Refleksi Siklus I Penelitian Siklus I
Berdasarkan hasil jurnal siswa dan jurnal guru, masih ada siswa yang mengalami kesulitan saat pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui
metode sugesti imajinasi dengan media gambar berbasis komputer yaitu pada aspek tanda baca dan EYD. Ada beberapa siswa yang kurang memahami metode
dan media pembelajaran yang digunakan dan kurang memahami penjelasan guru. Dari hasil jurnal guru juga terlihat ada beberapa siswa yang kurang menyukai
pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan metode sugesti imajinasi melalui media gambar berbasis komputer dan masih ada siswa yang membuat
suasana kelas menjadi gaduh. Namun, secara keseluruhan sudah mengikuti seluruh proses pembelajaran dengan baik.
Dari hasil wawancara, siswa menyatakan bahwa pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan metode sugesti imajinasi melalui media gambar
berbasis komputer menyenangkan, namun ada yang merasa masih bingung dengan tayangan yang disediakan peneliti. Kesulitan siswa yaitu dalam menyusun
karangan dari objek yang diperlihatkan. Berdasarkan hasil dokumentasi dapat diketahui bahwa pada siklus I, siswa
belum bersungguh-sungguh dan kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan metode sugesti imajinasi
melalui media gambar berbasis komputer. Siswa yang berhasil mencapai batas ketuntasan disebabkan karena mereka
menerapkan metode dan media yang diajarkan oleh guru dengan baik serta mengikuti setiap proses pembelajaran yang dilakukan, sehingga mempermudah
siswa untuk menuangkan gagasan yang dimiliki dengan mudah. Siswa yang nilainya belum mencapai batas ketuntasan disebabkan karena perhatian dan
konsentrasi masih kurang bisa menguasai metode dan media yang disediakan peneliti.
Hambatan yang dialami siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan metode sugesti imajinasi melalui media gambar berbasis
komputer harus dapat diatasi dengan upaya perbaikan untuk diterapkan dalam pembelajaran selanjutnya, agar batas ketuntasan yang telah ditentukan oleh
peneliti dapat tercapai. Agar pada siklus II keaktifan dan antusiasme siswa meningkat, peneliti merencanakan perubahan dengan mengevaluasi kesalahan-
kesalahan karangan yang telah dibuat siswa agar siswa menjadi tahu kesalahnnya, siswa diberi pedoman pengamatan untuk mengamati objek agar siswa dapat
dengan mudah dalam mengidentifikasi objek, karangan yang dibagikan kepada siswa berbeda dari contoh karangan yang diberikan pada siklus I, dan tayangan
movie maker berbeda dengan siklus I agar siswa tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang akan dilakukan . Peneliti juga akan memberikan alokasi
waktu untuk menulis sedikit lebih panjang dibanding siklus I. Selain itu, perilaku siswa yang kurang baik pada saat pembelajaran siklus I dijadikan sebagai
gambaran untuk pembelajaran tindakan siklus II, maka perlu dilakukan penelitian ke siklus II.