Kepercayaan diri peserta didik SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten (Studi Deskriptif pada Peserta Didik Kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial).

(1)

KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK

SMK PANGUDI LUHUR LEONARDO KLATEN

(Studi Deskriptif pada Peserta Didik Kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten 2014/2015 dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik

Bimbingan Pribadi-Sosial) Linggar Listiyaningrum

111114041

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2015

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kepercayaan diri peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2014/2015 dan membuat usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial. Subjek penelitian berjumlah 68 peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kuesoner tingkat kepercayaan diri. Kuesoner yang disusun terdiri dari 50 item berdasarkan 4 aspek tingkat kepercayaan diri, yaitu: : (1) kemampuan pribadi; (2) interaksi sosial; (3) konsep diri; (4) berani mengungkapkan pendapat. Hasil pengukuran validitas kuesioner dengan total item 68, item gugur 18 dan item valid 50, serta reliabilitas penelitian 0,903. Pengukuran penelitian menggunakan program SPSS 16.0 dan teknik analisis data yang digunakan adalah kategori berdasarkan penilaian Arikunto (2002).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 18 (26,5%) yang kepercayaan dirinya dalam kategori sangat baik, 46 (67,6%) yang kepercayaan dirinya dalam kategori baik, 4 (5,9%) yang kepercayaan dirinya dalam kategori kurang baik dan tidak ada peserta didik kepercayaan diri dalam kategori buruk. Berdasarkan hasil data penelitian yang diperoleh melalui item-item kuesoner menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan diri peserta didik termasuk baik, peneliti mengusulkan topik-topik bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2014/2015. Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial, yaitu: keterbukaan dalam mengungkapkan perasaan, daya juang, pergaulan, dan pemahaman diri.


(2)

SELF CONFIDENCE STUDENTS AT

PANGUDI LUHUR LEONARDO VOCATIONAL HIGH SCHOOL OF KLATEN (Descriptive Study on Students of class X Pangudi Luhur Leonardo Vocational High School

academic year 2014/2015 and Implications Proposed topics Personal-Social Guidance)

Linggar Listiyaningrum 111114041

Sanata Dharma University Yogyakrta

2015

This research has purpose to get an overview of the level of self confidence and make proposals topics of personal-social counseling. The subjects numbered 68 learners of class X at Pangudi Luhur Leonardo Vocational High School academic year 2014/2015

This reserach is a quantitative descriptive research. The technique of collecting data used questionnaire confidence level. The questionnaire composed of 50 items based on four aspects of the level of self confidence,that is :(1) personal abilities; (2) social interaction; (3) self-concept; (4) bold to express an opinion. The validity of the measurement results of the questionnaire with a total of 68 items, the items fall of 18 and item 50 is valid, as well as the reliability of research 0.903.The measurement studies using SPSS software 16.0 series and data analysis techniques used are based on an assessment Arikunto category (2002).

The results show that there were 18 (26.5%) learners self confidence in the very good, 46 (67.6%) which is self confidence in good, 4 (5.9%) that self confidence in the unfavorable category and no learners self confidence in the bad category. Based on the results of research data obtained through the items of the questionnaire showed that the level of self confidence of learners is good, Researchers propose topics of personal-social counseling to increase the self confidence of the students of class X at Pangudi Luhur Leonardo Vocational High School academic year 2014/2015, The topics Personal-Social Guidance, that is: openness in expressing feelings, fighting spirit, relationships, and self-understanding.


(3)

i

KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK

SMK PANGUDI LUHUR LEONARDO KLATEN

(Studi Deskriptif pada Peserta Didik Kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten 2014/2015 dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-Topik

Bimbingan Pribadi-Sosial)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh: Linggar Listiyaningrum

NIM : 111114041

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015


(4)

ii SKRIPSI

KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK

SMK PANGUDI LUHUR LEONARDO KLATEN

(Studi Deskriptif pada Peserta Didik Kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten 2014/2015 dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik

Bimbingan Pribadi-Sosial)

oleh:

Linggar Listiyaningrum 111114041

Telah disetujui oleh:

Pembimbing


(5)

iii SKRIPSI

KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK

SMK PANGUDI LUHUR LEONARDO KLATEN

(Studi Deskriptif pada Peserta Didik Kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten 2014/2015 dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik

Bimbingan Pribadi-Sosial) Dipersiapkan dan Ditulis oleh:

Linggar Listiyaningrum 111114041

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada Tanggal, 26 Agustus 2015 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Dr. Gendon Barus, M.Si. ………

Sekretaris : Juster Donal Sinaga, M.Pd. ………

Anggota : Dr. Gendon Barus, M.Si. ………

Anggota : Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. ……… Anggota : Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si. ………

Yogyakarta,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,


(6)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai penolongMu,

sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

( Al-Baqarah:153)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

(Q.S Alam Nasyrah:6)

Kunci keindahan perjalanan hidupku adalah

membuat bapak tersayang tersenyum di Surga sana.

(Linggar Listiyaningrum)

Kupersembahkan skripsi ini untuk: Kedua orang tuaku tercinta: Bapak Suharno dan Ibu Sri Nuryanti Kakakku tercinta Ika, Adikku tercinta Ardiyan,Ragil dan Bapak Mulyadi Program Bimbingan dan Konseling USD Sahabat-sahabat BK 2011 B SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten


(7)

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Linggar Listiyaningrum

Nomor Mahasiswa : 111114041

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK SMK PANGUDI LUHUR LEONARDO KLATEN (Studi Deskriptif pada Peserta Didik Kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten 2014/2015 dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial)

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalambentuk media lain, dam mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 18 Agustus 2015 Yang menyatakan


(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Agustus 2015 Peneliti,


(9)

vii ABSTRAK

KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK

SMK PANGUDI LUHUR LEONARDO KLATEN

(Studi Deskriptif pada Peserta Didik Kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten 2014/2015 dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik

Bimbingan Pribadi-Sosial) Linggar Listiyaningrum

111114041

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2015

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kepercayaan diri peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2014/2015 dan membuat usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial. Subjek penelitian berjumlah 68 peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kuesoner tingkat kepercayaan diri. Kuesoner yang disusun terdiri dari 50 item berdasarkan 4 aspek tingkat kepercayaan diri, yaitu: : (1) kemampuan pribadi; (2) interaksi sosial; (3) konsep diri; (4) berani mengungkapkan pendapat. Hasil pengukuran validitas kuesioner dengan total item 68, item gugur 18 dan item valid 50, serta reliabilitas penelitian 0,903. Pengukuran penelitian menggunakan program SPSS 16.0 dan teknik analisis data yang digunakan adalah kategori berdasarkan penilaian Arikunto (2002).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 18 (26,5%) yang kepercayaan dirinya dalam kategori sangat baik, 46 (67,6%) yang kepercayaan dirinya dalam kategori baik, 4 (5,9%) yang kepercayaan dirinya dalam kategori kurang baik dan tidak ada peserta didik kepercayaan diri dalam kategori buruk. Berdasarkan hasil data penelitian yang diperoleh melalui item-item kuesoner menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan diri peserta didik termasuk baik, peneliti mengusulkan topik-topik bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2014/2015. Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial, yaitu: keterbukaan dalam mengungkapkan perasaan, daya juang, pergaulan, dan pemahaman diri.


(10)

viii ABSTRACT

SELF CONFIDENCE STUDENTS AT

PANGUDI LUHUR LEONARDO VOCATIONAL HIGH SCHOOL OF KLATEN (Descriptive Study on Students of class X Pangudi Luhur Leonardo Vocational High

School academic year 2014/2015and Implications Proposed topics Personal-Social Guidance)

Linggar Listiyaningrum 111114041

Sanata Dharma University Yogyakrta

2015

This research has purpose to get an overview of the level of self confidence and make proposals topics of personal-social counseling. The subjects numbered 68 learners of class X at Pangudi Luhur Leonardo Vocational High School academic year 2014/2015

This reserach is a quantitative descriptive research. The technique of collecting data used questionnaire confidence level. The questionnaire composed

of 50 items based on four aspects of the level of self confidence,that is : (1) personal abilities; (2) social interaction; (3) self-concept; (4) bold to express

an opinion. The validity of the measurement results of the questionnaire with a total of 68 items, the items fall of 18 and item 50 is valid, as well as the reliability of research 0.903. The measurement studies using SPSS software 16.0 series and data analysis techniques used are based on an assessment Arikunto category (2002).

The results show that there were 18 (26.5%) learners self confidence in the very good, 46 (67.6%) which is self confidence in good, 4 (5.9%) that self confidence in the unfavorable category and no learners self confidence in the bad category. Based on the results of research data obtained through the items of the questionnaire showed that the level of self confidence of learners is good, Researchers propose topics of personal-social counseling to increase the self confidence of the students of class X at Pangudi Luhur Leonardo Vocational High School academic year 2014/2015, The topics Personal-Social Guidance, that is: openness in expressing feelings, fighting spirit, relationships, and self-understanding.


(11)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia yang melimpah yang telah diberikan, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik sebagai tugas akhir syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Disadari bahwa penulisan ini tidak dapat selesai tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Gendon Barus, M.Si, selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di Program Studi Bimbingan dan Konseling.

3. Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan begitu sabar selama proses penulisan skripsi ini. Terimakasih atas motivasi, dukungan dan begitu banyak pelajaran berharga bagi saya yang telah diberikan selama proses penulisan skripsi.

4. Frans D. Atmadja,S.Pd., M.Pd, selaku kepala sekolah SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian.

5. F. Netty Kuswandari, S.Pd., M.Si., selaku Koordinator dan Guru Bimbingan dan Konseling SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten yang selalu membantu peneliti dalam mengadakan penelitian.

6. Peserta didik SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2014/2015 atas kerjasama saat pelaksanaan penelitian.


(12)

x

7. Orang tuaku tercinta Suharno dan Sri Nuryanti atas doa yang tidak terhenti-hentinya selalu dipanjatkan, dukungan dan mendoakan sehingga penulis selalu semangat menyelesaikan skripsi.

8. Kakakku Ika widyawati dan adikku Ardiyan Wicaksana yang telah banyak mendukung dan mendoakan sehingga penulis selalu semangat menyelesaikan skripsi ini.

9. Ragil Kumoyo Mulyono dan Mulyadi yang selalu memberikan dukungan dan semangat saat penulisan skripsi.

10. Para sahabatku tercinta Nurul, Reta, Ating, Ariska, Fika, Nita, Resa, Sr.Laura, Sr.kiki, Sr.Vero, Tari, Rino, Ridam, Desta, Bayu, Irma, Noel, Frida, Adven, Sulis, Piter, Meta, Aan yang selalu memberikan semangat da terimakasih atas persahabatan ini.

11. Semua rekan dan pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih dukungannya.

Dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu penuli dalam proses penyelesaian skripsi ini. Peneliti memiliki harapan yang besar semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Peneliti,


(13)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GRAFIK... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Definisi Operasional Variabel... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 9

A. Hakikat Kepercayaan Diri ... 9

1. Pengertian Kepercayaan Diri... 9

2. Ciri-Ciri Kepercayaan Diri Peserta Didik ... 10

3. Jenis-Jenis dan Karakteristik Orang Yang Mempunyai Kepercayaan Diri... 12

a. Kepercayaan diri batin ... 12

b. Kepercayaan diri lahir ... 15

4. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri ... 18

B. Peserta Didik ... 19

1. Pengertian Peserta Didik ... 19

2. Karakteristik Remaja ... 20

3. Tugas-Tugas Perkembangan ... 21

4. Kepercayaan Diri pada Peserta Didik ... 24

C. Hakikat Bimbingan Pribadi-Sosial ... 25

1. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial ... 25

2. Unsur-Unsur Bimbingan Pribadi-Sosial... 26

3. Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial ... 27

4. Aspek-Aspek Bimbingan Pribadi-Sosial ... 28

5. Fungsi Bimbingan Pribadi-Sosial dalam Peningkatan Kepercayaan Diri ... 29

BAB III METODE PENELITIAN... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Subjek Penelitian ... 31

1. Populasi ... 31


(14)

xii

3. Teknik Sampling ... 32

C. Instrumen Penelitian ... 32

1. Kuesoner ... 32

2. Format Penyusunan Skala ... 33

3. Penentuan Skor ... 33

4. Kisi-Kisi ... 34

D. Validitas dan Reliabilitas Kuesoner ... 35

1. Validitas ... 35

2. Reabilitas ... 35

E. Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 46

A. Hasil Penelitian ... 46

1. Tingkat Kepercayaan Diri Peserta Didik Kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten ... 46

2. Hasil Skor Item Kepercayaan Diri ... 48

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51

1. Diskripsi Kepercayaan diri peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2014/2015... 51

2. Item-Item Kepercayaan Diri Peserta Didik ... 55

C. Usulan Program Bimbingan Pribadi-Sosial ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 61

A. Kesimpulan... 61

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA... 63


(15)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Peserta Didik X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten . ... 31

Tabel 2. Skoring/Penilaian Kepercayaan Diri Peserta Didik Favorable... 34

Tabel 3. Skoring/Penilaian Kepercayaan Diri Peserta Didik Un Favorable 34 Tabel 4. Kisi-Kisi Kuesoner Kepercayaan Diri Peserta Didik... 35

Tabel 5. Kisi-Kisi Kuesoner Kepercayaan Diri Peserta Didik... 38

Tabel 6. Reliability Statistics ... 39

Tabel 7. Kriteria Guilford ... 40

Tabel 8. Norma Kategorisasi ... 41

Tabel 9. Norma Kategori Capaian Skor Subjek Kepercayaan Diri Peserta Didik ... 43

Tabel 10. Norma Kategorisasi ... 43

Tabel 11. Norma Kategori Berdasarkan Item Kepercayaan Diri Peserta Didik ... 44

Tabel 12. Kategori Kepercayaan Diri Peserta Didk ... 46

Tabel 13. Hasil Analisis Skor Item Kepercayaan Diri Peserta Didik ... 48

Tabel 14. Item-item Kuesoner yang Tergolong dalam Kategori Kurang Baik ... 50


(16)

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Tingkat Percaya Diri Peserta Didik . ... 46 Grafik 2. Histogram Skor Item Tingkat Percaya Diri Peserta Didik ... 48


(17)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Permohonan Penelitian . ... 66 Lampiran 2 Kuisoner Penelitian Kepercayaan Diri Peserta Didik... 67 Lampiran 3. Tabulasi Data Uji Coba Tingkat Percaya Diri Peserta Didik .... 73 Lampiran 4. Perhitungan Kategorisasi ... 81 Lampiran 5. Hasil Uji Validitas Kepercayaan Diri Peserta Didik ... 84 Lampiran 6. Hasil Uji Reliabilitas Kepercayaan Diri Peserta Didik ... 91


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional variabel.

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan di jenjang pendidikan menengah (Winkel dan Hastuti, 2012). SMK merupakan sekolah lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP). SMK terdapat banyak program keahlian, yaitu: Boga, Busana, Pertanian, Listrik, Pertenakan, dan Pemesinan

SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Teknik yang ada di Klaten. SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten termasuk SMK yang menjadi favorit calon peserta didik yang masih duduk kelas IX SMP. Hal tersebut didapatkan dari pendaftaran Try Out yang diselenggarankan oleh SMK Leonardo Klaten pada bulan Januari 2015. Walaupun masuk ke SMK Pangudi Luhur Leoardo Klaten dengan melalui beberapa tahap dan gelombang bukan berarti menghilangkan niat-niat mereka supaya bisa masuk ke SMK Pangudi Luhur Leonardo. SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten sangat mengutamakan peraturan-peraturan dan nilai-nilai yang dikembangkan, baik di kelas maupun di bengkel. SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten mempunyai beberapa Program keahlian yang


(19)

diselenggarakan, yaitu: Teknik Pemesinan, Teknik Kendaran Ringan, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Mekatronika.

Peserta didik SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten termasuk siswa yang sangat patuh dengan peraturan. Salah satunya yaitu rajin dan tepat waktu dalam mengerjakan tugas, akan tetapi tingkat kepercayaan diri yang ada didalam diri mereka masih terlihat rendah, terlihat dari mereka saat menyelesaikan tugas-tugas praktik. Rata-rata peserta didik SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten adalah laki-laki. SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten juga terdapat peserta didik perempuan, jumlahnya perempuan lebih sedikit dibandingkan peserta didik laki-laki. Walaupun perempuan hanya sebagian kecil dari laki-laki bukan mejadikan penghalang mereka untuk bisa mendapatkan nilai yang lebih bagus. Peserta didik sangat dituntut untuk mendapatkan nilai yang optimal pada setiap mata pelajaran dan peserta didik juga dituntut untuk lebih kreatif dan aktif dalam mengikuti pratik.

Peserta didik kelas X masa usia sekolah menengah merupakan masa remaja. Masa remaja yaitu masa yang banyak menarik perhatian karena sifat-sifat khas dan peranannya yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa (Yudrik, 2013). Sebagai peranan remaja mereka mulai menentukan pendirian hidupnya untuk peralihan masa selanjutnya yaitu ke masa dewasa. Pada usia remaja ini juga peserta didik biasanya mengalami masalah terkait kepercayaan diri.


(20)

Kepercayaan diri merupakan aspek penting bagi peserta didik untuk dapat mengembangkan potensinya. Lauser (2012) menjelaskan mengenai aspek-aspek yang terdapat di dalam kepercayaan diri peserta didik, yaitu: aspek kemampuan pribadi, interaksi sosial, kosep diri dan berani mengungkapakan pendapat. Apabila peserta didik memiliki bekal kepercayaan diri yang baik sesuai dengan aspek-aspek kepercayaan tersebut, maka peserta didik akan mampu mengembangkan potensi dengan optimal. Namun jika peserta didik memiliki kepercayaan diri yang rendah dan tidak sesuai dengan aspek aspek, maka peserta didik akan cenderung menutup diri, mudah frustasi ketika menghadapi kesulitan, canggung dalam menghadapi orang, ragu-ragu menyelesaikan tugas-tugas praktek. Jadi, peserta yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi didalam dirinya dapat membantu mencapai prestasi dan hasil belajar yang optimal dan memuaskan.

Kepercayaan diri tidak muncul begitu saja dan bukan bawaan sejak lahir. Kepercayaan diri terbentuk melalui pengalaman dan proses belajar seseorang dalam hidupnya. Orang tua dan guru sebagai sosok yang paling berpengaruh dalam kehidupan remaja dan memiliki peran besar dalam pembentukan kepercayaan diri remaja. Pembentukan kepercayaan diri merupakan proses yang membutuhkan waktu yang tidak singkat (Hurlock, 1997). Proses tersebut yaitu waktu dan usaha yang cukup keras dalam meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Semuanya itu tidak lepas dari usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru serta diri


(21)

sendiri. Sebagian besar peserta didik tidak menyadari bahwa rendahnya rasa percaya diri dapat menimbulkan hambatan besar dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Sebagian peserta didik yang tidak percaya diri antara lain, kelainan fisik atau cacat, ekonomi kurang, status sosial, kurang siap dalam menghadapi situasi dan kondisi, mudah mengalami kecemasan, penakut, sering gugup, mutu pendidikan yang kurang baik, sering menghindar atau pemalu, tidak bisa menarik simpati orang lain.

Berdasarkan hasil observasi ketika peneliti melakukan PPL-BK, peneliti mendapatkan informasi dari kepala sekolah dan guru bimbingan dan konseling bahwa, tingkat kepercayaan diri peserta didik rendah. Selain itu ketika peneliti memberikan bimbingan klasikal pada saat ber-PPL Bimbingan dan Konseling di SMK, peneliti juga mengamati bahwa, kepercayaan diri pada peserta didik masih kurang nampak terlihat dari cara peserta didik masih ragu-ragu dalam menyelesaikan tugas didepan kelas. Secara umum, peserta didik sudah mengerti apa itu kepercayaan diri, tetapi belum sepenuhnya dapat menerapkan kepercayaan diri pada dirinya sendiri. Gejala kurang percaya diri tampak pada peserta didik SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten, khususnya kelas X, seperti saat peserta didik mengikuti praktik, sebagian dari mereka ragu-ragu bisa menyelesaikan tugas praktik dengan baik atau memuaskan, merasa takut salah dengan apa yang dilakukan, dan tidak berani bertanya ketika materi yang dijelaskan kurang dipahami.


(22)

Kepercayaan diri pada remaja dapat disebabkan oleh beberapa hal. Beberapa penyebab yang mengakibatkan remaja kurang memiliki kepercayaan diri diantaranya: remaja kurang melatih diri untuk berani dalam melakukan tantangan baru, merasa kesulitan untuk mempercayai dan bergaul dengan orang lain. Penyebab lain kurangnya kepercayaan diri pada remaja yaitu penampilan fisik. Beberapa penyebab tersebut dapat mempengaruhi pada pengembangan kepercayaan diri pada peserta didik.

Pengembangan kepercayaan diri pada remaja sangat penting. Pengembangan kepercayaan diri terutama dilakukan pada masa awal remaja. Peranan bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk membantu remaja atau peserta didik yang mengalami permasalahan yang berkaitan dengan kepercayaan diri. Bimbingan pribadi sosial merupakan salah bentuk dari layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada individu untuk mencapai tugas perkembangan pribadi (Tohirin, 2007).

Berangkat dari permasalahan tersebut dan melihat fakta yang ada, peniliti tertarik untuk mengadakan penelitian kuantitatif diskriptif dengan judul “KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK SMK PANGUDI LUHUR LEONARDO KLATEN (Studi Deskriptif pada Peserta Didik Kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten 2014/2015 dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial)”.Penelitian ini dilakukan terutama terhadap kelas yang berdasarkan pengisian kuisoner dengan hasil kurang memiliki kepercayaan diri”.


(23)

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah tersebut, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagi berikut:

1. Seberapa baik kepercayaan diri peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2014/2015?

2. Berdasarkan hasil analisis capaian skor butir-butir instrumen kepercayaan diri peserta didik yang terindikasi dalam kategori rendah, program bimbingan pribadi-sosial apakah yang dapat diusulkan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian untuk:

1. Mendiskripsikan seberapa baik kepercayaan diri peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2014/2015.

2. Mengidentifikasikan butir-butir instrumen kepercayaan diri peserta didik yang capaian skor terindikasi dalam kategori rendah guna mengusulkan program bimbingan pribadi-sosial.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk Bimbingan dan Konseling dalam mengembangkan dan memperkaya pengetahuan yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan diri pada peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan.


(24)

2. Manfaat Praktis a. Guru BK

Sebagai landasan untuk mengembangkan pelaksanaan layanan bimbingan dan kegiatan dalam membantu meningkatkan percaya diri peserta didik.

b. Siswa

Hasil penelitian sangat diharapkan mampu meningkatkan percaya diri peserta didik dalam menghadapi ujian.

c. Orang Tua

Hasil penelitian diharapkan mampu membantu orang tua dalam membimbing peserta didik mengenai pentingnya kepercayaan diri.

E. Definisi Operasional Variabel

Supaya tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran dari judul penelitian ini, maka peneliti merasa perlu memberikan penegasan-penegasan batasan istilah yang terdapat dalam judul penelitian yaitu:

1. Kepercayaan diri

Kepercayaan diri merupakan keyakinan yang ada pada diri yang memberikan perasaan bahwa diri dalam keadaan baik, sehingga dapat berperilaku tepat ketika berinteraksi dengan orang lain. Kepercayaan diri yang dimaksudkan dalam penelitian ini dikonstruk dari aspek-aspek: kemampuan pribadi, interaksi sosial,


(25)

konsep diri, berani mengungkapkan pendapat, dan indikator sebagaimana dioperasionalkan dalam konstruk instrumen penelitian ini.

2. Layanan bimbingan pribadi sosial

Layanan bimbingan pribadi sosial yang dimaksud dalam penelitian adalah suatu cara memberikan bantuan kepada peserta didik melalui bimbingan kelas, dimana bimbingan kelas yang diberikan mengacu pada bidang bimbingan pribadi sosial yang berguna untuk menunjang perkembangan siswa secara optimal di SMK Kelas X Pangudi Luhur Leonardo Klaten.


(26)

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini dipaparkan secara singkat mengeni hakikat Percaya diri, Peserta didik SMK, dan Layanan bimbingan Klasikal.

A. Hakikat Kepercayaan Diri 1. Pengertian Kepercayaan Diri

Angelis (2000) menyatakan bahwa, kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa manusia bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu. Kepercayaan diri itu lahir dari kesadaran bahwa jika memutuskan untuk melakukan sesuatu, sesuatu itu pula yang harus dilakukan. Kepercayaan diri itu akan datang dari kesadaran seorang individu bahwa individu tersebut memiliki tekad untuk melakukan apapun, sampai tujuan yang ia inginkan tercapai.

Lindenfield (1997) membedakan kepercayaan diri menjadi dua jenis yaitu percaya diri batin dan percaya diri lahir. Percaya diri batin adalah percaya diri yang memberikan perasaan dan anggapan bahwa kita dalam keadaan baik. Percaya diri lahir adalah keyakinan untuk tampil dan berperilaku sesuai keadaan diri ketika berinteraksi dengan orang lain. Kepercayaan diri merupakan sikap mental individu dalam menilai diri maupun objek sekitar sehingga individu tersebut memiliki keyakinan akan kemampuan diri dalam melakukan sesuatu sesuai kemampuan (Ghufron, 2011)

(Adler, dalam Lauster, 2012) mengungkapkan bahwa kebutuhan akan kepercayaan diri dan rasa superioritas merupakan kebutuhan manusia yang


(27)

paling penting. Kepercayaan diri dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh setiap individu dalam kehidupan serta bagaimana individu tersebut memandang dirinya secara utuh dengan mengacu pada konsep dirinya.

Maslow (dalam Iswidharmanjaya, 2004) mengungkapkan percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan dalam aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan dalam diri). Dengan percaya diri seorang akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri. Seorang yang memiliki kepercayaan diri akan berusaha sekeras mungkin untuk mengeksplorasi semua bakat yang dimilikinya.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan kepercayaan diri adalah kesadaran individu akan kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya, menyakini adanya rasa percaya dalam dirinya, merasa puas terhadap dirinya baik yang bersifat batiniah maupun jasmaniah, dapat betindak sesuai dengan kepastiannya serta mampu mengendalikannya dalam mencapai tujuan yang diharapkannya.

2. Ciri-Ciri Kepercayaan Diri Peserta Didik

Hakim (2005) menyebutkan ciri-ciri orang yang mempunyai kepercayaan diri tinggi antara lain:

a. Selalu bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu, rasa tenang akan membuat segala sesuatu yang sedang dikerjakan dapat terselesaikan dengan baik dan memuaskan.


(28)

b. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul didalam berbagai situasi,sehingga mengetahui berbagai cara-cara tertentu untuk mengatasi rasa tegang yang ada didalam dirinya.

c. Memiliki kecerdasan yang cukup. Kecerdasan sangat mendukung akan semua kegiatan yang sedang dilakukan, sehingga orang akan terlihat dari cara dia melukan atau mengambil sebuah keputusan. d. Memiliki keahlian atau ketrampilan lain yang menunjang

kehidupannya, misalnya ketrampilan berbahasa asing.

e. Memiliki kemampuan bersosialisasi.kamampuan bersosialisasi sangat mendukung munculnya rasa percaya diri, karena semakin dia mampu bersosialisasi maka seolah-lah akan mendapatkan sebuah dukungan dari orang lain dalam melakukan susatu hal, misalnya memberikan semangat atau kata-kata yang berupa motivasi.

f. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan didalam menghadapi berbagai cobaan hidup.

g. Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya didalam menghadapi berbagai masalah, misalnya dengan tetap tegar, sabar dan tabah dalam menghadapi persoalan hidup. Sikap ini, adanya masalah hidup yang berat justru semakin memperkuat rasa percaya diri seseorang.


(29)

3. Jenis-Jenis dan Karakteristik Orang Yang Mempunyai Kepercayaan Diri

Angelis (2005), mengemukakan ada tiga jenis kepercayaan diri, yaitu kepercayaan diri tingkah laku, emosional dan spiritual.

a. Kepercayaan diri tingkah laku adalah kepercayaan diri untuk mampu bertindak dan menyelesaikan tugas-tugas baik tugas-tugas yang paling sederhana hingga yang bernuansa cita-cita untuk meraih sesuatu.

b. Kepercayaan diri emosional adalah kepercayaan diri untuk yakin dan mampu menguasai segenap sisi emosi.

c. Kepercayaan diri spiritual adalah keyakinan individu bahwa setiap hidup ini memiliki tujuan yang positif dan keberadaan yang bermakna.

Sedangkan Lindefield (1997) menyebutkan karakteristik kepercayaan diri yang terdiri dari dua jenis percaya diri batin dan lahir.

a. Kepercayaan diri batin

Lidenfield (1997) menyebutkan ada empat ciri utama yang khas pada orang yang mempunyai percaya diri batin yang sehat, yaitu:

1) Cinta diri

Orang yang percaya diri peduli tentang diri mereka sendiri sehingga perilaku dan gaya hidup yang mereka tampilkan untuk memelihara diri. Jadi cinta diri setiap individu sangat diperlukan dalam menumbuhkan kepercayaan diri karena setiap


(30)

individu akan menghargai dengan baik kebutuhan jasmani maupun rohaninya, sehingga individu akan:

a) Mampu memelihara diri sehingga mampu menghargai baik kebutuhan jasmani maupun rohaninya, dan menempatkannya pada pijakan yang setara dengan kebutuhan orang lain.

b) Bangga akan sifat-sifat mereka yang baik dan memusatkan diri untuk memanfaatkannya sebaik mungkin, tidak mau membuang waktu, tenaga atau uang untuk memikirkan kekurangan diri sendiri.

c) Merasa senang bila diperhatikan. Secara terbuka menunjukkan keinginan untuk dipuji dalam mengungkapkan perasaan, ditentramkan dan mendapat ganjaran, dan mereka tidak akan mencoba memanfaatkan siapapun untuk memenuhi itu secara tidak langsung.

2) Pemahaman Diri

Orang yang percaya diri batin sangat sadar diri. Mereka tidak terus-menerus merenungi diri sendiri, tetapi secara teratur mereka memikirkan perasaan, pikiran, perilaku dan mereka selalu ingin tahu bagaimana pendapat orang lain tentang diri mereka. Pemahaman diri yang baik,akan dapat:

a) Menyadari potensi diri atau bakat yang dimilikinya sehingga kecil kemungkinan akan mengalami kegagalan,


(31)

cenderung menjadi pribadi yang mantap tidak begitu saja mengikuti orang lain, mempunyai sahabat yag dapat memberi dan menerima.

b) Tahu diri dalam arti serta terbuka untuk menerima kritik dan batuan.

3) Tujuan yang jelas

Orang yang percaya diri selalu tahu tujuan hidupnya. Ini disebabkan karena mereka punya pikiran yang jelas mengapa mereka melakukan tindakan tertentu dan mereka tahu hasil apa yang bisa diharapkan. Seseorang yang memiliki tujuan yang jelas akan dapat:

a) Mampu menentukan tujuan sendiri. Mereka akan terbiasa mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

b) Mempunyai motivasi yang tinggi, lebih menilai kemajuan dirinya dari tujuan yang telah ditetapkan.

c) Mampu membuat keputusan karena seseorang tahu betul apa yang diinginkan dan dibutuhkan dari hasilnya.

4) Berfikir positif

Orang yang percaya diri biasanya merupakan teman yang menyenangka, salah satu sebabnya ialah karena mereka biasa melihat kehidupan yang cerah dan mereka mengharap serta mencari pengalaman dan hasil yang bagus. Seseorang yang mampu berfikir positif antara lain:


(32)

a) Memiliki harapan dalam hidupnya. Jadi orang yang berfikir positif selalu mempunyai yang keinginan-keinginan dan cita-cita dalam hidupnya.

b) Memiliki potensi motivasi dalam hidupnya. Jadi apa yang diinginkan dan di cita-citakan akan diwujudkannya.

c) Memiliki kepercayaan bahwa ini masalah dapat diselesaikan, percaya bahwa masa datang akan lebih baik dari masa sekarang, mau bekerja walau dengan tantangan, dan melakukan tugasnya, karena seseorang percaya bahwa tujuannya akan tercapai.

Kesimpulannya orang yang percayaan diri batin harus memenuhi aspek diatas, seperti cinta diri, pemahaman diri, tujuan yang jelas, dan mampu berfikir secara positif. Orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi tidak hanya kepercayaan diri tingkah laku atau spiritual saja tetapi juga didukung kepercayaan diri kepercayaan diri batin.

b. Kepercayaan Diri Lahir

Memberikan kesan percaya diri pada dunia luar, maka kita perlu mengembangkan ketrampilan dalam empat bidang yang berkaitan dengan kepercayaan diri lahir, yaitu:

1) Komunikasi

Memiliki dasar yang baik dalam ketrampilan berkomunikasi, maka dapat mendengarkan orang lain dengan tepat, tenang dan penuh perhatian, bisa berbincang-bincang dengan orang dari


(33)

segala jenis latar belakang, tahu kapan dan bagaimana berganti pokok pembicaraan dari percakapan biasa ke yang lebih mendalam, dan bicara di depan umum tanpa rasa takut. Ketika berkomunikasi orang yang kurang percaya diri, biasanya bicara gagap, sulit dimengerti oleh orang lain. Orang yang memilki kepercayaan diri tinggi tidak akan menemui kendala-kendala apabila harus berkomunikasi dengan orang lain. Walaupun mampu berkomunikasi secara baik, tetapi orang yang diajak berbicara juga merasa nyaman.

2) Ketegasan

Memilki sikap tegas tidak akan menunjukkan sikap agresif dan pasif dalam mencapai keberhasilan dalam hidupnya dan hubungan sosialnya, sehingga memungkinkan rasa percaya diri bertambah. Orang yang memiliki ketegasan antara lain:

a) Bersikap dan berperilaku asertif. Sikap tegas artinya menuntut hak pribadi dan menyatakan pikiran, perasaan dan keyakinan dengan cara langsung, jujur dan tepat. b) Berkompromi dengan siapa saja secara baik.

c) Menerima pujian dari orang lain secara wajar.

d) Menerima kritikan yang bangun dari orang lain secara wajar.


(34)

3) Penampilan diri

Kehidupan sehari-hari setiap orang pasti tampil diri. Tampil diri membutuhkan gaya hidup yang dapat diterima orang lain dan mencerminkan tampil adanya, sopan dan berbusana dengan model maupun warna yang cocok sehingga orang tersebut bisa tampil diri sebagai orang yang penuh percaya diri. Berpenampilan diri yang secara baik mencerminkan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Ini ditujukan dari memilih gaya pakaian dan warna yang paling cocok dengan kepribadiannya dan kondisi fisiknya, cepat mendapat pengakuan karena penampilan pertama yang bagus, dan menyadari dampak gaya hidupnya terhadap pendapat orang lain mengenai diri mereka, tanpa terbatas pada keinginan untuk selalu ingin menyenangkan.

4) Pengendalian Perasaan

Pengendalian perasaan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Perasaan dalam kita perlu dikelola secara baik. Apabila tidak dikelola secara baik bisa membentuk kekuatan besar yang tidak terduga yang bisa membuat seseorang lepas kendali. Ketika harus mampu mengendalikan perasaan, mempunyai keberanian dalam menghadapi tantangan, ketabahan dalam menghadapi masalah dan pengendalian dalam bertindak agar tidak mudah terbenam dalam emosi. Orang yang tidak percaya diri dapat dikatakan tidak bisa mengendalikan perasaan sehingga menunjukkan ketakutan,


(35)

kecemasan dan sulit menetralisasi ketegangan. Orang dapat dikatakan percaya diri, selain memiliki kepercayaan diri lahir yang tinggi pula. Mereka harus memiliki komuikasi yang baik, memiliki ketegasan,mempunyai penapilan diri yang baik dan mampu mengendalikan perasaannya. Maka orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi tidak hanya memiliki kepercayaan diri batin saja atau kepercayaan diri tingkah laku saja tetapi harus memiliki kedua-duanya.

4. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri

Lauster (2012) menjelaskan beberapa aspek kepercayaan diri sebagai berikut:

a. Kemampuan pribadi, yaitu kemampuan yang dimiliki individu untuk mengembangkan diri di mana individu yang bersangkutan tidak tergantung kepada orang lain dan dapat mengenal kemampuan dirinya sendiri

b. Interaksi sosial yaitu kemampuan individu dalam berhubungan dengan lingkungannya dan mengenal sikap individu dalam menyesuiakan diri dengan lingkungan, bertoleransi, dapat menerima pendapat orang lain dan menghargai orang lain.

c. Konsep diri yaitu bagaimana individu memandang dan menilai dirinya sendiri secara positif atau negatif, mengetahui kelebihan dan kekurangannya.


(36)

d. Berani mengungkapkan pendapat yaitu sikap individu untuk mampu mengutarakan sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan kepada orang lain tanpa adanya paksaan atau hal yang dapat menghambat pengungkapan perasaan tersebut.

B. Peserta Didik

1. Pengertian Peserta Didik

Masa usia sekolah menengah bertepatan dengan masa remaja. Hurlock (1997) menjelaskan bahwa remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Alberty (dalam Juntika,2011) juga menjelaskan masa remaja adalah suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terjadi mulai masa kanak-kanak sampai datangnya awal masa dewasa. Masa remaja merupakan masa yang benyak menarik perhatian karena sifat-sifat khas dan peranan yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa (Jahja Yudrik,2011).

