49
B. Setting Penelitian
Peneliti memilih setting penelitian tindakan kelas ini di kelas V SD Negeri Karen, kecamatan Kretek, kabupaten Bantul. Penelitian dilaksanakan pada bulan
April-Mei tahun 2014.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Karen yang berjumlah 20 anak, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan, serta
guru kelas V. Akan tetapi dalam pelaksanaannya hanya 17 siswa yang konsisten dalam mengikuti pembelajaran secara utuh. Objek dalam penelitian ini adalah
pembelajaran membaca kalimat beraksara Jawa yang menggunakan pasangan.
D. Desain Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan desain dari Kemmis dan Taggart model siklus berulang dan berkelanjutan spiral artinya proses pembelajaran
semakin lama semakin meningkat hasil belajarnya Suharsimi Arikunto, 2006:92. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan planning,
pelaksanaan tindakan acting, observasi observing, dan refleksi reflection. Penelitian ini diakhiri apabila hasil siklus kedua sudah mengalami peningkatan
keterampilan membaca aksara Jawa yang ditandai dengan meningkatnya hasil tes membaca aksara Jawa. Apabila pada siklus kedua belum terjadi peningkatan
sesuai kriteria keberhasilan, penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya.
50 Bentuk desain dari Kemmis dan Mc Taggart yang telah dimodifikasi oleh
Burns 2010: 9 adalah seperti terlihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 2: Model Penelitian Kemmis dan Taggart Burns, 2010: 9 Rincian pelaksanaan penelitian tindakan kelas di SD N Karen adalah
sebagai berikut. 1.
Kegiatan Pratindakan Pada tahap ini, dilakukan wawancara dengan guru dan siswa kelas V SD N
Karen untuk mengidentifikasi masalah yang ada. Setelah melakukan wawancara, langkah selanjutnya melakukan observasi terhadap pembelajaran bahasa Jawa di
kelas V. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan membaca aksara Jawa. Dari hasil wawancara dan observasi
dapat diperoleh informasi bahwa siswa kelas V SD N Karen masih mengalami kesulitan membaca aksara Jawa. Siswa cenderung pasif dan kurang antusias
ketika pembelajaran bahasa Jawa khususnya aksara Jawa. Asumsi tersebut akan diperkuat dengan hasil pretest. Permasalahan itulah yang kemudian disepakati
bersama untuk diatasi. Keterangan:
Cycle 1 Siklus 1 1.
Plan Perencanaan 2.
Action Tindakan 3.
Observe Observasi 4.
Reflect Refleksi Cycle 2 Siklus 2
1. Revised Plan 1
Revisi Perencanaan siklus 1
2. Action Tindakan
3. Observe Observasi
4. Reflect Refleksi dst.
51 2.
Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui siklus yang berulang.
Setiap siklus terdiri dari empat tahapan. Masing-masing tahapan meliputi: a.
Perencanaan Pada tahap ini, dilakukan kerja sama dengan guru kelas untuk
merencanakan proses pembelajaran yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada, kurikulum yang digunakan SK dan KD, dan kondisi sekolah.
Rincian dari tahap ini antara lain: 1
Penetapan waktu pelaksanaan penelitian. 2
Pembuatan RPP dengan index card match, skenario pembelajaran, perangkat pembelajaran, media, instrumen penelitian, soal tes
membaca aksara Jawa, dan sebagainya. 3
Pembagian peran masing-masing pada saat penelitian dilaksanakan yang terdiri dari pengajar, observer, dan kolaborator lain untuk
membantu jalannya penelitian. 4
Peneliti mensimulasikan langkah-langkah index card match kepada guru sehingga guru dapat melaksanakannya sesuai harapan peneliti.
b. Tindakan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari perencanaan sebelumnya, yaitu:
1 Pelaksana tindakan adalah guru kelas V SD N Karen
2 Peneliti bertindak sebagai observer.
52 3
Standar Kompetensi: 7. Memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
4 Kompetensi Dasar: 7.3 Membaca kalimat beraksara Jawa yang
menggunakan pasangan. 5
Materi pokok: aksara Jawa dan pasangan 6
Metode yang digunakan yaitu diskusi, ceramah, permainan, dan index card match.
7 Bentuk penilaian : unjuk kerja membaca kalimat beraksara Jawa
secara individu. 8
Langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu: a
Guru menjelaskan materi aksara Jawa, sandhangan dan pasangan pada siswa menggunakan media interaktif.
b Siswa mengucapkan aksara Jawa bersama-sama.
c Siswa memperagakan bentuk aksara Jawa dan pasangan di udara.
d Guru memeriksa pemahaman siswa.
e Siswa diajak melakukan index card match, yaitu guru
membagikan kartu indeks pada masing-masing siswa, satu kartu berisi tulisan beraksara Jawa, satu kartu berisi tulisan beraksara
Latin. Mula-mula dari yang sederhana dulu, siswa diminta memasangkan aksara Jawa dengan pasangan-nya. Selanjutnya
siswa diminta
memasangkan patahan-patahan
kata agar
membentuk kalimat sesuai yang diinginkan atau memasangkan kalimat beraksara Jawa dengan kalimat beraksara Latin yang
53 masih rumpang, yang menggunakan sandhangan dan pasangan
bisa divariasikan. f
Selama pembelajaran guru berkeliling memandu jalannya kegiatan agar tetap berjalan dengan baik.
g Siswa yang menemukan pasangannya duduk berdekatan kemudian
membacakan hasilnya di depan teman sehingga teman yang lain bisa menjawab atau menanggapi.
h Guru bersama siswa memberikan klarifikasi.
i Siswa bersama guru membuat kesimpulan.
j Pada kegiatan akhir guru memberikan evaluasi membaca kalimat
beraksara Jawa secara individu. Meskipun telah direncanakan, akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak
menutup kemungkinan terjadi perubahan-perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi.
c. Observasi
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung untuk mengamati aktivitas siswa dan guru. Selain itu, pengamatan juga dilakukan
pada saat evaluasi membaca aksara Jawa secara individu. Pengamatan dilakukan dengan mengisi lembar observasi dan juga lembar penilaian yang
telah disiapkan. d.
Refleksi Pada tahap ini dilakukan evaluasi pelaksanaan tindakan berdasarkan
hasil observasi dan tes. Refleksi dilakukan setiap semua tahapan siklus
54 terlaksana. Tindakan yang berhasil akan tetap digunakan pada siklus
berikutnya, sedangkan tindakan yang kurang berhasil akan diperbaiki dan dicari solusi pemecahannya.
E. Teknik Pengumpulan Data