Rencana Bisnis dan Anggaran tahun 2015

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) adalah satuan kerja pada Kementerian Keuangan R.I. yang ditetapkan sebagai satuan kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 18/KMK.05/2012 tentang Penetapan LPDP sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan PPK BLU. LPDP bertugas melaksanakan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional baik dana abadi pendidikan (Endowment Fund) maupun Dana Cadangan Pendidikan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan

.

Sebagai satuan kerja yang menerapkan PPK BLU pada Kementerian Keuangan, LPDP berkewajiban memenuhi Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yaitu menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Bisnis.

Pada Tahun 2015, LPDP melakukan pengembangan dana kelolaan pada instrumen dengan risiko rendah, dengan harapan untuk mendapatkan return berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). PNBP tersebut selanjutnya disalurkan dalam bentuk pemberian beasiswa, pendanaan riset dan dana cadangan untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam.

Diharapkan tahun 2015, LPDP dapat meningkatkan kinerja dan layanan dalam penyaluran dana beasiswa, pendanaan riset dan pendanaan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam melalui pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional yang professional, transparan, dan optimal

Jakarta, Desember 2015 Direktur Utama,


(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ……….. i

KATA PENGANTAR ……….. iv

DAFTAR ISI ………... v

DAFTAR TABEL ………... x

DAFTAR GAMBAR ………. xiii

RINGKASAN EKSEKUTIF ……… 1

BAB I PENDAHULUAN ………. 3

1. UMUM ………. 2. VISI DAN MISI BLU LPDP …………...……… 2.1. Visi ………... 2.2. Misi ………... 2.3. Layanan ………... 3. NILAI DAN BUDAYA ………. 3.1. Nilai-nilai ………... 3.2. Budaya Organisasi ………. 4. ORGANISASI DAN PEJABAT PENGELOLA ………... 4.1. Organisasi ………... 4.1.1. Direktorat Keuangan dan Umum ……… 4.1.2. Direktorat Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana ……….. 4.1.3. Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan ……….….. 4.1.4. Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan …………... 4.1.5. Satuan Pemeriksa Intern ………... 4.1.6. Kelompok Jabatan Fungsional ……… 4.1.7. Dewan Pengawas ………. 4.1.8. Dewan Penyantun ………. 4.2. Pejabat Pengelola ……….….... 4.2.1. Dewan Pengawas ……….……….……... 4.2.2. Direksi dan Manajemen ………..………... 3 4 4 4 4 5 5 6 6 6 7 8 9 9 10 10 10 11 11 11 12 BAB II KINERJA BLU TAHUN 2014………..……….. 13

1. KONDISI INTERNAL ………..………..

1.1. Pelayanan………

1.1.1. Layanan Pengelolaan DPPN ..………

1.1.2. Layanan Penyaluran Dana ………..

1.1.2.1 Layanan Beasiswa ... 13 13 13 16 16


(7)

1) Perkembangan Pendaftar Beasiswa ... 2) Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Daerah Asal ……… 3) Penerima Beasiswa Menurut Program Beasiswa dan

Program Studi ……….

4) Penerima Beasiswa LPDP Berdasarkan Asal Provinsi 5) Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI)

Magister, Doktor, Tesis & Disertasi ………... 6) Penerima Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis

(BPDS)………...

7) Calon Penerima BPI

Afirmasi………...

8) Penerima Beasiswa Presiden Republik Indonesia

(BPRI) ……….

9) Data Kontrak………...

10) Sebaran Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berdasarkan Bidang Keilmuan...

11) Alumni ……….

1.1.2.2 Layanan Pendanaan Riset ... 1) Riset Inovatif Produktif (RISPRO) ………

2) Riset Afirmasi Nasional ……….

1.1.2.3 Layanan Rehabilitasi fasilitas Pendidikan yang Rusak Karena Bencana Alam ……... 1.1.2.4 Dukungan Operasional Penyaluran Dana ………... 1.1.2.5 Kegiatan Lain ...

1) Kerjasama………...

2) Kegiatan Sosialisasi……….

1.1.2.6 Dukungan Operasional Penyaluran Dana ………...

1.2. Keuangan ……….………...

1.2.1. Laporan Keuangan TA 2014 (audited) ………...

1.2.2. Realisasi Pendapatan ………...

1.2.3. Realisasi Belanja ………...

1.2.3.1. Realisasi Penyaluran Dana ………..

1) Beasiswa ……….

2) Pendanaan Riset ………

3) Pendanaan Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan yang 16 15

18 19

20

21

22

22 23

24 24 25 25 26

27 28 28 28 32

32 32 40 41 41 41 41


(8)

Rusak Akibat Bencana Alam ……… 1.2.3.2. Realisasi Operasional Penyaluran Dana ………... 1) Realisasi Operasional Penyaluran Dana Beasiswa …. 2) Realisasi Operasional Penyaluran Pendanaan Riset .. 3) Realisasi Operasional Penyaluran Pendanaan

Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan ………. 1.2.3.3. Realisasi Operasional Perencanaan Usaha dan

Pengembangan Dana ………... 1) Realisasi Operasional Perencanaan Usaha dan

Manajemen Data ……… 2) Realisasi Operasional Pendapatan Pengelolaan

DPPN ………... 3) Realisasi Operasional Penyelenggaraan Kemitraan

dan Sosialisasi ……… 1.2.3.4. Realisasi Operasional Manajemen dan Perkantoran ...

1) Realisasi Dukungan Manajemen ………

2) Realisasi Layanan Perkantoran ………..

1.2.3.5. Realisasi Belanja Modal ………...

1.3. Sumber Daya Manusia ……..………

1.3.1. Komposisi SDM ………....

1.3.2. Pelatihan dan Pengembangan Pegawai ……...………

1.3.3. Kelembagaan ..………..

1.3.4. Data dan Sistem Informasi ………..

1.3.5. Peralatan dan Fasilitas ……….

2. KONDISI EKSTERNAL……….………....

2.1. Kondisi Pendidikan di Indonesia….………..………

2.2. Perkembangan Riset di Indonesia …...………...

2.3. Kerusakan Fasilitas Pendidikan di Indonesia ..………..

2.4. Kondisi Ekonomi Makro ………

2.4.1. Pertumbuhan Ekonomi ..………...

2.4.2. Inflasi ..………..……….

2.4.3. Nilai Tukar …….……….

2.4.4. Kinerja Perbankan …..………..………....

2.4.5. Kinerja Pasar Keuangan ….. ……..………... 44 44 45 45 45 45 46 46 46 46 46 47 48 48 48 49 50 51 55 56 56 58 60 61 61 62 62 63 64

BAB III RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN TAHUN 2015 ………. 66


(9)

1.1. Asumsi Makro ………...

1.2. Asumsi Mikro………

1.2.1. Asumsi Volume Layanan ………..………..

1.2.1.1. Layanan Pengembangan Dana ………..

1) Asumsi Tarif ………

2) Asumsi Portofolio Investasi ………..

3) Asumsi Pendapatan dan Dana Kelolaan ………...

1.2.1.2. Layanan Beasiswa ………

1.2.1.3. Layanan Pendanaan Riset ………...

1.2.1.4. Layanan Pendanaan Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan …..

1.2.2. Pengembangan Pelayanan Baru ………

1.2.2.1. Penghargaan Hasil Karya Riset ………..

1.2.2.2. Pembentukan Talent Management……….

1.2.3. Keuangan ………...

1.2.3.1. Standar Biaya Beasiswa ………..

1.2.3.2. Alokasi Dana untuk Layanan dan Operasional ……….

1.2.3.3. Sistem Akuntansi ………...

1.2.4. Sumber Daya Manusia ……….

1.2.5. Kelembagaan ……….

1.2.6. Data dan SIstem Informasi ………..

1.2.7. Peralatan dan Fasilitas ……….

2. TARGET KINERJA TAHUN 2015………..

2.1. Tujuan, Sasaran Strategis, dan Peta Strategis ...

2.1.1 Tujuan………..

2.1.2 Sasaran Strategis ……….

2.1.3 Peta Strategis ………

2.1.4 Kerangka Pelaksanaan Kegiatan ………

2.1.4.1 Penyaluran Program ……….

2.1.4.2 Pelaksanaan Kegiatan Operasional Pendukung Penyaluran Program ………. 2.1.4.3 Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana …………..