Jadi, kesimpulanya Peserta didik kelas X termasuk masa remaja, dimana remaja mulai tumbuh dalam dirinya dalam mendorong hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya. Pada masa remaja ini, biasanya remaja mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan di puja-puja sehingga masa ini disebut masa mendewa-dewakan.


(37)

2. Karakteristik Remaja

Ciri-ciri masa remaja, Hurlock (1997) antara lain:

a. Masa remaja sebagai periode peralihan, yaitu peralihan dari masa kanak-kanak ke peralihan masa dewasa.

Pada masa periode peralihan ini bukan berarti terputus atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan lebih pada sebuah peralihan dari tahap perkembangan selajutnya. Anak-anak harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekAnak-anak- kekanak-kanakan dan juga harus mempelajari pola perilaku dan sikap baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan. b. Masa remaja sebagai periode perubahan.

Pada masa ini, remaja mengalami lima perubahan, yaitu: meningginya emosi yang tingkat intensitasnya tergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi; perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial;masa remaja banyak ditimbulkan masalah; terjadi perubahan nilai-nilai pada masa kanak-kanak menjadi remaja, dimana remaja akan menuntut kebebasan.

c. Masa remaja sebagai usia bermasalah.

Remaja tidak mampu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sedang dia hadapi.


(38)

d. Masa remaja sebagai masa mencari identitas.

Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih tetap penting bagi anak laki-laki maupun anak perempuan.

e. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan.

Masalah penyesuaian diri dengan situasi dirinya yang baru, karena setiap perubahan membutuhkan penyesuaian diri.

f. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa

Semakin dekatnya usia kematangan, para remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotipe belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa.

3. Tugas-Tugas Perkembangan

William Kay (dalam Yudrik,2013), menyebutkan tugas-tugas perkembangan remaja, yaitu:

a. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri. Akibatnya anak mampu mengembangkan kemampuannya dengan maksimal tanpa rasa minder, malu dan takut.

b. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip hidup. Anak mampu mengelola emosinya secara baik, sehingga emosi yang diluapkan tidak akan merugikan dirinya dan orang lain.


(39)

c. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan. Anak dapat membedakan mana sikap yang sebaiknya dia lakukan dan mana yang tidak dilakukan, pastinya sikap yang sesuai dengan usianya.

Havighurst (Hurlock, dalam Ali 2005) tugas perkembangan remaja antara lain:

a. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya. Hubungan sosial dipengaruhi oleh seberapa jauh tercapainya kematang fisik dan mental. Kunci utama pada masa remaja adalah diterimanya seseorang dalam suatu kelompok, sehingga pada pemulaan masa remaja terlihat pembentukan kelompok-kelompok. Remaja belajar ketrampilan-ketrampilan orang dewasa, seperti komunikasi yang baik dan memimpin kelompok.

b. Menerima keadaan jasmani.

Terjadinya perubahan bentuk tubuh yang disertai dengan perubahan sikap dan minat remaja. Remaja suka memperhatikan perubahan tubuh yang sedang dialaminya sendiri dan membanding-bandingkan dirinya dengan teman sejawatnya. Tujuan tugas perkembangan yang dihadapi pada waktu remaja adalah belajar menerima keadaan jasmaninya untuk memelihara dan menjaganya. Perbandingan yang tidak memuaskan dapat menjadikan sumber kekecewaan dan rendah diri.


(40)

c. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang-orang dewasa lainnya.

Remaja mengalami sikap ambivalensi (sikap mendua) terhadap orangtuanya. Remaja ingin bebas, namun di sutu sisi dengan melihat dunia tahap perkembangan dewasa yang rumit, mereka ingin mendapatkan kenyamanan hidupnya dibawah kasih sayang orangtua, dalam hal ini mengakibatkan para remaja tidak dapat membuat keputusan-keputusan sendiri dan menerima tanggung jawab yang diharapkan sebagai orang dewasa.

d. Mengembangkan ketrampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara.

Remaja sudah memiliki kemampuan untuk berpikir atau nalar tetang sesuatu yang berada diluar pengalamannya. Sehingga, remaja sudak dapat memikirkan atau memprediksi hal-hal apa yang akan atau mungkin terjadi berdasarkan sesuatu yang abstrak. Tugas perkembangan tersebut bertujuan mengembangkan ketrampilan bahasa dan kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah. e. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.

Manusia memiliki dorongan sosial. Remaja harus berkorban untuk mencapai kebaikan, menghargai dan menghormati perilaku yang disetujui oleh masyarakat. Perkembangan kesadaran untuk berkorban atau menghormati, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengakuan masyarakat terhadap peran remaja dan adanya


(41)

pemberian kesempatan dalam melibatkan remaja dalam berbagai kegiatan sosial.

4. Kepercayaan Diri pada Remaja

Pradipta (2014), kepercayaan diri pada remaja dapat dilakukan dengan berani mengungkapkan pendapat didepan umum. Adanya suatu sikap untuk mampu mengutarakan sesuatu dalam dirinya yang ingin diungkapankan kepada orang lain tanpa adanya paksaan atau rasa yang dapat menghambat pengungkapan tersebut.

Iskarima (2009), menyatakan bahwa kepercayaan diri pada remaja dapat dilakukan melalui unjuk diri untuk memberikan kebebasan pada remaja dalam mengespresikan individualitasnya dan memfokuskan energi pada hobi yang menarik minat mereka, maka kepercayaan diri pada peserta didik akan meningkat, dan akan memotivasi remaja untuk melakukan hal yang baik di bidang lain. Kepercayaan diri pada remaja merupakan melatih remaja dalam memberikan kebebasan dalam bereksplorasi (Pongky, 2014).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepercyaan diri pada remaja dapat dibentuk dengan melakukan unjuk diri. Kegiatan unujk diri dapat dilakukan dengan berbagai macam cara mulai dari berlatih berbicara di depan umum, mengembangkan minat, dan memberikan kesempatan pada remaja untuk aktif dalam menyelesaikan tugas-tugas.


(42)

C. Hakikat Bimbingan Pribadi Sosial

1. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial

Menurut Yusuf (2008) bimbingan pribadi sosial merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu. Bimbingan pribadi sosial diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan individu dalam menangani masalah dirinya. Bimbingan pribadi sosial diberikan dengan menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang hangat, mengembangkan sikap-sikap yang positif, dan keterampilan-keterampilan sosial pribadi yang tepat.

Winkel dan Sri Hastuti (2012) menyatakan bahwa bimbingan pribadi sosial adalah bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan.

Menurut Tohirin (2007) bimbingan pribadi adalah suatu bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik. Surya (dalam Tohirin 2007) menjelaskan bimbingan pribadi


(43)

sosial merupakan bimbingan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi sosial adalah bimbingan yang diberikan kepada individu agar dapat mencapai tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan mampu memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian konflik, dan penyesuaian diri, sehingga mampu membina hubungan social yang harmonis di lingkungannya. Bimbingan pribadi sosial diberikan dengan menciptakan lingkungan yang kondusif, interkasi pendidikan yang hangat, mengembangkan sikap-sikap yang positif, dan keterampilan-keterampilan sosial pribadi yang tepat.

2. Unsur-unsur Bimbingan Pribadi-Sosial

Bimbingan pribadi-sosial yang diberikan di jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi sebagaian disalurkan melalui bimbingan kelompok dan sebagain lagi melalui bimbingan individual, serta mengandung unsur-unsur sebagai berikut (Winkel dan Sri Hastusi, 2006): Informasi tentang fase atau tahap perkembangan yang sedang dilalui oleh siswa remaja dan mahasiswa, antara lain tentang konflik batin yang timbul dan tentang cara bergaul yang baik. Termasuk disini apa yang


(44)

disebut sex education, yang tidak hanya mencangkup penerangan seksual, tetapi pula corak pergaulan antara jenis kelamin.

a. Penyadaran akan kesadaran masyarakat dewasa ini, yang semakin berkembang kearah masyarakat modern, antara lain: apa ciri-ciri kehidupan modern dan apa makna ilmu pengetahuan serta teknologi bagi kehidupan manusia.

b. Pengaturan diskusi kelompok mengenai kesulitan yang dialami oleh kebanyak peserta didik, misalnya menghadapi orang tua yang taraf pendidikannya lebih rendah dari pada anak-anaknya. Khususnya peserta didik remaja dapat merasa lega, bila dia menyadari teman-temannya mengalami kesulitan yang sama; remaja lalu tidak akan memandang dirinya lagi sebagai orang yang abnormal.

c. Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal kepribadian peserta didik. Misalnya, sifat-sifat kepribadian yang tampak dalam tingkah laku, latar belakang keluarga dan keadaan kesehatan.

3. Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial

Menurut Tohirin (2007) tujuan bimbingan pribadi sosial, sebagai berikut: a. Supaya individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi


(45)

b. Membantu individu dalam memecahkan dan mengatasai kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu dapat menyesuaiakan diri secara baik dan wajar di lingkungan sekitarnya. c. Supaya individu dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan

dan tugas pribadi.

d. Membantu inidividu mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

e. Agar individu mampu mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, dan pengisian waktu luang.

4. Aspek-aspek Bimbingan Pribadi-Sosial

Surya dan Winkel (dalam Tohirin, 2007), aspek-aspek persoalan individu yang membutuhkan layanan bimbingan pribadi sosial adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan individu memahami dirinya sendiri. b. Kemampuan individu mengambil keputusan sendiri.

c. Kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut keadaan batinnya sendiri.

d. Kemampuan individu melakukan sosialisasi dengan lingkungannya.

e. Kemampuan individu melakukan adaptasi.

f. Kemampuan individu melakuakan hubungan sosial (interaksi sosial) dengan lingkungannya baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.


