Fungsi Irigasi Manfaat Irigasi

3.5 Manfaat Irigasi

1. untuk membasahi tanah, yaitu pembahasan tanah pada daerah yang curah hujannya kurang atau tidak menentu. 2 untuk mengatur pembasahan tanah, agar daerah pertanian dapat diari sepanjang waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan. 3. Untuk menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung lumpur dan zat-zat hara penyubur tanaman pada daerah pertanian tersebut, sehingga tanah menjadi subur. 4. Untuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah rawa dengan pengendapan lumpur yang dikandung oleh air irigasi. 5. Untuk peggelontoran air, yaitu dengan mengunakan air irigasi, maka kotoran pencemaran limbah sampah yang terkandung di permukaan tanah dapat digelontor ketempat yang telah disediakan saluran drainase untuk diproses penjernihan secara teknis atau alamiah. 6. Pada daerah dingin, dengan mengalirkan air yang suhunya lebih tinggi dari pada tanah, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan proses pertanian pada musim tersebut.

3.6 Kelebihan Irigasi

1. Mengatasi kekurangan pangan 2. Meningkatkan produksi dan nilai jual hasil tanaman. 3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat 4. Pembangkit Tenaga Listrik 5. Efek terhadap kesehatan 6. Supply air baku 7. Peningkatan Komunikasi Transportasi 8. Transportasi air Inland navigation Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi, 2014

3.7 Hubungan Irigasi Dengan Sirklus Hidrologi

Hubungan irigasi dengan sirklus hidrologi sangat erat hubungannya. Irigasi mencakup empat aspek penting yang saling mempengaruhi, yaitu iklim, tanaman, tanah, dan manusia. Iklim, seperti curah hujan, kelembapan, suhu, penguapan, dan sebagainya akan mempengaruhi besar-kecilnya proses evapotranspirasi. Kebutuhan akan air tiap fase pertumbuhan tanaman tidak sama, hal ini dikarenakan oleh perbedaan jumlah dan ukuran daun. Selain itu, tipe tanaman juga menentukan kebutuhan air tanaman, tanaman dengan tipe daun berbeda akan membutuhkan air dengan jumlah yang berbeda pula serta cara distribusi yang tentu saja berbeda. Karakteristik tanah yang berhubungan dengan air akan mempengaruhi jumlah air yang diberikan serta frekuensi pemberiannya. Irigasi bersumber dari air permukaan danau sungai waduk atau dari groundwater. dalam siklus hidrologi, saat terjadi hujan air mencapai permukaan tanah dan ada yang ke daun tanaman, air yang ke tanah kemudian bergerak secara kontinu dengan tiga cara berbeda, yaitu penguapan, infiltrasi, dan aliiran permukaan run off. Apabila air langsung mengalami penguapan dan run off, maka air yang dapat digunakan untuk irigasi menjadi sedikit, karena air di waduk, sungai, danau, rawa, serta groundwater akan berkurang. Apabila langsung terjadi aliran permukaan karena tidak ada yang menahan laju air akan mempercepat hilang y air karena tidak dsmpan di dalam tanah, jika lebih lama disimpan dalam tanah ketersedian air tanah stabil dan daerah penampungan juga akan terus stabil ketinggiannya sehingga tidak terjadi banjir dan kekeringan. hubungan-irigasi-dengan-sirklus-hidrologi, 20110412

3.8 Pengukuran Hujan

`Hujan merupakan komponen masukan yang paling penting dalam proses hidrologi, karena jumlah hujan rainfall depth ini yang dialih ragamkan menjadi aliran disungai, baik melalui limpasan permukaan surface runoff, aliran antara interflow, sub surface flow maupun sebagai aliran air tanah groundwater flow. Untuk memperoleh besaran hujan yang dapat dianggap sebagai kedalaman hujan yang sebenarnya terjadi di seluruh DAS, maka diperlukan sejumlah setasiun hujan yang dipasang sedemikian rupa sehingga dapat mewakili besaran hujan di