2.1.4.4 Operasional Perkantoran ……….

2.1.4.5 Belanja Modal ……….

2.2 Target dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2014 ………...

2.3. Pengelolaan Dana Khusus ………...

2.4. Target Penyaluran Dana ………...

66 66 66 66 66 66 67 68 69 70 70 70 71 72 72 77 77 78 79 79 81 81 81 81 81 83 83 84 84 85 85 86 86 92 92


(10)

2.5. Pendapatan dan Belanja ……….. 2.5.1. Ikhtisar Target Pendapatan Tahun 2015 ………..

2.5.1.1. Target Pendapatan Tahun 2015 .………

2.5.1.2. Pendapatan Per Unit Kerja Tahun 2015 ……… 2.5.2. Ikhtisar Target Belanja Tahun 2015 ………...

2.5.2.1. Target Belanja Tahun 2015 ……….

2.5.2.2. Belanja Per Unit Kerja Tahun 2015 ………

2.5.2.3. Belanja Per Output Tahun 2015 ………..

2.5.2.4. Belanja Per Klasifikasi Biaya Tahun 2015 ……….

2.6. Prakiraan Maju ………

2.6.1. Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja ………...………..

2.6.2. Prakiraan Maju DPPN ………..

3. AMBANG BATAS………...

92 92 92 93 94 94 95 96 96 97 97 99 99


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Susunan Pejabat Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Tabel II.1 DPPN dan Pendapatan LPDP (dalam jutaan rupiah) Tabel II.2 Rincian Penempatan DPPN (dalam jutaan rupiah) Tabel II.3 Rincian Re-investasi atas Pendapatan LPDP Tabel II.4 Rincian Investasi BLU pada Obligasi Negara

Tabel II.5 Realisasi Pendapatan Per Desember 2014 Per Jenis Bank Tabel II.6 Daftar Penerima Beasiswa Tahun 2014

Tabel II.7 Komposisi Penerima Beasiswa

Tabel II.8 Penerima Beasiswa Menurut Program Beasiswa (Tahun 2013 dan 2014) Tabel II.9 Calon Penerima Beasiswa LPDP Tahun 2014 Berdasarkan Asal Provinsi Tabel II.10 Calon Penerima BPI Magister, Doktor, Tesis & Disertasi LPDP Tahun

2014 Berdasarkan Asal Provinsi

Tabel II.11 Calon Penerima Beasiswa Afirmasi Berdasarkan Asal Provinsi

Tabel II.12 Calon Penerima Beasiswa Presiden Republik Indonesia Berdasarkan Asal Provinsi

Tabel II.13 Sebaran Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berdasarkan Benua Universitas Tujuan

Tabel II.14 Sebaran Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berdasarkan Bidang Keilmuan

Tabel II.15 Sebaran Alumni Berdasarkan Benua Universitas Tujuan Tabel II.16 Sebaran Alumni Berdasarkan Bidang Keilmuan

Tabel II.17 Penerima Pendanaan Riset yang Berkontrak Tabel II.18 Data Pemohon Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan Tabel II.19 Penyaluran Dana Rehabilitasi Pendidikan

Tabel II.20 Kegiatan Rehabilitasi Dana Pendidikan LPDP Tahun 2014 Tabel II.21 Kerjasama dengan Universitas Dalam Negeri

Tabel II.22 Kerjasama dengan Universitas Luar Negeri

Tabel II.23 Kerjasama dengan Perusahaan & Lembaga Nirlaba Tabel II.24 Posisi Kas dan Investasi LPDP

Tabel II.25 Penempatan Dana Tidak Terikat LPDP pada Obligasi Negara Tabel II.26 Dana Kelolaan BLU LPDP

Tabel II.27 Surplus/Defisit LPDP 2012 s.d. 2014 Tabel II.28 Komposisi Belanja Kas 2012 s.d. 2014


(12)

Tabel II.29 Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP Tabel II.30 Rincian Klasifikasi PNBP TA 2014

Tabel II.31 Realisasi Penyaluran Beasiswa sampai dengan 31 Desember 2014 Tabel II.32 Realisasi Penyaluran Dana Riset sampai dengan 31 Desember 2014 Tabel II.33 Realisasi Penyaluran Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan sampai

dengan 31 Desember 2014

Tabel II.34 Realisasi Belanja Operasional Penyaluran Dana sampai dengan 31 Desember 2014

Tabel II.35 Belanja Operasional Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana sampai dengan 31 Desember 2014

Tabel II.36 Belanja Operasional Dukungan Manajemen sampai dengan 31 Desember 2014

Tabel II.37 Belanja Operasional Perkantoran sampai dengan 31 Desember 2014 Tabel II.38 Belanja Modal sampai dengan 31 Desember 2014

Tabel II.39 Jumlah Pegawai LPDP Tahun 2014

Tabel II.40 Rencana Pelatihan / Pengembangan Pegawai LPDP Tahun 2014 Tabel II.41 Jumlah SOP Per Direktorat

Tabel II.42 Jumlah Inisiatif Taktis Tahun 2014

Tabel II.43 Inisiatif Taktis Common System Layer Tahun 2014 Tabel II.44 Inisiatif Taktis Core System Layer Tahun 2014

Tabel II.45 Inisiatif Taktis Data & Decision System Layer Tahun 2014 Tabel II.46 Inisiatif Taktis Service Management Layer Tahun 2014 Tabel II.47 Inisiatif Taktis Network & Platform Layer Tahun 2014

Tabel II.48 Realisasi Jumlah Pembelian Unit Barang LPDP Per 31 Desember 2014 Tabel II.49 Performa Anggota ASEAN dalam GCI 2013-2014 dari 148 Negara Tabel II.50 Data Kerusakan Fasilitas Pendidikan Akibat Bencana Alam pada

Tiap-Tiap Provinsi di Indonesia dari Januari 2009 hingga Maret 2014 Tabel III.1 Asumsi Tingkat Pengembalian Tahun 2015

Tabel III.2 DPPN dan Pendapatan (Dalam Jutaan Rupiah)

Tabel III.3. Rencana Penyaluran Dana Beasiswa Tahun Anggaran 2015 Tabel III.4. Target Jumlah Penerima Beasiswa Tahun 2015

Tabel III.5. Perkembangan Target dan Realisasi Penyaluran Pendanaan Riset

Tabel III.6 Perkembangan Target dan Realisasi Penyaluran Pendanaan Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan

Tabel III.7 Standar Biaya Beasiswa Tahun 2015 Tabel III.8 Komponen Biaya Beasiswa Tahun 2015


(13)

Tabel III.10 Biaya Beasiswa Semester Tengah (Semester 2 – 3 untuk Program Magister dan Semester 2 – 7 untuk Program Doktor)

Tabel III.11 Biaya Beasiswa Semester Akhir (Semester 4 untuk Program Magister dan Semester 8 untuk Program Doktor)

Tabel III.12 Jumlah Mahasiswa Penerima Beasiswa yang Dibiayai dengan Anggaran Tahun 2015

