PENGARUH KOMPETENSI DOSEN, PROSES PEMBELAJARAN, DAN VARIASI MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

(1)

“VETERAN” JAWA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan oleh :

BAGUS ANDI IRAWAN/EA 0913010152/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(2)

MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Diajukan oleh :

BAGUS ANDI IRAWAN 0913010152

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(3)

MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

yang diajukan

Bagus Andi Irawan 0913010152

disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

Dr. Indrawati Yuhertiana, MM, Ak Tanggal :………….. NIP : 19661017 199303 2001

Mengetahui

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Drs. Ec. Rahman Amrullah Suwaidi, MS NIP. 19600330 198603 1003


(4)

PERBANKAN SYARIAH

(Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) Disusun Oleh :

Irma Qoirin Fitri 0913010122/FE/EA telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur pada tanggal 26 Maret 2013

Pembimbing Utama Tim Penguji

Ketua

Drs. Ec. Eko Riadi, MAks Drs. Ec. Eko Riadi, MAks Sekretaris

Rina Mustika, SE, MM Anggota

Dra. Erry Andhaniwati, MAks, Ak Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr. H.R.Dhani Ichsanuddin Nur, SE.MM NIP. 19630924 198903 1001


(5)

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan judul “Pengaruh Kompetensi Dosen, Proses Pembelajaran, Dan Variasi Mengajar Dosen Terhadap Prestasi Mahasiswa Akuntansi UPN “VETERAN” Jawa Timur.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung baik dalam bentuk dukungan motivasi, doa, maupun bimbingan yang telah diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 3. Bapak Dr. Hero Priono, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi


(6)

4. Ibu Dr. Indrawati Yuhertiana, MM, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar memberikan waktu, tenaga, pikiran, dorongan, dukungan, motivasi, semangat, doa, pengertian, untuk membimbing dan mengarahkan penulis demi kesempurnaan penyusunan skripsi. 5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur yang telah mendidik penulis selama menjadi mahasiswa.

6. Keluarga tercinta saya, kepada Ayahanda Tantok Hirwanto, Ibunda Suminah, Adik saya Mega Dwisetyowati yang selalu memberikan doa dan motivasi tanpa henti-hentinya sehingga penulis bisa menyelesaikan studi ini tepat waktu.

7. Seluruh sahabat tercinta dan kawan-kawan (Amarus, Ria, Riza, Andy, Andre, Gofur, Mario, Siti, Ery, Anggun, Galeh, Ajeng, Andika, Rio, Defri, Dedy, Rizki, Alief, Echa, Irma, Riska dll)

8. Seluruh kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Akuntansi “HMAK” yang telah memberi pelajaran organisasi yang tak ternilai harganya. 9. Seluruh mahasiswa Akuntansi khususnya mahasiswa akuntansi sektor

publik yang telah banyak membantu memberikan informasi dan dukungan dalam menyusun skripsi.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini sampai selesai.


(7)

menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.


(8)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

ABSTRAK ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Manfaat Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu... 8

2.2 Landasan Teori... 11

2.2.1 Kompetensi... 11

2.2.1.1 Pengertian Kompetensi... 11

2.2.1.2 Kompetensi Dosen... 11

2.2.2 Proses Pembelajaran... 13

2.2.2.1 Pembelajaran... 13

2.2.2.1.1 Perencanaan pembelajaran... 14

2.2.2.1.2 Variabel Pembelajaran... 15


(9)

2.2.3 Variasi Mengajar Dosen... 19

2.2.4 Prestasi Belajar Mahasiswa... 21

2.3 Kerangka Pemikiran... 21

2.3.1 Pengaruh Kompetensi Dosen Terhadap Prestasi Mahasiswa... 21

2.3.2 Pengaruh Proses Pembelajaran Terhadap Prestasi Mahasiswa... 22

2.3.3 Pengaruh Variasi Mengajar Dosen Terhadap Prestasi Mahasiswa... 22

2.3.4 Diagram Kerangka Pikir... 23

2.4 Hipotesis... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel...……….… 25

3.1.1. Definisi Operasional Variabel... 25

3.1.2. Pengukuran Variabel... 26

3.2 Teknik Pengambilan Sampel... 29

3.2.1 Obyek Penelitian... 29


(10)

3.3 Teknik Pengumpulan Data... 30

3.4 Uji Validitas dan Reabilitas Data... 31

3.5 Uji Normalitas... 32

3.6 Uji Asumsi Klasik... 33

3.6.1 Multikolineritas……… 33

3.6.2 Autokorelasi……… 33

3.6.3 Heteroskedastisitas………. 34

3.7 Uji Regresi Linear Berganda... 34

3.8 Uji Hipotesis... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskriptif Objek Penelitian ... 38

4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur ... 38

4.1.2 Tempat Kedudukan ... 41

4.1.3 Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan ... 42

4.1.3.1 Falsafah ... 42

4.1.3.2 Visi ... 42

4.1.3.3 Misi ... 42


(11)

4.1.5.1 Visi Progdi Akuntansi ... 45

4.1.5.2 Misi Progdi Akuntansi ... 46

4.1.5.3 Tujuan Progdi Akuntansi ... 46

4.2 Deskripsi Jawaban Responden ... 46

4.2.2 Karakteristik Responden ... 46

4.2.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden ... 49

4.2.3.1 Variabel Kompetensi Dosen ... 49

4.2.3.2 Variabel Proses Pembelajaran ... 50

4.2.3.3 Variabel Variasi Mengajar Dosen ... 51

4.2.3.4 Variabel Prestasi Mahasiswa ... 52

. 4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 53

4.3.1 Uji Validitas ... 53

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 56


(12)

4.3.4.2 Uji Heteroskedastisitas ... 59

4.3.5 Regresi Linier Berganda ... 60

4.3.5.1 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 60

4.3.5.2 Koefisien Determinasi (R2) ... 62

4.3.6 Uji Kesesuaian Model (Uji F) ... 63

4.3.7 Uji Hipotesis (Uji t) ... 64

4.3.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

4.3.8.1 Kompetensi Dosen (X1), Proses Pembelajaran (X2), dan Variasi Mengajar Dosen (X3) terhadap Prestasi Mahasiswa (Y) ... 65

4.3.9 Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang ... 70

4.3.10 Keterbatasan Penelitian ... 70


(13)

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(14)

DAFTAR GAMBAR


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin... 47

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Menurut Umur... 47

Tabel 4.3 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan... 48

Tabel 4.4 Diskripsi Responden Menurut Jabatan... 48

Tabel 4.5 Diskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (X1).……….. 49

Tabel 4.6 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (X2).…... 50

Tabel 4.7 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (X3)... 51

Tabel 4.8 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (Y)... 52

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel (X1)... 54

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel (X2)…... 54

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel (X3)...,... 55

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel (Y)... 56

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas... 57

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas... 58

Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolineritas... 59

Tabel 4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 60

Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Linier Berganda... 61

Tabel 4.18 Nilai Koefisien Determinasi... 62

Tabel 4.19 Hasil Uji Hipotesis (Uji F)... 63


(16)

MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI MAHASISWA AKUNTANSI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR

Oleh :

Bagus Andi Irawan

ABSTRAK

Pendidikan adalah salah satu sarana untuk menumbuh kembangkan kualitas sumber daya manusia. Pentingnya pengembangan sistem pendidikan yang berkualitas perlu lebih ditekankan, karena berbagai indikator menunjukkan bahwa pendidikan yang ada belum mampu menghasilkan sumber daya sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan pembangunan. Permasalahan yang akan dijadikan batasan dalam penelitian ini, yaitu apakah kompetensi dosen, proses pembelajaran dan variasi mengajar dosen berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa akuntansi. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menguji secara empiris pengaruh kompetensi dosen (X1), proses pembelajaran (X2), dan variasi mengajar dosen (X3) terhadap prestasi mahasiswa (Y).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kuantitatif. Data yang digunakan adalah primer dan data sekunder. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur yang berjumlah 30 dosen dengan teknik penentuan sampel menggunakan Accidental Sampling. Teknik analisis yang dipergunakan adalah analisis

Regresi Linier Berganda.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa variabel kompetensi dosen (X1), proses pembelajaran (X2), dan variasi mengajar dosen (X3) memiliki tingkat signifikan yang kurang dari 0,05 (5%) tidak berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa (Y). Sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini tidak terbukti kebenarannya.

