Aktivator dan penghambat angiogenesis

Tabel 2.1 Faktor pro-angiogenik endogen Faktor MW kDa 20 Acidic Fibroblast Growth Factor aFGF,FGF1 b Angiogenin 17,5 b Angiopoeitin-1 57,5 16,6 Angiopoeitin-2 56,9 Basic fibroblast growth factor bFGF, FGF2 b Ephrin-A1 23,8 17,3 Ephrin-B1 38,0 Ephrin B2 36,9 Epidemial Growth Factor EGF b Granulocyte colony-stimulating factor GCSF 16,3 134 Macrophage-granulocyte colony-stimulating factor GM –CSF 16,3 Hepatic growth factor HGF,Scatter factor b Interleukin-8 II-8, CXCL8 83,1 b Leptin 18,6 11,1 Placental Growth Factor PIGF b Platelet-derived endothelial growth factor PD-EGF 24,8 b Platelet-derived growth factor-A PDGF-A 50,0 b Platelet-dreived growth factor-B PDGF –B 24,0 b Transforming growth factor- α TGF-α 27,3 b Transforming Growth Factor- ᵝ TGF-ᵝ 17,0 b Tumor Necrosis Factor TNF- α 44,3 b Vascular Endothelial Growth Factor VEGF-A 25,6 b VEGF-B 27,6 b VEGF-C 21,6 b VEGF-D 46,9 b 40,4 a Molecular weight MW corresponding to the unprocessed human precursor b Commonly found in human tumors Pada tabel 2.2 tercantum beberapa faktor anti-angiogenik dari sekitar 30 faktor endogen anti-angiogenik. Sebagai regulator negatif, anti-angiogenik yang paling banyak dipelajari meliputi angiostatin, endostatin, dan thrombospondin. Dalam kondisi yang fisiologis pada manusia dewasa, aksi regulator negatif mendominasi dan angiogenesis cenderung tidak terjadi. Dalam kondisi patologis tertentu, misalnya, selama perkembangan tumor, pembuluh darah mengalami apa yang disebut “angiogenic switch”, aksi regulator positif dominan dan angiogenesis menjadi aktif. Kaskade angiogenesis ini akan menimbulkan perubahan fenotip pada sel endotel pembuluh darah tumor sehingga memungkinkan tumor tumbuh cepat, menginvasi jaringan sekitarnya serta bermetastasis. 18,20,22,23,24 Tabel 2.2 Faktor anti-angiogenik Inhibitor MW kDa 20 A Derived from the extracellular matrix Anestelin 263 Arresten 161 Canstatin 168 Chondromodulin-1 37,1 EFC-XV 142 Endorepellin 469 Endostatin 154 Fibulin Fragments ≈ 77 Thrombospondin-1 and -2 129 Tumstatin 162 B Non- Matrix derived factors Angiostatin 90,6 Antithrombin III Cleaved 52,6 Hemopexin-like domain PEX 73,9 Interferon- α, -ᵝ,-ᵞ ≈22 Interleukin-1, -4, -12,-18 ≈17 2-Methoxyestradiol Pigment epithelium-derived factor PEDF 46,3 Plasminogen krimgle-5 90,6 Platelet factor-4 10,8 Prolactin Fragments 25,9 Prothrombin kringle-2 70,0 Semaphorin – 3F 88,4 Soluble VEGFR1 151 TIMP-2 24,4 Troponin-1 21,2 TrpRS 53,2 Vasostatin 48,1

2.4 Famili VEGF

VEGF merupakan sitokin multifungsi yang merangsang angiogenesis dan meningkatkan permeabilitas mikrovaskular melalui ikatan reseptor spesifik yang diekspresikan pada sel endotel vaskular. Yang termasuk ke dalam kelompok VEGF adalah VEGF-A, VEGF-B, VEGF-C, VEGF-D, VEGF E dan Placental Growth Factor PIGF. Setiap protein ini mengandung urutan sinyal yang membelah selama proses biosintesis. 1,5,16,20,21,22,23,25 VEGF telah terbukti memiliki peran penting dalam pembentukan neovaskular pada tumor, menyediakan makanan bagi sel-sel tumor yang tinggi metabolismenya serta menyediakan akses ke pembuluh darah host. Penelitian telah menunjukkan peran dari VEGF dalam berbagai tahapan karsinogenesis ovarium, dengan efek pada pertumbuhan tumor dan neovaskularisasi terlihat pada model hewan dan pada manusia. Pada kanker ovarium stadium lanjut, VEGF menginduksi hiperpermeabilitas pembuluh darah peritoneum, selanjutnya terjadi hiperosmolaritas intraperitoneal yang disebabkan bocornya plasma protein. Hal ini akan menimbulkan asites. Pada kanker ovarium stadium dini, peningkatan ekspresi VEGF berhubungan dengan massa bebas penyakit yang lebih singkat serta klinis yang lebih buruk. Kadar serum VEGF yang tinggi dianggap merupakan faktor resiko dan parameter prognostik terhadap metastasis, peningkatan stadium dan penurunan angka ketahanan hidup pada penderita kanker ovarium. 6,22,25,26 6,26,27

2.4.1 VEGF A

VEGF-A pada umumnya hanya disebut sebagai VEGF saja. Ditemukan pada akhir 1970-an, VEGF merupakan glikoprotein dimerik terikat disulfida dengan berat 34 hingga 42-kDa, dan mengandung lokasi N-linkage glycosylation, yang terdiri dari 9 isoform hasil dari splicing alternatif pre transkrip mRNA dari gen tunggal yang mengandung 8 akson. Beberapa isoform VEGF-A yang berperan dalam proses angiogenesis adalah VEGF 121, 145, 165, 183, 189 dan 206. 5,16,18,20,21,25 Ekspresi gen VEGF paling banyak diregulasi oleh keadaan hipoksia, hormon seks steroid dan beberapa sitokin. VEGF A mRNA pada keadaan normal dijumpai pada jaringan paru-paru, ginjal, jantung dan kelenjar adrenal. Kadar VEGF A dengan kadar yang rendah dapat terdeteksi di limpa, hati dan mukosa lambung. VEGF A mRNA diekspresikan secara luas pada keganasan payudara, kanker ovarium, kanker kolorektal, kanker paru-paru non small cell dan kanker prostat. Di antara seluruh anggota famili VEGF, VEGF A dianggap regulator yang paling penting dalam angiogenesis.

2.4.2 VEGF B

5,16,17,20,25 VEGF B ditemukan pada tahun 1995. VEGF B diekspresikan pada myocardium, otot skeletal dan pankreas. Gen VEGF B disusun oleh 7 exon. Splicing alternatif dari exon 6 menghasilkan 2 isoform VEGF B yaitu VEGF-B167 21 kDa dan VEGF-B186 32 kDa. VEGF B167 strukturnya mirip dengan beberapa isoform VEGF A. VEGF B berikatan dengan permukaan sel atau pericellular heparan sulfate proteoglycans dimana VEGF B186 disekresikan secara bebas. VEGF-B mRNA diekspresikan pada beberapa neoplasama pada manusia, meliputi 5,17,20