Kekuatan Tarik Hasil Karakterisasi Bioplastik a. Densitas

Gambar 12. Proses pembentukan a ikatan hidrogen antara b PHA dan c Tween20 berdasarkan Syarifuddin, 1994

b. Kekuatan Tarik

Kekuatan tarik merupakan salah satu karakterisasi terhadap sifat mekanik suatu bahan polimer. Pengukuran kekuatan tarik akan menghasilkan dua hasil uji yaitu kekuatan tarik saat putus tensile strength dan perpanjangan pada saat putus elongation at break. Hasil pengujian kekuatan tarik dan perpanjangan putus selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8. Grafik hubungan kekuatan tarik dan konsentrasi Tween20 dapat dilihat pada Gambar 13. Pada grafik hubungan kekuatan tarik dengan konsentrasi Tween20, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan kekuatan tarik seiring dengan peningkatan konsentrasi Tween20. Hal itu sesuai dengan pernyataan Figuly 2004 yang mengatakan bahwa pemlastis yang ditambahkan ke dalam suatu polimer cenderung menurunkan kekuatan tarik polimer tersebut. Penurunan kekuatan tarik tersebut disebabkan oleh terbentuknya ikatan hidrogen antara PHA dan pemlastis Tween20 Beeler dan Finney di dalam Anonim, 1982. a b c Gambar 13. Grafik hubungan kekuatan tarik tensile strenght MPa dengan konsentrasi Tween20 Ikatan hidrogen jauh lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen. Energi ikatan hidrogen berkisar antara 0,4 sampai 40 kJmol dan hanya merupakan sepersepuluh kekuatan ikatan kovalen Companion, 1991. Semakin banyak pemlastis yang ditambahkan maka semakin banyak ikatan hidrogen yang terbentuk sehingga ikatan dalam polimer semakin lemah. Ikatan yang semakin lemah menyebabkan gaya yang dibutuhkan untuk memutuskan rantai ikatan semakin rendah. Hal ini yang menyebabkan nilai kekuatan tarik semakin menurun. Bioplastik PHA tanpa penambahan pemlastis Tween20 0 mempunyai kekuatan tarik sebesar 3,11 MPa. Angka ini menunjukkan bahwa diperlukan gaya sebesar 3,11 N untuk memutus rantai polimer bioplastik per satu satuan luas mm 2 . Nilai kekuatan tarik yang dihasilkan bioplastik ini sangat berbeda dengan nilai kekuatan tarik PHB menurut Brandl et al 1990 di dalam Atkinson dan Mavituna 1991, yaitu sebesar 40 MPa. Hal ini dikarenakan perbedaan derajat kristalinitas Cowd,1991. Derajat kristalinitas yang dimiliki bioplastik PHA dari hidrolisat pati sagu lebih rendah 50,52 dibandingkan derajat kristalinitas PHB menurut Brandl et al 1990 di dalam Atkinson dan Mavituna 1991 65-80. Derajat kristalinitas yang 1.38 2.26 2.28 3.11 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 5 10 15 Konsentrasi Tw een20 lebih rendah menunjukkan daerah kristalin yang lebih rendah. Daerah kristalin yang lebih rendah menunjukkan gaya antarrantai polimer yang lebih rendah sehingga gaya yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan pun semakin rendah.

c. Perpanjangan Putus

Dokumen yang terkait

Kajian Biodegradasi Bioplastik Poli-B-Hidroksialkanoat dengan Penambahan Pemlastis Dimetil Ftalat dan Dietil Glikol dalam Media Padat Buatan

0 11 77

Biodegradasi Bioplastik Poli-B-Hidroksialkanoat dengan Bahan Pemlastis Tributil Fosfat Pada Media Pendegradasi Padat dan Cair Buatan

0 4 73

Pembuatan dan Karakterisasi Bioplastik dari Poly-3-Hidroksialkanoat (PHA) yang Dihasilkan Ralstonia Eutropha pada Hidrolisat Pati Sagu dengan Penambahan Dimetil Ftlat (DMF)

0 19 102

Produksi bioplastik poli-3-hidroksialkanoat (pha) oleh ralstonia eutropha menggunakan substrat hidrolisat pati sagu (metroxylon.sp) sebagai sumber karbon

0 34 2

Kajian Pengaruh Penambahan Dietilen Glikol sebagai Pemlastis pada Karakteristik Bioplastik dari Poli-Beta-Hidroksialkanoat (PHA) yang Dihasilkan Ralstronia eutropha pada Substrat Hidrolisat Pati Sagu

0 13 96

Pembuatan Bioplastik Poli-Β-Hidroksialkanoat (Pha) Yang Dihasilkan Oleh Rastonia Eutropha Pada Substrat Hidrolisat Pati Sagu Dengan Pemlastis Isopropil Palmitat

1 12 98

Pengaruh Penambahan Pemlastis Dimetil Ftalat, Dietil Glikol dan Polietilen Glikol Dalam Proses Biodegradasi Poli-Β-Hidroksialkanoat (Pha) Pada Media Air Secara Aerobik

2 35 109

Pengaruh Penambahan Pemlastis Polietilen Glikol 400, Dietilen Glikol, dan Dimetil Ftalat terhadap Proses Biodegradasi Bioplastik Poli- -hidroksialkanoat pada Media Cair dengan Udara Terlimitasi

2 14 76

Kajian Biodegradasi Bioplastik Berbasis Poli-Β-Hidroksialkanoat (Pha) Dengan Pemlastis Dimetil Ftalat,Dietil Glikol dan Polietilen Glikol Pada Lingkungan Tanah Yang Berbeda

4 44 85

Kajian Biodegradasi Bioplastik Berbasis Poli-β-Hidroksialkanoat (PHA) Dengan Pemlastis Dimetil Ftalat Dietil Glikol Dan Polietilen Glikol Pada Lingkungan Tanah Yang Berbeda

0 8 79