Kata Kunci : Kompetensi Dosen, Proses Pembelajaran, Variasi Mengajar Dosen dan Prestasi Mahasiswa


(17)

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu sarana untuk menumbuh kembangkan kualitas sumber daya manusia. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas baik pada jalur pendidikan formal, informal, maupun non formal, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Pentingnya pengembangan sistem pendidikan yang berkualitas perlu lebih ditekankan, karena berbagai indikator menunjukkan bahwa pendidikan yang ada belum mampu menghasilkan sumber daya sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan pembangunan. Pendidikan juga merupakan hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Institusi pendidikan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu, intensitas persaingan semakin tajam terutama dengan dibukanya batasan suatu negara serta adanya perjanjian - perjanjian multilateral yang saling menguntungkan, menyebabkan masuknya beragam


(18)

menyebabkan tingkat persaingan tidak lagi berbasis domestik tetapi lebih bersifat global internasional. Kondisi tersebut 'memaksa' institusi pendidikan untuk menciptakan competitive advantage apabila ingin survive atau menjadi leader dalam bisnisnya. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, menyebabkan organisasi harus meningkatkan kompetensi tenaga pengajarnya sehingga mampu menjadi kekuatan kerja (workforce) yang relevan dengan kebutuhan global dan perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi dan digital. (Tandelilin 2005)

Patut diakui dan diterima bahwa berhubung posisi dosen yang sentral dalam penyelenggaraan sistem perkuliahan umumnya dan khususnya kaitannya dengan tugas dosen. Tugas dan tanggung jawab tersebut erat kaitanya dengan kompetensi yang disyaratkan untuk memangku profesi dosen. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya. Kompetensi mengajar dosen harus sesuai dengan tuntutan standart tugas yang diemban sehingga dapat memberikan efek positif demi tercapainya tujuan pembelajaran seperti sikap mahasiswa, ketrampilan mahasiswa dan perubahan prestasi belajar. Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab dosen pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut dosen untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan penguasaan kompetensi dosen. Dosen harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran mahasiswa agar tidak menimbulkan rasa bosan bagi dosen dan


(19)

mahasiswa sehingga dapat berdampak pada penurunan prestasi mahasiswa. Agar tidak terjadi penurunan prestasi mahasiswa, dosen harus dapat menyelenggarakan proses belajar mengajar yang kondusif supaya tercipta penilaian yang menyenangkan bagi mahasiswa sehingga dapat mendorong timbulnya kreativitas belajar pada diri mahasiswa dan mampu meningkatkan prestasinya. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan sangat menentukan minat dan partisipasi mahasiswa dalam pembelajaran. Melalui model - model pembelajaran yang tepat diharapkan siswa tidak hanya dapat pengetahuan namun juga kesan yang mendalam tentang mata pelajaran Akuntansi. Sehingga dapat mendorong mahasiswa untuk mengimplementasikan dalam kehidupan sehari - hari.

Harapan dari setiap lembaga pendidikan formal adalah prestasi belajar siswa terus meningkat dan tidak mengalami penurunan. Untuk itu dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar guru tidak hanya terpaku pada tujuan yang ingin di capai tetapi juga harus memperhatikan tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang diajarkan supaya terjadi peningkatan prestasi belajar mahasiswa. Pembelajaran yang bervariasi akan menunjang pencapaian tujuan belajar. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Ahmadi (2003:138) mendefinisikan bahwa hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun


(20)

kegiatan perkuliahan tidak lepas dari beberapa faktor di atas adalah keterampilan dosen dalam memberikan variasi pengajaran dapat menjadi sarana pembangkit hasil belajar mahasiswa. Pada dasarnya semua orang tidak menyukai adanya kebosanan, karena sesuatu yang membosankan adalah sesuatu yang tidak menarik dan tidak menyenangkan. Demikianlah dengan mahasiswa yang sedang belajar, mereka tidak menyukai adanya peristiwa dan kondisi membosankan dalam belajarnya. Bobbi De Potter yang dikutip oleh Sugandi (2004:10) mengatakan, pembelajaran yang berhasil haruslah dalam suasana menyenangkan dan menggembirakan. Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses belajar dan mengajar di dalam kelas, seorang dosen dituntut untuk dapat menggunakan variasi dalam mengajar.

Penggunaan metode pengajaran yang monoton mengakibatkan kebosanan kepada mahasiswa, dikarenakan dosen hanya menggunakan metode mengajar yang sama tiap melakukan kegiatan perkuliahan. Sebaliknya, jika dosen menggunakan berbagai macam metode pengajaran, maka mahasiswa akan lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan perkuliahan, karena di dalam kegiatan perkuliahan dosen tidak hanya monoton pada satu metode pembelajaran saja. Dosen perlu mengadakan variasi dalam mengajar mahasiswa. Keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga aspek yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam interaksi antara dosen dan mahasiswa. Apabila ketiga


(21)

komponen tersebut dikombinasikan dalam penggunaannya atau secara integrasi, maka akan meningkatkan perhatian mahasiswa, membangkitkan keinginan dan kemauan belajar. Dengan demikian variasi mengajar dosen sangat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa (Ibadi, 2009).

Prestasi belajar pada hakekatnya merupakan pencerminan dari usaha belajar. Semakin baik usaha belajar semakin baik pula prestasi yang dicapai. Prestasi belajar memang sangat penting dari pendidikan dan pengajaran karena prestasi belajar dapat berfungsi sebagai pengukur keberhasilan program terhadap pencapaian tujuan yang ditetapkan. Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu (Nurohmawati, 2010).

Dengan demikian, apa yang disampaikan seorang dosen akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Sebaliknya, jika hal di atas tidak terealisasi dengan baik, maka akan berakibat ketidak puasan mahasiswa dalam proses kegiatan perkuliahan. Tidak kompetennya seorang dosen dalam penyampaian bahan mengajar secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap hasil dari pembelajaran. Karena proses pembelajaran tidak hanya dapat tercapai dengan keberanian, melainkan faktor utamanya adalah kompetensi yang ada dalam pribadi seorang dosen, proses pembelajaran, variasi mengajar dosen.


(22)

sudut pandang mahasiswa terdapat beberapa penilaian yaitu dari segi kompetensi dosen, proses pembelajaran dan variasi mengajar dosen. Terdapat beberapa dosen yang kurang maksimal dalam penyelenggaraan proses perkuliahan. Adapun beberapa kekurangan tersebut adalah adanya beberapa dosen yang tidak bisa hadir dalam memberikan materi perkuliahan, pemberian materi perkuliahan yang lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan sesuai dengan kontrak perkuliahan, serta adanya beberapa dosen yang monoton dan tidak variatif dalam memberikan materi perkuliahan. Tentunya beberapa permasalahan yang timbul ini dapat menghambat proses pembelajaran sehingga memberikan dampak negatif terhadap mahasiswa khususnya dalam hal prestasi.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Kompetensi Dosen, Proses Pembelajaran, Dan Variasi Mengajar Dosen Terhadap Prestasi Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jawa Timur”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dijadikan batasan dalam penelitian ini, yaitu apakah kompetensi dosen, proses pembelajaran dan variasi mengajar dosen berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa akuntansi?


(23)

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk membuktikan dan menguji secara empiris pengaruh kompetensi dosen (X1), proses pembelajaran (X2), dan variasi mengajar dosen (X3)

terhadap prestasi mahasiswa (Y).

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti

Penulis diharapkan dapat digunakan sebagai langkah kongkrit untuk penerapan ilmu berdasarkan teori yang selama ini di dapat, serta dapat menambah pengetahuan tentang faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi mahasiswa akuntansi.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai solusi alternatif dalam pengambilan keputusan dalam memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan pengaruh kompetensi dosen, proses pembelajaran dosen, dan variasi mengajar dosen.

3. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan khasanah perpustakaan, bahan referensi dan bahan masukan penelitian lebih lanjut, yang berhubungan dengan masalah yang ada.


(24)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil dari penelitian terdahulu yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sudiana (2003)

Penelitian ini dilakukan oleh Sudiana ini merumuskan masalah mengenai profesionalisme dosen yang berperan terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi serta berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dosen yang profesional harus memiliki kompetensi bidang studi, kompetensi bidang pemahaman peserta didik, kompetensi pemebelajaran yang mendidik, dan kompetensi pengembenagan kepribadian dan keprofesionalannya yang berpengaruh terhadap peningkatan prestasi mahasiswa. Untuk itu disarankan agar perguruan tinggi senantiasa meningkatkan profesionalisme dosen.

2. ‘Ibadi (2009)

Penelitian ini diteliti oleh ‘Ibadi yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh presespsi mahasiswa mengenai variasi mengajar dosen terhadap hasil belajar mahasiswa PTM Universitas Negeri


(25)

Semarang Angkatan 2007. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu variasi mengajar dosen menurut persepsi mahasiswa pada mata kuliah Teknik Permesinan tergolong tinggi, dengan rata-rata setiap indikator dari variasi gaya mengajar sebesar 77%, variasi media dan bahan pengajaran sebesar 69,58% dan variasi interaksi sebesar 79,94%, Hasil belajar mata kuliah Teknik Permesinan pada Mahasiswa PTM FT Unnes angkatan 2007 dengan rata-rata 82 dalam kategori lebih dari baik (AB), Variasi mengajar dosen menurut persepsi mahasiswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar mata kuliah Teknik Permesinan pada Mahasiswa PTM FT Unnes angkatan 2007 dengan memberikan kontribusi sebesar 20,13%.

3. Sahyar (2009)

Penelitian ini diteliti oleh Sahyar, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh kompetensi dosen dan kualitas proses pembelajaran baik secara simultan maupun parsial terhadap kepuasan mahasiswa progam studi pada pendidikan tinggi di PTS Provinsi Sumatera Utara. Kesimpulan penelitian ini adalah kompetensi dosen dan kualitas proses pembelajaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa pada program studi di pendidikan tinggi, artinya sinergi antara kompetensi dosen dan kualitas prosespembelajaran pada perdosenan tinggi akan dapat


(26)

meningkatkan kepuasan mahasiswa pada program studi, khusunya program studi S1 manajemen pada Pendidikan tinggi Sumatera Utara.

