dalam kategori-kategori dan memberikan gambaran kompleks mengenai fenomena yang sedang terjadi.
Dari hasil tersebut kemudian ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini Sugiyono, 2009.
3.7. Validitas dan Reliabilitas
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti. Reliabilitas pada penelitian kualitatif, dinyatakan bahwa suatu realitas itu bersifat majemuk, dinamisselalu berubah, sehingga tidak ada
yang konsisten, dan berulang seperti semula Sugiyono, 2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam
Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam kelas B Non Pendidikan terletak di Jalan Thamrin, Kecamatan Lubuk Pakam, Kota Lubuk Pakam.
Dari Ibukota Provinsi Sumatera Utara hanya berjarak lebih kurang 29 KM dengan jarak tempuh 50 menit. Rumah Sakit ini memiliki luas areal ± 2,4 Ha, luas bangunan
± 11.698 M2, dan memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 215 tempat tidur. Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam adalah satu-
satunya rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, yang merupakan Pusat Rujukan Pelayanan dengan status kelas B Non Pendidikan
berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 405MenkesSKIV2008 Tanggal 25 April 2008, dan telah meraih akreditasi penuh
16 pelayanan tahun 2011. Dalam melaksankan tugas dan fungsi, RSUD Deli Serdang dipimpin oleh
seorang Direktur. Memiliki 14 jenis tenaga spesialis yang terdiri dari penyakit dalam, anak, bedah, kebidanan dan penyakit kandungan, mata, THT, kulit dan kelamin, paru,
jiwa, syaraf, anasthesi, radiologi, patologi klinik, dan patologi anatomi. Memiliki 17 orang dokter umum dan 4 orang dokter gigi.
Wilayah kerja pelayanan efektif dari RSUD Deli Serdang yakni di 14 kecamatan dari 22 Kecamatan yang ada di Kabupaten Deli serdang, dengan jumlah
54
Universitas Sumatera Utara
penduduk sekitar 1,8 juta jiwa, yaitu Kecamatan Lubuk Pakam, Tanjung Morawa, Batang Kuis, Pantai Labuh, Galang, Pagar Merbau, Deli Tua, Gunung Meriah, STM
Hilir, STM Hulu, Patumbak, Namo Rambe, Kotarih, dan Bangun Purba. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam adalah pelayanan
yang unggul dalam mutu, prima dalam pelayanan, dan menjadi pusat rujukan pelayanan kesehatan yang paripurna dan proaktif untuk terwujudnya masyarakat
sehat. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam adalah :
1. Memberikan pelayanan yang professional, terjangkau, mudah, serta bertanggung jawab.
2. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM maupun sarana prasarana sesuai kebutuhan secara universal, terarah, dan berkesinambungan.
3. Mengembangkan sistim administrasi, informasi, dan komunikasi, serta pengelolaan data dan pelaporan secara cepat dan akurat.
4. Membina dan mengembangkan hubungan kerjasama sektor pelayanan kesehatan, pendidikan, penelitian, dan lingkungan dengan instansi, perusahaan, lembaga
pendidikan, serta lembaga social lainnya. 5. Meningkatkan serta mengembangkan sistem manajemen yang transparan,
akomodatif, dan responsif. Janji layanan Rumah sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam adalah 3S, yakni
sambut dengan senyuman, sapa dengan ramah, dan sentuh dengan kasih dan sayang.
Universitas Sumatera Utara
Budaya kerja yang dikembangkan dan di wujudkan dalam pikiran, ucapan, serta tindakan untuk membangun budaya kerja, berlandaskan pada 3 sendi, yakni :
1. Profesionalisme ; bekerja secara bijak dan giat, berkemampuan memadai untuk melakukan tugas, bermodal ilmu pengetahuan dengan semangat yang kuat, dan
perhitungan yang matang serta berani mengambil resiko. 2. Integritas ; dilandasi iman dan taqwa, jujur, ikhlas,dan setia, rela berkorban,
menunujukkan pengabdian, tertib dan disiplin, tegar dan bertanggungjawab, lapang hati dan bijaksana.
