Menurut Muslich
2007:1 deskripsi
adalah karangan
yang menggambarkan suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
mendengar, atau merasakan hal tersebut. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa karangan
deskripsi adalah karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek atau hal, sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan hal-hal
yang ditulis oleh pengarang. Pembaca seolah-olah mengalami kejadian itu secara nyata.
2.2.2.1 Tujuan Menulis Karangan Deskripsi
Tarigan 1983:50 berpendapat bahwa tujuan menulis karangan deskripsi adalah mengajak para pembaca bersama-sama menikmati, merasakan, memahami
dengan sebaik-baiknya beberapa objek sasaran, maksud, adegan, kegiatan aktivitas, orang pribadi, oknum, atau suasana hati mood yang telah dialami
oleh seseorang yang sedang menulis. Menurut Keraf 1995:6-7, sebuah wacana yang utuh dapat di bagi-bagi
berdasarkan tujuan umum yang tersirat dibalik wacana tadi. Berdasarkan tujuannya, karangan-karangan yang utuh dapat dibedakan sebagai berikut: 1
Eksposisi merupakan karangan dari sudut penulis memenuhi keinginan manusia umtuk memberi informasi kepada orang lain, atau dari sudut pembaca
berkeinginan untuk memperoleh informasi dari orang lain yang menguasai suatu hal, 2 argumentasi merupakan karangan yang dari sudut penulis berkeinginan
untuk meyakinkan pendengar atau pembaca mengenai suatu kebenaran dan lebih
jauh mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Sedangkan, dari pihak pembaca dan pendengar, mereka ingin mendapatkan kepastian tentang kebenaran
itu, 3 persuasi merupakan sebuah varian dari argumentasi. Wacana ini lebih condong untuk mempengaruhi manusianya dari pada mempertahankan kebenaran
suatu objek tertentu, 4 deskripsi merupakan sebuah karangan di mana penulis atau pembicara berkeinginan untuk menggambarkan atau menceritakan
bagaimana bentuk atau wujud suatu barang atau objek, atau mendeskripsikan cita rasa suatu benda, hal, atau bunyi, 5 narasi merupakan karangan dari penulis atau
pembicara ingin menceritakan pada orang lain kejadian-kejadian atau peristiwa yang terjadi, baik yang dialami sendiri maupun yang didengar orang lain. Dengan
cara ini memenuhi pula kebutuhan para pendengar atau pembacanya untuk memperoleh informasi tentang kejadian itu. Menurut Wiyanto 2004:64 tujuan
menulis deskripsi adalah untuk memberi kesan kepada pembaca terhadap suatu tempat, kejadian, dan menggambarkan sesuatu hal atau peristiwa.
Dari pendapat
Wiyanto menunjukan
tujuan deskripsi
adalah mengungkapkan bahasa ke dalam tulisan yang berupa imajinasi atau khayalan
dengan tujuan agar pembaca membayangkan suasana dan peristiwa, sehingga pembaca memahami suatu sensasi atau emosi yang disampaikan penulisnya.
Setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan, tetapi karena tujuan itu sangat beraneka ragam, maka bagi penulis yang belum berpengalaman ada
baiknya memperhatikan tujuan menulis, yaitu memberitahukan, meyakinkan, menghibur, mengekspresikan perasaan dan emosi.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis karangan deskripsi pada penelitian ini adalah daya inisiatif dan kreatif serta
mendorong siswa agar lebih tertarik dalam menulis. Menulis yang dimaksud di sini adalah menulis karangan deskripsi yang disampaikan oleh guru. Menulis
karangan deskripsi mempunyai tujuan yang khusus seperti menginformasikan, melukiskan, dan meyarankan. Tujuan menulis deskripsi adalah memproyeksikan
sesuatu mengenai suatu hal kedalam sepenggal tulisan. Penulis memegang suatu peranan tertentu, dalam tulisan mengandung nada yang sesuai dengan maksud dan
tujuan.
2.2.2.2 Manfaat Menulis Karangan Deskripsi