Secara parsial dalam penelitian ini diperoleh bahwa kompetensi dosen berpengaruh lebih besar dalam meningkatkan kepuasan mahasiswa dibandingkan kualitas proses pembelajaran, dengan demikian kompetensi dosen merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan mahasiswadalam melanjutkan studi pada program studi Pendidikan Tinggi PTS Sumatera Utara.

4. Nurhayati (2010)

Penelitian ini diteliti oleh Nurhayati yang merumuskan masalah tentang faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kebutuhan berprestasi dosen Akuntansi UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR. Penelitian ini mempunyai kesimpulan bahwa hipotesis yang diduga adanya pengaruh hirearki, karakteristik biografis personal dan gender terhadap kebutuhan untuk berprestasi, teruji kebenarannya.

5. Nurohmawati (2010)

Penelitian ini diteliti oleh Nurohmawati yang merumuskan masalah tentang adakah pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar ekonomi di SMP Negeri 1 Sawit. Penelitian ini mempunyai kesimpulan bahwa kompetensi dosen berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi di SMP Negeri 1 Sawit.


(27)

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Kompetensi

2.2.1.1 Pengertian Kompetensi

Menurut Nurohmawati (2010) kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya.

Menurut Spencer dalam Sahyar (2009) menyebutkan bahwa kompetensi adalah kapasitas dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki oleh karyawan yang relevan dengan standart pekerjaan yang dilakukan sehingga mampu melaksanakan pekerjaan yang telah dirancang bagi dirinya baik untuk saat ini maupun di masa yang akan datang.

Dapat dilihat dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh seseorang yang relevan dengan standart pekerjaan yang dilakukan sehingga mampu melaksanakan pekerjaan yang telah dirancang bagi dirinya baik untuk saat ini maupun di masa yang akan datang.

2.2.1.2 Kompetensi Dosen

Kompetensi mengajar dosen harus sesuai dengan tuntutan standart tugas yang diemban sehingga dapat memberikan efek positif demi


(28)

tercapainya tujuan pembelajaran seperti sikap siswa, ketrampilan siswa dan perubahan prestasi belajar. (Nurohmawati: 2010)

Sebagai profesional, dosen dituntut memiliki sejumlah kompetensi agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Kompetensi yang dibahas berikut ini hanya berkaitan dengan tugas utama dosen, yaitu menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Jadi, kompetensi yang dimaksud adalah kompetensi dosen sebagai pengajar.

Dosen pada hakikatnya mengemban tugas yang sama, profil kompetensi dosen tersebut dapat diaplikasikan pada dosen. Kompetensi ini terdiri atas empat rumpun, yaitu penguasaan bidang studi, pemahaman peserta didik, penguasaan pembelajaran yang mendidik, dan pengembangan kepribadian dan keprofesionalan.(Sudiana: 2003)

Menurut Grasser di dalam buku Dr. Hamzah (2006) mengemukakan empat kompetensi dosen, yakni menguasai bahan pelajaran, kemampuan mendiagnosis tingkah laku mahasiswa, kemampuan melaksanakan proses pengajaran, dan kemampuan mengukur hasil belajar siswa.

Terdapat tiga bagian kompetensi dosen :

1. Kompetensi bidang kognitif artinya kompetensi intelektual seperti penguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan tentang cara belajar dan tingkah laku individu, penegtahuan tentang bimbingan penyuluhan, pengetahuan tentang administrasi kelas, penegtahuan tentang menilai hasil belajar siswa, dan pengatahuan tentang kemasyarakatan serta pengetahuan umum lainnya.


(29)

2. Kemampuan bidang sikap, artinya kesiapan dan kesediaan dosen terhadap berbagai hal berkenan dengan tugas dan profesinya. Misalnya, sikap menghargai pekerjaanya, mencintai dan memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang dibinanya, sikap toleransi terhadap teman profesinya, dan memiliki kemauan yang keras untuk meningkatkan hasil pekerjaannya.

3. Kompetensi perilaku, artinya kemampuan dosen dalam berbagai keterampilan, seperti keterampilan mengajar, bimbingan, menilai, menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa, keterampilan menumbuhkan semangat belajar para siswa, keterampilan menyusun persiapan/perencanaan menagajar, keterampilan melaksanakana administrasi kelas, dan lain-lain.

2.2.2 Proses Pembelajaran 2.2.2.1 Pembelajaran

Pembelajaran atau pengajaran menurut Dedeng dalam Hamzah (2006) adalah membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implinsit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, mentapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangkan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada. Pembelajaran yang akan direnacanakan memerlukan berbagai teori untuk merancangnya agar rencana pembelajaran yang


(30)

Untuk itu pembelajaran sebagai mana disebut oleh (Dedeng:1989) , (Reigeluth:1983) dalam Hamzah (2006) sebagai suatu disiplin ilmu menaruh perhatian pada perbaikan kualitas pembelajaran dengan menggunakan teori pembelajaran deskriptif, sedangkan rancangan pembelajaran mendekati tujan yang sama dengan berpijak pada teori pembelajaran preskriptif.

2.2.2.1.1 Perencanaan pembelajaran

Menurut (Hamzah:2006) perencanaan pembelajaran digunakan untuk pencapian perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi berikut :

1. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencanana pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran.

2. Untuk merencanakan merencanakan pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem.

3. Perencanaan desain pembelajaran diajukan pada bagaimana seorang belajar.

4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara perorangan.

5. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujan langsung pembelajaran, dan tujuan pengiring dari pembelajaran.


(31)

6. Sasaran akhir dari perencanaan desai pembelajaran adalah mudahnya mudahnya siswa untuk belajar.

2.2.2.1.2 Variabel Pembelajaran

Di dalam buku Hamzah (2006) menjelaskan merencanakan pembelajaran tidak bisa lepas dari variabel pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh perencanaan pembelajaran. Ilmuwan pembelajaran dalam mengklasifikasi vriabel-variabel yang menjadi perhatiannya dalam pembelajaran terutama berkaitan dengan kegiatannya dalam pengembangan teori pembelajaran. Adapun empat klasifikasi kompenen variabel analisis bidang studi, daignosis kemampuan awal siswa, proses pembelajaran, pengukuran hasil belajar.

Pada tahun 1978 klasifikasi variabel - variabel pembelajaran ini dimodifikasi oleh Reigeluth dan Merril menjadi tiga variabel yaitu variabel kondisi pembelajaran, variabel metode pembelajaran, variabel hasil pembelajaran. Sementara itu, kondisi pembelajaran di definisikan sebagai faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Ia berinteraksi dengan metode pembelajaran dan hakikatnya tidak dapat dimanipulasi.

Pada dasarnya, semua cara ini dapat dimanipulasi oleh perancang pembelajaran. Apabila dalam suatu situasi, metode pembelajaran tidak dapat dimanipulasi ia berubah menjadi metode pembelajaran. Sebaliknya, apabila


(32)

berubah menjadi metode pembelajaran. Dengan demikian, klasifikasi variabel kondisi dan metode tidaklah fixed. Ia dapat berubah tergantung pada situasi.

2.2.2.1.3 Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran diklasifikasikan menjadi beberapa variabel yaitu: (Hamzah: 2006)

1. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran : diklasifikasikan sebagai strategi mikro dan strategi makro. Strategi mikro dan strategi makro mengacu kepada metode untuk pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, atau prosedur atau prinsip.Pengorganisaian pembelajaran berurusan dengan bagaimana memilih, menata urutan, membuat sintesis, dan rangkuman isi pembelajaran (apakah itu konsep, prosedur atau prinsip) yang saling berkaitan. Pemilihan isi, berdasrkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, mengacu pada penataan konsep, atau prosedur atau prinsip apa yang diperluakn untuk mancapai tujuan itu.

2. Strategi Penyimapanan Pembelajaran : merupakan kompenen variabel untuk melaksanakan proses pembelajaran. Ada dua fungsi dalam strategi penyimpanan pembelajaran, yaitu menyiapkan isi pembelajaran kepada si belajar, dan menyediakan invormasi atau bahan-bahan yang diperluakan siswa untuk menampilkan unjuk kerja (latihan tes).


(33)

3. Strategi Pengelolaan Pembelajaran : merupakan kompenen variabel yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara si belajar dengan variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian mana yang digunakan selama proses pembelajaran. Palig tidak, ada 3 (tiga) klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan motivasi.

2.2.2.1.4 Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran menurut Dick and Carrey, dalam desain pembelajaran ada beberapa model dengan langkah - langkah sebagai berikut: (Hamzah: 2006)

1. Mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran 2. Melaksanakan analisis pengajaran

3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa. 4. Merumuskan tujuan performansi.