3. Kerjasama ; menghormati dan menghargai pendapat oranglain, memupuk saling pengertian dengan sesama rekan kerja, memahami dan menghayati dirinya sebagai
bagian dari sistem. Tujuan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam
sebagai pelaksana pelayanan kesehatan rujukan adalah meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup masyarakat, meningkatkan angka kesembuhan, menurunkan angka
kecacatan dan kematian. Melalui peningkatan mutu pelayanan, cakupan dan peningkatan jangkauan
pelayanan baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif, serta meningkatkan performa rumah sakit melalui peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan baik sarana
fisik, maupun peralatan medis dan peralatan non medis serta peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, maka secara konsisten diharapkan RSUD Deli
Serdang dapat melaksanakan tugas dan fungsinya lebih berhasil guna dan berdaya guna.
Universitas Sumatera Utara
Sejarah berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam dimulai dari tahun 1958 yang berbentuk Rumah Sakit Pembantu, pada tahun 1979
berbentuk Rumah Sakit Umum Kelas D, berdasarkan KepMenKes RI No. 51MenKesSKII1979. Pada tahun 1987, RSUD Deli Serdang berkembang menjadi
Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C berdasarkan KepMenKes RI No. 303MenKesSKIV1987 Tanggal 30 April 1987 UPT Dinas Kesehatan Kabupaten.
Pada tahun 2002, berdasarkan Keputusan Bupati Deli Serdang No. 264 Tahun 2002 Tanggal 15 April 2002 dan Perda Kabupaten Deli Serdang No. 16 Tahun 2002
Tanggal 1 Mei 2002, RSUD Deli Serdang menjadi Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan. Dan pada tahun 2008, RSUD Deli Serdang menjadi RSU Kelas B
Non Pendidikan sesuai KepMenKes RI No. 405MenKesSKIV2008 Tanggal 25 April 2008 yang menetapkan kedudukan tetap sebagai lembaga teknis daerah.
Pelayanan medis umum yang tersedia di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam adalah Instalasi Gawat Darurat yang menerima pasien Emergensi selama 24 jam
tanpa uang muka atau panjar bagi yang akan opname dan dilayani Dokter senior dibantu oleh perawat mahir kegawatdaruratan, dimana tersedia pelayanan One Day
Care yang terdiri dari 4 tempat tidur. Rawat Inap IntensifIntensif Care Unit ICU dan PICU yang terdiri dari 8 tempat tidur, dilengkapi dengan fasilitas EKG Monitor,
Ventilator, Gas Medik dan DC Shock, serta pelayanan oleh Dokter Spesialis dibantu perawat mahir ICU dan PICU.
Instalasi Bedah Sentral IBS Central Opertation Theatre COT yang terdiri dari 3 ruangan, pelayanan yang dilakukan oleh Dokter Ahli Bedah, Anasthesi,
Universitas Sumatera Utara
Spesialis Kandungan, Mata, THT, dan dibantu perawat mahir khusus. Dengan peralatan yang memadai mampu melakukukan operasi kecil, sedang, besar, maupun
operasi khusus oleh tim dokter baik bedah umum, bedah tulang, bedah kandungan, bedah THT, serta bedah mata. RSUD Deli Serdang memiliki 215 tempat tidur dengan
berbagai ruang perawatan antara lain perawatan khusus anak, terapi anak non infeksi, perawatan VIP, perawatan khusus bayi perinatologi, perawatan bedah, perawatan
obgyn, perawatan penyakit dalam, perawatan ruang isolasi penyakit menular, serta instalasi rawat jalan dengan 20 klinik spesialis.
Dikelola dengan Sistim Poliklinik Spesialis Terpadu dengan fasilitas pelayanan penunjang medis antara lain laboratorium Patologi KlinikPatologi Anatomi,
radiologi, Elektrokardiografi, Ultrasonografi, endoskopi, rehabilitasi medikfisioterapi, pelayanan gizi dan KB. Sarana dan prasarana penunjang medis
yang tersedia antara lain radiologi, laboratorium, farmasi, gizi, unit transfusi darah, endoscopy, haemodialisis, serta treadmill. Sarana prasarana lainnya antara lain
instalasi pengolah limbah medis, baik pengolahan limbah medis padat incenerator dan pengolahan limbah medis cair IPAL, generator machine, serta instalasi
pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit IPSRS, unit ambulance, unit kamar jenazah, unit linen dan Laundry, unit satpam.
