modal yang tinggi. Sebagai patner dari Nassau Co. Ltd maka segala kegiatan proses produksi yang dilakukan oleh PT. Nassau Sport Indonesia mengacu pada
perusahaan patnernya. Teknologi yang digunakan oleh perusahaan mulai dari pengolahan bahan baku sampai pengepakan bola tennis ke dalam kemasan dan itu
semua sudah menjadi standar prosedur yang baku. Teknologi yang digunakan adalah Sistem Teknologi Korea.
Di samping teknologi yang disadur perusahaan dari patnernya, PT. Nassau Sport Indonesia juga merespon setiap adanya perkembangan teknologi yang
berhubungan dalam pembuatan bola tennis. Teknologi yang sedang berkembang dan perusahaan meresponnya dalam rangka meningkatkan kualitas produk adalah
Sistem Cooling dan teknologi dalam pengolahan kadar karet dan felt. Sistem Cooling
adalah teknologi yang digunakan dalam proses produksi yang gunanya untuk menetralisir bola yang dihasilkan menjadi lebih stabil dan lentur.
Sedangkan teknologi yang digunakan untuk pengolahan kadar karet dan felt bertujuan untuk menentukan kadar karet yang sesuai dan felt yang dihasilkan
memiliki permukaan yang halus dan lembut. Kemampuan perusahaan dalam merespon dan mengadopsi teknologi yang berkembang dapat menjadi peluang
bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan yang terjadi.
5.2.2. Lingkungan Industri
Perusahaan menghadapi lingkungan industri yang memiliki pengaruh terhadap kegiatan pemasaran bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia. Lingkungan
industri yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan adalah ancaman masuknya pendatang baru, persaingan sesama perusahaan dalam industri, ancaman dari
produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pemasok supplier, kekuatan tawar- menawar pembeli buyer dan pengaruh kekuatan dari stakeholder lainnya.
A. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Masuknya pendatang baru yang sejenis dalam industri akan menimbulkan beberapa pengaruh bagi perusahaan yang sudah ada. Pengaruh tersebut
diantaranya kapasitas yang dihasilkan industri menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar serta perebutan sumberdaya yang akan digunakan.
Kondisi seperti ini menjadi ancaman bagi perusahaan yang sudah ada. Tetapi
ancaman tersebut dapat dikurangi dengan adanya faktor penghambat bagi perusahaan untuk memasuki industri tersebut.
Dalam industri bola tennis terdapat perusahaan baru yang memasuki industri ini. Perusahaan tersebut adalah PT. Adonis . Di samping itu munculnya
merek-merek baru di pasar seperti Penn, Pro Kennex, Volkl, dan Indo Ball. Bagi PT. Nassau Sport Indonesia kehadiran pendatang baru tidak begitu berpengaruh
terhadap perusahaan. Pada dasarnya konsumen pemain dan pelatih sudah terbiasa dengan merek bola tennis tertentu. Sehingga tidak dengan mudah untuk
berganti ke merek lain saat melakukan pertandingan atau latihan. Di samping merek yang sudah dikenal oleh konsumen, terdapat faktor
penghambat lain dalam memasuki industri bola tennis. Faktor-faktor penghambat diantaranya skala ekonomi, pengalaman dalam industri dan kecukupan modal.
Pada skala ekonomi, pendatang baru yang beroperasi dalam skala kecil akan dipaksa berproduksi pada biaya per unit yang tinggi. Sedangkan perusahaan yang
sudah ada terus mengurangi biaya per unitnya dengan memperluas skala produksi. Di samping itu, bagi pendatang baru yang ingin memasuki industri bola tennis
adalah mereka yang telah berpengalaman atau pernah terjun di industri bola tennis. Faktor yang terakhir adalah kecukupan modal. Untuk industri bola tennis
dibutuhkan modal yang tinggi karena dalam proses produksi membutuhkan teknologi yang tinggi.
B. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri
Persaingan antara perusahaan sejenis dalam industri mempengaruhi kebijakan yang akan diambil perusahaan dalam memasarkan bola tennis.
Persaingan itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jumlah kompetitor, tingkat pertumbuhan industri, karakteristik produk dan hambatan
keluar dari industri. Persaingan dalam industri bola tennis di Indonesia cukup ketat. Persaingan yang terjadi adalah persaingan untuk memperebutkan pangsa
pasar, kualitas produk dan kepercayaan dari konsumen. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari PT. Nassau Sport Indonesia
yang menjadi pesaing utama adalah PT. Dunlop Slazenger Indonesia. Perusahaan tersebut menghasilkan bola tennis dengan merek Dunlop. PT. Dunlop Slazenger
Indonesia menguasai hampir seluruh konsumen bola tennis di Indonesia yaitu sebesar 80. Dalam hal ini Dunlop memiliki beberapa kelebihan sehingga
menguasai pangsa pasar. Kelebihan yang dimiliki Dunlop antara lain kualitas produk yang baik dan sesuai dengan keinginan konsumen, image dari Dunlop
yang sudah dikenal dan tertanam dibenak konsumen dan jaringan distribusi yang luas diseluruh Indonesia.
C. Ancaman dari Produk Pengganti