Al Buchori selaku ustadz atau ulama berbakat di Indonesia tentu menimbulkan duka mendalam bagi banyak rekan sesama ulama. Hal ini terlihat dari merasa kehilangannya Majelis Ulama Indonesia MUI akan sosok ustadz yang telah memiliki tempat tersendiri di hati berbagai kalangan masyarakat di Indonesia.. Dari lead yang dipakai telah menunjukkan sudut pandang pada pemberitaan ini. Lalu, disini Republika Online mengutip wawancara dari ketua MUI komisi fatwa, KH. Maruf Amin. Dengan memasukkan sumber berita tersebut juga da pat mendukung berita “MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori ”.

b. Struktur Skrip

Selanjutnya dilihat dari Struktur skrip berita „MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori ‟ sebagai berikut: Tabel 4.5 Struktur Skrip Berita MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori Unit Strategi Penulisan Pernyataan Keterangan What Wafatnya Ustadz Jefri Al Buchori REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia MUI Paragraf 1 15 Ibid. 16 Ibid. membuat Majelis Ulama Indonesia MUI merasa sangat kehilangan sosok beliau. mengaku telah kehilangan ulama muda sekaliber Ustadz Jefri Al Buchori Uje. Ketua MUI Komisi Fatwa, KH. Maruf Amin, mengatakan Uje adalah salah satu pioner ulama muda di Indonesia. Kabar meninggalnya Uje membuat MUI merasa sangat kehilangan dai muda yang memiliki tempat khusus di hati masyarakat ini, ujar Kiai Maruf, kepada Republika, Jumat 264. Paragraf 2 Who Ketua MUI Komisi Fatwa, KH. Maruf Amin. Kabar meninggalnya Uje membuat MUI merasa sangat kehilangan dai muda yang memiliki tempat khusus di hati masyarakat ini, ujar Kiai Maruf, kepada Republika, Jumat 264. Terlebih, kata dia, hari meninggalnya adalah hari baik yakni hari Jumat. Semoga hari ini memberi tanda baik bagi masyarakat dan keluarga yang ditinggalkannya, kata Kiai Maruf. Uje, jelas Kiai, telah mendapatkan tempat sendiri di hati umat Islam Indonesia. Dakwah yang disuarakan Uje terkesan gaul sehingga memiliki pasar sendiri bagi kalangan generasi muda Indonesia. Tidak mudah mencetak dai muda seperti Uje, katanya. Kiai Maruf pun berpesan agar para dai muda mencontoh kiprah Uje selama berdakwah. Almarhum menarik ummat memahami agama dan mencari cara berdakwah yang sangat efektif tentunya dengan tidak menyalahi syariat Islam. Paragraf 2 Paragraf 3 Paragraf 4 Paragraf 5 When Jumat, 26 April 2013 Kabar meninggalnya Uje membuat MUI merasa sangat kehilangan dai muda yang memiliki tempat khusus di hati masyarakat ini, ujar Kiai Maruf, kepada Republika, Jumat 264. Paragraf 2 Where - - - Why Mengapa Majelis Ulama Indonesia merasa sangat kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori? Kabar meninggalnya Uje membuat MUI merasa sangat kehilangan dai muda yang memiliki tempat khusus di hati masyarakat ini, ujar Kiai Maruf, kepada Republika, Jumat 264. Terlebih, kata dia, hari meninggalnya adalah hari baik yakni hari Jumat. Semoga hari ini memberi tanda baik bagi masyarakat dan keluarga yang ditinggalkannya, kata Kiai Maruf. Uje, jelas Kiai, telah mendapatkan tempat sendiri di hati umat Islam Indonesia. Dakwah yang disuarakan Uje terkesan gaul sehingga memiliki pasar sendiri bagi kalangan generasi muda Indonesia. Tidak mudah mencetak dai muda seperti Uje, katanya. Paragaf 2 Paragraf 3 Paragraf 4 How Bagaimana Almarhum Ustadz Jefri Al Buchori di mata MUI? REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia MUI mengaku telah kehilangan ulama