(46)

5. Fungsi Bimbingan Pribadi Sosial dalam Peningkatan Kepercayaan Diri

Fungsi bimbingan pribadi sosial yang diungkapkan oleh Totok (Puspita, 2007) antara lain:

a. Membantu siswa agar mampu menggunakan segala kemampuan yang dimilikinya untuk berubah menjadi lebih baik dan lebih percaya diri.

b. Membantu siswa agar memahami kelemahan dan kekuatan yang ada dalam dirinya, sehingga mampu mencapai tingkat kedewasaan dan kepribadian yang utuh dan penuh.

c. Membantu siswa untuk berkomunikasi secara sehat dengan lingkungannya. Siswa diharapkan mampu menjalin komunikasi yang sehat dengan teman sebaya maupun orang lain.

d. Membantu siswa untuk menciptakan dan berlatih perilaku baru yang lebih sehat. Siswa diharapkan dapat berlatih perilaku baru yang lebih sehat yang dapat menunjang aktivitasnya lingkungan sekolah maupun masayarakat salah satunya dengan membangun kepercayaan diri.

e. Membantu siswa untuk spontan, kreatif dan efektif dalam mengungkapkan perasaan, keinginan, dan inspirasinya. Diharapkan siswa dapat mengungkapkan perasaanya, keinginannya dengan berani.


(47)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai jenis penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen, dan teknik analisa data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya Best (dalam Sukardi, 2003). Sifat deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat percaya diri peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten dan implikasinya terhadap usulan program bimbingan pribadi-sosial tahun ajaran 2014/2015.

B. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten. Pengisian kuesoner dilaksanakan pada tanggal 30 April 2015. Subjek uji coba item menggunakan kelas X TPA(Teknik Pemesinan) dan X TKRB (Teknik Kendaraan Ringan) untuk uji coba sebanyak 72 peserta didik. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X TITL(Teknik Instalasi


(48)

Tenaga Listrik) dan X TMKA (Teknik Mekatronika) sebanyak 68 peserta didik.

1. Populasi

Sugiyono (2011), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten Tahun Ajaran 2014/2015. Jumlah peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten yang dijadikan subjek penelitian terdapat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1

Jumlah Peserta Didik Kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten

NO KELAS JUMLAH

1 X TPA 36

2 X TKRB 36

3 X TITL 34

4 X TMKA 34

2. Sampel

Sugiyono (2011), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 68 peserta didik. Sampel yang digunakan adalah 68 peserta didik dari 140 peserta didik kelas X.


(49)

3. Teknik Sampling

Sugiyono (2011), teknik sampling adalah teknik atau cara yang digunakan peneliti untuk pengambilan sampel. Ada dua teknik sampling yaitu teknik Probability Sampling dan Non Probability

Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Non Probability Sampling

adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Teknik pengambilan sampel atau sampling pada penelitian ini adalah teknik Probability Sampling dengan simpel random sampling

karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.

C. Instrumen Penelitian 1. Kuesoner

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesoner kepercayaan diri pada peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten. Penelitian ini menggunkan kuesoner tertutup. kuesoner bentuk tertutup ini berisi pernyataan-pernyataan yang disertai dengan pilihan jawaban untuk pernyataan-pernyataan


(50)

tersebut (Furchan, 2005). Pada kuesoner ini, peneliti menyediakan 4 jawaban alternatif, yakni (SS) Sangat Sesuai, (S) Sesuai, (KS) Kurang Sesuai, (TS) Tidak Sesuai.

2. Format Penyusunan Skala

Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Likert

dalam bentuk kuesoner. Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pada skala Likert varibel akan diukur dan

dijabarkan menjadi idikator variabel tersebut dijadikan sebagian dasar untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan (Sugiyono, 2011). Pernyataan yang terdapat dalam item-item kemampuan mengelola emosi terdiri dari pernyataan positif atau favorabledan pernyataan negatif atau Unfavorable. Pernyataan positif

atau favorable merupakan konsep keperilakuan yang sesuai atau

mendukung variabel yang diukur. Pernyataan negatif atau Unfavorable

yaitu konsep keperilakuan yang tidak sesuai/ tidak mendukung variabel yang diukur.

3. Penentuan Skor

Skoring untuk setiap jawaban yang dilakukan dengan memberi nilai pada setiap alternatif jawaban. Skoring setiap pilihan jawaban dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3.


(51)

Tabel 2

Skoring/ Penilaian Kepercayaan Diri Peserta DidikFavorable

Pernyataan Alternatif Jawaban Tidak Sesuai (TS) Kurang Sesuai (KS) Sesuai (S) Sangat Sesuai (SS)

Favorable 1 2 3 4

Tabel 3

Skoring/ Penilaian Kepercayaan Diri Peserta DidikUn Favorable

Pernyataan Alternatif Jawaban Tidak Sesuai (TS) Kurang Sesuai (KS) Sesuai (S) Sangat Sesuai (SS)

Un Favorable 4 3 2 1

Subjek diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang terdapat pada kuesoner kepercayaan diri peserta didik dengan memilih satu alternatif pilihan jawaban yang telah disediakan dengan menggunkan tanda centang (√). Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan jawaban responden pada masing-masing item. Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula percaya diri. Sebaliknya, semakin rendah jumlah skor yang diperoleh, maka semakin rendah percaya diri.

4. Kisi-kisi

Kisi-kisi kuesoner kepercayaan diri peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten, tahun ajaran 2014/2015 sebelum dilakukan uji coba kuisoner dapat dilihat pada tabel 4.


(52)

Tabel 4

Kisi-kisi Kuesoner Kepercayaan Diri

Peserta Didik Kelas X SMA Pangudi Luhur Leonardo Klaten Tahun Ajaran 2014/2015

No Aspek – aspek

Kepercayaan Diri Indikator

Item Total + -1. Kemampuan Pribadi Memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri.

1, 22, 45, 39, 50, 26

8, 42, 31, 62,

13 11

Tidak tergantung

pada orang lain. 2, 36, 23, 53 14, 27, 9, 44 8

2. Interaksi Sosial

Mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri

3, 58, 32, 33, 57

63, 19, 65, 46,

52 10

Mempunyai keterampilan berkomunikasi

4, 54, 21, 18 28, 68, 12, 40 8

3. Konsep Diri

Mengetahui kelebihan dan kekurangan

5, 38, 43, 56 35, 66, 15 7 Menilai diri secara

positif 6, 60, 67, 41 29, 64, 24, 10 8

4. Berani Mengungkapkan Pendapat Mampu mengutarakan yang ada dalam diri.

7, 55, 34, 51 49, 17. 48, 16 8 Mempunyai

kemampuan untuk mengungkapkan perasaan

59, 61, 30, 25 20, 47, 37, 11 8

Total 68

D. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya


(53)

sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria (Arikunto, 2002)

Menurut Sugiyono (2011) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor totalnya. Skor tiap butir soal dinyatakan skor X dan skor yang dinyatakan sebagai skor Y, dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir soal, dapat diketahui butir-butir soal manakah yang memenuhi syarat dilihat dari indeks validitasnya (Arikunto, 2002).

Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang seharusnya menjadi isi suatu tes. Validitas isi melihat kecakupan butir-butir setiap itemnya secara konseptual, dengan kata lain, pada tahap ini akan melihat apa alat yang dibuat oleh penulis sudah mewakili apa yang menjadi topik penelitian. Validitas isi dilakukan melalui Profesional judgment, penilaian oleh

para ahli, dalam hal ini, Profesional judgment oleh pembimbing skripsi.

Peneliti meminta pertimbangan dari dosen pembimbing dalam proses penyusunan ukur.


(54)

Menguji validitas empirik instrumen digunakan rumus korelasi Product-Moment dari pearson, dengan formula sebagai berikut:

Keterangan:

Rxy : korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir.

N : Jumlah subyek

X : Skor sub total kuesioner

Y : Skor total butir-butir kuesioner

XY : hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistic Programme for Social Science) versi 16.0. Perhitungan dengan

SPSS menggunakan patokan 0,30. Jika koefisien korelasinya > 0.30 maka item yang bersangkutan dinyatakan valid. Jika koefisien korelasinya <0,30 maka item yang bersangkutan dinyatakan tidak valid. Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan peneliti , diperoleh 50 item yang dinyatakan valid dan 18 item dinyatakan tidak valid. Adapun hasil item-item yang valid dan tidak valid terdapat pada tabel 5.


(55)

Tabel 5.

Kisi-kisi Kuesoner Tingkat Kepercayaan Diri

Peserta Didik Kelas X SMA Pangudi Luhur Leonardo Klaten Tahun Ajaran 2014/2015

No Aspek – aspek

Kepercayaan Diri Indikator Item Item No Valid Item No Gugur + -1. Kemampuan Pribadi Memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri.