Tabel III.13 Akumulasi Biaya Beasiswa Tahun 2015 Tabel III.14 Rencana Pelatihan Pegawai Tahun 2015

Tabel III.15 Peraturan/Perjanjian/SOP yang Telah DIterbitkan LPDP Tabel III.16 Jumlah Inisiatif Taktis Tahun 2015

Tabel III.17 Rencana Pelaksanaan Belanja Modal Tahun 2015 Tabel III.18 Klasifikasi Kegiatan Penyaluran Program

Tabel III.19 Klasifikasi Kegiatan Operasional Pendukung Penyaluran Program Tabel III.20 Klasifikasi Kegiatan Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana Tabel III.21 Klasifikasi Kegiatan Operasional Perkantoran

Tabel III.22 Klasifikasi Kegiatan Belanja Modal Tabel III.23 Capaian Kinerja Utama Tahun 2014

Tabel III.24 Perkembangan DPPN sampai dengan Tahun 2015

Tabel III.25 Target Pendapatan Menurut Program Dan Kegiatan TA 2015 Tabel III.26 Perkembangan PNBP sampai dengan Tahun 2015

Tabel III.27 Revenue dan Cost Center LPDP 2015

Tabel III.28 Rincian Pendapatan Per Unit Kerja Tahun 2015 Tabel III.29 Belanja LPDP Tahun 2015

Tabel III.30 Belanja Per Unit Kerja Tahun 2015 Tabel III.31 Belanja Per Output Tahun 2015 Tabel III.32 Belanja Per Klasifikasi Tahun 2015 Tabel III.33 Resume Prakiraan Maju Pendapatan

Tabel III.34 Target Perbandingan Inflasi dan Aktual Inflasi Tabel III.35 Asumsi Kenaikan Volume Penyaluran

Tabel III.36 Resume Prakiraan Maju Belanja Tabel III.37 Prakiraan Maju DPPN

Tabel IV.1 Prakiraan Maju DPPN Tabel IV.2 Prakiraan Maju PNBP


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Struktur Organisasi LPDP

Gambar II.1 Perkembangan Pendaftar dan Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia s.d Tahun 2014

Gambar II.2 Jumlah Pendaftar Beasiswa Menurut Daerah Asal Kumulatif Tahun 2013 – 31 Desember 2014

Gambar II.3 Calon Penerima Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis (BPDS) Tahun 2014 Berdasarkan Asal Provinsi

Gambar II.4 Pendaftar Riset yang Submit

Gambar II.5 Porsi Kegiatan Kerjasama LPDP Tahun 2014 Gambar II.6 Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 2014

Gambar II.7 Penempatan DPPN berupa Deposito pada Bank Nasional

Gambar II.8 Penempatan Dana Tidak Terikat LPDP berupa Deposito Bank dan Obligasi Negara

Gambar II.9 Penempatan Dana Tidak Terikat LPDP berupa Deposito Bank Gambar II.10 Laporan Aktivitas untuk Periode Tahun 2014

Gambar II.11 Laporan Arus Kas untuk Periode Tahun 2014 Gambar II.12 Rincian Pendapatan LPDP 2014

Gambar II.13 Rincian Pendapatan LPDP 2014

Gambar II.14 Komposisi Pegawai LPDP Berdasarkan Tingkat Pendidikan Gambar II.15 Komposisi Pegawai LPDP Berdasarkan Tingkat Pendidikan Gambar II.16 Grafik Pertumbuhan Kredit Baru

Gambar II.17 Potensi Masa Depan Indonesia

Gambar II.18 Posisi PDB, PDB Per Kapita dan Populasi Gambar II.19 Bonus Demografi Indonesia

Gambar II.20 Tingkat Inflasi 2014

Gambar II.21 Grafik Pertumbuhan Kredit Baru

Gambar III.1. Model Talent Management Alumni Beasiswa

Gambar III.2 Inisiatif Strategis Pengembangan Teknologi dan Informasi Komunikasi tahun 2015


(15)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan – RBA TA 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF

Studi McKinsey Global Institute menunjukkan besarnya potensi perekonomian Indonesia. Saat ini, Indonesia berada pada peringkat 16 perekenomian di dunia, Pada tahun 2030, diperkirakan perekonomian Indonesia berada pada peringkat 7 besar dunia. World Economic Forum (WEF) juga menunjukkan adanya perbaikan daya saing perekonomian Indonesia. Pada tahun 2012-2013, dari 148, Indonesia berada pada peringkat 50. Pada tahun 2013-2014 peringkat tersebut menjadi menjadi 38 dari 148 negara. Kondisi ini harus dipertahankan dan dimanfaatkan, terutama dalam menjelang ASEAN Economic Community tahun 2015. Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Studi McKinsey Global Institute, diperlukan tambahan tenaga terdidik (skilled workers) sebanyak 58 juta orang, sehingga pada tahun 2030 jumlah tenaga terdidik menjadi 113 juta orang dari 55 juta orang tenaga terdidik yang ada saat ini.

Oleh karena itu, sumber daya manusia harus menjadi faktor prioritas yang mendapatkan perhatian dari semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan, termasuk Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Dengan alokasi Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp15,617 triliun pada APBN tahun 2010 – 2014, LPDP diharapkan dapat melaksanakan layanan pengembangan DPPN. Dari pengembangan dana tersebut diharapkan dapat diperoleh pendapatan yang diharapkan mencukupi untuk penyaluran beasiswa, pendanaan riset dan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak karena bencana alam.

Sesuai arahan Dewan Penyantun, DPPN tersebut diinvestasikan dalam instrumen deposito dan obligasi negara. Pada tahun 2015, dari pengelolaan DPPN tersebut diproyeksikan akan diperoleh pendapatan sebesar Rp1.301.674.600.000. Proyeksi pendapatan tahun 2015 tersebut meningkat sebesar Rp39.674.600.000 dibandingkan target pendapatan tahun 2014 yaitu sebesar Rp1.262.000.000.000,00

Sesuai kebijakan Dewan Penyantun, maka setiap tahun, bagian dari PNBP yang diperoleh dari pengelolaan DPPN dialokasikan sebesar 10% untuk menambah pokok DPPN. Oleh karena itu, pada tahun 2015 direncanakan akan dialokasikan sebesar 10% dari total PNBP tahun 2015 yaitu sebesar Rp130.167.460.000,00 untuk menambah pokok DPPN.

Pada tahun 2015 direncanakan terdapat peningkatan volume layanan. Target jumlah penerima beasiswa tahun 2015 adalah sebanyak 3.000 orang. Namun sesuai dengan tahun akademik pendaftaran mahasiswa baik pada universitas dalam negeri maupun luar negeri yang sebagian besar hanya dibuka 2 (dua) kali dalam setahun, maka dari total target sebanyak 3.000 orang tersebut, yang akan mulai dibiayai pada tahun 2015 adalah sebanyak 1.858 orang. Total akumulasi penerima beasiswa tahun 2013 – 2015 yang akan dibiayai pada tahun 2015 adalah sebanyak 4.293 orang yang terdiri atas penerimaan tahun 2013 sebanyak 881 orang, penerimaan tahun 2014 sebanyak 1.554 orang dan penerimaan tahun 2015 sebanyak 1.858 orang. Sedangkan


(16)

untuk pendanaan riset, total akumulasi pendanaan riset direncanakan sebanyak 58 proposal riset yang terdiri dari hasil seleksi tahun 2015 sebanyak 30 proposal dan hasil seleksi tahun 2013 dan 2014 sebanyak 28 proposal. Volume pendanaan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak karena bencana alam pada tahun 2015 ditargetkan bagi 9 pemerintah daerah (pemda), yang terdiri atas hasil verifikasi tahun 2015 sebanyak 4 pemda dan hasil verifikasi tahun 2014 sebanyak 5 pemda.

Alokasi anggaran pada tahun 2015 sebesar Rp1.433.029.022.000 yang terdiri atas penyaluran dana beasiswa sebesar Rp1.301.311.338.000, penyaluran dana riset dan penghargaan hasil karya riset sebesar Rp42.041.456.000, penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan sebesar Rp180.400.000, operasional penyaluran dana (direct cost) sebesar Rp61.051.156.000, operasional manajemen (indirect cost) sebesar Rp10.120.969.000, operasional perkantoran (indirect cost) sebesar Rp17.779.028.000 dan belanja modal Rp544.675.000.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, pada tahun 2015 direncanakan beberapa pengembangan pelayanan baru diantaranya penyaluran Beasiswa Presiden Republik Indonesia, Penghargaan Hasil Karya Riset, dan pembentukan Talent Management.


(17)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan – RBA TA 2015

BAB I

PENDAHULUAN

1. UMUM

The Economist pernah memberikan gambaran, pada tahun 2025, perekonomian Indonesia berada pada peringkat 12 dan pada tahun 2030 akan meningkat lagi menjadi berada pada peringkat 7 dunia. Ekonomi Indonesia akan mengalahkan Inggris dan Jerman, dan hanya berada di bawah China, Amerika Serikat, India, Jepang, Brasil dan Rusia. McKinsey Global Institute juga memberikan pandangan yang hampir sama. Hal itu terjadi apabila produktivitas dapat ditingkatkan secara signifikan. Mckinsey juga menyarankan empat area prioritas, diantaranya membangun perekonomian dengan penggunaan sumber daya yang cerdas dan berinvestasi dalam pengembangan keterampilan.

Berdasarkan laporan yang dipublikasikan oleh World Economic Forum (WEF) terkait peringkat daya saing global tahun 2013-2014 (the Global Competitiveness Report 2013-2014), daya saing Indonesia naik 12 peringkat dari 50 pada 2012 – 2013 menjadi 38 pada 2013 – 2014 dari 148 negara. Indonesia kini semakin memiliki daya tarik yang besar bagi investasi asing. Kondisi ini harus dipertahankan dan dimanfaatkan, terutama dalam menjelang ASEAN Economic Community tahun 2015 nanti.

Untuk mendukung perkembangan Indonesia, dari tahun 2010 – 2014, Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan langkah strategis dengan mengalokasi dalam APBN Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) yang secara kumulatif berjumlah Rp15,716 triliun.

Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) adalah alokasi anggaran dalam APBN yang diperuntukkan bagi pembentukan Endowment Fund untuk menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi berikutnya sebagai bentuk pertanggungjawaban antar generasi, dan Dana Cadangan Pendidikan untuk mengantisipasi keperluan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam. Amanat undang-undang menyatakan bahwa pengelolaan DPPN dilakukan oleh Badan Layanan Umum (BLU) Pengelola Dana di bidang pendidikan.

Pengelolaan atas DPPN tersebut dilakukan dengan membentuk Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), yang berdiri berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.01/2011 tahun 2011 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. LPDP merupakan Satuan Kerja yang berbentuk Badan Layanan Umum yang penetapannya berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 18/KMK.05/2012 tahun 2012 tentang Penetapan Lembaga Pengelola Dana


(18)

Pendidikan pada Kementerian Keuangan sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Dengan penetapan tersebut, LPDP diberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan sesuai dengan PP No. 23 Tahun 2005 sebagaimana yang telah diubah menjadi PP No. 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

Sesuai dengan PMK tersebut di atas, LPDP mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional baik Dana Abadi Pendidikan (Endowment Fund) maupun Dana Cadangan Pendidikan. Pengelolaan tersebut meliputi pengembangan dana dan penyaluran dana baik untuk kegiatan pendidikan, berupa beasiswa, riset, maupun untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam.

2. VISI, MISI BLU LPDP DAN LAYANAN

2.1. Visi

Menjadi lembaga pengelola dana yang terbaik di tingkat regional untuk mempersiapkan pemimpin masa depan serta mendorong inovasi bagi Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan.

2.2. Misi

a. Mempersiapkan pemimpin dan profesional masa depan Indonesia melalui pembiayaan pendidikan;

b. Mendorong riset strategis dan/atau inovatif yang implementatif dan menciptakan nilai tambah melalui pendanaan riset;

c. Menjamin keberlangsungan pendanaan pendidikan bagi generasi berikutnya melalui pengelolaan Dana Abadi Pendidikan yang optimal;

d. Sebagai last resort, mendukung rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam melalui pengelolaan Dana Cadangan Pendidikan.

2.3. Layanan

Layanan yang diberikan LPDP dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan dana (investasi) yaitu pengelolaan DPPN dalam bentuk penempatan pada berbagai instrumen untuk mendapatkan nilai tambah yang diharapkan (expected return).

2. Penyaluran dana yaitu penggunaan hasil pengembangan DPPN (investasi) untuk kegiatan pendidikan berupa:


(19)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan – RBA TA 2015 a. Beasiswa

Beasiswa diperuntukkan kepada warga negara Indonesia yang berkeinginan melanjutkan pendidikannya ke jenjang magister dan doktoral (S2/S3) di dalam maupun di luar negeri (termasuk penyelesaian tesis dan desertasi) serta berprestasi akademis di jenjang pendidikan sebelumnya. Disamping itu, beasiswa diperuntukan bagi yang memiliki jiwa kepempimpinan dan komitmen untuk berkontribusi kepada bangsa dan Negara.

b. Bantuan dana riset dan penghargaan hasil karya riset

Bantuan dana riset diperuntukan kepada kelompok periset yang berminat dan memiliki kompetensi untuk melakukan riset inovatif – produktif dengan fokus pangan, energi, tata kelola, dan pembangunan ekonomi ramah lingkungan ( eco-growth). Sementara itu, penghargaan hasil karya riset diperuntukkan kepada periset yang memiliki hasil karya riset yang telah diaplikasikan serta terbukti memberi nilai tambah.

c. Pembentukan Dana Cadangan Pendidikan untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana.

Dana Cadangan Pendidikan dibentuk sebagai last resort dalam rangka mendukung rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam melalui pengelolaan Dana Cadangan Pendidikan yang diberikan hanya jika diperlukan atas dasar penugasan Dewan Penyantun.

LPDP diarahkan untuk menjadi lembaga yang secara berkelanjutan mempersiapkan pemimpin bagi Indonesia sekarang dan masa depan baik di sektor pemerintah, swasta dan masyarakat untuk mendukung pertumbuhan dalam jangka panjang.

3. NILAI DAN BUDAYA

3.1. Nilai-nilai

Nilai-nilai merupakan dasar dan pedoman bagi setiap pegawai untuk melaksanakan tugas dan fungsinya agar selalu searah dalam pencapaian misi dan visi organisasi. Sebagai satuan kerja yang berada di lingkungan Kementerian Keuangan, maka LPDP berpegang pada nilai-nilai Kementerian Keuangan yang diharapkan dapat dijadikan pedoman dan motivasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Nilai – nilai Kementerian Keuangan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Integritas

Berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral.

b. Profesionalisme

Bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab dan komitmen tinggi.


(20)

c. Sinergi

Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku.

d. Pelayanan

Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan yang dilakukan sepenuh hati, transparan, cepat, akurat dan aman.

e. Kesempurnaan

Senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang untuk menjadi dan memberikan yang terbaik.