muda sekaliber Ustadz Jefri Al Buchori Uje. Ketua MUI Komisi Fatwa, KH. Maruf Amin, mengatakan Uje adalah salah satu pioner ulama muda di Indonesia. Uje, jelas Kiai, telah mendapatkan tempat sendiri di hati umat Islam Indonesia. Dakwah yang disuarakan Uje terkesan gaul sehingga memiliki pasar sendiri bagi kalangan generasi muda Indonesia. Tidak mudah mencetak dai muda seperti Uje, katanya. Kiai Maruf pun berpesan agar para dai muda mencontoh kiprah Uje selama berdakwah. Almarhum menarik ummat memahami agama dan mencari cara berdakwah yang sangat efektif tentunya dengan tidak menyalahi syariat Islam. Paragraf 1 Paragraf 4 Paragraf 5 Struktur skrip pada berita “MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori ” dapat dilihat bahwa hampir lengkap dengan memasukkan beberapa unsur struktur skrip yaitu unsur What, Who, When, Why, dan How. Walaupun unsur Where tidak dijelaskan pada berita ini, tetap dapat mendukung pemberitaan di Republika Online yang berusaha menjelaskan mengenai betapa Majelis Ulama Indonesia merasa kehilangan salah satu ustadz berbakat, yaitu ustadz Jefri Al Buchori. c. Struktur Tematik Dalam berita yang berjudul MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori, ditemukan salah satu elemen dari perangkat tematik, yaitu koherensi penjelas. Koherensi penjelas yang ditemukan ditandai dengan pemakaian kata hubung “dan”. Berikut kalimat yang ditemukan, “...hari meninggalnya adalah hari baik yakni hari Jumat. Semoga hari ini memberi tanda baik bagi masyarakat dan keluarga yang ditinggalkannya ”. Dapat dipahami dalam kalimat tersebut, pemakaian kata hubung “dan” dapat diartikan sebagai penjelas agar kehilangan dan kepergian sang ustadz pada hari Jumat memberikan kebaikan dan hikmah bagi semuanya, yaitu selain bagi keluarga yang ditinggalkan, namun juga bagi masyarakat yang merasa kehilangan ustadz Jefri Al Buchori. Selain pemaparan diatas, dapat dilihat juga pantauan Republika Online tentang penyesalan MUI atas wafatnya Uje dikarenakan tidak mudahnya mencetak dai muda seperti Ustadz Jefri. Cara berdakwah Uje yang sangat khas sehingga telah memiliki tempat di hati para jamaahnya membuat banyak masyarakat merasa kehilangan sang dai, termasuk rekan ulama-ulama di Indonesia. Ini diperkuat juga dengan pernyataan Ketua MUI Komisi Fatwa, KH. Maruf Amin. Bagi KH. Maruf Amin berpendapat bahwa mengatakan Uje adalah salah satu pioner ulama muda di Indonesia. Sangat disayangkan atas kepergian sang ustadz, hal ini juga membuat MUI merasa sangat kehilangan dai muda yang memiliki tempat khusus di hati masyarakat ini. Terlebih hari meninggalnya adalah hari baik yakni hari Jumat. S ehingga KH. Ma‟aruf Amin berharap agar ini dapat memberi tanda baik bagi masyarakat dan keluarga yang ditinggalkan. Dilihat dari struktur tematik di atas, dengan didukung oleh sumber berita dapat disimpulkan bahwa pemberitaan ini mengandung tema besar mengenai Kesedihan dan rasa kehilangan mendalam bagi Majelis Ulama Indonesia MUI terhadap kepergian salah satu dai muda yang dimiliki Indonesia. d. StrukturRetoris Frame meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori juga didukung dengan penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. Republika Online memasukan ilustrasi gambar foto Ustadz Jefri Al Buchori. Gambar ini ditampilkan untuk para pembaca agar dapat mengenang sosok ustadz Jefri Al Buchori agar dapat sedikit mengobati rasa kehilangan sosok ustadz muda. Sehingga