Paired Sample T-Test Teknis Analisis .1 Uji Deskriptif

3.7 Teknis Analisis 3.7.1 Uji Deskriptif Peneliti menggunakan statistik deskriptif untuk mengetahui deskripsi dari masing-masing variabel sperti abnormal return, dan volume perdagangan menjadi sebuah informasi melalui nilai rata-rata mean, standar deviasi, dan varian. Langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui deskripsi dari masing- masing variabel adalah: 1. Menghitung nilai rata-rata meanabnormal return dan volume perdagangan dari sampel perusahaan yang melakukan stock split. 2. Meninjau naik turunnya pada perbedaan nilai rata-rata mean abnormal returndan volume perdagangan sebelum dan sesudah stock split.

3.7.2 Paired Sample T-Test

Penelitian ini menggunakan metode Paired Sample T-test apabila data berdistribusi normal.Apabila data menunjukkan distribusi tidak normal, maka peneliti menggunakan metodeuji Wilcoxon untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Tingkat signifikansi dalam penelitian ini adalah 0,05 5. Untuk menguji hipotesis satu yaitu menguji ada atau tidak adanya perbedaanabnormal return sebelum dan sesudah stock splitdihitung dengan menguji average abnormal return sebelum dan sesudah stock split. Dalam hal ini terdapat 2 kategori yaitu average abnormal return sebelum dan average abnormal return sesudah stock split maka alat uji yang digunakan adalah uji beda t-test dengan sampel berpasangan paired sample t-test bila datanya berdistribusi normal dan uji Wilcoxon bila datanya berdistribusi tidak normal. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Langkah-langkah pengujian hipotesis satu adalah: a. Menghitung return saham harian dengan menggunakan rumus: � �� = � �� − � ��−1 � ��−1 Keterangan : � �� = besarnya actual return saham i pada periode t � �� = harga saham masing-masing perusahaan pada tanggal t � ��−1 = harga saham masing-masing perusahaan pada tanggal t-1 b. Menghitung return pasar harian dengan menggunakan rumus: R mt = IHSG t − IHSG t −1 IHSG t −1 Keterangan : R mt = return pasar IHSG t = Indeks Harga Saham Gabungan periode t IHSG t −1 = Indek Harga Saham Gabungan periode t −1 c. Menghitung abnormal return masing-masing saham dengan menggunakan rumus: �� �� = � �� − �� �� Keterangan : A � �� = besarnya abnormal return saham i pada periode t � �� = return yang sebenarnya terjadi untuk saham i pada periode t E � �� = return yang diharapkan expected return saham i untuk periode t d. Menghitung Cumulative Abnormal Return CAR dengan menggunakan rumus: ��� �� = Σ AR �� Keterangan: ��� �� =Cumulative Abnormal Return CAR Σ AR �� = total abnormal return e. Menghitung average abnormal return saham pada periode ke t. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara f. Menghitung deskripsi statistik average abnormal return saham sebelum dan sesudah peristiwa. g. Menguji dengan uji beda dua rata-rata paired sample t-test. Untuk menguji hipotesis dua dilakukan pengujian volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Pengujian ini memiliki 2 kategori yaitu volume perdagangan saham sebelum dan volume perdagangan saham sesudah stock split maka alat uji yang digunakan adalah uji beda t-test dengan sampel berpasangan paired sample t-test bila datanya berdistribusi normal dan uji wilcoxon bila datanya berdistribusi tidak normal. Langkah-langkah pengujian hipotesis dua adalah: 1. Menghitung rata-rata Trading Volume Activity TVA. 2. Menghitung statistik deskriptif Trading Volume Activity TVA sebelum dan sesudah stock split. 3. Menguji dengan uji beda dua rata-rata paired sample t-test. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN