Kebutuhan Air pada Masa Tanam

b. Koefisien tanaman Koefisien tanaman diberikan untuk menghubungkan evapotranspirasi Eto dengan evapotranspirasi tanaman acuan Et tanaman dan dipakai dalam rumus penman. c. Penggantian lapisan air Penggantian lapisan air dilakukan setengah bulan sekali. Di Indonesia penggantian air ini sebesar 3,3 mmhari selama sebulan. d. Curah hujan efektif e. Evapotranspirasi f. Waktu penyiapan lahan T selama 1,5 bulan dan harga Eo + P sebesar 250 mm Untuk menentukan pola tanam pada daerah suatu irigasi, dilakukan langkah sebagai berikut: a. Data curah hujan yang sudah ada dijumlahkan dan dirata – ratakan dalam tiap bulan yang sama, kemudian diurutkan dari nilai curah hujan tertinggi sampai yang terendah untuk mendapatkan curah hujan efektif. b. Menghitung curah hujan efektif dengan rumus: - R-eff = 0,70 x 1 � x R-80 mm R-80 = Curah hujan dengan probabilitas 80 c. Parameter seperti suhu T, kelembaban relatif RH, Kecepatan angin U, dan penyinaran matahari s dijumlahkan dan dirata – ratakan tiap bulannya. d. Hitung Eto Evapotranspirasi acun e. Hitung kebutuhan air selama masa penyiapan lahan Land preparation Eo = 1,1 x Eto M = Eo + P K = M . TS LP = � � � � � � − 1 Dimana : S = Air yang dibutuhkan penjenuhan ditambah dengan 50 mm T = Jangka waktu penyiapan lahan hari e = 2,718281828 ≈ 2,72 f. Hitung Etc Penggunaan Konsumtif Etc = Eto x Kc Dimana : Kc = Koefisien tanaman menurut Dirjen pengairan Bina Program PSA 010. 1985 g. Hitung kebutuhan air disawah untuk padi Ir Ir = Etc + P – Re + WLR h. Kebutuhan Irigasi untuk padi IR = Ire Dimana : - Etc = Penggunaan konsumtif mm - P = Kehilangan air akibat perkolasi mmhari - Re = Curah hujan per hari mmhari - E = Efesiensi irigasi secara keseluruhan - WLR = Penggantian lapisan air mmhari

3.18 Penggunaan Konsumtif

Penggunaan konsumtif air oleh tanaman diperkirakan berdasarkan metode prakira empiris dengan menggunakan data iklim, koefisien tanam pada tahap perumbuhan, seperti dinyatakan dibawah ini: Etc = Kc x ETo dengan : Etc = Evapotranspirasi tanaman mmhari Kc = Koefisien tanaman ETo = Evaporasi potensial penman modifikasi mmhari Kebutuhan air konsumtif ini dipengaruhi oleh jenis dan usia tanaman tingkat pertumbuhan tanaman. Pada saat tanaman mulai tumbuh, nilai kebutuhan air konsumtif meningkat sesuai pertumbuhannya dan mencapai maksimum pada saat pertumbuhan begetasi maksimum. Setelah mencapai maksimum dan berlangsung beberapa saat menurut jenis tanaman, nilai kebutuhan air konsumtif akan menurun sejalan dengan pemetangan biji. Pengaruh watak tanaman terhadap kebutuhan tersebut disebut dengan faktor tanaman Kc. Harga koefisien tanaman dapat dilihat pada tabel. 3.2 Bulan PADI KEDELAI NedecoProsida FAO Varietas Biasa Varietas Unggul Varietas Biasa Varietas Unggul Varietas Unggul 0,5 1,02 1,2 1,1 1,1 0,5 1 1,2 1,27 1,1 1,1 0,75 1,5 1,32 1,33 1,1 1,05 1 2 1,4 1,3 1,1 1,05 1 2,5 1,35 1,3 1,1 0,95 0,82 3 1,24 0,96 1,05 0,45 3,5 1,12 0 0,95 4 Sumber : Standar Perencanaan Irigasi KP-01, 1986 Tabel. 3.1 Koefisien tanaman Kc

3.19 Fungsi Dan Tujuan Bendung

Fungsi dan tujuan dari pada bendung ialah menampung mempertinggi permukaan air dalam sungai atau saluran, sehingga air tersebut dapat dialirkan dengan mudah ke saluran-saluran pemasukan, dimana air dari saluran-saluran ini dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan. Mengingat bahan yang dipergunakan terdapatlah dua macam bendung. Macam pertama dinamakan bendung tetap permanen. Sedangkan yang kedua ialah bendungan sementara semi permanen. Soekarto Hartoyo,1979

3.20 Jenis-Jenis Bangunan Utama Irigasi

Pengaliran air dari sumber air berupa sungai atau danau ke jaringan irigasi untuk keperluan irigasi pertanian, pasokan air baku dan keperluan lainnya yang memerlukan suatu bangunan disebut dengan bangunan utama.