ilustrasi gambar yang ditampilkan oleh Republika Online dapat mendukung judul berita yang dipilih yaitu “MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori”. Tabel 4.6 Elemen Berita MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori Elemen Strategi Penulisan Skematis Dalam pandangan Republika Online, wafatnya ustadz Jefri Al Buchori selaku ustadz atau ulama berbakat di Indonesia tentu menimbulkan duka mendalam bagi banyak rekan sesama ulama. Hal ini terlihat dari merasa kehilangannya Majelis Ulama Indonesia MUI akan sosok ustadz yang telah memiliki tempat tersendiri di hati berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Skrip Republika Online menjelaskan tentang Wafatnya Ustadz Jefri Al Buchori membuat Majelis Ulama Indonesia MUI merasa sangat kehilangan sosok beliau. Tematik Kesedihan dan rasa kehilangan mendalam bagi Majelis Ulama Indonesia MUI terhadap kepergian salah satu dai muda yang dimiliki Indonesia Retoris Republika Online memasukan ilustrasi gambar foto Ustadz Jefri Al Buchori. Gambar ini ditampilkan untuk para pembaca agar dapat mengenang sosok ustadz Jeffry Al Buchori agar dapat sedikit mengobati rasa kehilangan sosok beliau.

B. Pembingkaian Pemberitaan Pada KOMPAS.com

Sama halnya dengan Republika Online, KOMPAS.com juga akan mengulas beberapa berita mengenai peristiwa meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori menurut beberapa kalangan, baik warga, sahabat atau kerabat, dan tokoh ulama maupun tokoh nasional. 1. Pembingkaian berita „Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil, dan Tangis ‟ Pada tanggal 26 April 2013 atau tepat di hari meninggalnya Ustadz Jefri Al Buchori, KOMPAS.com mengeluarkan berita tentang keadaan dan suasana di Masjid Istiqlal saat akan dilaksanakan sholat jenazah Ustadz Jefri. Dengan judul „Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil, dan Tangis‟. Gambar 4.4 Berita Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil, dan Tangis 17 Dalam pandangan KOMPAS.com kepergian ustadz Jefri Al Buchori untuk selama-lamanya meninggalkan kesedihan dan rasa kehilangan bagi keluarga maupun bagi umat Islam di Indonesia. Seperti pada suasana di Masjid Istiqlal saat menjelang dan mengiringi kedatangan jenazah almarhum Ustadz Jefri Al Buchori untuk disholatkan disana. Pandangan semacam ini akan terlihat dari bagaimana KOMPAS.com melakukan strategi wacana tertentu dalam berita untuk mendukung gagasannya. a. Struktur Sintaksis Dalam analisis sintaksis, judul berita Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil, dan Tangis terlihat sangat jelas menunjukan pandangannya. Judul itu melakukan penekanan bahwa suasana di Masjid Istiqlal sangat menggambarkan keharuan yang mendalam. Hal ini dapat dilihat dari 17 http:nasional.kompas.comread201304261243429Di.Masjid.Istiqlal.Jenazah.Ustaz. Jeffry.Diiringi.Takbir.Tahlil.dan.Tangis, Di Masjid Istiqlal Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil dan Tangis, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 12:43 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 04:14 WIB semua masyarakat yang berada disana melafadzkan takbir, tahlil serta menangis saat mengiringi jenazah almarhum Uje yang akan segera disholatkan. Lead yang dipakai KOMPAS.com menunjukan bahwa jenazah Ustadz Jefri Al Buchori akan disholatkan di Masjid Istiqlal. Seperti ini lead yang dipakai KOMPAS.com: Paragraf 1: JAKARTA, KOMPAS.com — Jenazah mendiang Ustaz Jeffry Al Buchori alias Uje tiba di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, kira-kira pukul 10.45 WIB, untuk dishalatkan. 