2. Wawancara, adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan
yang dilaksanakan dengan melakukan Tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan
yang telah ditentukan. 3.
Angket, juga dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Angket ini lebih mudah dilakukan daripada wawancara,
hanya saja jawaban yang diberikan acapkali tidak sesuai dengan jawaban yang sebenarnya. Apalagi jika pertanyaa-
pertanyaan yang diajukan dalam angket itu kurang tajam, sehingga memungkinkan bagi responden untuk memberikan
jawaban yang diperkirakan akan melegakan atau memberikan kepuasan kepada pihak penilai.
4. Pemeriksaan dokumen.
2.3 Kepercayaan Diri
2.4.2 Pengertian Kepercayaan Diri
Menurut Walgito 2004: 151 faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa terdiri dari: kesehatan fisik, kelelahan, motivasi, minat, konsentrasi,
natural curoiousty, self confidence, self dicipline, intelegensi, ingatan, tempat, peralatan belajar, suasana, waktu belajar dan pergaulan. Dari beberapa faktor di
atas, percaya diri atau self confidence merupakan fanktor yang paling berpengaruh. Self confidence, yaitu kepercayaan pada diri sendiri bahwa dirinya
juga mempunyai kemampuan seperti temanya untuk mencapai prestasi yang baik. Kepercayaan diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek
kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk dapat mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya Hakim, 2002:6.
Setiap siswa memiliki lingkungan dan latar belakang yang berbeda-beda, sehinggan hal itu mempengaruhi kepribadian dan pembentukan rasa percaya diri
yang dimilikinya. Dengan rasa percaya diri yang dimilikinya, siswa akan sangat mudah berinteraksi dalam proses belajar dan dengan lingkungan belajarnya. Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri merupakan factor yang berasal dari dalam individu yang sangat berpengaruh dalam pengambilan sikap
maupun keputusan.
2.4.3 Ciri-ciri Individu Yang Memiliki Rasa Percaya Diri
Menurut Fatimah 2006:149-159 mengemukakan beberapa ciri-ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional
adalah sebagai berikut: 1. Percaya akan kemampuan atau kompetensi diri, hingga tidak
membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan ataupun hormat dari orang lain.
2. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok.
3. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain, berani menjadi diri sendiri.
4. Punya pengendalian diri yang baik tidak moody dan emosi stabil. 5. Internal locus of control memandang keberhasilan atau kegagalan,
bergantung pada usaha sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib
atau keadaan serta tidak bergantung atau mengharapkan bantuan orang lain.
6. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di luar dirinya.
7. Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu terwujud, ia tetapmampu melihat sisi positif dirinya dan
situasi yang terjadi. Menurut Hakim 2002:4 orang yang memiliki rasa percaya diri akan
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 Percaya kepada kemampuan sendiri, yaitu suatu keyakinan atas diri
sendiri terhadap segala fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan dengan kemampuan individu untuk mengevaluasi serta
mengatasi fenomena yang terjadi tersebut. 2 Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, yaitu dapat
bertindak dalam mengambil keputusan terhadap apa yang dilakukan secara mendiri tanpa adanya keterlibatan orang lain. Selain itu
mempunyai kemampuan untuk meyakini tindakan yang diambilnya tersebut.
3 Memiliki konsep diri yang positif, yaitu adanya yang baik dalam diri sendiri, baik dari pandangan maupun tindakan yang menimbulkan
rasa positif terhadap diri sendiri. 4 Berani mengungkapkan pendapat, yaitu adanya suatu sikap untuk
mampu mengutarakan sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan
kepada orang lain tanpa adanya paksaan hal yang dapat menghambat pengungkapan perasaan tersebut.
2.4 Cara Belajar