produktivitas menurun. Adapun akibat dari gizi kurang terhadap tenaga kerja sebagai berikut :
2.2.2.1.Penurunan berat badan
Berat badan merupakan petunjuk utama untuk mengetahui individu itu kekurangan atau kelebihan masukan kalori dari makanan. Kebutuhan akan zat gizi
tidak dapat dipenuhi hanya dengan satu atau dua jenis bahan makanan saja, karena pada umumnya tidak ada satu bahan makanan yang mengandung zat gizi secara
lengkap. Bila asupan makanan tidak dipilih sesuai dengan gizi yang diperlukan maka tubuh akan mengalami kekurangan zat gizi.
Keadaan gizi terutama bagi pekerja berat adalah faktor penentu tingkat produktivitasnya. Beban kerja terlalu berat tanpa kecukupan gizi sering penurunan
drastis berat badan Rahmawati, 2008. Penurunan berat badan sebagai pertanda kurang gizi yang dapat berakibat tenaga kerja mudah sakit.
2.2.2.2. Penurunan daya tahan tubuh
Pekerja akan mudah terkena penyakit jika menderita gizi kurang. Gizi kurang menyebabkan kekebalan tubuh menurun, dan dapat menjadi sakit sehingga angka
absen kerja meningkat serta biaya berobat yang harus dikeluarkan perusahaan akan meningkat pula. Kurangnya gizi berakibat menurunnya daya tahan tubuh dan
kemampuan untuk bekerja, yang berarti menurunnya prestasi, daya kerja, produktivitas, dan kualitas hidup akibat sering sakit, karena pekerja yang sehat
ditentukan dari asupan gizi yang baik Kurniasih, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2.3. Anemia
Anemia gizi adalah masalah masyarakat pada umumnya, namun pada tenaga kerja juga cukup tinggi yaitu prevalensi anemia gizi pada tenaga kerja dapat
mencapai sekitar 50 , penyebabnya antara lain kekurangan gizi makanan secara keseluruhan terutama defisiensi zat besi. Anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan
dimana kadar haemoglobin, hematokrit, dan sel darah merah lebih rendah dari nilai normal untuk kelompok umur yang bersangkutan. Anemia gizi disebabkan oleh
defisiensi zat besi, asam folat dan vitamin B12, yang kesemuanya berakar pada asupan yang tidak adekuat, ketersediaan hayati rendah buruk dan kecacingan yang
masih tinggi.
Tabel 2.2. Kadar Haemoglobin Hb Sebagai Indikator Anemia.
No Usia jenis kelamin
Kadar HB gl2
1 2
3 4
5 6
Anak 6 bulan – 5 tahun Anak 5-11 tahun
Anak 12-13 tahun Wanita tidak hamil
Wanita hamil Laki-laki dewasa
11,0 11,5
12,0 12,0
11,0 13,0
Sumber : Fatmah 2010. Jumlah zat besi dalam tubuh bervariasi menurut umur, jenis kelamin dan
kondisi fisiologis tubuh hamil. Zat besi bersumber dari asupan makanan setiap hari, dimana dalam tubuh sebagian disimpan di hati dalam bentuk ferritin, apabila
konsumsi zat besi dari makanan tidak cukup, maka zat besi dari ferritin dimobilisasi untuk memproduksi haemoglobin. Fungsi utama zat besi bagi tubuh adalah
mengangkut oksigen O2 dan CO2 serta untuk pembentukan darah. Jumlah zat besi
Universitas Sumatera Utara
yang harus diserap tubuh setiap hari 1 mg yang terkandung dalam makanan. Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani untuk produktivitas kerja, karena
sel-sel tubuh tidak tercukupi kebutuhannya akan oksigen Khomsan, 2010.
2.2.3. Status Gizi