1, 22, 45, 39, 50, 26

8, 42, 31, 62, 13 1,50,26, 42,31,62, 13. 8, 22, 39,45 Tidak tergantung

pada orang lain. 2, 36, 23, 53

14, 27, 9, 44 2,36,23, 53,27,9, 44 14. 2. Interaksi Sosial Mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri

3, 58, 32, 33, 57

63, 19, 65, 46, 52 58, 32, 33,19, 65,52 3,57, 63,46 Mempunyai keterampilan berkomunikasi

4, 54, 21, 18

28, 68, 12, 40

4,54,21,

18,28,12 40,68

3. Konsep Diri

Mengetahui kelebihan dan kekurangan

5, 38, 43,

56 35, 66, 15

5,38,43, 56,35,

66,15

-Menilai diri secara

positif

6, 60, 67, 41

29, 64, 24, 10

6,41,29,

64,4,10 60, 67

4. Berani Mengungkapk an Pendapat Mempu mengutarakan yang ada dalam diri.

7, 55, 34, 51

49, 17. 48, 16 55,34,51, 49,48. 7,16, 17 Mempunyai kemampuan untuk mengungkapkan perasaan

59, 61, 30, 25

20, 47, 37, 11

59,30,25,

20,47,11 37, 61


(56)

2. Reliabilitas

Reliabilitas artinya adalah hasil pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel (Azwar, 2007).

Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien AlphaCronbach (α). Adapun rumus koefisien reliabilitas AlphaCronbach (α) adalah sebagai berikut:

α = 2[1- S 2 2 S + 2 S

x i x

] Keterangan rumus :

S12dan S22 : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 Sx2 : varians skor skala

Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan dan telah dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for

Windoes, diperoleh perhitungan koefisien reliabilitas seluruh

instrumen dengan menggunakan rumus koefisien alpha (α) yaitu: .

Tabel 6 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(57)

Hasil Perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan menggunakan kriteria Guilford seperti yang disajikan dalam tabel 7.

Tabel 7 Kriteria Guilford

No Koefisien Korelasi Kualifikasi

1 0,91 – 1,00 Sangat tinggi

2 0,71 – 0,90 Tinggi

3 0,41 – 0,70 Cukup

4 0,21 – 0,40 Rendah

5 negatif – 0,20 Sangat Rendah

Dari hasil uji coba empirik peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten pada tanggal 30 April 2015 dengan jumlah subjek (N) 68 peserta didik, diperoleh perhitungan koefesien realibilitas Alpha Cronbach

sebesar 0.903. Berdasarkan peninjauan terhadap hasil perhintungan koefisien realibitas pada kriterian Guilford, dapat disimpulkan bahwa koefisien realibilitas instrumen masuk dalam kategori tinggi.

E. Analisis Data

Sugiyono (2011) mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Berikut merupakan langkah-langkah yang ditempuh peneliti untuk menganalisi data penelitian Tingkat Kepercayaan Diri Peserta


(58)

Didik Kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten Tahun Ajaran 2014/2015 adalah sebagai berikut:

1. Menentukan skor dari masing-masing alternatif jawaban yang sudah diberikan oleh responden dan membuat tabulasi skor dari masing-masing butir skala item. Langkah selanjutnya menghitung total skor masing-masing subjek penelitian dan total skor tiap item pernyataan. Melakukan skoring dengan bantuan Microsoft Exceldan SPSS 16,0.

2. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis statistik yang meliputi penyajian data melalui tabel perhitungan mean,

standar deviasi, serta penentuan kategori menurut norma yang telah

ditentukan peneliti. Norma pemberian atau penentuan kategori berpedoman (Arikunto, 2002) yang mengelompokan subjek penelitian dan item penelitian dalam 4 kategori.

a. Kategori subjek penelitian sebagai berikut: Tabel 8

Norma Kategorisasi

M + 1,5 (SD) Ke atas Sangat Baik

M s/d M 1,5 (SD) Baik

M – 1,5 (SD) s/d M Kurang Baik


(59)

Keterangan :

M = ½ (Maksimum ideal + Minimum ideal) SD = 1/6 ( Maksimum ideal – Minimum ideal)

Mencari norma atau patokan yang akan digunakan dengan mencari maksimum ideal, minimum ideal, standar deviasi dan mean. Kategori kepercayaan diri peserta didik SMK PangudiLuhur Leonardo Klaten secara keseluruhan (dengan total subjek 68) diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

Skor Maksimal ideal: 4 x 68: 272

Skor Minimum ideal: 1 x 68 : 68

M = ½ (Maksimum ideal + Minimum ideal) M = ½ (272 + 68)

M = ½ (340) M = 170

SD = 1/6 ( Maksimum ideal – Minimum ideal) SD = 1/6 (272 – 68 )

SD = 1/6 (204) SD = 34


(60)

Tabel 9

Norma Kategorisasi Kepercayaan Diri Peserta Didik Kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten Tahun Ajaran 2014/2015

No Kriteria

Penilaian

Kategori 1 M + 1,5 (SD) Ke atas 272 – 221 Sangat Baik

2 M s/d M 1,5 (SD) 220 – 170 Baik

3 M – 1,5 (SD) s/d M 169 – 119 Kurang Baik 4 M – 1,5 (SD) Ke bawah 118 – 68 Buruk

b. Kategori item penelitian sebagai berikut: Tabel 10

Norma Kategorisasi

M + 1,5 (SD) Ke atas Sangat Baik

M s/d M 1,5 (SD) Baik

M – 1,5 (SD) s/d M Kurang Baik

M – 1,5 (SD) Ke bawah Buruk

Keterangan :

M = ½ (Maksimum ideal + Minimum ideal) SD = 1/6 ( Maksimum ideal – Minimum ideal)

Mencari norma atau patokan yang akan digunakan dengan mencari maksimum ideal, minimum ideal, standar deviasi dan mean. Kategori tingkat kepercayaan diri peserta didik SMK PangudiLuhur Leonardo Klaten secara keseluruhan (dengan total item 50) diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:


(61)

Skor Maksimal ideal: 4 x 50 : 200

Skor Minimum ideal: 1 x 50 : 50

M = ½ (Maksimum ideal + Minimum ideal) M = ½ (200 + 50)

M = ½ (250) M = 125

SD = 1/6 ( Maksimum ideal – Minimum ideal) SD = 1/6 (200 – 50 )

SD = 1/6 (150) SD = 25

Tabel 11

Norma Kategorisasi Capaian Skor Kepercayaan Diri Peserta Didik Kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten

Tahun Ajaran 2014/2015

No Kriteria

Penilaian

Kategori 1 M + 1,5 (SD) Ke atas 200 – 162 Sangat Baik

2 M s/d M 1,5 (SD) 161 – 125 Baik

3 M – 1,5 (SD) s/d M 124 – 87 Kurang Baik 4 M – 1,5 (SD) Ke bawah 86 – 50 Buruk

Selanjutnya data setiap subjek penelitian dikelompokkan berdasarkan skor total yang telah diperoleh ke dalam norma kategorisasi di atas. Demikian, dapat diketahui jumlah dan persentase Kepercayaan Diri Peserta Didik Kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten Tahun Ajaran 2014/2015. Secara umum mulai dari


(62)

yang sangat negatif sampai yang sangat positif. Skor item yang termasuk kategori buruk atau kurang baik akan dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan usulan topik-topik bimbingan-pribadi.


(63)

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian hasil penelitian mengenai diskripsi tingkat percaya diri peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengisian kuesoner yang dilakukan oleh 68 peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2014/2015. Berikut ini akan dipaparkan diskripsi hasil kuesoner terhadap tingkat percaya diri.

1. Tingkat Kepercayaan Diri Peserta Didik Kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten.

Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan melalui kuisoner tingkat percaya diri, dilakukan analisis data dengan teknik deskriptif kategori dan persentase Suharsimi, Arikunto (2002), yang dipaparkan pada tabel 12 dan grafik 1.


(64)

Tabel 12

Kategori Kepercayaan Diri Peserta Didik Kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten Tahun Ajaran 2014/2015

Kriteria Skor Kriteria Penilaian

Kategori F Prosentase M + 1,5 (SD) Ke atas 272 – 221 Sangat Baik 15 30% M s/d M 1,5 (SD) 220 – 170 Baik 32 64% M – 1,5 (SD) s/d M 169 – 119 Kurang

Baik

4 4%

M – 1,5 (SD) Ke bawah

118 – 68 Buruk 0 0%

Komposisi dan sebaran subjek berdasarkan Kepercayaan Diri Peserta Didik SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten Tahun Ajran 2014/2015 tergambar pada grafik berikut ini.

Grafik 1.

Kepercayaan Percaya Diri Peserta Didik SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten Tahun Ajaran 2014/2015

30%

64%

4%

0% 0%

10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%


(65)

Pengamatan pada tabel maupun grafik menunjukkan:

a. Terdapat 15 peserta didik (30%), yang memiliki tingkat percaya diri sangat baik.

b. Terdapat 34 peserta didik ( 64%), yang memiliki tingkat percaya diri baik.

c. Terdapat 4 peserta didik (4%), yang memiliki tingkat percaya diri kurang baik.

d. Terdapat 0 peserta didik (0%), yang memiliki tingkat percaya diri buruk.

Jadi, sebagian peserta didik SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten memiliki kepercayaan diri dalam kategori sangat baik 30%, kategori baik 64%, kategori kurang baik 4% dan kategori buruk 0%.

2. Hasil Skor Item Percaya Diri

Berdasarkan hasil perhintungan dengan penghapusan item yang gugur atau tidak valid maka, analisis skor item kepercayaan diri diperoleh hasil yang disajikan dalam tabel 13 dan grafik 2.


(66)

Tabel 13

Hasil Analisis Skor Item Kepercayaan Diri Peserta Didik Kriteria Skor Kriteria

Penilaian

Kategori F Prosentase M + 1,5 (SD) Ke atas 200 – 162 Sangat Baik 18 26,5% M s/d M 1,5 (SD) 161 – 125 Baik 46 67,6% M – 1,5 (SD) s/d M 124 – 87 Kurang

Baik

4 5,9%

M – 1,5 (SD) Ke bawah

86 – 50 Buruk 0 0%

Kategori skor item kepercayaan diri peserta didik jika digambarkan dalam histogram dapat dilihat sebagai berikut:

Grafik 2.

