Identitas Informan Berdasarkan Usia Identitas Informan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Identitas Informan BerdasarkanPekerjaan

Berdasarkan tabel diatas, maka informan dalam penelitian ini lebih didominasi oleh perempuan sebanyak 60 . Dalam penelitian ini, penentuan informan tidak menentukan jenis kelamin, dan informan yang dimaksud adalah orang-orang yang dianggap memahami terkait judul yang diangkat dalam penelitian ini. Pemahaman informan terkait dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dari informan dalam memberikan keterangan kepada penulis.

4.2.2. Identitas Informan Berdasarkan Usia

Melihat adanya variasi usia dari informan penelitian ini, maka peneliti mengelompokkannya dalam 3 tiga kelas. Adapun ketiga kelas tersebut dapat terlihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 : Identitas Informan Berdasarkan Usia NO Usia Tahun Frekuensi Orang Persentase 1 20-29 4 40 2 30-39 3 30 3 40-49 3 30 Jumlah 10 100 Sumber: Hasil Penelitian Lapangan 2016 Berdasarkan tabel di atas dari keseluruhan informan yang berjumlah 10 orang, frekuensi informan terbesar ada pada informan dengan usia antara 20-29 tahun karena mayoritas pegawai yang menggunakan sistem informasi manajemen ada pada rentang usia tersebut dan usia ini dianggap sebagai usia paling produktif untuk memberikan jawaban terhadap pelaksanaan sistem informasi manajemen yang ada di Kantor perpustakaan umum kota Universitas Sumatera Utara Medan.

4.2.3 Identitas Informan Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Dalam penelitian ini penulis mengklasifikasikan identitas informan menjadi tiga 3 bagian yaitu jenjang pendidikanSekolah Menengah Atas SMA sederajat, Sarjana S1, dan Sarjana S2. Secara lebih rinci terdapat dalam tabel berikut: Tabel 4.3 : Identitas Informan Berdasarkan Jenjang Pendidikan NO Tingkat Pendidikan Jenjang Persentase 1 SMA 2 20 2 Sarjana S1 6 60 3 Sarjana S2 2 20 Jumlah 13 100 Sumber: Hasil Penelitian Lapangan 2016 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa informan dengan jenjang pendidikan dengan presentase tertinggi adalah informan dengan jenjang pendidikan Sarjana S1 dengan presentase sebesar 60. Dengan demikian,informan-informan ini sudah memiliki pengetahuan yang baik terhadap pelaksanaan sistem informasi manajemen di Kantor perpustakaan Kota Medan dan mampu menjawab apakah sistem informasi manajemen yang telah digunakan sudah efektif dalam pengaplikasian atau penggunaannya.

4.2.4 Identitas Informan BerdasarkanPekerjaan

Dalam penelitian ini peneliti mengklasifikasikan identitas informan berdasarkan pekerjaan menjadi beberapa bagian. Secara lebih rinci terdapat Universitas Sumatera Utara pada tabel berikut : Tabel 4.4 : Identitas Informan Berdasarkan Pekerjaan No Nama Pekerjaan 1 Drs. Januari Pane Kepala Kantor Perpustakaan 2 Rohani Lubis, S.sos. Kepala Seksi Koleksi 3 Novita Riana, S.Kom Pengelola respository kota 4 Taufik Lubis, S.E, M.H. Kepala Tata Usaha 5 Hedianna Hutagaol S.Kom. Pengelola data Pengatalogan 6 Nurhayati, S.sos Kepala Seksi Pelayanan 7 Habibah Lubis, S.E. Pengelola di bagian sirkulasi 8 Tiur Misaki Pelajar 9 Shigeo Napitupulu, S.S Mahasiswa 10 Jack Marbun Pelajar Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa informan dalam penelitian ini berasal dari berbagai kalangan yang dianggap memahami secara jelas terkait dengan judul yang diangkat dalam penelitian ini. Berdasarkan klasifikasi informan dalam penelitian ini, maka informan dengan presentase terbanyak berasal dari kalangan pegawai perpustakaan sebanyak 70, hal ini dikarenakan pegawai sebagai objek yang menggunakan secara langsung sistem informasi manajemen tersebut dalam membantu mengerjakan tugas- tugas yang sudah menjadi jobdesk dan diatur dalam peraturan walikota medan nomor 49 tahun 2010. Dalam menentukan informan masyarakat, penulis menunjuk secara Universitas Sumatera Utara langsung pegawai ataupun masyarakat yang terlibat dalam program tersebut dan masyarakat ataupun pegawai yang menjadi informan dalam penelitian ini

4.3 Hasil Wawancara