5. Mengembangkan butir - butir tes acuan patokan. 6. Mengembangkan strategi pembelajaran.

7. Mengembangkan dan memilih material pengajaran. 8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif. 9. Merevisi bahan pembelajaran.


(34)

Akan tetapi tidak ada suatu model rancangan pengajaran yang tepat yang dapat memberikan resep yang paling ampuh untuk mengembangakan suatu program pengajaran, karena itu untuk menentukan model rancangan dalam mengembangkan suatu program pengajaran tergantung pada pertimbangan si perancang tersebut terhadap model yang akan digunakan.

2.2.2.1.5 Tujuan Pembelajaran

Merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut. Penuangan tujuan pembelajarn ini bukan saja memperjelas arah yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan belajar, tapi dari segi efisiensi diperoleh hasil yang maksimal. Menurut Fred Percival (1948) tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang jelas dan menunjukkan penampilan atau keterampilan siswa tertentu yang diharapkan dapat dicapai. (Hamzah: 2006)

Keuntungan yang dapat diperoleh dalam tujan pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Waktu mengajar dapat dialokasikan dan diamanfaatkan secara tepat. 2. Pokok bahasan dapat dibuat secara seimbang, sehingga tidak ada materi

pembelajaran yang dibahas yang dibahas terlalu mendalam atau terlalu sedikit.

3. Dosen dapat menetapkan beberapa banyak materi yang sebaiknya disajikan dalam setiap jam pelajaran.


(35)

4. Dosen dapat menetapkan dan menentukan rangkaian materi pembelajaran tepat.

5. Dosen dapat dengan mudah dan menetapkan dan mempersiapkan strategi belajar mengajar yang paling cocok dan menarik.

6. Dosen dapat dengan mudah mempersiapkan berbagai keperluan peralataan maupun bahan dalam keperluan menagajar.

7. Dosen dapat dengan mudah mengukur keberhasilan siswa dalam belajar.

8. Dosen dapat menjamin bahwa hasil belajarnya akan lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar tanpa tujuan yang jelas.

2.2.3 Variasi Mengajar Dosen

Variasi mengajar dosen mencakup berbagai jenjang penguasaan maka disarankan untuk memakai berbagai metode pada setiap penyajiannya. Adapun variasi mengajar dosen bertujuan untuk pengoptimalan pengajaran beberapa variasi mengajar dosen. (Slameto:1991:129)

Pada dasarnya semua orang tidak menyukai adanya kebosanan, karena sesuatu yang membosankan adalah sesuatu yang tidak menarik dan tidak menyenangkan. Demikianlah dengan mahasiswa yang sedang belajar, mereka tidak menyukai adanya peristiwa dan kondisi membosankan dalam belajarnya. Bobbi De Potter yang dikutip oleh Sugandi (2004:10) mengatakan, pembelajaran yang berhasil haruslah dalam suasana


(36)

menyenangkan dalam proses belajar dan mengajar di dalam kelas, seorang dosen dituntut untuk dapat menggunakan variasi dalam mengajar.

Pembelajaran yang bervariasi akan menunjang pencapaian tujuan belajar. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Ahmadi (2003:138) mendefinisikan bahwa hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu. (‘Ibadi dkk: 2009)

2.2.4 Prestasi Belajar Mahasiswa

Prestasi belajar mahasiswa dalam menempuh pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling mempengaruhi. Adanya faktor internal dan faktor eksternal sangat berpengaruh bagi seseorang dalam menempuh pendidikannya. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri, misalnya tingkat kecerdasan, kepandaian, emosi, keadaan psikis, dan lain-lain. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu, misalnya lingkungan, baik lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah, sarana prasarana pendidikan, dan juga motivasi belajar yang diberikan. (‘Ibadi: 2009)

Prestasi belajar mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan tidak lepas dari beberapa faktor di atas adalah keterampilan dosen dalam memberikan


(37)

variasi pengajaran dapat menjadi sarana pembangkit hasil belajar mahasiswa. (‘Ibadi: 2009)

Henson dan Eller (1999) mengemukakan bahwa untuk melakukan evaluasi terhadap prestasi student dapat dilakukan melalui: (1) Summative Evaluation yaitu evaluasi yang terjadi setelah pengajaran terhadap suatu topik tertentu dan digunakan untuk tujuan pemberian nilai (grading). Misalnya, dengan memberikan tes, kuis, dan homework. Meskipun summative evaluation digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan tentang penilaian, evaluasi ini juga menyediakan umpan balik tentang kemajuan pembelajaran dari student; (2) Formative Evaluation yaitu evaluasi yang terjadi sebelum atau selama pengajaran dan digunakan untuk menyediakan umpan balik kepada student dan memonitor pertumbuhan mereka. (Tandelilin: 2005)

2.3 Kerangka Pikir

2.3.1 Pengaruh Kompetensi Dosen Terhadap Prestasi Mahasiswa

Kompetensi dosen merupakan serangkaian tindakan dengan rasa penuh tanggung jawab yang harus dipunyai seorang sebagai persyaratan untu dapat dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya. (Slameto:158)

Kompetensi dosen merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku dosen atau tenaga kependidikan yang tampak sangat berarti.


(38)

demikian kemapuan dosen adalah kemampuan dalam melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Tugas professional dosen bisa diukur dari seberapa jauh dosen pendahuluan proses pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien. Kompetensi dosen merupakan faktor dalam pencapaian tujuan secara optimal kususnya dalam prestasi mahasiswa, sehingga proses pengajaran dapat berjalan dengan maksimal.

2.3.2 Pengaruh Proses Pembelajaran Terhadap Prestasi Mahasiswa

Dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, mentapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangkan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada. Pembelajaran yang akan direnacanakan memerlukan berbagai teori untuk merancangnya agar rencana pembelajaran yang disusun benar-benar dapat memenuhi harapan dan tujuan pembelajan. (Hamzah: 2006)

Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang jelas dan menunjukkan penampilan atau keterampilan siswa tertentu yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar atau prestasi belajar.

2.3.3 Pengaruh Variasi Mengajar Dosen Terhadap Prestasi Mahasiswa Variasi mengajar dosen mencakup berbagai jenjang penguasaan maka disarankan untuk memakai berbagai metode pada setiap penyajiannya.


(39)

Adapun variasi mengajar dosen bertujuan untuk pengoptimalan penagajaran.(Slameto:1991:129)

Keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga aspek yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam interaksi antara dosen dan mahasiswa. Apabila ketiga komponen tersebut dikombinasikan dalam penggunaannya atau secara integrasi, maka akan meningkatkan perhatian mahasiswa, membangkitkan keinginan dan kemauan belajar. Dengan demikian variasi mengajar dosen sangat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa.

2.3.4 Diagram Kerangka Pikir Gambar 2.1 Kerangka pikir

Prestasi Mahasiswa (Y)

Variasi Mengajar Dosen

(X3)

Proses Pembelajaran (X2)

Kompetensi Dosen (X1)


(40)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat dikemukakan hipotesis dalam penelitian ini adalah kompetensi dosen, proses pembelajaran, dan variasi mengajar dosen berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa.


(41)

3.1 Definisi Operasional Variabel dan Pngukuran Variabel 3.1.1 Definisi Operasional Variabel

Dalam definisi variabel ini akan dijelaskan mengenai variabel-variabel yang akan diamati dan menjadi objek pengamatan dalam penelitian yang berkaitan dengan kesimpulan yang dikehendaki.

Sesuai dengan judul yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka variabel - variabel yang akan diamati adalah sebagai berikut :

1. Variabel terikat (Y) : a. Prestasi Mahasiswa

Adalah tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program dengan dilihat dari sudut pandang dosen dengan menggunakan presepsi dosen.

2. Variabel bebas (X) :

a. Kompetensi Dosen (X1)

Adalah peingintegrasian dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang memungkinkan untuk melaksanakan satu cara efektif.


(42)

Adalah adalah proses interaksi pendidik dengan peserta didik. Interaksi tersebut meliputi operasional dari kurikulum atau garis-garis besar program pengajaran.

c. Variasi mengajar dosen (X3)

Adalah variasi gaya mengajar yang harus dimiliki seorang pendidik, yang mana mampu menciptakan suasana belajar yang diinginkan oleh peserta didik sehingga mereka mampu menyerap pelajaran dengan baik.

3.1.2 Pengukuran Variabel

1. Pengukuran Variabel yang digunakan untuk Prestasi Mahasiswa sebagai variabel terikat (Y) yaitu skala interval dengan teknik pengukuran likert dengan ketentuan :

1. STS : Sangat Tidak Setuju 2. TS : Tidak Setuju

3. N : Netral

4. S : Setuju 5. SS : Sangat Setuju

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan prestasi mahasiswa yang rendah dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan prestasi mahasiswa yang tinggi.


(43)

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa kuesioner terdiri dari empat pertanyaan dengan indikator, sebagai berikut: a. Nilai IPK.

b. Nilai ujian khusus.

c. Nilai keaktifan mahasiswa. d. Absensi mahasiswa.