3.2. Budaya Organisasi

Budaya organisasi yang dikembangkan LPDP adalah sebagai berikut:

a. One information a day. Setiap hari, setiap pegawai LPDP paling tidak, memperoleh satu informasi baru terkait pelaksanaan tugas.

b. Two minute before schedule time. Pegawai LPDP harus sudah siap paling tidak dua menit sebelum kegiatan berlangsung.

c. Three greeting a day. Setiap hari, pegawai LPDP paling tidak memberikan tiga salam, yaitu salam, sapa dan senyum.

d. Four step management in process : plan, do, ceck, action. Dalam pelaksanaan tugas setiap pegawai LPDP harus melaksanakan empat tahapan, pertama, merencanakan dengan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan. Kedua, melaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan. Ketiga, memeriksa dan meneliti kembali kesesuaian antara pelaksanaan tugas dengan perencanaan atau dengan yang seharusnya. Keempat, melakukan tindakan perbaikan sebagai tindak lanjut dari evaluasi pelaksanaan tugas.

e. Five “R”, yaitu ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin. Dalam melaksanakan tugas pegawai LPDP harus menjaga kesederhanaan, kerapian/keteraturan, kebersihan dan kerapian sesuai dengan standardisasi pelayanan.

4. ORGANISASI DAN PEJABAT PENGELOLA

4.1. Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.01/2011 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana strategis bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan serta rencana kerja dan anggaran satuan kerja;

2. Pengelolaan dan pengembangan dana Endowment Fund dan Dana Cadangan Pendidikan;


(21)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan – RBA TA 2015

3. Penyaluran Dana Pengembangan Pendidikan Nasional serta monitoring dan evaluasi atas penyaluran;

4. Penyusunan dan pelaksanaan anggaran, akuntansi dan penyelesaian transaksi (setelmen), serta pelaporan;

5. Pengendalian intern dan penerapan manajemen risiko dengan prinsip kehati-hatian terhadap pelaksanaan tugas LPDP; dan

6. Pengelolaan sumber daya manusia, urusan umum dan kerumahtanggaan LPDP. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan terdiri atas:

1. Direktorat Keuangan dan Umum;

2. Direktorat Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana; 3. Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan;

4. Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan; 5. Satuan Pemeriksaan Intern; dan

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar I.1. Struktur Organisasi LPDP

Untuk menciptakan tata kelola yang baik dalam pengelolaan DPPN, di luar struktur tersebut, LPDP dilengkapi dengan Dewan Penyantun dan Dewan Pengawas. Dewan Penyantun terdiri dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama. Penjelasan lebih lanjut mengenai struktur organisasi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan dijelaskan sebagai berikut:

4.1.1. Direktorat Keuangan dan Umum

Direktorat Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan dan anggaran satuan kerja, pengelolaan anggaran, akuntansi dan pelaporan, penyelesaian transaksi (settlement), pengelolaan sumber daya manusia, serta urusan umum Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.


(22)

Direktorat Keuangan dan Umum menyelenggarakan fungsi: a. Pengelolaan anggaran dan keuangan;

b. Penyusunan sistem dan manual akuntansi, laporan keuangan dan kinerja, serta akuntansi atas setiap transaksi;

c. Pelaksanaan settlement;

d. Perencanaan, pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia; dan e. Pelaksanaan urusan kerumahtanggaan.

Direktorat Keuangan dan Umum terdiri dari dua divisi, yaitu:

a. Divisi Anggaran dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan koordinasi anggaran satuan kerja, pengelolaan anggaran operasional dan pelaksanaan setelmen, penyusunan sistem dan manual akuntansi, serta penyusunan laporan keuangan dan kinerja organisasi.

b. Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum mempunyai tugas melakukan perencanaan kebutuhan pengadaan, penempatan dan pengembangan sumber daya manusia, serta pelaksanaan urusan umum dan kerumahtanggaan.

4.1.2. Direktorat Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana

Direktorat Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis perencanaan usaha berupa rencana strategis bisnis, penyusunan rencana bisnis tahunan, renstra, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan, rencana kerja pengembangan dana kelolaan dan pendapatan, pengelolaan kerjasama pendanaan, penyusunan rencana penyaluran dana, riset serta manajemen data.

Direktorat Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan, rencana kerja dan anggaran satuan kerja;

b. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis perencanaan usaha berupa rencana strategis bisnis dan rencana bisnis tahunan;

c. Penyiapan pengembangan dana kelolaan dan hasil pendapatan; d. Pengelolaan kerja sama pendanaan;

e. Penyiapan penyusunan rencana penyaluran dana; dan f. Riset dan manajemen data.

Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Dana terdiri atas:

a. Divisi Perencanaan Usaha dan Manajemen Data mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis perencanaan usaha berupa rencana strategis bisnis dan rencana bisnis tahunan, koordinasi penyusunan rencana penyaluran dana, riset, pengelolaan data dan informasi, serta pelaporan usaha.


(23)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan – RBA TA 2015

b. Divisi Pengembangan Dana Kelolaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis pengembangan dana kelolaan dan hasil pendapatan, dan pengelolaan kerja sama pendanaan.

4.1.3. Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan

Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana penyaluran dana kegiatan pendidikan, verifikasi dan penilaian atas proposal kegiatan pendidikan, penyaluran dana untuk kegiatan pendidikan, monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan penyaluran dana kegiatan pendidikan.

Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan dan koordinasi untuk penyusunan rencana penyaluran dana kegiatan pendidikan;

b. Pelaksanaan verifikasi dan penilaian atas proposal kegiatan pendidikan dan penyaluran dana untuk kegiatan pendidikan; dan

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas penyaluran dana kegiatan pendidikan. Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan terdiri atas:

a. Divisi Penyaluran Dana Kegiatan Pendidikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan rencana penyaluran dana kegiatan pendidikan, verifikasi dan penilaian atas proposal kegiatan pendidikan dan menyalurkan dana untuk kegiatan pendidikan.

b. Divisi Evaluasi Penyaluran Dana Kegiatan Pendidikan mempunyai tugas melakukan monitoring dan evaluasi atas penyaluran dana beasiswa.

4.1.4. Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan

Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam, verifikasi dan penilaian atas proposal, penyaluran dana, monitoring dan evaluasi atas pelaksananaan penyaluran rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam.

Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan dan koordinasi untuk penyusunan rencana penyaluran dana untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam;

b. Pelaksanaan verifikasi dan penilaian atas proposal, serta penyaluran dana untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam; dan

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan.

Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan terdiri atas:

a. Divisi Penyaluran Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan rencana penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan, verifikasi dan penilaian atas proposal


(24)

rehabilitasi fasilitas pendidikan, menyalurkan dana untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan.

b. Divisi Evaluasi Penyaluran Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan monitoring dan evaluasi atas penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam.

Berdasarkan Lembar Persetujuan Dewan Penyantun tertanggal 28 Maret 2013, terdapat persetujuan atas kebijakan pendanaan riset dengan jenis layanan berupa Bantuan Dana Riset dan Penghargaan Atas Hasil Karya Riset. Fokus bidang pendanaan riset terdiri dari ketahanan pangan, ketahanan energi, tata kelola, ekonomi ramah lingkungan (eco-growth), kesehatan, sosial keagamaan, dan budaya.

Menindaklanjuti persetujuan Dewan Penyantun serta memperhatikan bahwa secara struktur belum ada pelaksana fungsi penyelenggara pendanaan riset pada LPDP (PMK No. 252/LPDP/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja LPDP), maka melalui Surat Tugas Nomor ST-49/LPDP/2012, Direktur Utama LPDP menugaskan kepada Sdr. Mohammad Sofwan Effendi (NIP 196404031985031008) disamping tugasnya sebagai Direktur Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan, yang bersangkutan diberi tugas untuk melaksanakan penyaluran dan evaluasi pengelolaan bantuan dana dan penghargaan karya riset inovatif produktif (RISPRO).

