Bendung Karet Bendung Gerak Horisontal Bendung Saringan Bawah

3.20.5 Pompa

Ada beberapa jenis pompa disarkan pada tenaga penggeraknya, antara lain: a. Pompa air yang digerakkan oleh tenaga manusia pompa tangan b. Pompa air dengan penggerak tenaga air air terjun dan aliran air, c. Pompa air dengan penggerak berbahan minyak bakar. d. Pompa air dengan penggerak tenaga listrik. Pompa digunakan bila bangunan-bangunan pengelak yang lain tidak dapat memecahkan permasalahan pengambilan air dengan gravitasi, atau kalau pengambilan air relative sedikit dibandingkan dengan lebar sungai. Dengan instalasi pompa pengambilan air dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Namun dalam operasionalnya memerlukan biaya operasi dan pemeliharaan cukup mahal terutama dengan makin mahalnya bahan bakar dan tenaga listrik. Dari cara instalasinya pompa dapat dibedakan atas pompa yang mudah dipindah- pindahkan karena ringan dan mudah dirakit ulang setelah dilepas komponennya dan pompa tetap stationary yang dibangun dipasang dalam bangunan rumah pompa secara permanen.

3.20.6 pengambilan bebas

Pengambilan air untuk irigasi ini langsung dilakukan dari sungai dengan meletakkan bangunan pengambilan yang tepat ditepi sungai, yaitu pada tikungan luar dan tebing sungai yang kuat atau massive. Bangunan pengambilan ini dilengkapi pintu, ambang rendah dan saringan yang pada saat banjir pintu dapat ditutup supaya air banjir tidak meluap ke saluran induk. Kemampuan menyadap air sangat dipengaruhi elevasi muka air di sungai yang selalu bervariasi tergantung debit pengaliran sungai saat itu. Pengambilan bebas biasanya digunakan untuk daerah irigasi dengan luas yang kecil sekitar 150 ha dan masih pada tingkat irigasi ½ setengah teknis atau irigasi sederhana.

3.20.7 Bendungan Tipe Gergaji

Diperkenankan dibangun dengan syarat harus dibuat di sungai yang alirannya stabil, tidak ada tinggi limpasan maksimum, tidak ada material hanyutan yang terbawa oleh alian. Sumber :Standar Perencanaan Irigasi – Kriteria Perencanaan Bagian Banguan Utama KP-02

3.21 Lebar Bendung

Lebar bendung, yaitu jarak antara pangkal-pangkalnya abutment, sebaiknya sama dengan lebar rata-rata sungai pada bagian yang stabil. Di bagian ruas bawah sungai, lebar rata-rata ini dapat diambil pada debit penuh bankful discharge: di bagian ruas atas mungkin sulit untuk menentukan debit penuh. Dalam hal ini banjir mean tahunan dapat diambil untuk menentukan lebar rata-rata bendung. Lebar maksimum bendung hendaknya tidak lebih dari 1,2 kali lebar rata-rata sungai pada ruas yang stabil. Untuk sungai-sungai yang mengangkut bahan-bahan sedimen kasar yang berat, lebar bendung tersebut harus lebih disesuaikan lagi terhadap lebar rata-rata sungai, yakni jangan diambil 1,2 kali lebar sungai tersebut. Agar pembuatan bangunan peredam energi tidak terlalu mahal, maka aliran per satuan lebar hendaknya dibatasi sampai sekitar 12- 14.m3dt.m1, yang memberikan tinggi energi maksimum sebesar 3,5 – 4,5 m lihat Gambar 3.1. Lebar efektif mercu Be dihubungkan dengan lebar mercu yang sebenarnya B, yakni jarak antara pangkal-pangkal bendung danatau tiang pancang, dengan persamaan berikut: