Pemilik Siaran Televisi Kekuatan dan Kelemahan Televisi

stasiun pusat dipantulkan oleh satelit, sehingga hanya diperlukan satu stasiun bumi untuk setiap kawasan yang memerlukan penerimaan siara televisi. 3 Sistem Kabel menyalurkan siaran televisi dari stasiun pusat atau stasiun relay kepelanggan lewat kabel serat optik. 4 Sistem Gabungan, adalah sistem penyiaran televisi dengan menggabungkan berbagai bentuk transmisi seperti yang dilakukan oleh TVRI. Studio TVRI menggabungkan sistem relay dan sistem satelit. Berdasarkan siarannya, televisi dapat dibedakan menjadi empat jenis : 1 Televisi Pendidikan. Televisi jenis ini tayangan-tayangannya bermuatkan pendidikan atau bahkan pelajaran sekolah, seperti matematika, bahasa, ilmu alam, ilmu pengetahuan sosial dan sebagainya. 2 Televisi Public service, dinamakan juga televisi pelayanan masyarakat. Televisi jenis ini berisikan berbagai petunjuk untuk masyarakat umum perihal sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat bersangkutan. 3 Televisi komersial. Televisi ini dalam siaran-siarannya menayangkan paket iklan komersial atau penawaran atas suatu produk. 4 Televisi kabel. Televisi ini menggunakan sistem siaran menggunakan kabel yang dihubungkan langsung dari stasiun penyiaran ke para pemilik pesawat televisi, sehingga hanya yang dihubungkan langsung oleh kabel itulah yang dapat menerima tayangan stasiun bersangkutan.

2.3.2. Pemilik Siaran Televisi

Pemilik siaran televisi umumnya terbagi atas dua kelompok besar, yaitu televisi pemerintah dan televisi swasta. 1 Televisi Pemerintah. Dibanyak negara, televisi milik pemerintah memang beroperasi tanpa tayangan iklan dan hanya menyiarkan pesan-pesan pembangunan dari instansi-instansi pemerintah sebagai pengganti iklan. Di Indonesia, badan penyiaran milik pemerintah adalah TVRI. 2 Televisi Swasta. Stasiun televisi swasta menayangkan iklan dan bersifat komersial. Pada awalnya siaran swasta dibatasi hanya menjangkau wilayah terbatas. Kini, siaran dari televisi swasta luar negeri juga sudah memasuki dunia pertelevisian Indonesia. Hal ini menuntut pemerintah memperbaharui peraturan penyiaran televisi, yaitu memberikan izin lagi kepada pihak swasta untuk menjangkau khalayak secara nasional.

2.3.3. Kekuatan dan Kelemahan Televisi

Televisi memiliki beberapa keuntungan spesifik sebagai media promosi yang sangat kompetitif, terutama dalam bidang periklanan, yaitu : 1 Daya jangkau yang luas Mass Coverage. Saat ini, televisi bukan lagi berupa barang mewah, sehingga dapat dijumpai televisi hampir di setiap rumah. Dengan sistem satelit yang canggih, siaran televisi berbagai stasiun televisi mampu ditangkap diberbagai daerah. 2 Kombinasi sajian suara dan gambar, maka kemampuan televisi menghadirkan tayangan dengan gambar dan suara akan mampu menarik perhatian pemirsa dan partisipasi indera. Gambar, warna dan suara yang lebih nyata akan lebih memancing emosi pemirsa dan lebih meningkatkan kreativitas pengiklan. 3 Psikologi atensi : Secara psikologis, sajian televisi mampu memberikan respons lebih nyata dari pemirsa dan menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen, dengan tekanan langsung pada kedua indera, penglihatan dan pendengaran. Televisi mampu menciptakan kelenturan bagi pekerjaan- pekerjaan kreatif dengan mengkombinasikan gerakan, kecantikan, suara, warna, drama dan humor. Respons yang diharapkan dapat dimodifikasi lewat mekanisme penyeleksian persepsi dan retensi pemirsa. Efisiensi biaya televisi menjangkau khalayak sasaran yang dapat dicapai oleh media lainnya, tetapi juga khalayak yang tidak terjangkau oleh media cetak. Jangkauan masal ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap kepala. 4 Pengaruh yang kuat. Televisi memiliki kemampuan kuat untuk mempengaruhi khalayak sasaran. Kebanyakan masyarakat meluangkan waktunya di muka televisi, sebagai sumber berita, hiburan dan sarana pendidikan. Kelemahan televisi adalah : 1 Biaya tinggi. Penggunaan televisi sebagai media promosi membutuhkan biaya lebih besar dibandingkan dengan media-media lain, karena hasil tampilannya lebih hidup. 2 Evaluasi negatif. Terdapat tendensi bahwa televisi mampu mempengaruhi pemirsa dengan pengaruh negatif lewat sajian-sajian yang mengandung unsur- unsur negatif, seperti kekerasan, kriminal, asusila dan semacamnya. 3 Khalayak yang tidak selektif, karena begitu beragamnya stasiun televisi yang ada dan makin variatifnya acara-acara yang disajikan, sehingga semakin sulit untuk mengetahui dengan tepat segmen pasar televisi. 4 Kesulitan teknis. Media ini juga tidak luwes dalam pengaturan teknis. Iklan- iklan yang telah dibuat tidak dapat diubah begitu saja jadwalnya, apalagi menjelang jam-jam penyiarannya.

2.4. Metode Proses Hirarki Analitik