25 Setiap pejantan mengawini sebanyak 4 ekor betina, dengan tehnik
inseminasi buatan IB atau kawin suntik. Frekuensi pelaksanaan IB dilakukan dua kali per minggu dengan menggunakan semen segar. Pengencer yang
digunakan adalah garam fisiologis 80, dengan perbandingan 1:1. Rentang waktu pelaksanaan berkisar 2-3 hari sekali sebagaimana yang direkomendasikan oleh Tai
et al. 1985 dan Rouvier 1999. Koleksi telur tetas dimulai pada hari ketiga
setelah pelaksaan IB yang pertama kali, dengan alasan bahwa fertilisasi benar- benar telah sempurna. Setiap telur yang dikoleksi diberi nomor bapak, induk,
minggu ke dan hari koleksi. Lama telur dikoleksi adalah 4 minggu, dan setiap 1 minggu koleksi, telur dimasukkan ke dalam mesin pengeram.
Peneropongan candling untuk mengetuhi telur yang bertunas atau kosong dimulai 4 hari setelah telur dimasukkan ke dalam mesin penetas. Akan diulang
pada hari ke 14 dan ke 21 untuk mengetahui perkembangan embrionya. Telur yang gagal dicatat nomor dan ditimbang bobotnya. Telur berembrio dan mampu
tumbuh hingga hari ke-21 di dalam inkubator, maka mulai hari ke-22 dipindah ke hatcher hingga menetas.
Anak itik dari masing-masing genotipa hasil pengeraman akan ditempatkan ke kandang brooder yang sekaligus sebagai kandang pembesaran hingga umur 3-4
minggu. Kemudian anak itik akan dipindahkan ke dalam kandang koloni liter hingga mencapai umur yang cukup dewasa tubuh 16 minggu. Setelah mencapai
umur 4 bulan itik muda ini dipindahkan ke kandang cages individu, untuk pengamatan produksi telur harian.
Jumlah masing-masing anak betina yang dipelihara minimal sebanyak ±125 ekor, namun pada saat dewasa hanya diambil sebanyak 100 ekor. Anak betina itik
hasil keturunan Alabio yang disilang dengan jantan Pekin diberi nama galur induk PA, sedangkan keturunan itik Mojosari putih dengan Pekin diberi nama galur
induk PM.
3. Penelitian Tahap Kedua
Galur induk dari masing-masing genotipa hasil kegiatan pertama, pada saat produksi telur bulan ke 3, ternak tersebut dikawinkan dengan entog pejantan lokal
untuk menghasilkan itik mandalung. Pola perkawinan yang dilakukan masih
26 mengikuti pola yang sama dengan penelitian pertama yaitu setiap 1 ekor pejantan
akan mengawini 4 betina, dengan cara di IB. Jumlah mandalung yang dipelihara antara 100 hingga 125 ekor, tergantung mortalitas.
Entog pejantan yang digunakan dipilih yang memiliki pola warna tubuh putih solid dengan maksud agar segregasi warna terhadap progeninya lebih
banyak kearah warna terang atau bahkan kalau mungkin adalah warna bulu putih. Entog lokal dengan bulu putih didatangkan dari Bekasi, yang dijual secara bebas
oleh pedagang ternak unggas. Sebelum digunakan sebagai pejantan pemacek dilakukan perbaikan pakan gizi selama beberapa bulan dan sekaligus dilakukan
pelatihan untuk membiasakan dirinya dikoleksi spermanya. Seekor pejantan diharapkan mampu mengawini sebanyak 4-5 ekor induk terpilih.
4. Pakan Ternak
Kegiatan penelitan untuk itik calon galur induk, pakan diberikan dalam bentuk jadi pakan komersial. Besarnya jumlah pemberian pakan disesuaikan
dengan tahap perkembangan itik. Pakan starter yang digunakan dari PT Gold Coin mengandung protein kasar 20-22 dan energi metabolis antara 2900-3000
kkalkg, akan diberikan pada anak itik mulai dari umur 0-4 minggu. Pakan diberikan adlibitum sistem penambahan jumlah pakan dilakukan dengan sistem
kondisional, yaitu bila hari saat pengamatan terlihat bak pakannya kosong habis maka jumlah pakan untuk hari tersebut ditingkatkan, demikian sebaliknya bila
masih banyak sisa maka pemberiannya untuk hari ini akan dikurangi. Kemudian dilanjutkan dengan pakan grower dengan merk dagang yang
sama, dimana kandungan protein kasar dalam pakan adalah ±16 dan energi metabolis 2700 kkalkg diberikan itik mulai umur 4 minggu sampai dengan 16
minggu. Untuk seterusnya digunakan pakan layer dengan kandungan protein kasar ±18 dan energi metabolis 2700 kkalkg. Pencatatan sisa pakan dilakukan hingga
itik calon galur induk berumur 16 minggu, yaitu dengan cara pada akhir minggu sisa pakan yang tertinggal dibak tu tempat pakan ditimbang menurut nomor pen.
Pada ternak itik mandalung, jenis pakan pabrikan yang digunakan masih tetap sama, dan diberikan dalam jumlah yang tak terbatas. Pakan starter diberikan
pada itik mandalung mulai dari umur 1 hari hingga anak itik mandalung mencapai
27 umur 4 minggu. Menurut Abd El_Latif dan El_Malt 2003, rekomendasi
penggunaan kadar protein untuk periode starter adalah 22. Sedangkan untuk 4 minggu berikutnya ternak tersebut diberikan pakan grower dengan kandungan
protein kasar antara 18-20. Setelah itik mandalung mencapai umur 8, 10 dan 12 minggu ternak dipotong, jumlah sisa pakan ditimbang setiap akhir minggu.
5. Pengamatan Tahapan Umur Fisiologi