90
BAGIAN 2 PEMBELAJARAN BAB VI MERANCANG MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN ANTROPOLOGI Kegiatan Pembelajaran 1 Merancangan Model-Model
Pembelajaran Antropologi
A. Tujuan Pembelajaran
Materi perancangan model-model pembelajaran antropologi disajikan untuk membekali kemampuan peserta diklat dalam merancang model-model
pembelajaran. Diharapkan setelah mempelajari materi ini peserta diklat mampu menyusun rancangan model pembelajaran dalam pembelajaran antropologi
sesuai dengan Permendikbud No.59_c dan No.103 Tahun 2014..
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta diklat diharapkan dapat: 1. Menjelaskan model-model pembelajaran
2. Menyusun rancangan model-model pembelajaran dalam mapel antropologi.
C. Uraian Materi
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka 1 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
91 Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada
satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang
telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan,
Berdasarkan penjelasan di atas, tantangan dunia pendidikan paling tidak ada 2, yaitu dampak teknologi komunikasiinternet, kemunduran lingkungan manusia
sehingga penanaman sikap melalui proses pembelajaran sangat diperlukan. Kemajuan IPTEK dapat mengubah manusia informasi menjadi masyarakat industri,
pasca teknologi menjadi Hi-technology, dan ekonomi nasional menjadi ekonomi dunia.Kemajuan IPTEK juga memiliki dampak yang sangat luas dalam
mempengaruhi perilaku manusia.Sedangkan Kemunduran lingkungan manusia terjadi karena kerusakan lingkungan yang ditandai oleh pengrusakan manusia
terhadap lingkungan yang ada. Penebangan, pembakaran hutan terjadi di mana- mana tanpa ada satupun manusia yang merasa bersalahberdosa, dengan kata lain
kesadaran, kepedulian terhadap lingkungan sekitar patut dipertanyakan. Sejalan dengan itu, trend dunia pendidikan abad 21 lebih berorientasi pada
pengembangan potensi manusia dan bukan memusatkan pada kemampuan teknikal dalam melakukan eksplorasi dan eksploitasi alam. Intinya adalah bagaimana guru
dapat mengoptimalkan potensi mind dan brain untuk meraih prestasi peradaban secara cepat dan efektif. Dengan asumsi; jika manusia mampu menggunakan