2. Pengukuran Variabel Indepeden (X) yaitu menggunakan skala interval dengan teknik pengukuran likert dengan ketentuan :

1. STS : Sangat Tidak Setuju 2. TS : Tidak Setuju

3. N : Netral

4. S : Setuju 5. SS : Sangat Setuju

a. Variabel Kompetensi Dosen sebagai variabel bebas (X1)

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan Kompetensi Dosen yang buruk dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan Kompetensi Dosen yang baik.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa kuesioner yang dikembangkan oleh Sahyar (2009), terdiri dari empat pertanyaan dengan indikator, sebagai berikut :


(44)

b. Kompetensi pemahaman tentang peserta didik. c. Kompetensi penguasan pembelajaran yang mendidik.

d. Kompetensi pengembangan kepribadian dan keprofesionalan.

b. Variabel Proses Pembelajaran sebagai variabel bebas (X2)

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan proses pembelajaran yang rendah dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan proses pembelajaran yang tinggi.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa kuesioner yang dikembangkan oleh Sahyar (2009), terdiri dari empat pertanyaandengan indikator, sebagai berikut :

a. Rencana pembelajaran b. Kualitas mengajar dosen c. Kualiatas belajar mahasiswa

d. Penilaian dan keberhasilan mahasiswa

c. Variabel Variasi Mengajar Dosen sebagai variabel bebas (X3)

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan variasi mengajar dosen yang buruk dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan variasi mengajar dosen yang baik.


(45)

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa kuesioner yang dikembangkan oleh ‘Ibadi(2009) terdiri dari empat pertanyaandengan indikator, sebagai berikut :

1. Variasi dalam gaya mengajar

2. Variasi dalam menggunakan media belajar 3. Variasi dalam bahan pengajaran

4. Variasi interaktif dosen dengan mahasiswa

3.2 Teknik Pengambilan Sampel

3.2.1 Obyek Penelitian

Menurut Sugiyono (2006:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang sesuatu hal (variabel tertentu).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian digunakan untuk memperoleh data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu yang objektif, valid dan reliable. Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai kompetensi dosen, proses pembelajaran dan variasi mengajar dosen akuntansi pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.2.2 Populasi

Populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber


(46)

penelitian. oleh peneliti (Bungin,2006: 99). Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh Dosen Program Studi Akuntansi dan Dosen Luar Biasa Akuntansi.

3.2.3 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri dan karakteristik sama. (Sumarsono, 2004: 44). Pengambilan sampel menggunakan teknik Quota

sampling yaitu teknik untuk penarikan sampel non probabilitas yang

mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau Quota yang diinginkan (Sumarsono, 2004:52). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur yang berjumlah 30 dosen. Teknik penentuan sampel menggunakan Accidental Sampling yaitu teknik yang digunakan atas siapa saja yang ditemui dan masuk dalam kategori populasi serta mempunyai sikap kebetulan (Bungin, 2006: 116).

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah primer dan data sekunder. Data primer adalah data langsung yang diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber ke dua atau sember sekunder dari data yang kita butuhkan. Metode dalam teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:


(47)

1. Study Kepustakaan

Yaitu mempelajari dan memahami buku literature atau sumber lain yang ada di perpustakaan.

2. Study Lapangan, meliputi : a. Observasi

Mengemukakan hal - hal yang diobservasi dengan kata lain langsung mendatangi objek penelitian.

b. Kuesioner

Mengumpulkan data dengan memberi daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab. Dalam penelitian ini kuesioner dibagikan pada seluruh Dosen Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur.

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Uji validitas digunakan untk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006: 49)

Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan ditunjukkan dengan taraf signifikan lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas (Sumarsono, 2004: 31)


(48)

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil. Dasar pengambilan reliabilitas, yaitu sebagai berikut: 1. Jika nilai Cronbach Alpha > 0.60, maka variabel dikatakan reliabel.

2. Jika nilai Cronbach Alpha < 0.60, maka variabel dikatakan tidak reliabel (Ghozali, 2006: 45-46).

3.5 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut megikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogrov Smirnov (Sumarsono, 2006: 40).

Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi dapat mengikuti distribusi normal adalah :

1. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5%, maka distribusi adalah tidak normal.

2. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5%, maka distribusi adalah normal (Sumarsono, 2006:43).


(49)

3.6 Uji Asumsi Klasik 3.6.1 Multikolineritas

Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara sesama variabel independen. Multikolineritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF= 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinieritas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10 ( Ghozali, 2006:95-96).

3.6.2 Autokorelasi

Bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu. Dalam pengujian ini, uji autokorelasi tidak dilakukan karena data yang digunakan bukan data runtut waktu ( Ghozali, 2006: 99).


(50)

3.6.3 Heteroskedastisitas

Bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedatisitas dan jika berbeda heteroskedatisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedatisitas atau tidak terjadi heteroskedatisitas (Ghozali, 2006:125).

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2004 : 529), cara mendeteksi adanya heteroskedastisitas menggunakan Uji Korelasi Rank Spearman, yaitu :

Nilai probabilitas > 0,05, berarti bebas dari heteroskedastisitas. Nilai probabilitas < 0,05, deteksi adanya heteroskedastisitas.

3.7 Uji Regresi Linear Berganda

Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel terikat (Y) yaitu Prestasi Mahasiswa, sedangkan variabel bebasnya terdiri dari Kompetensi Dosen (X1), Proses Pembelajaran (X2), Variasi Mengajar Dosen (X3). Persamaan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = + + + + ……(Burhan Bungin, 2006:222)

Keterangan:


(51)

= Konstanta

s/d = Koefisien Regresi untuk X1 s/d X3

X1 = Kompetensi Dosen

X2 = Proses Pembelajaran X3 = Variasi Mengajar Dosen

e = Standart Error

3.8 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis dengan menggunakan rumus Uji F dan Uji T. Langkah-langkah penyajian yang dilakukan untuk masing-masing uji hipotesis antara lain seperti berikut :

1. Uji F

Digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

Hipotesis Statistik

a. Ho : = 0 menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara Kompetensi Dosen, Proses Pembelajaran,Variasi Mengajar Dosen ,berpengaruh secara simultan terhadap Prestasi Mahasiswa

b. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan ( n-k ). Dimana n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel.


(52)

c. Menentukan nilai F hitung

Nilai F hitung dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut : R2 / ( k-1 )

F hitung = (Gujarati, 2006:195)

( 1-R2) / ( n-k )

Keterangan :

F hitung = F hasil perhitungan

R2 = Koefisien determinasi atau koefisiensi korelasi berganda

k = Jumlah data

n = Jumlah pengamatan

d. Menentukan kriteria daerah penerimaan dan penolakan Ho Jika F hitung < Ftabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima 2. Uji t

Digunakan untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat.

Hipotesis Statistik

a. Ho : ≠ 0 menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara Kompetensi Dosen, Proses Pembelajaran,Variasi Mengajar Dosen, berpengaruh secara parsial terhadap Prestasi Mahasiswa


(53)

b. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan ( n-k ), dimana n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel.

c. Menggunakan nilai t hitung

Nilai t hitung udapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

bi - B t hitung =

S (bi)

Keterangan :

t hitung = Hasil Perhitungan

bi = Koefisien Regresi Variabel Bebas B = Nilai parameter populasi sebenarnya S (bi) = Standar error dari koefisien regresi

d. Kriteria yang digunakan dalam t hitung adalah sebagai berikut : Menentukan kriteria daerah penerimaan dan penolakan Ho Jika t hitung < Ftabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak Jika t hitung > F tabel, maka Ho diterima dan H1 diterima


(54)

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ”Veteran” Jawa Timur adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta di Indonesia pada awalnya merupakan Akademi Administrasi Perusahaan ”Veteran” (AAPV) Surabaya, didirikan oleh para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1959. Kemudian pada tanggal 1 April 1966 oleh Kementerian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi disatukan dalam Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) ” Veteran” cabang Jawa Timur.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi Nomor 062/Kpt/MENTRANVED/68 tanggal 17 Mei 1968

PTPN ”Veteran” cabang Jawa Timur melakukan pemekaran menjadi tiga (3) Fakultas yang terdiri dari Fakultas Ekonomi, Pertanian dan Teknik Kimia. Pada tahun 1976 PTPN ”Veteran” Jawa Timur beralih status Perguruan Tinggi Kedinasan dibawah naungan Depertemen Pertahanan dan


(55)

Keamanan Republik Indonesia, dan selanjutnya pada tanggal 30 Juni 1978 terjadi perubahan nama menjadi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” cabang Jawa Timur.

UPN ”Veteran” cabang Jawa Timur yang semula merupakan salah satu cabang dari UPN ”Veteran” Yogyakarta, akhirnya menjadi suatu perguruan tinggi yang mandari dan dipimpin oleh seseorang Rektor, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor: Kep/01/II/1993 tanggal 27 Februari 1993 tentang Penataan UPN ”Veteran”, berubah namanya menjadi UPN ”Veteran” Jawa Timur. Seiring kebutuhan dan perkembangan dunia pendidikan akhirnya berdasarkan Surat Keputusan Bersama Mendikbud dan Menhankam pada tanggal 29 November 1994 UPN ”Veteran” Jawa Timur beralih status dari Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Sesuai dengan instruksi Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor: Inst/01/II/1996 tanggal 6 Februari 1996 tentang Pelaksanaan Pelimpahan Wewenang dan Tanggung jawab PembinaanUniversitas Pembangunan Nasional ”Veteran” telah diserahkan pembinannya kepada Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudriman (YKPBS) yang berkududukan dibawah Departemen Pertahanan Jl. Merdeka Barat 13 Jakarta, yang juga membina SMU Unggulan Taruna Nusantara di Magelang.