LPDP selanjutnya mengejawantahkan kebijakan pendanaan riset ke dalam sebuah bentuk program yang disebut dengan Program Bantuan Dana RISPRO (Perdirut LPDP No. PER-11/LPDP/2013 tentang Pedoman Bantuan Dana Riset Inovatif Produktif (RISPRO)).

4.1.5. Satuan Pemeriksaan Intern

Satuan Pemeriksaan Intern mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan intern atas pelaksanaan tugas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. Fungsi Satuan Pemeriksaan Intern adalah:

a. Penyusunan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan audit charter dan audit program; b. pelaksanaan audit berbasis risiko khususnya pada aktivitas usaha Lembaga

Pengelola Dana Pendidikan; dan

c. Melakukan reviu terhadap laporan keuangan untuk meyakinkan bahwa isi, penyajian, dan pengungkapannya sesuai dengan standar akuntansi pemerintah dan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

4.1.6. Kelompok Jabatan Fungsional

Pejabat Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.


(25)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan – RBA TA 2015 4.1.7. Dewan Pengawas

Dalam PP. No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, pasal 34 diatur bahwa untuk melaksanakan pengawasan BLU dapat membentuk Dewan Pengawas. Dalam Tata Kelola LPDP diatur, Dewan Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap:

a. Pengelolaan endowment fund dan dana cadangan pendidikan yang dilakukan oleh Direksi;

b. Pelaksanaan Rencana Strategi Bisnis (Renstra) yang dilakukan oleh Direksi; c. Pelaksanaan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) oleh Direksi; dan

d. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan.

Dewan Pengawas LPDP terdiri dari 5 (lima) orang yang berasal dari Kementerian Keuangan (2 orang), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2 orang) dan Kementerian Agama ( 1orang).

4.1.8. Dewan Penyantun

Berdasarkan surat persetujuan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor B-3101/M.PAN-RB/12/2011 disebutkan bahwa dengan pertimbangan tugas yang dilaksanakan bersifat lintas sektoral, maka dalam rangka pelaksanaan tugasnya, LPDP berada di bawah supervisi Dewan Penyantun yang terdiri atas Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Agama.

Dalam PMK nomor 252/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja LPDP pasal 32 disebutkan bahwa Dewan Penyantun mengatur ketentuan pelaksanaan lebih lanjut PMK tersebut. Dewan Penyantun memiliki fungsi:

a. Mengarahkan strategi kebijakan umum pengelolaan DPPN oleh LPDP; b. Menetapkan perencanaan jangka panjang serta tujuan LPDP;

c. Menetapkan kebijakan umum pengembangan dan penyaluran DPPN; dan

d. Menetapkan proporsi alokasi DPPN untuk endowment fund dan dana cadangan pendidikan.

4.2. Pejabat Pengelola 4.2.1. Dewan Pengawas

Pada tahun 2014, telah ditetapkan ketua dan anggota Dewan Pengawas LPDP, yaitu:

1. Prof. Dr. Ainun Na’im (Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) selaku Ketua Merangkap anggota;

2. Dr. Hadiyanto, SH., LLM (Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan) selaku anggota;

3. Dr. Dini Kusumawati, S.E., M.E (Tenaga Pengkaji Bidang Perencanaan Stratejik Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan) selaku anggota;

4. Ir. Ananto Kusuma Seta, M.Sc., Ph.D. (Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) selaku anggota.


(26)

4.2.2. Direksi dan Manajemen

Sesuai dengan PMK Nomor 252/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja LPDP, Menteri Keuangan memutuskan untuk mengangkat Direktur Utama, Direktur Keuangan dan Umum (Direktur KU) dan Direktur Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana (Direktur PUPD), beserta Kepala Divisi di bawahnya, berasal dari Kementerian Keuangan. Sedangkan Direktur Dana Kegiatan Pendidikan (Direktur DKP) dan Direktur Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan (Direktur DRFP), beserta Kepala Divisi di bawahnya, berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Susunan direksi LPDP adalah sebagai berikut:

Tabel I.1 Susunan Pejabat Lembaga Pengelola Dana Pendidikan

No. Nama Posisi Nomor SK

1 Eko Prasetyo Direktur Utama 325/KMK.01/2012

2 Mokhamad Mahdum Direktur Perencanaan Usaha Dan

Pengembangan Dana 326/KMK.01/2012

3 Syahrul Elly Mahyudin Direktur Keuangan dan Umum 327/KMK.01/2012

4 Abdul Kahar Direktur Dana Kegiatan Pendidikan 328/KMK.01/2012

5 M. Sofwan Effendi Direktur Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan 329/KMK.01/2012

6 Febriana Kusuma R. Kepala Satuan Pengawas Internal 583//UP.11/2014

7 Gribig Darojat Kepala Divis Sdm dan Umum 392/KMK.01/2012

8 M. Lukmanul Hakim Kepala Divisi Anggaran dan Akuntansi 391/KMK.01/2012

9 Agung Sudaryono Kepala Divisi Pengembangan Dana

Kelolaan 394/KMK.01/2012

10 Shanti Sukmawati Kepala Divisi Perencanaan Usaha dan

Manajemen Data 393/KMK.01/2012

11 Rumtini Kepala Divisi Penyaluran Dana Kegiatan

Pendidikan 354/KMK.01/2014

12 Ratna Prabandari Kepala Divisi Evaluasi Penyaluran Dana

Kegiatan Pendidikan 481/KMK.01/2013

13 Diki Candra Setiawan Kepala Divisi Evaluasi Penyaluran Dana

Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan 479/KMK.01/2013 14 Dyah Kartiningdyah Kepala Divisi Penyaluran Dana Rehabilitasi


(27)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan – RBA TA 2015

BAB II

KINERJA BLU TAHUN 2014

1. KONDISI INTERNAL

1.1.

Pelayanan

Pelayanan yang diberikan LPDP terdiri atas layanan pengembangan DPPN, dalam bentuk investasi pada instrumen deposito dan obligasi dan layanan penyaluran dana kegiatan pendidikan untuk beasiswa, pendanaan riset dan pendanaan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak karena bencana alam.

1.1.1. Layanan Pengelolaan DPPN

Sampai dengan 31 Desember 2014, DPPN yang dialokasikan dalam APBN dan yang telah dikelola LPDP berjumlah Rp15.617.700.000.000. Sesuai dengan persetujuan Dewan Penyantun, DPPN ditempatkan pada instrumen yang beresiko rendah, yaitu deposito dan obligasi negara. Penempatan dana dalam obligasi negara tersebut mulai dilaksanakan bulan November 2013.

Target pendapatan dari pengelolaan DPPN pada tahun 2014 sebesar Rp1.262.000.000.000. Dari target pendapatan tersebut direncanakan sebesar 10% atau sebesar Rp126.200.000.000 akan dialokasikan untuk menambah DPPN. Rincian DPPN dan target pendapatan dari pengelolaan DPPN adalah sebagai berikut:

Tabel II.1 DPPN dan Pendapatan

(Dalam Jutaan Rupiah

)

Tahun

DPPN

Pendapatan Dari APBN

Tambahan dari Pendapatan

Kumulatif

2010 1.000.000 1.000.000

2011 2.617.700 3.617.700 75.157

2012 7.000.000 10.617.700 353.193

2013 2014

5.000.000 -

42.835 99.097

15.660.534 15.759.632

990.971 1.672.169

Pada

awal tahun 2014, Dewan Penyantun tetap memberikan arahan investasi

LPDP dilaksanakan pada instrumen yang berisiko rendah, yaitu deposito dan obligasi pemerintah, dengan proporsi penempatan pada deposito adalah sebesar 75% dan SBN sebesar 25%.

