INTEREST INCOME AALI LK Audited Desember 2012

PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 556 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated

32. PENJAMINAN,

KOMITMEN DAN GUGATAN HUKUM lanjutan

32. GUARANTEES,

COMMITMENTS AND LAWSUITS continued c. Gugatan hukum lanjutan c. Lawsuits continued Pada tahun 2008, PT Mamuang MMG, entitas anak, digugat oleh Perkumpulan Kelompok Pemberdayaan Tani dan Nelayan Pesisir Pantai Kabupaten Mamuju Utara untuk membayar ganti rugi sebesar Rp 990 miliar dan klaim hak atas tanah yang berada diatas tanah bersertifikat HGU tahun 1997 milik MMG. Pengadilan Negeri Mamuju - Sulawesi Barat memutuskan bahwa MMG membayar ganti rugi sebesar Rp 61,2 miliar. MMG mengajukan banding atas putusan ini. Pada bulan April 2009, keputusan Pengadilan Tinggi Makassar menguatkan keputusan Pengadilan Negeri Mamuju. Pada bulan Juni 2009, MMG mengajukan kasasi dan pada bulan Mei 2010, Mahkamah Agung Republik Indonesia memutuskan mengabulkan kasasi MMG yang membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Makasar dan putusan Pengadilan Negeri Mamuju. Pada bulan Maret 2011, Perkumpulan Kelompok Pemberdayaan Tani dan Nelayan Pesisir Pantai Kabupaten Mamuju Utara mengajukan memori Peninjauan Kembali dan pada bulan April 2011, MMG telah mengajukan kontra memori Peninjauan Kembali. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, perkara tersebut masih dalam proses. In 2008, PT Mamuang MMG, a subsidiary, was sued by Perkumpulan Kelompok Pemberdayaan Tani and Nelayan Pesisir Pantai Kabupaten Mamuju Utara to pay an indemnity of Rp 990 billion and claim for the land right which located on the HGU area issued in 1997, owned by MMG. The District Court of Mamuju - West Sulawesi decided that MMG should pay the indemnity of Rp 61.2 billion. In response to this decision, MMG had submitted an appeal. In April 2009, the High Court of Makassar decided to confirm the District Court of Mamuju’s decision. In June 2009, MMG submitted a cassation and in May 2010, the Supreme Court of the Republic of Indonesia decided to accept the MMG’s cassation and revoked both the High Court of Makassar’s decision and the District Court of Mamuju’s decision. In March 2011, Perkumpulan Kelompok Pemberdayaan Tani and Nelayan Pesisir Pantai Kabupaten Mamuju Utara submitted a Judicial Review and in April 2011, MMG submitted a contra memory of Judicial Review. Until the date of these consolidated financial statements, the case is still in process. PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 557 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated

32. PENJAMINAN,

KOMITMEN DAN GUGATAN HUKUM lanjutan

32. GUARANTEES,

COMMITMENTS AND LAWSUITS continued c. Gugatan hukum lanjutan Pada bulan April 2009, melalui Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN di Makassar, Kepala Badan Pertanahan Nasional BPN Mamuju Utara digugat oleh PT Indonesia Unggul Bersatu IUB untuk membatalkan sertifikat HGU seluas 30.442 hektar di Kabupaten Mamuju Utara, yang telah diterbitkan untuk empat entitas anak yaitu PT Mamuang, PT Letawa, PT Suryaraya Lestari dan PT Pasangkayu. Sehubungan dengan perkara tersebut, pada bulan Juni 2009 ke- empat entitas anak tersebut melakukan intervensi untuk membela kepentingannya atas sertifikat HGU tersebut. Pada bulan Nopember 2009, PTUN memutuskan memerintahkan BPN untuk membatalkan penerbitan sertifikat HGU. Atas putusan tersebut, pada bulan Desember 2009 ke- empat entitas anak menyatakan banding dan pada bulan Mei 2010 Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara PTTUN Makassar memutuskan membatalkan putusan PTUN tersebut diatas. Pada bulan Juli 2010 IUB mengajukan kasasi dan pada bulan Agustus 2010 ke-empat entitas anak mengajukan kontra memori kasasi. Pada bulan November 2011, Mahkamah Agung Republik Indonesia menyatakan gugatan IUB tidak dapat diterima. Pada bulan Oktober 2012, IUB mengajukan peninjauan kembali dan sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini masih dalam proses di Mahkamah Agung Republik Indonesia.

c. Lawsuits continued

In April 2009, through the State Administrative Court PTUN in Makassar, Head of National Land Office BPN of North Mamuju received a lawsuit from PT Indonesia Unggul Bersatu IUB to revoke the certificate of HGU of 30,442 hectares at North Mamuju district which had been issued for four subsidiaries, namely PT Mamuang, PT Letawa, PT Suryaraya Lestari and PT Pasangkayu. In relation to this case, in June 2009, the four subsidiaries submitted an intervention memorandum to defend their right of the HGU certificates. In November 2009, PTUN decided commanding BPN to revoke the issuance of those certificates. In response to the PTUN’s decision, in December 2009 the four subsidiaries declared to appeal and in May 2010 the High Administrative Court PTTUN of Makassar decided to revoke the PTUN’s decision. In July 2010, IUB submitted a cassation and in August 2010 the four subsidiaries submitted a contra memory of cassation. In November 2011, the Supreme Court of the Republic of Indonesia decided to decline IUB lawsuit. In October 2012, IUB submitted a Judicial Review and up to the date of these consolidated financial statements, the case is still in process in the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Risiko keuangan Financial risks Aktivitas Grup menghadapi berbagai macam risiko keuangan, terutama: risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko fluktuasi harga CPO. The Group’s activities are exposed to certain financial risks, mainly: foreign exchange rate and fluctuation of CPO price risks. Sebagian besar bisnis Grup bergantung pada kondisi pasar komoditas CPO dan untuk mendukung stabilitas keuangan operasional, Grup mengambil kebijakan yang sedapat mungkin meminimalisasi dampak risiko keuangan. Majority of the Group’s business depends on the CPO market condition and to support its financial stability, the Group adopts a policy to minimise the impact of the financial risks.