(56)

Saat ini UPN ”Veteran” Jawa Timur telah memiliki Enam (6) Fakultas dan Program Pascasarjana dengan delapan belas (18) Program Studi/Jurusan sebagai berikut :

1. Fakultas Ekonomi, dengan 3 program studi, sebagai berikut :

a. Ekonomi Pembangunan

b. Manajemen

c. Akuntansi

2. Fakultas Pertanian, dengan 2 program studi, sebagai berikut :

a. Agriteknologi

b. Agribisnis

3. Fakultas Teknologi Industri, dengan 4 program studi, sebagai berikut :

a. Teknik Kimia

b. Teknik Industri

c. Teknologi Pangan

d. Teknik Informatika

4. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dengan 3 program studi, sebagai berikut:


(57)

a. Administrasi Publik

b. Administrasi Bisnis

c. Ilmu Komunikasi

d. Hubungan Internasional

5. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, dengan 3 program studi, sebagai berikut :

a. Teknik Arsitektur

b. Teknik Lingkungan

c. Teknik Sipil

6. Fakultas Hukum, dengan satu program studi, sebagai berikut :

a. Ilmu Hukum

7. Pasca Sarjana (S-2), dengan 3 program studi, sebagai berikut :

a. Magister Manajemen Agribisnis b. Magister Manajemen

c. Akuntansi

4.1.2. Tempat Kedudukan

Terletak di Jl. Raya Rungkut Madya Surabaya, memiliki 20 gedung pada 22 hektar luas tanah, termasuk gedung Giri Pustaka dan Gedung Giri


(58)

4.1.3. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan

4.1.3.1. Falsafah

Turut serta mencerdaskan sumber daya manusia Indonesia melalui wahana pendidikan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” adalah sebagian dari perbuatan mulia dan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4.1.3.2. Visi

UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai cita-cita ke depan yang dituangkan dalam bentuk visi : Menjadi Perguruan Tinggi yang terdepan, modern dan mandiri dalam mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi, untuk menghasilkan lulusan sebagai pioner pembangunan yang profesional, inovatif dan produktif, dilandasi moral Pancasila, jiwa kejuangan yang tinggi dan wawasan kebangsaan dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

4.1.3.3. Misi

Untuk mewujudkan ciri khas tersebut, UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai misi yaitu:

a. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan senantiasa mengedepankan mutu hasil didik yang didukung oleh tenaga pengajar yang berkualitas dan berpengalaman.


(59)

b. Menghasilkan lulusan yang cakap, profesional, kreatif, inovatif, dan produktif yang mampu bersaing dan mengisi peluang bursa tenaga kerja serta menciptakan lapangan kerja.

c. Membekali dan memantapkan setiap mahasiswa agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki jiwa pengabdian dan tanggung jawab serta disiplin yang tinggi, cinta kepada tanah air dan bangsa dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

4.1.3.4. Tujuan

Menunjang pembangunan nasional di bidang pendidikan tinggi dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap, profesional, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki disiplin, tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian terhadap pembangunan nasional.

4.1.4. Deskripsi Fakultas Ekonomi

Program pendidikan Strata I bidang ekonomi nasional merupakan suatu kebutuhan khusus dalam pembangunan nasional era reformasi. Oleh karena itu program pendidikan Strata I Fakultas Ekonomi UPN ”Veteran” Jawa Timur dimaksudkan untuk menghasilkan Sarjana Ekonomi yang mampu memenuhi tuntutan pembangunan nasional, mandiri, peka terhadap


(60)

ekonomi. Disamping itu harus mampu pula memelihara persatuan dan kesatuan bangsa, mengembangkan Demokrasi Pancasila dan UUD 1945.

Dengan bekal pengalaman fakultas ekonomi yang didirikan sejak 21 Maret tahun 1966, yang semula Akademik Administrasi Perusahaan Veteran (AAPV) ini akan selalu berupaya untuk meningkatkan kinerja dengan mencetak sarjana ekonomi yang berkualitas dan mampu bersaing secara global. Hingga saat ini Fakultas Ekonomi terdiri dari 3 jurusan yaitu Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Studi Pembangunan. Manajemen dan Ilmu study Pembangunan telah mempunyai status akreditas B. Sedangkan Akutansi mempunyai status akreditas A.

4.1.5. Riwayat Progdi Akuntansi

Jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur yang berdiri pada tahun 1974 merupakan salah satu dari 17 (tujuh belas) jurusan akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Alasan pendirian Progdi Akuntansi adalah:

a. Mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.

b. Pada tahun 1974 belum banyak perguruan tinggi di Surabaya dan Jawa Timur mendirikan progdi akuntansi.

c. Perkembangan industri, perdagangan, perbankan di propinsi Jawa Timur khususnya kota Surabaya sangat pesat.


(61)

d. Kebutuhan pendidikan tinggi yang diminati masyarakat yang semakin tinggi.

Pada awalnya jurusan memiliki status negeri kedinasan di bawah pengelolaan Departemen Pertahanan. Pada tahun 1994 berdasarkan Keputusan bersama Mendikbud No: Kep/0307/U/1994 dan Menhamkam No: Kep/10/XI/1994 status Progdi Akuntansi berubah menjadi swasta.

Pada tahun 1998 Progdi memperoleh akreditasi pertama dengan nilai B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor: 00177/Ak-I.1/UPIAKT/VIII/1998. Pada tahun 2003 memperoleh akreditasi kedua dengan nilai B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor: 06170/Ak-VII-S1-044/UPIAKT/2003. Selanjutnya pada tahun 2009 Progdi Akuntansi memperoleh akreditasi dengan nilai A berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor:039/BAN-PT/Ak-X1/S1/1/2009.

4.1.5.1. Visi Progdi Akuntansi

Sebagai pusat keunggulan (centre of excellence) dalam proses belajar mengajar bidang ilmu akuntansi, baik bagi dunia akademik maupun praktis, dalam rangka menghasilkan lulusan sebagai pioner pembangunan yang profesional, inovatif, produktif, bermoral Pancasila dan memiliki nilai kejuangan dalam menghadapi dinamika ilmu pengetahuan, teknologi dan


(62)

4.1.5.2. Misi Progdi Akuntansi

Mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dalam bidang akuntansi sesuai dengan tuntutan zaman melalui proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan mengedepankan semangat kejuangan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, pelayanan, adil, partisipatif, kemitraan, dapat dipercaya, saling memajukan dan penyempurnaan berkesinambungan dalam menghasilkan lulusan yang profesional, kreatif, inovatif dan produktif.

4.1.5.3. Tujuan Progdi Akuntansi

Mendidik mahasiswa menjadi tenaga-tenaga akuntansi yang profesional baik secara konseptual maupun praktikal, yang memacu intelegensi, berpikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang ilmu akuntansi, guna menunjang pembangunan nasional.

4.2 Deskripsi Jawaban Responden

4.2.2 Karakteristik Responden

Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 dosen progdi akuntansi Universitas Pembangunan Nasional UPN “Veteran” Jawa Timur. Berdasarkan jawaban responden pada kuesioner terutama mengenai identitas responden, maka distribusi frekuensi tersebut adalah :


(63)

Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden

Sumber : Data hasil kuesioner

Dari tabel 4.1 diatas tampak bahwa responden laki-laki sebesar 53,3% atau sebanyak 16 responden dan sebesar 46,7% atau sebanyak 14 orang responden perempuan.

Tabel 4.2 : Umur Responden

Sumber : Data hasil kuesioner

Dari tabel 4.2 diatas tampak bahwa sebagian besar responden memiliki umur lebih dari 50 tahun sebesar 3,3% atau 1 orang, sedangkan memiliki umur antara 41-50 tahun sebesar 72,6% atau 22 orang, sedangkan memiliki umur 31-40 tahun sebesar 19,8% atau 6 orang, dan sisanya memiliki umur antara 20-30 sebesar 3,3% atau 1 orang.

No. Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%)

1. Laki-laki 16 53,3 %

2. Perempuan 14 46,7%

Jumlah 30 100%

No. Usia Frekuensi Prosentase (%)

1. 20 – 30 1 3,3%

2. 31 – 40 6 19,8%

3. 41 – 50 22 72,6%

4. Lain-lain (>50) 1 3,3%


(64)

Tabel 4.3 : Tingkat Pendidikan Responden

Sumber : Data hasil kuesioner

Dari tabel 4.3 diatas tampak bahwa sebagian besar responden telah menempuh pendidikan S2 sebesar 82,5% atau 25 orang, sedangkan 16,5% atau 5 orang menempuh pendidikan S3.

