milik pasien karena berasal dari pasien. Oleh karena itu pasien berhak untuk mengetahui atau memeriksa rekam medis tersebut, atau membuat fotocopynya atas
biaya pemohon. Akan tetapi ada bagian-bagian tertentu bukan milik pasien, yaitu : a. Personal note, yaitu catatan pribadi dokter misalnya mengenai perkiraan tentang
hal-hal yang berhubungan dengan pasien atau rencana-rencana tertentu dalam menegakkan diagnosismemutuskan terapi
b. Catatan tentang orang ke tiga, misalnya anamnesis langsung tentang penyakit- penyakit yang kemungkinan terdapat pada sanak keluarga pasien
11. Hak beribadat menurut agama dan kepercayaan. Setiap pasien berhak untuk beribadat sejauh hal itu memungkinkan menurut
keadaan penyakitnya dan tidak mengganggu pasien atau pengunjung rumah sakit. Kewajiban pasien menurut UU No. 29 tahun 2004 Pasal 53 yaitu antara lain :
1 Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya 2 Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi
3 Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan 4 Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima Jacobalis, 2005.
2.6. Informasi
Bagian yang terpenting dalam pembicaraan mengenai informed consent tentulah mengenai informasi atau penjelasan yang perlu disampaikan kepada pasien
atau keluarga. Masalahnya adalah informasi mengenai apa what yang perlu
Universitas Sumatera Utara
disampaikan, kapan disampaikan when, siapa yang harus menyampaikan who, dan informasi mana which yang perlu disampaikan Hanafiah dan Amir, 2012.
Informasi atau penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien harus diberikan dijelaskan dengan menggunakan bahasa yang dapat
dimengerti oleh pasien sehingga pasien mendapat gambaran jelas untuk mengambil keputusan. Komunikasi yang efektif akan meningkatkan kepatuhan dan kepuasan
pasien, mengurangi tuntutan malapraktik dan meningkatkan kepuasan pemberi informasi. Pada pelaksanaan informed consent, diharapkan pasien mendapatkan
informasi baik, sehingga pasien puas dan tanpa beban atau keraguan memberikan persetujuan Sutanto, dkk, 2009.
Menurut Wiradharma dalam Wiria 2007, tiga komponen dalam persetujuan tindakan medik yaitu : 1 Informasi, yang sebenarnya mencakup keterangan
mengenai tindakan yang akan dilakukan, berbagai risiko yang mungkin terjadi, manfaat yang diharapkan, tindakan alternatif untuk kepentingan pasien. 2
Pemahaman, merupakan fungsi dari kemampuan. Dokter harus memastikan bahwa informasi yang diberikan telah dipahami sepenuhnya, 3 Kerelaan, menuntut adanya
kebebasan fisik maupun psikis. Semakin rentannya pasien, semakin pasien berhak untuk memperoleh perlindungan lebih banyak terhadap tekanan atau bujukan yang
mungkin tidak tepat untuk dilakukannya tindakan medik tertentu. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran khususnya Pasal 45 dan Permenkes No. 290 Tahun 2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran, maka dokter harus mendapat persetujuan dari
Universitas Sumatera Utara
pasien atau keluarga terdekat sebelum melakukan tindakan medis terhadap diri seorang pasien. Persetujuan itu diberikan setelah dokter memberikan informasi
penjelasan secara lengkap kepada pasien atau keluarga terdekat mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap diri pasien.
Penjelasan informasi tentang tindakan kedokteran tersebut diatas sekurang- kurangnya meliputi:
1. Diagnosis dan tata cara tindakan kedokteran 2. Tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan
3. Alternatif tindakan lain dan risikonya 4. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
5. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan Hanafiah dan Amir, 2012.
2.7. Informed Consent