Per tanggal 31 Desember 2014, DPPN sebesar Rp15.617.700.000.000 ditempatkan pada deposito pada bank-bank yang termasuk dalam kategori bank aman dan stabil. Terbukti dari pemeringkatan yang dilakukan oleh Pefindo, Moody's, dan


(28)

Fitchs Ratings terhadap bank di mana DPPN dan reinvestasi PNBP ditempatkan. Misalnya Bank Mandiri yang mendapatkan peringkat idAA+ dari Pefindo yang berarti Mandiri memiliki kemampuan dan kekuatan posisi keuangan yang sangat baik sehingga aman untuk berinvestasi pada produk bank Mandiri.

Penempatan dana pada obligasi pemerintah juga sangat aman. Berdasarkan data Bloomberg, credit rating untuk surat utang yang diterbitkan pemerintah Indonesia adalah BB+ dari S&P, BAA3 dari Moody's, dan BBB- dari Fitch Rating, sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa surat utang yang diterbitkan pemerintah Indonesia berada dalam kisaran lower medium atau adequate financial capability yang berarti penerbit surat utang memiliki kemampuan yang cukup untuk melunasi kewajibannya. Oleh karena itu, surat utang yang diterbitkan pemerintah RI adalah andal dengan nilai risiko 0% atau risk free.

Di samping ditempatkan pada bank konvensional, dana LPDP juga ditempatkan pada deposito bank syariah dengan pertimbangan adanya penerima beasiswa yang mempertimbangkan unsur halal sumber pendanaan. Penempatan dilakukan dengan tenor waktu 3 bulan, dengan return 9,50% - 10%. Rincian penempatan DPPN dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel II.2. Rincian Penempatan DPPN

(Dalam Jutaan Rupiah)

No Bank Jumlah Keterangan

1 Bank Rakyat Indonesia 5.742.700.000.000 2 cabang, 19 rekening 2 Bank Tabungan Negara 2.850.000.000.000 2 cabang, 4 rekening 3 Bank Mandiri 4.900.000.000.000 3 cabang, 11 rekening 4 Bank Bukopin 1.500.000.000.000 2 rekening

5 BTN Syariah 575.000.000.000 2 cabang, 4 rekening 6 Bank Permata (Unit

Usaha Syariah)

50.000.000.000 2 rekening

15.617.700.000.000

Hasil Investasi DPPN berupa PNBP digunakan untuk membiayai operasional LPDP dan direinvestasikan kembali dalam bentuk Investasi jangka pendek-BLU. Investasi tersebut terdiri dari Investasi dalam bentuk Deposito Bank Umum dan Obligasi Negara per 31 Desember 2014 sebesar Rp2.208.866.250.000,00. Investasi PNBP LPDP berupa deposito pada bank umum konvensional dan syariah per 31 Desember 2014 sebesar Rp2.058.250.000.000 dan sebesar Rp150.616.250.000,00 ditempatkan pada obligasi pemerintah. Perincian penempatan dana kelolaan hasil investasi adalah sebagai berikut.


(29)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan – RBA TA 2015

Tabel II.3 Rincian Re-investasi atas Pendapatan LPDP

No Bank Jumlah Keterangan

1 Bank Jabar Banten 50.000.000.000 2 cabang, 2 rekening 2 Bank Negara Indonesia 151.000.000.000 2 rekening 3 Bank Rakyat Indonesia 15.000.000.000 1 rekening 4 Bank Tabungan Negara 500.000.000 1 rekening 5 Bank Tabungan Negara

Syariah

218.600.000.000 3 cabang 5 rekening

6 Bukopin 250.000.000.000 1 rekening 7 Bank Mandiri 321.000.000.000 7 rekening 8 Bank Muamalat Indonesia 554.000.000.000 6 rekening 9 Bank Permata (Unit Usaha

Syariah)

498.150.000.000 7 rekening

2.058.250.000.000

Investasi pada obligasi per 31 Desember 2014 sebesar Rp150.616.250.000,00. LPDP telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai broker investasi. Perincian penempatan dana pada obligasi pemerintah adalah sebagi berikut.

Tabel II.4 : Rincian Investasi BLU pada Obligasi Negara

(dalam rupiah)

Sampai dengan 31 Desember 2014, dari target pendapatan sebesar Rp1.262.000.000.000, telah direalisasikan sebesar Rp1.672.169.109.057,00.

Tabel II.5 : Realisasi Pendapatan per 31 Desember 2014 Per Jenis Bank

No Uraian Estimasi Realisasi Persen

1 Pendapatan Deposito 1.262.000.000.000 1.591.589.424.955 126.12%

2 Pendapatan Obligasi - 79.628.000.000 0.00%

3 Pendapatan Denda - - 0.00%

4 Pendapatan Hibah - - 0.00%

5 Pendapatan Bunga Jasa

Giro - 521.741.958 0.00%

6 Pendapatan Lain-lain 429.942.144 0.00%

Jumlah 1.262.000.000.000 1.672.169.109.057 132.50%

Rata-rata imbal hasil DPPN dan hasil re-investasi selama 2014 adalah 10,67%. Berdasarkan data BI, inflasi rata-rata tahun 2014 (per 31 Desember 2014) adalah

Serie Nominal Acq Cost Matured Coupon Bases Acq Cost Price Per 31 Dec '14 FR68 50.000.000.000 48.550.000.000 15-Mar-2034 8,375% 362 97,1 100,66 FR58 55.000.000.000 52.195.000.000 15-Jun-2032 8,250% 366 94,9 98,86 FR56 50.000.000.000 49.871.250.000 15-Sep-2026 8,375% 368 99,75 101,52


(30)

sebesar 6,23%, sehingga imbal hasil yang diperoleh LPDP sudah dapat menutup target imbal hasil sebesar inflasi ditambah 1%.

1.1.2. Layanan Penyaluran Dana

PNBP yang diperoleh LPDP disalurkan untuk pemberian beasiswa, pendanaan riset, dan last resort dana cadangan untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan.

1.1.2.1. Layanan Beasiswa

1) Perkembangan Pendaftar Beasiswa

Pada tahun 2013, telah dilaksanakan penerimaan pendaftaran beasiswa, seleksi administrasi dan seleksi wawancara. Beasiswa LPDP telah mendapatkan sambutan yang luas dari masyarakat. Penerima BPI Reguler Tahun 2014 sebanyak 4.580 penerima yang ddinyatakan lolos seleksi dan berhak memperoleh beasiswa LPDP. Dari 4.580 mahasiswa tersebut, sebanyak 2.529 mahasiswa telah didanai beasiswanya oleh LPDP pada tahun 2014 ini. Di lihat dari program yang dipilih, sebagian besar penerima beasiswa LPDP memilih program magister luar negeri sebesar 55,0%. Sedangkan dilihat dari sisi bidang keilmuan, sebagian besar penerima tersebut memilih bidang studi teknik (28%,1), disusul bidang sains (22,0%). Pencapaian sudah seperti yang diharapkan mengingat Indonesia masih sangat kekurangan tenaga terdidik di bidang teknik dan sains.

Gambar II.1

Perkembangan Pendaftar dan Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia s.d Tahun 2014

Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa seleksi yang dilaksanakan oleh LPDP cukup kompetitif. Dari 54.227 orang yang mendaftar, yang dinyatakan lulus seleksi sebanyak 4.580 orang (8,45%). Dari jumlah penerima beasiswa tersebut, sebanyak 2.529 mahasiswa telah didanai LPDP pada tahun 2014.