Instalasi Bedah Sentral RSUD Deli Serdang secara fisik terdiri dari 5 kamar operasi yang memiliki 4 Kamar Operasi dengan 4 mesin Anasthesi yang meliputi :
1. Kamar Operasi Bedah Umum : 2 kamar
2. Kamar Operasi ObstetricGynecology : 1 kamar
Universitas Sumatera Utara
3. Kamar Operasi Mata : 1 kamar
Instalasi Bedah Sentral RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam dalam mencapai visinya yakni pelayanan kamar operasi prima pilihan utama masyarakat dan untuk
mencapai tujuan yang optimal di dalam pelayanannya, memberikan pelayanan yang cepat, tepat, nyaman, dan terjangkau serta menciptakan kerjasama yang harmonis dan
displin, didukung oleh tenaga dokter spesialis bedah, tenaga dokter anasthesi, penata anasthesi , perawat, serta tenaga non perawat yang membantu pelayanan di ruang
instalasi bedah. Penambahan sarana dan instrument yang turut menyokong terlaksananya
tindakan pembedahan dapat dilihat dari tingkat pembatalan operasi yang menurun.Instalasi bedah merupakan instalasi yang melaksanakan operasi elektif
maupun operasi darurat, dimana pasien yang dilakukan tindakan bedah merupakan pasien yang benar-benar telah dipersiapkan untuk dioperasi maupun untuk pasien-
pasien emergency yang harus segera dilakukan cyto, misalnya akibat kecelakaan lalu lintas atau sebab-sebab lain, dimana pasien harus segera dibedah.
Pasien yang dilakukan pembedahan di instalasi bedah berdasarkan rujukan dari dokter yang menanganinya, misalkan pasien kandungan yang akan dibedah
berdasarkan rujukan dari dokter kandungan yang menangani pasien yang bersangkutan, begitu juga dengan pasien bedah umum, dimana setiap kamar operasi
memiliki peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan bedah tiap-tiap bagian yang akan dibedah atau dioperasi.
Universitas Sumatera Utara
Pasien rujukan dokter spesialis akan dipersiapkan dengan dilakukannya pemeriksaan kesehatan secara teliti untuk menentukan kepastian waktu pelaksanaan
operasi dan persiapan fisik dan administrasi yang darus dilakukan terhadap pasien yang akan dilakukan pembedahan tersebut.
Pasien dengan operasi yang direncanakan atau elektif, diinstruksikan untuk dirawat inap dan segera dilakukan pemeriksaan penunjang yang dianggap perlu untuk
persiapan sebelum dilakukannya operasi dan bertujuan untuk pemantauan kondis kesehatan dan persiapan lainnya, sehingga operasi dapat dilakukannya secara lancar
tanpa kendala. Persiapan terhadap pasien yang akan dioperasi, dilakukan oleh perawat yang
bertugas, diantaranya meliputi : a. Persiapan Fisik
Pasien diberikan terapi sesuai dengan instruksi dokter spesialis diantaranya pemasangan infus, cukur, pemberian antibiotik dan obat-obat lainnya umtuk
persiapan kondisi fisik. b. Persiapan Administrasi
Terhadap pasien yang akan dioperasi, perawat akan meminta tanda tangan persetujuan untuk dilakukannya operasi, baik kepada pasien maupun keluarga,
dimana diharapkan pasien tersebut telah diberikan informasi yang lengkap tentang penyakit dan perlunya tindakan bedah yang akan dilakukan atau yang disebut
informed consent. Perawat hanya akan memberikan penjelasan mengenai waktu pelaksanaan operasi yang akan dilakukan. Apabila pasien menyetujui tindakan
Universitas Sumatera Utara
operasi yang direncanakan, maka pasien dan keluarga akan menandatangani surat pernyataan persetujuan tindakan dan apabila menolak tindakan bedah, maka pasien