Tabel 4.4 : Jabatan

Sumber : Data hasil kuesioner

Dari tabel 4.4 tampak bahwa sebagian besar responden yang belum memiliki jabatan sebesar 3,3% atau 1 orang, sedangkan jabatan profesor sebesar 3,3% atau sebanyak 1 orang, No. Tingkat

Pendidikan

Frekuensi Prosentase (%)

1. S1 0 0%

2. S2 25 82,5%

3. S3 5 16,5%

Jumlah 30 100%

No. Lama Bekerja Frekuensi Prosentase (%)

1. Asisten Ahli 6 19,8%

2. Lektor 17 56,1%

3. Lektor Kepala 5 16,5%

4. Profesor 1 3,3%

5. Belum memiliki jabatan fungsional

1 3,3%


(65)

sedangkan jabatan lektor kepala sebesar 16,5% atau orang, sedangkan jabatan lektor sebesar 56,1% atau 17 orang, dan sisanya memiliki jabatan sebagia asisten ahli sebesar 19,8% atau 6 orang.

4.2.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden 4.2.3.1 Variabel Kompetensi Dosen (X1)

Kompetensi Dosen adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh dosen dalam melaksanakan tugas keprofesian dosen. Berikut ini adalah distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel kompetensi dosen :

Tabel 4.5 : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel Variabel Kompetensi Dosen

No. Item Pertanyaan

STS SS

1 2 3 4 5

1. X.1.1 0

0% 0 0% 0 0% 3 10% 27 90%

2. X.1.2 0

0% 0 0% 0 0% 10 33,3% 20 66,7%

3. X.1.3 0

0% 0 0% 0 0% 5 16,7% 25 83,3%

4. X.1.4 0

0% 0 0% 0 0% 9 30% 21 70% Rata-rata prosentase 0% 0% 0% 22,5% 77,5% Sumber : Data hasil kuesioner

Dari tabel 4.5 diatas tampak bahwa para responden tidak ada yang memberi jawaban pada skor 1-3 yaitu sebesar 0% dan responden yang menjawab dengan skor 4 adalah sebesar 22,5. Jawaban terbanyak ada pada


(66)

responden telah memiliki tingkat kompetensi yang tinggi dalam melakukan pengajaran.

4.2.3.2 Variabel Proses Pembelajaran (X2)

Pembelajaran atau pengajaran menurut Dedeng dalam Hamzah (2006) adalah membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implinsit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, mentapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangkan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada.

Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel Proses Pembelajaran

No. Item Pertanyaan

STS SS

1 2 3 4 5

1. X.2.1 0

0% 0 0% 2 6,7% 5 16,7% 23 76,7%

2. X.2.2 0

0% 0 0% 1 3,3% 11 36,7% 18 60%

3. X.2.3 0

0% 0 0% 0 0% 8 26,7% 22 73,3%

4. X.2.4 0

0% 0 0% 1 3,3% 11 36,7% 18 60% Rata-rata Prosentase 0% 0% 3,33% 29,2% 67,5% Sumber : Data hasil kuesioner

Dari tabel 4.6 diatas tampak bahwa jumlah responden yang menjawab skor 4 dan 5 adalah sebesar 96,7%, dan untuk skor 3 sebesar 3,33%, sedangkan sisanya sebesar 0% menjawab skor 1 dan 2. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah melakukan suatu


(67)

proses pembelajaran yang baik dan efektif serta memberikan pembelajaran yang maksimal kepada mahasiswa.

4.2.3.3 Variabel Variasi Mengajar Dosen (X3)

Di dalam buku Hamzah (2006) menjelaskan merencanakan pembelajaran tidak bisa lepas dari variabel pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh perencanaan pembelajaran. Ilmuwan pembelajaran dalam mengklasifikasi vriabel-variabel yang menjadi perhatiannya dalam pembelajaran terutama berkaitan dengan kegiatannya dalam pengembangan teori pembelajaran. Adapun empat klasifikasi kompenen variabel analisis bidang studi, daignosis kemampuan awal siswa, proses pembelajaran, pengukuran hasil belajar.

Tabel 4.7 : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel Variasi Mengajar Dosen

No. Item Pertanyaan

STS SS

1 2 3 4 5

1. Y1 0

0% 1 3,3% 1 3,3% 11 36,7% 17 56,7%

2. Y2 0

0% 0 0% 3 10% 14 46,7% 13 43,3%

3. Y3 0

0% 0 0% 0 0% 15 50% 15 50%

4. Y4 0

0% 0 0% 0 0% 8 26,7% 22 73,3% Rata-rata prosentase 0% 0,82% 3,32% 40,02% 55,85%

Sumber : Data hasil kuesioner


(68)

sedangkan sisanya sebesar 0,82% menjawab skor 1 dan 2. Hal ini berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa telah menggunakan beberapa variasi gaya mengajar dalam memberikan pengajaran kepada mahasiswa.

4.2.3.4 Variabel Prestasi Mahasiswa (Y)

Prestasi belajar pada hakekatnya merupakan pencerminan dari usaha belajar. Semakin baik usaha belajar semakin baik pula prestasi yang dicapai. Prestasi belajar memang sangat penting dari pendidikan dan pengajaran karena prestasi belajar dapat berfungsi sebagai pengukur keberhasilan program terhadap pencapaian tujuan yang ditetapkan. Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu (Nurohmawati, 2010).

Tabel 4.8 : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Prestasi Mahasiswa

No. Item Pertanyaan

STS SS

1 2 3 4 5

1. Y1 1

3,3% 3 10% 6 20% 17 56,7% 3 10%

2. Y2 0

0% 1 3,3% 3 10% 14 46,7% 12 40%

3. Y3 0

0% 0 0% 3 10% 21 70% 6 20%

4. Y4 1

3,3% 4 13,3% 5 16,7% 16 53,3% 4 13,3%

5. Y5 1

3,3% 3 10% 5 16,7% 10 33,3% 11 36,7% Rata-rata prosentase 1,98% 7,32% 14,68% 52% 24%


(69)

Sumber : Data hasil kuesioner

Dari tabel 4.7 diatas tampak bahwa jumlah responden yang menjawab skor 4 dan 5 adalah sebesar 76%, dan untuk skor 3 sebesar 14,68%, sedangkan sisanya sebesar 9,3% menjawab skor 1 dan 2. Hal ini berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa dilihat dari sudut pandang para dosen, mereka beranggapan bahwa prestasi mahasiswa yang dihasilkan sudah cukup baik.

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian 4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan pada semua variabel yaitu variabel Kompetensi Dosen, Proses Pembelajaran, Variasi Mengajar Dosen, dan Prestasi Mahasiswa. Valid tidaknya suatu item instrument dapat diketahui dengan taraf signifikan 5%. Apabila taraf signifikan lebih kecil dari 0,05 , maka dapat dikatakan valid dan sebaliknya. Adapun hasil dari pengujian validitas masing-masing variabel adalah sebagai berikut :


(70)

1. Pengujian Validitas Variabel Kompetensi Dosen (X1) Tabel 4.9 : Hasil Uji Validitas X1

Sumber : Lampiran

Dari tabel diatas dapat diketahui semua item pertanyaan pada variabel Kompetensi Dosen dikatakan valid karena memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga dapat dilakukan ke pengujian berikutnya.

2. Pengujian Validitas Proses Pembelajaran (X2) Tabel 4.10 : Hasil Uji Validitas X2

Sumber : Lampiran No. Item Nilai

Signifikansi

Keterangan

1 0,006 Valid

2 0,000 Valid

3 0,001 Valid

4 0,001 Valid

No. item Nilai Signifikansi

Keterangan

1 0,000 Valid

2 0,000 Valid

3 0,002 Valid


(71)

Dari tabel diatas dapat diketahui semua item pertanyaan pada variabel Proses Pembelajaran dikatakan valid karena memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga dapat dilakukan ke pengujian berikutnya.

3. Pengujian Validitas Variabel Variasi Mengajar Dosen (X3) Tabel 4.11 : Hasil Uji Validitas X3

Sumber : Lampiran

Dari tabel diatas dapat diketahui item pertanyaan pada variabel Variasi Mengajar Dosen dikatakan valid karena memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga dapat dilakukan ke pengujian berikutnya.

No. Item Nilai Signifikansi

Keterangan

1 0,000 Valid

2 0,000 Valid

3 0,000 Valid


(72)

4. Pengujian Validitas Variabel Prestasi Mahasiswa (Y) Tabel 4.12 : Hasil Uji Validitas Y

Sumber : Lampiran

Dari tabel diatas dapat diketahui item pertanyaan pada variabel Prestasi Mahasiswa dikatakan valid karena memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga dapat dilakukan ke pengujian berikutnya.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban kuesioner seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah koefisien alfa dari Cronbach Alpha. Suatu variabel atas konstruk dikatakan reliabel jika variabel atas konstruk tersebut memberikan nilai

No. Item Nilai Signifikansi

Keterangan

1 0,004 Valid

2 0,000 Valid

3 0,012 Valid

4 0,000 Valid


(73)

Cronbach Alpha >0,60. Adapun uji reliabilitas yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.13 : Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel penelitian Cronbach Alpha

1. Kompetensi Dosen (X1) 0,714

2. Proses Pembelajaran (X2) 0,621

3. Variasi Mengajar Dosen (X3) 0,806

4. Prestasi Mahasiswa (Y) 0,643

Sumber : Lampiran

Dari tabel 4.11 diatas tampak bahwa variabel Kompetensi Dosen , Proses Pembelajaran, Variasi Mengajar Dosen, dan Prestasi Mahasiswa mempunyai nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60 yang berarti semua variabel penelitian ini adalah reliabel.