18 Latar berita yang diangkat menjelaskan KOMPAS.com memandang bahwa proses sholat jenazah yang dilaksanakan di Masjid Istiqlal membuat masyarakat ingin mengiringi dan turut serta dalam mensholatkan jenazah ustadz Jefri Al Buchori. Hal itu terlihat dari suasana Masjid Istiqlal yang ramai dengan ucapan takbir, tahlil hingga tangisan dari masyarakat yang berada disana. Dalam teks berita itu, KOMPAS.com mewawancarai salah seorang pelayat yang sedang berada di Masjid Istiqlal. Teks berita KOMPAS.com secara umum berisi tentang keadaan dan suasana di Masjid Istiqlal saat dijadikan tempat sholat jenazah Ustadz Jefri Al Buchori, sekaligus tentang tanggapan masyarakat yang ikut mensholatkan Ustadz Jefri tentang meninggalnya ustadz muda ini. Berikut ini kutipan yang ditampilkan KOMPAS.com: Paragraf 2: Keramaian orang di jalan masuk halaman Masjid Istiqlal sempat membuat jenazah Uje dalam keranda sulit diturunkan dari mobil jenazah. Setelah bisa diturunkan, jenazah Uje kemudian diusung masuk ke masjid tersebut melalui pintu As Salam. Sejumlah figur publik, seperti pasangan artis 18 http:nasional.kompas.comread201304261243429Di.Masjid.Istiqlal.Jenazah.Ustaz. Jeffry.Diiringi.Takbir.Tahlil.dan.Tangis, Di Masjid Istiqlal Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil dan Tangis, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 12:43 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 04:14 WIB peran Sultan Pasya Djorghi dan Annisa Trihapsari, ikut mengiringi jenazah Uje. 19 Paragraf 3: Takbir, tahlil, dan tangis berpadu mengiringi kedatangan jenazah Uje di Masjid Istiqlal. Istri almarhum, Pipik Dian Irawati, pun tampak mengalami sedih yang mendalam ditinggal sang suami. Ia terlihat terus memegangi keranda Uje serta peci hitam dan putih milik Uje. 20 Paragraf 4: Ruslia, salah seorang pelayat, mengatakan bahwa ia sengaja datang ke masjid tersebut untuk melayat almarhum. Menurutnya, Uje telah mengajarkan agama Islam dengan baik dan mudah dimengerti. Saya kan mualaf, ketika saya mendengar ceramah beliau, saya jadi cepat mengerti karena cara mengajarnya yang mudah dicerna. Tentu ini sebuah kehilangan besar bagi saya, ujar warga Pulo Gadung, Jakarta Timur, tersebut. 21 Dilihat dari analisis struktur sintaksis di atas menunjukkan bahwa dalam pandangan KOMPAS.com suasana di Masjid Istiqlal sangat menggambarkan keharuan yang mendalam. Hal ini dapat dilihat dari semua masyarakat yang berada disana semua melafadzkan takbir, tahlil serta menangis saat mengiringi jenazah almarhum Ustadz Jefri Al Buchori yang akan segera disholatkan. Dari lead yang dipakai telah menunjukkan sudut pandang pada pemberitaan ini. Lalu, disini KOMPAS.com mengutip wawancara dari salah seorang pelayat yang sedang berada di Masjid Istiqlal, yaitu Ruslia. Dengan memasukkan sumber berita tersebut juga dapat mendukung pemberitaan mengenai suasana haru dan hikmat dalam proses pensholatan jenazah ustadz Jefri Al Buchori.

b. Struktur Skrip

19 http:nasional.kompas.comread201304261243429Di.Masjid.Istiqlal.Jenazah.Ustaz. Jeffry.Diiringi.Takbir.Tahlil.dan.Tangis, Di Masjid Istiqlal Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil dan Tangis, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 12:43 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 04:14 WIB 20 Ibid 21 Ibid