Histogram Skor Item Kepercayaan Diri Peserta Didik SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten

Tahun Ajaran 2014/2015

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00%


(67)

Pengamatan pada tabel maupun grafik menunjukkan:

a. Terdapat 18 item (26,5%), yang memiliki tingkat percaya diri sangat baik.

b. Terdapat 46 item (67,6%), yang memiliki tingkat percaya diri baik.

c. Terdapat 4 item (5,9%), yang memiliki tingkat percaya diri kurang baik.

d. Terdapat 0 item (0%), yang memiliki tingkat percaya diri buruk

Jadi, sebagian besar peserta didik SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten memiliki tingkat percaya diri dalam ketegori sangat baik 26,5%, baik 67,6%, kurang baik 5,9% dan buruk 0%.

Oleh karena itu, item yang teridentifikasi dalam kategori buruk dan kurang baik, digunakan menjadi dasar untuk merumuskan upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri. Alasannya kepercayaan diri peserta didik supaya memperoleh hasil seoptimal mungkin dalam meningkatkan kepercayaan diri. Item-item yang dikategorikan kurang baik dipaparkan pada tabel 14.


(68)

Tabel 14

Item-item Kuisoner Yang Tergolong Dalam Kategori Kurang Baik

No Aspek Indikator Pernyataan

1. Berani

mengugkapkan pendapat Mempunyai kemampuan untuk mengungkapkan perasaan

Saya malu mengungkapkan perasaan sedih kepada teman-teman.

2. Kemampuan Pribadi

Memiliki kemampuan untuk

mengembangkan diri.

Saya suka mempelajari tantangan-tantangan baru untuk menambah wawasan

3. Interaksi sosial Mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri

Saya memaksa diri untuk bisa sama seperti orang lain supaya bisa bergabung dengan teman-teman lain.

4. Konsep Diri Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan

Saya merasa penampilan saya tidak sebagus teman-teman yang lain.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Diskripsi kepercayaan diri peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2014/2015.

Berdasarkan paparan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten memiliki kepercayaan diri yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik kelas X Pangudi Luhur Leonardo Klaten sudah memiliki kepercayaan diri, namun belum dikembangkan secara optimal.

Peserta didik kelas X SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten memiliki kepercayaan diri, adapun tingkat kepercayaan diri peserta didik dilihat dari beberapa aspek yang di paparkan oleh (Lauster, 2012), yaitu : pertama, peserta didik memiliki kemampuan pribadi.


(1)

N 72

VR00021 Pearson Correlation 0.5914 VALID

Sig. (2-tailed) 44.964

N 72

VR00022 Pearson Correlation 0.2072 GUGUR

Sig. (2-tailed) 0.0806

N 72

VR00023 Pearson Correlation 0.3948 VALID

Sig. (2-tailed) 59.791

N 72

VR00024 Pearson Correlation 0.4637 VALID

Sig. (2-tailed) 40.868

N 72

VR00025 Pearson Correlation 0.3654 VALID

Sig. (2-tailed) 0.0015

N 72

VR00026 Pearson Correlation 0.4740 VALID

Sig. (2-tailed) 25.996

N 72

VR00027 Pearson Correlation 0.5116 VALID

Sig. (2-tailed) 43.544

N 72

VR00028 Pearson Correlation 0.3078 VALID

Sig. (2-tailed) 0.0085

N 72

VR00029 Pearson Correlation 0.4359 VALID

Sig. (2-tailed) 12.915

N 72

VR00030 Pearson Correlation 0.49674 VALID

Sig. (2-tailed) 90.727


(2)

VR00031 Pearson Correlation 0.6454 VALID

Sig. (2-tailed) 92.764

N 72

VR00032 Pearson Correlation 0.5960 VALID

Sig. (2-tailed) 33.113

N 72

VR00033 Pearson Correlation 0.3915 VALID

Sig. (2-tailed) 67.211

N 72

VR00034 Pearson Correlation 0.3123 VALID

Sig. (2-tailed) 0.0075

N 72

VR00035 Pearson Correlation 0.5968 VALID

Sig. (2-tailed) 31.474

N 72

VR00036 Pearson Correlation 0.5155 VALID

Sig. (2-tailed) 35.767

N 72

VR00037 Pearson Correlation 0.1467 GUGUR

Sig. (2-tailed) 0.2186

N 72

VR00038 Pearson Correlation 0.4986 VALID

Sig. (2-tailed) 82.918

N 72

VR00039 Pearson Correlation 0.0474 GUGUR

Sig. (2-tailed) 0.6923

N 72

VR00040 Pearson Correlation 0.2654 GUGUR

Sig. (2-tailed) 0.0242

N 72


(3)

Sig. (2-tailed) 14.726

N 72

VR00042 Pearson Correlation 0.5639 VALID

Sig. (2-tailed) 24.898

N 72

VR00043 Pearson Correlation 0.6405 VALID

Sig. (2-tailed) 13.637

N 72

VR00044 Pearson Correlation 0.5635 VALID

Sig. (2-tailed) 25.538

N 72

VR00045 Pearson Correlation 0.2128 GUGUR

Sig. (2-tailed) 0.0726

N 72

VR00046 Pearson Correlation 0.2195 GUGUR

Sig. (2-tailed) 0.0638

N 72

VR00047 Pearson Correlation 0.4529 VALID

Sig. (2-tailed) 64.689

N 72

VR00048 Pearson Correlation 0.3981 VALID

Sig. (2-tailed) 53.255

N 72

VR00049 Pearson Correlation 0.4993 VALID

Sig. (2-tailed) 80.098

N 72

VR00050 Pearson Correlation 0.5738 VALID

Sig. (2-tailed) 13.664

N 72

VR00051 Pearson Correlation 0.4260 VALID


(4)

N 72

VR00052 Pearson Correlation 0.5515 VALID

Sig. (2-tailed) 51.177

N 72

VR00053 Pearson Correlation 0.5132 VALID

Sig. (2-tailed) 40.221

N 72

VR00054 Pearson Correlation 0.3881 VALID

Sig. (2-tailed) 75.359

N 72

VR00055 Pearson Correlation 0.6298 VALID

Sig. (2-tailed) 30.670

N 72

VR00056 Pearson Correlation 0.4990 VALID

Sig. (2-tailed) 81.279

N 72

VR00057 Pearson Correlation .-0.0799 GUGUR

Sig. (2-tailed) 0.5043

N 72

VR00058 Pearson Correlation 0.3976 VALID

Sig. (2-tailed) 54.185

N 72

VR00059 Pearson Correlation 0.4700 VALID

Sig. (2-tailed) 31.045

N 72

VR00060 Pearson Correlation 0.2847 GUGUR

Sig. (2-tailed) 0.0153

N 72

VR00061 Pearson Correlation 0.0737 GUGUR

Sig. (2-tailed) 0.5379


(5)

VR00062 Pearson Correlation 0.3693 VALID

Sig. (2-tailed) 0.0014

N 72

VR00063 Pearson Correlation 0.2308 GUGUR

Sig. (2-tailed) 0.0510

N 72

VR00064 Pearson Correlation 0.4744 VALID

Sig. (2-tailed) 25.456

N 72

VR00065 Pearson Correlation 0.4598 VALID

Sig. (2-tailed) 48.330

N 72

VR00066 Pearson Correlation 0.4966 VALID

Sig. (2-tailed) 91.238

N 72

VR00067 Pearson Correlation 0.2202 GUGUR

Sig. (2-tailed) 0.0629

N 72

VR00068 Pearson Correlation 0.1697 GUGUR

Sig. (2-tailed) 0.1539

N 72

Total_item Pearson Correlation 1.0 VALID

Sig. (2-tailed)


(6)

Lampiran 6 Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 72 100.0

Excludeda 0 .0

Total 72 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.903 68

Frequencies

Statistics

VAR00069

N Valid 72

Missing 0

Mean 2.0490E2

Median 2.0650E2

Mode 204.00

Std. Deviation 2.03679E1

Range 109.00

Minimum 132.00

Maximum 241.00


Dokumen yang terkait

Pelayanan sosial bagi gelandangan dan pengemis di panti sosial Bina Karya Pangudi Luhur Bekasi

2 36 127

Tingkat Kepuasan Peserta Didik Terhadap Pelayanan Proses Pembelajaran di SMK Averus

0 6 120

PERBANDINGAN PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Eksperimental Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Pangudi Luhur Bandar Lampung Ta

0 8 70

PENGARUH GENDER TERHADAP POLA ADOPSI INTERNET OLEH GURU SMA SWASTA DI BANDAR LAMPUNG (Studi Komparatif Pada SMA Al-Kautsar, SMA Pangudi Luhur dan SMA Tunas Harapan Kota Bandar Lampung)

0 10 93

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Intensitas Bermain Game Online dengan Kemandirian Belajar Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Perilaku Bullying pada Peserta Didik Kelas IX SMP Pangudi Luhur Salatiga

0 1 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Bullying 2.1.1 Pengertian Bullying - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Perilaku Bullying pada Peserta Didik Kelas IX SMP Pangudi Luhur Salatiga

0 1 17

BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Perilaku Bullying pada Peserta Didik Kelas IX SMP Pangudi Luhur Salatiga

0 0 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Perilaku Bullying pada Peserta Didik Kelas IX SMP Pangudi Luhur Salatiga

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Perilaku Bullying pada Peserta Didik Kelas IX SMP Pangudi Luhur Salatiga

0 1 20