4.3.3 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Adapun hasil dari pengujian normalitas adalah :


(74)

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 30

Normal Parametersa Mean .0000000 Std. Deviation 2.76292052 Most Extreme

Differences

Absolute .144

Positive .114

Negative -.144

Kolmogorov-Smirnov Z .789

Asymp. Sig. (2-tailed) .561

a. Test distribution is Normal. Sumber : Lampiran

Dari tabel 4.12 diatas tampak bahwa nilai statistic Kolmogrov Smirnov yang diperoleh mempunyai taraf signifikan sebesar 0,561 lebih dari 0,05 sehingga menunjukkan data bersebaran normal.

4.3.4 Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Model regresi yang diperoleh merupakan model yang menghasilkan estimasi linier tidak bias yang baik (BLUE). Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi yang disebut asumsi klasik. Adapun asumsi klasik yang digunakan adalah multikolinearitas dan heteroskedastisitas.


(75)

4.3.4.1 Uji Multikolinearitas

Ada atau tidaknya gejala multikolinearitas yang dapat dilakukan yaitu dengan cara menghitung VIF. Jika VIF lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinearitas. Apabila lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

Tabel 4.15 : Hasil Uji Multikolinearitas

No. Variabel Bebas VIF

1. Kompetensi Dosen (X1) 2,112

2. Proses Pembelajaran (X2) 1,567

3. Variasi Mengajar Dosen (X3)

2,353

Sumber : Lampiran

Dari tabel 4.17 diatas tampak bahwa nilai VIF pada variabel Kompetensi Dosen (X1) dan Proses Pembelajaran (X2) dan Variasi

Mengajar Dosen (X3) kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel bebas yang digunakan tidak terjadi multikolinearitas.

4.3.4.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya dengan cara menghitung korelasi rank spearman antara residual dengan seluruh variabel.


(1)

merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan mahasiswadalam melanjutkan studi pada program studi Pendidikan Tinggi PTS Sumatera Utara.

4. Nurohmawati Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Pestasi Belajar

Ekonomi Di Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sawit

Kompetensi dosen berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi di SMP Negeri 1 Sawit.

5. Bagus Andi

Irawan

Pengaruh Kompetensi Dosen, Proses Pembelajaran, Dan Variasi Mengajar Dosen Terhadap Prestasi Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jawa Timur”.

Bahwa variabel kompetensi dosen (X1), proses

pembelajaran (X2), dan variasi mengajar dosen (X3) memiliki tingkat signifikan yang kurang dari 0,05 (5%) tidak berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa (Y). Sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini tidak dapat dipercaya dan tidak terbukti

kebenarannya.

4.3.10 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini terdapat beberapa

keterbatasan yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian.

Keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah :


(2)

73

2. Jawaban responden yang disampaikan secara tertulis melalui kuesioner

belum tentu mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan pasti akan

berbeda apabila dilakukan wawancara langsung kepada responden.

3. Populasi yang diambil hanya berasal dari satu obyek penelitian saja

dimana hal ini akan berpengaruh terhadap generalisasi hasil penelitian.

4. Nilai IPK yang dimiliki mahasiswa rata-rata bukan merupakan nilai

IPK yang asli karena adanya nilai tambahan dari para dosen.

4.3.11 Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini maka implikasi penelitian yang

dapat diberikan yaitu bahwa para dosen harus lebih memberikan

pengertian dan pemahaman kepada para mahasiswa akan pentingnya

proses pembelajaran. Dukungan mahasiswa sangat diperlukan untuk

menciptakan proses perkuliahan yang baik sehingga dapat berpengaruh

terhadap prestasi mahasiswa tersebut. Kompetensi yang dimiliki para

dosen harus lebih dipertahankan dalam memberikan suatu pengajaran,

proses pembelajaran yang baik harus diciptakan agar timbul proses

pembelajaran yang kondusif dan efektif. Variasi mengajar yang dilakukan

oleh para dosen harus lebih bervariatif lagi sehingga tidak timbul


(3)

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan analisa data yang telah dikemukakan pada

hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi

dosen (X1), proses pembelajaran (X2), dan variasi mengajar dosen (X3)

memiliki tingkat signifikan yang kurang dari 0,05 (5%) tidak berpengaruh

terhadap prestasi mahasiswa (Y). Sehingga hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini tidak terbukti kebenarannya.

5.2. Saran

Dari hasil pembahasan di atas, maka saran yang dapat disampaikan

adalah sebagai berikut :

1. Para dosen harus lebih memberikan pengertian dan pemahaman

kepada para mahasiswa akan pentingnya proses pembelajaran. Para

mahasiswa harus juga turut mendukung untuk menciptakan proses

perkuliahan yang baik sehingga dapat berpengaruh terhadap prestasi


(4)

75

menggunakan variabel-variabel lain seperti minat belajar,

lingkungan,motivasi dan variabel-variabel lainnya.

3. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya yaitu dapat mengukur prestasi

mahasiswa secara real atau asli dari IPK yang sudah dihasilkan


(5)

Bungin, Burhan, 2006, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi Pertama, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Empat, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gujarati, Damodar, 2006, Dasar - Dasar Ekonometrika, Jilid Satu, Jakarta: Penerbit Erlangga

Hamzah, 2006, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Cetakan Pertama, Jakarta: Bumi Aksara

Hamzah, 2006, Perencanaan Pembelajaran, Edisi Pertama, Jakarta: Bumi Aksara

'Ibadi, Mahfud, Murdani, dan Dony Hidayat, 2009, Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Variasi Mengajar Dosen Terhadap Hasil Belajar Dalam Mata Kuliah Teknik Permesinan, Jurnal PTM Volume 9, No. 1, Juni 2009

Nurhayati, Sri, 2010, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Berprestasi Dosen Akuntansi, UPN “Veteran” Jawa Timur

Nurohmawati, Erviana, 2010, Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Pestasi Belajar Ekonomi Di Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sawit, Universitas Muhammadiyah Surakarta Nyoman Sudiana, I, 2003, Peranan Profesionalisme Tenaga Pengajar (Dosen)

Terhadap Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi , Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran Ikip Negeri Singaraja, No 4

Sahyar, 2009, Pengaruh Kompetensi Dosen Dan Proses Pembelajaran Terhadap Kepuasan Mahasiswa, Pekbis Jurnal , Vol 1.1 No.3, November 2009,131-139

Setiawan, Roy, 2010, Analisis Faktor Kemampuan Dosen, Motivasi Belajar Ekstrintik Dan Intrinsik Mahasiswa, Serta Lingkungan Belajar Terhadap Semangat Belajar Mahasiswa di Departemen Matakuliah Umum Universitas Kristen Petra, Jurnal Mitra Ekonomi Dan


(6)

Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi, Edisi Revisi, Penerbit UPN “Veteran” Jatim.

Tandelilin, Eisye dan Ubud Salim, 2005, Kompetensi Dosen, Keyakinan Diri (Self-efficacy) dan Motivasi Mahasiswa: Pengaruhnya terhadap Prestasi Mahasiswa (Student Achievement) Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya, Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol 3, No 3, Desember 2005


Dokumen yang terkait

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DOSEN TERHADAP PERILAKU MELAYANI MAHASISWA DAN KINERJA DOSEN DI UPN VETERAN JAWA TIMUR.

0 0 9

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DOSEN TERHADAP PERILAKU MELAYANI MAHASISWA DAN KINERJA DOSEN DI UPN VETERAN JAWA TIMUR.

0 0 9

PENGARUH PROFESIONALISME DOSEN, PROSES PEMBELAJARAN, DAN VARIASI MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 96

PENGARUH KOMPETENSI DOSEN, PROSES PEMBELAJARAN, dan VARIASI MENGAJAR terhadap KEPUASAN MAHASISWA (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Akuntansi Angkatan Tahun 2010 (Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 0 89

PENGARUH KOMPETENSI DOSEN, PROSES PEMBELAJARAN, DAN VARIASI MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 93

PERANAN PROSES BELAJAR MENGAJAR BAGI MAHASISWA DALAM MERAIH PRESTASI (Studi Empiris pada Mahasiswa Progdi Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 4 128

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN BERPRESTASI DOSEN AKUNTANSI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR.

0 2 80

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN BERPRESTASI DOSEN AKUNTANSI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR SKRIPSI

0 0 18

PENGARUH KOMPETENSI DOSEN, PROSES PEMBELAJARAN, DAN VARIASI MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR SKRIPSI

0 0 23

PENGARUH KOMPETENSI DOSEN, PROSES PEMBELAJARAN, dan VARIASI MENGAJAR terhadap KEPUASAN MAHASISWA (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Akuntansi Angkatan Tahun 2010 (Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 2 20