44
realibel jika memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60, standarisasi
reliabilitas ini didasarkan pada kaidah reliabilitas Guilford. G.
Metode Analisis 1.
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk yaitu memberikan gambaran tentang responden dalam penelitian ini yang terdiri dari jenis kelamin, pendidikan
terakhir,dan lama bekerja.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
dapat mengikuti atau mendekati hukuman sebaran data normal.
8
Sebaran data dapat dikatakan normal apanila nilai sig p 0,05, dan sebaliknya data tidak
normal jika sig p 0,05.
9
b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya terjadi korelasi di antara variabel independen.
10
Multikolinearitas dapat dilihat dari : [1] Nilai tolerance dan lawannya.
8
Ibid., h.91
9
Ibid., h.93
10
Imam G, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. h.95
45
[2] Variance Inflation FactorVIF. Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance 0.10 atau sama dengan VIF 10. Jika nilai VIF tidak
ada yang
melebihi 10,
maka dapat
dikatakan bahwa
multikolinearitas yang terjadi tidak berbahaya lolos uji. c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
11
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Dengan dasar analisis : [1] Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang
teratur bergelombang,
melebar kemudian
menyempit, maka
mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas.
[2] Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
11
Ibid,. h.125