3.7 Metode Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan data dengan tahap sebagai
berikut.
1. Edit Edit merupakan langkah untuk meneliti kelengkapan data yang diperoleh melalui
wawancara. Edit meliputi kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian, konsistensi, dan relevansi dari setiap jawaban yang diberikan. Edit dilakukan di
lapangan. Peneliti mengumpulkan dan memeriksa kembali kelengkapan jawaban dari kuesioner yang diberikan. Hasil edit didapatkan semua data terisi lengkap
dan benar. 2. Mengkode Data
Adalah usaha untuk mengklasifikasikan jawaban yang ada menurut jenisnya. Dilakukan dengan memberi tanda pada masing-masing jawaban dengan kode
berupa angka. Selanjutnya kode tersebut dimasukkan dalam tabel kerja untuk mempermudah dalam pembacaan.
3. Tabulasi Merupakan kegiatan memasukkan data-data hasil penelitian ke dalam tabel
berdasarkan variabel yang diteliti. 4. Memasukan Data di Software Komputer
Data diolah secara manual maupun dengan menggunakan komputer kemudian dilanjutkan analisis data. Dalam menganalisis data, dipergunakan kerangka
analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif lebih berhubungan dengan
Universitas Sumatera Utara
pengumpulan, peringkasan serta penyajian hasil peringkasan data. Kemudian, data-data statistik yang dikumpulkan umumnya masih acak, mentah dan tidak
terorganisir dengan baik raw data. Data-data tersebut harus diringkas dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk
tabel atau persentasi grafis sebagai dasar untuk berbagai pengambilan keputusan. Statistik deskriptif digunakan untuk analisis bagi variabel-variabel yang
dinyatakan dengan sebaran frekuensi, baik secara angka-angka mutlak maupun secara persentasi. Tabel silang sebagai metode yang sederhana digunakan untuk
menyoroti dan menganalisis hubungan antara dua variabel. Untuk data deskriptif persentase dan rata-rata yakni :
a. Variabel karakteristik keluarga jumlah anggota rumah tangga, tingkat pendidikan kepala keluarga, tingkat pendapatan per bulan dan pengetahuan
gizi ibu b. Penyakit infeksi
c. Tingkat pengeluaran pangan per bulan keluarga d. Tingkat kecukupan konsumsi energi rata-rata keluarga
e. Ketahanan pangan keluarga buruh kayu f. Status gizi keluarga buruh kayu
Dalam penelitian ini, variabel yang dianalisis adalah variabel ketahanan pangan rumah tangga dengan status gizi keluarga buruh kayu dengan menggunakan
Uji Exact Fisher.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kampung Kotalintang merupakan salah satu kampung dari lima kampung yang terletak di Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi
Aceh. Kampung Kotalintang berada pada ketinggian 500-700 m dari permukaan laut dan memiliki luas wilayah sebesar 73.265 ha.
Jarak antara Kampung Kotalintang ke ibu kota Kecamatan adalah sebesar 1,7 km sedangkan jarak antara Kampung Kotalintang ke ibu kota Kabupaten adalah
sebesar 3,5 km, yang dapat ditempuh dengan waktu tempuh selama 15 menit. Daerah ini merupakan daerah yang dialiri langsung oleh Sungai Tamiang yang dimanfaatkan
masyarakat sekitar sebagai sarana air minum, cuci, mandi, kakus serta sarana transportasi untuk membawa kayu dari bagian hulu oleh buruh kayu di Kampung
Kotalintang. Kampung Kotalintang terbagi atas lima dusun, yaitu : Dusun Al Iksan, Dusun
Ar Rahim, Dusun Hasanah, Dusun Ar Rahman dan Dusun Sa’adah. Kampung Kota lintang memiliki batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kampung Landuh Kecamatan Rantau
Selatan Selatan : Kampung Kota Kualasimpang
Sebelah Timur : Kampung Bukit Tempurung
Sebelah Barat : Sungai Tamiang
Universitas Sumatera Utara