dan keluarga harus menandatangani pernyataan menolak tindakan operasi. Pihak Rumah sakit dalam hal ini tim yang akan melakukan pembedahan atau
tindakan operasi mempersiapkan berkas-berkas yang memuat tindakan yang akan dilakukan tim terhadap pasien dengan mengisi laporan operasi, catatan anasthesi,
catatan pasca bedah, penerimaan pasien di kamar operasi, chek list memindahkan pasien ke ruangan, yang melaporkan tiap-tiap tindakan yang dilakukan terhadap
pasien, meliputi waktu pembedahan, tindakan pembedahan yang dilakukan, jenis tindakan, dan siapa yang melakukan tindakan pembedahan dan anasthesi, yang dalam
hal ini menjadi catatan rekam medis pembedahan. Dapat atau tidaknya operasi dilakukan sangat tergantung pada sudah
ditandatanganinya persetujuan tindakan medis oleh pasien atau keluarga, sehingga apabila pada saat operasi akan dilaksanakan, sedangkan persetujuan pasien dan
keluarga belum ada, maka pelaksanaan operasi akan ditunda. Pihak rumah sakit dalam hal ini tim operasi haruslah memperhatikan
kelengkapan syarat administrasi operasi yakni berupa persetujuan tindakan medis oleh pasien atau keluarga sebagai bagian dari wujud tanggung jawab rumah sakit
terhadap kenyamanan pasien dan sebagai alat bukti bagi dokter dan rumah sakit apabila timbul masalah akibat operasi yang tidak diinginkan di kemudian hari.
Pada saat operasi berjalan, apabila setelah bagian yang direncanakan operasi sudah dibuka, ternyata ada bagian lain yang menurut dokter dan pelaksana operasi
Universitas Sumatera Utara
perlu juga diangkat atau dibuang, maka dokter dan pelaksana wajib meminta persetujuan keluarga pasien terlebih dahulu, dengan memberikan kembali segala
informasi tentang bagian tambahan yang didapat tersebut terlebih dahulu. Untuk itu operasi harus ditunda sementara sampai dengan didapatkan kembali persetujuan
keluarga untuk operasi tambahan tersebut. Apabila keluarga pasien tidak memberikan persetujuan dan menolak
dilakukannya tindakan operasi tambahan tersebut, maka operasi dilakukan hanya terhadap bagian yang disetujui oleh pasien dan keluarga saja, dan dokter yang
melakukan operasi tersebut haruslah membuat laporan bedah mengenai hal yang didapat tersebut.
Hal mengenai pemberian informed consent terhadap pasien yang direncanakan akan dilakukan tindakan operasi, telah diatur dalam Prosedur Tetap
Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam dalam hal ini kebijakan rumah sakit tersebut harus dilakukan sebagai acuan dalam segala pelaksanaan tindakan medis.
Berdasarkan laporan pembedahan instalasi kamar operasi, kasus pembedahan terbesar di instalasi kamar operasi RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam dari bulan
April sd Juni 2014 adalah sebagai berikut : 1. Sectio Caesar SC
2. Soft Tissue Tumor
3. Appendicities Appendictomy 4. Hernia HerniarrhapyHerniotomy
5. Debridement
Universitas Sumatera Utara
6. Laparatomy 7. Prostatectomy
8. Mata 9. THT
10. Haemorrhoidectomy
Tabel 4.1. Jumlah Pasien Bedah Umum, Bedah Kandungan dan Bedah Tulang Bulan April sd Bulan Juni 2014
Bulan Bedah
Umum Bedah
Kandungan Bedah
Tulang Operasi
Elektif April
55 42
2 39
Mei
69 48
2 42
Juni 64
42 2
74 Sumber : Laporan Bulanan Instalasi Bedah RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
Tahun 2014
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1. Jawaban atas Wawancara terhadap Dokter Spesialis