VEGF A VEGF B

VEGF-A pada umumnya hanya disebut sebagai VEGF saja. Ditemukan pada akhir 1970-an, VEGF merupakan glikoprotein dimerik terikat disulfida dengan berat 34 hingga 42-kDa, dan mengandung lokasi N-linkage glycosylation, yang terdiri dari 9 isoform hasil dari splicing alternatif pre transkrip mRNA dari gen tunggal yang mengandung 8 akson. Beberapa isoform VEGF-A yang berperan dalam proses angiogenesis adalah VEGF 121, 145, 165, 183, 189 dan 206. 5,16,18,20,21,25 Ekspresi gen VEGF paling banyak diregulasi oleh keadaan hipoksia, hormon seks steroid dan beberapa sitokin. VEGF A mRNA pada keadaan normal dijumpai pada jaringan paru-paru, ginjal, jantung dan kelenjar adrenal. Kadar VEGF A dengan kadar yang rendah dapat terdeteksi di limpa, hati dan mukosa lambung. VEGF A mRNA diekspresikan secara luas pada keganasan payudara, kanker ovarium, kanker kolorektal, kanker paru-paru non small cell dan kanker prostat. Di antara seluruh anggota famili VEGF, VEGF A dianggap regulator yang paling penting dalam angiogenesis.

2.4.2 VEGF B

5,16,17,20,25 VEGF B ditemukan pada tahun 1995. VEGF B diekspresikan pada myocardium, otot skeletal dan pankreas. Gen VEGF B disusun oleh 7 exon. Splicing alternatif dari exon 6 menghasilkan 2 isoform VEGF B yaitu VEGF-B167 21 kDa dan VEGF-B186 32 kDa. VEGF B167 strukturnya mirip dengan beberapa isoform VEGF A. VEGF B berikatan dengan permukaan sel atau pericellular heparan sulfate proteoglycans dimana VEGF B186 disekresikan secara bebas. VEGF-B mRNA diekspresikan pada beberapa neoplasama pada manusia, meliputi 5,17,20 thymoma, karsinoma payudara, fibrosarkoma, lymphoma non-Hodgkins, dan melanoma. Oleh karena ekspresinya pada tumor dan kemampuannya mengaktifkan VEGFR1 dan neurophilin 1, VEGF B menjadi target yang potensial pada pengobatan kanker. 17,20

2.4.3. VEGF C

Gen untuk VEGF-C menghabiskan rentang lebih dari 40 kB DNA dan terdiri dari tujuh exon. VEGF C disintesa sebagai prepro protein yang mengalami proteolitik untuk menghasilkan growth factor dalam bentuk yang matur. Dua prekursor VEGF C akan membentuk homodimer yang dihubungkan oleh ikatan disulfida dari setiap satu terminal C pada terminal propeptida N. Sebelum disekresi, dimer ini akan mengalami proteolisis. VEGF C dimerik yang matur mengandung 8 residu cysteine homolog. 5,20,27 Pada manusia dewasa, VEGF-C lebih dominan pada jantung, plasenta, ovarium, usus kecil dan kelenjar tyroid. Bentuk VEGF C matur akan mengikat VEGFR2 dan VEGFR3 dan menjadi faktor penting pada lymphogenesis. Pada perkembangan pembuluh limfatik, adanya lymphedema disebabkan adanya defek pada VEGF C. Sinyal VEGF C diperlukan untuk migrasi dan bertahannya sel endotel pembuluh limfatik dan pembentukan kantung lymph. VEGF-C ikut berperan dalam limfangiogenesis selama embriogenesis dan dalam pemeliharaan diferensiasi endotel limfatik pada usia dewasa. Selain itu, VEGF-C diekspresikan dengan fraksi yang signifikan pada beberapa tumor termasuk kanker payudara, leher rahim, usus besar, paru-paru, prostat, lambung. Dengan demikian, VEGF-C merupakan target anti-kanker yang potensial. 5,20

2.4.4. VEGF-D

Seperti VEGF-C, VEGF-D disintesis sebagai prepro-protein yang mengalami proses proteolitik yang rumit untuk menghasilkan bentuk faktor