13 1. Masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut
merupakan persoalan-persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang im- moral, berlawanan dengan hukum dan merusak.
2. Konflik merupakan bentuk interaktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi.
3. Masalah sosial merupakan sebuah kesenjangan antara yang diharapkan dengan realita yang terjadi. Masalah tersebut bersangkut-paut dengan
hubungan manusia dalam kerangka normatif. 4. Konflik atau masalah sosial terbagi dalam 7 hal, yaitu: konflik antar generasi,
konflik politik, konflik antar individu, kelompok sosial, antar kelompok sosial, agama dan internasional.
5. Konflik dapat diselesaikan dengan beberapa cara dan penerapan nya dilihat dari jenis konflik yang terjadi.
6. Cara penyelesaian konflik adalah ajudikasi, arbitrasi, mediasi,stalemate, segresi, koersi, kompromi, rekonsiliasi, konveksi.
7. Konflik menimbulkan efek negative dan posistif.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran, Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini :
1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi masalah sosial budaya? 2. Pengalaman penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari materi
masalah social budaya? 3. Apa manfaat materi masalah social budaya terhadap tugas BapakIbu ?
H. Kunci Jawaban
1. a. Adanya pengaruh bencana alam, kondisi ini terkadang memaksa masyarakat
suatu daerah
untuk mengungsi
meninggalkan tanah
kelahirannya.
14 b. Adanya peperangan, peristiwa peperangan, baik perang saudara maupun
perang antar negara dapat menyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya
kepada pihak yang kalah
c. Adanya pengaruh kebudayaan lain, bertemunya dua kebudayaan yang
berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika suatu
kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli
dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut. 2. Terjadnya konflik antar etnis merupakan masalah yang perlu diselesaikan.
Keberagaman itu memang memperlihatkan banyaknya perbedaan yang harus dipahami. Dari segi bahasa, satu kata bisa berarti begitu indahnya bagi
satu suku, tetapi sebaliknya kata yang mempunyai arti indah itu mempunyai arti yang begitu jelek bagi suku yang lain. Padahal dengan hanya mengenal
pihak yang berbeda suku, terutama yang hidup berdampingan, akan memperkecil bahkan mencegah timbulnya konflik antar suku di Indonesia.
Dengan demikian, ketika suatu saat ada hal-hal yang berbeda dengan adat atau kebiasaan suku kita, dapat kita pahami dan bisa kita terima dengan
besar hati 3. Cara mengendalikan konflik antara lain 1. Koersi yaitu suatu bentuk
akomodasi yang prosesnya dilakukan dengan paksaan. 2. Kompromi yaitu suatu bentuk akomodasi yang dilakukan dimana pihak-pihak yang terlibat
saling mengurangi tuntutan agar tercapai penyelesaian dari penyiksaan. 3. Arbitrasi yaitu konflik yang dihentikan dengan cara mendatangkan pihak
ketiga untuk memutuskan dan kedua belah pihak harus menaati keputusan tersebut karena bersifat memikat.
4. Seperti halnya kasus perubahan sosial budaya pada perilaku remaja yang menyimpang. Karena perkembangan teknologi sekarang ini semakin
canggih. Remaja banyak yang melakukan penyimpangan sosial bahkan bukan hanya remaja yang melakukan penyimpangan sosial. Melakukan