Sebaran penerima beasiswa yang didanai pada tahun 2014 berdasarkan program beasiswa:

2013 2014 Akumulasi

Magister 13,643 24,990 38,633

Doktoral 3,238 4,278 7,516

Tesis 2,396 2,789 5,185

Disertasi 1,283 1,058 2,341

Profesi 552 552

10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000

2013 2014 Akumulasi

Magister 766 2,349 3,115

Doktoral 268 363 631

Tesis 365 184 549

Disertasi 156 92 248

Profesi 37 37

500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000

TOTAL 20.560 33.667 54.227 TOTAL 1.555 3.025 4.580


(31)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan – RBA TA 2015 Tabel II.6 Daftar Penerima Beasiswa Tahun 2014 Program

Beasiswa

Dalam Negeri

Luar

Negeri Jumlah

Magister 616 1.159 1.775

Doktor 97 270 367

Tesis 220 19 239

Disertasi 89 59 148

Jumlah 1.022 1.507 2.529

2) Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Daerah Asal

Daerah asal pendaftar beasiswa LPDP sampai saat ini masih terkonsentrasi di Jawa Barat yang jumlahnya mencapai dua kali lipat dari daerah asal terbanyak berikutnya yaitu Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah.

Gambar II.2 Jumlah Pendaftar Beasiswa Menurut Daerah AsalKumulatif Tahun 2013 - 31 Desember 2014

7.400 4.492 4.264 3.311 1.811 1.644 1.513 1.239 1.080 901 567 540 517 476 363 362 311 302 267 254 253 247 219 213 201 129 125 114 113 108 106 88 77 60

- 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000

JAWA BARAT JAWA TIMUR DKI JAKARTA JAWA TENGAH SULAWESI SELATAN BANTEN DI YOGYAKARTA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT ACEH LAMPUNG RIAU SUMATERA SELATAN NUSA TENGGARA BARAT SULAWESI TENGGARA KALIMANTAN TIMUR BALI JAMBI BENGKULU LUAR NEGERI SULAWESI UTARA KALIMANTAN BARAT NUSA TENGGARA TIMUR SULAWESI TENGAH KALIMANTAN SELATAN PAPUA MALUKU KEPULAUAN RIAU GORONTALO KEPULAUAN BANGKA BELITUNG MALUKU UTARA KALIMANTAN TENGAH PAPUA BARAT SULAWESI BARAT


(32)

3) Penerima Beasiswa Menurut Program Beasiswa dan Program Studi

Pada tahun 2014, data per 31 Desember 2014 menunjukan jumlah penerima beasiswa yang telah ditetapkan lolos seleksi substansi beasiswa LPDP berjumlah 3.025 orang. Sebagian besar penerima beasiswa LPDP adalah untuk program Magister, yaitu beasiswa Magister BPI Luar Negeri sebanyak 1.163 orang (38%), kemudian disusul Magister Afirmasi Dalam Negeri sebanyak 531 orang (18%) dan Doktor BPI Luar Negeri sebanyak 234 orang (8%).

Tabel II.7 Komposisi Penerima Beasiswa

Program Beasiswa

Dalam Neger

i

Luar Neger

i

Total

% Dalam

Neger i

% Luar Neger

i

% Total

Magister 383 1.163 1.546 13% 38% 51%

Doktoral 58 234 292 2% 8% 10%

Sub Total - BPI - Magister dan

Doktor 441 1.397 1.838 15% 46% 61%

Tesis 171 13 184 6% 0% 6%

Disertasi 54 38 92 2% 1% 3%

Sub Total - BPI - Tesis dan

Disertasi 225 51 276 7% 2% 9%

Magister - Afirmasi 531 184 715 18% 6% 24%

Doktoral - Afirmasi 19 31 50 1% 1% 2%

Sub Total - Beasiswa Afirmasi 550 215 765 18% 7% 25%

Dokter Spesialis 37 - 37 1% 0% 1%

Sub Total - Dokter Spesialis 37 - 37 1% 0% 1%

Magister - 88 88 0% 3% 3%

Doktoral - 21 21 0% 1% 1%

Sub Total - BPRI - 109 109 0% 4% 4%

Total 1.253 1.772 3.025 41% 59% 100

%

Tabel II.8 Penerima Beasiswa Menurut Program Beasiswa (Tahun 2013 dan 2014)

Program Beasiswa 2013 2014

Magister – Reguler 766 1,546

Doktoral – Reguler 268 292

Magister - Afirmasi - 715

Doktoral - Afirmasi - 50

Dokter Spesialis - 37

Tesis 365 184

Disertasi 156 92

Magister - BPRI - 88

Doktoral - BPRI - 21


(33)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan – RBA TA 2015 4) Penerima Beasiswa LPDP Berdasarkan Asal Provinsi

Penerima Beasiswa tahun 2014 dilihat dari sebaran asal daerahnya, terbanyak berasal dari Jawa Barat sebesar 20,36% kemudian DKI Jakarta sebesar 16,00%. Rincian penerima beasiswa LPDP berdasarkan asal daerahnya adalah sebagaimana tersaji pada gambar berikut:

Tabel II.9 Calon Penerima Beasiswa LPDP Tahun 2014 Berdasarkan Asal Provinsi

PROVINSI TOTAL %

Jawa Barat 616 20,36%

DKI Jakarta 484 16,00%

Jawa Timur 347 11,47%

Jawa Tengah 232 7,67%

Di Yogyakarta 202 6,68%

Sulawesi Selatan 127 4,20%

Banten 122 4,03%

Aceh 118 3,90%

Papua 91 3,01%

Nusa Tenggara Barat 85 2,81%

Sumatera Barat 69 2,28%

Sumatera Utara 62 2,05%

Nusa Tenggara Timur 59 1,95%

Bali 40 1,32%

Sulawesi Tenggara 39 1,29%

Riau 36 1,19%

Papua Barat 30 0,99%

Sumatera Selatan 30 0,99%

Lampung 29 0,96%

Kalimantan Barat 27 0,89%

Maluku 23 0,76%

Sulawesi Tengah 23 0,76%

Jambi 22 0,73%

Kalimantan Timur 22 0,73%

Bengkulu 17 0,56%

Sulawesi Utara 13 0,43%

Sulawesi Barat 11 0,36%

Kepulauan Bangka Belitung 10 0,33%

Maluku Utara 8 0,26%

Kalimantan Selatan 7 0,23%

Kepulauan Riau 6 0,20%

Kalimantan Tengah 3 0,10%

Luar Negeri 15 0,50%


(34)

5) Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Magister, Doktor, Tesis & Disertasi

Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Magister, Doktor, Tesis & Disertasi tahun 2014 adalah sejumlah 2.114 orang, dilihat dari sebaran asal daerahnya, terbanyak berasal dari Jawa Barat sebesar 25,54% kemudian DKI Jakarta sebesar 19,96%. Rincian penerima beasiswa LPDP berdasarkan asal daerahnya adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut

Tabel II.10 Calon Penerima BPI Magister, Doktor, Tesis & Disertasi LPDP Tahun 2014 Berdasarkan Asal Provinsi

Provinsi Total %

Jawa Barat 540 25,54%

DKI Jakarta 422 19,96%

Jawa Timur 251 11,87%

Jawa Tengah 185 8,75%

DI Yogyakarta 174 8,23%

Banten 106 5,01%

Sulawesi Selatan 87 4,12%

Sumatera Utara 45 2,13%

Aceh 41 1,94%

Sumatera Barat 34 1,61%

Bali 30 1,42%

Riau 30 1,42%

Lampung 20 0,95%

Sumatera Selatan 20 0,95%

Jambi 17 0,80%

Kalimantan Timur 17 0,80%

Kalimantan Barat 14 0,66%

Nusa Tenggara Barat 13 0,61%

Bengkulu 10 0,47%

Sulawesi Tenggara 9 0,43%

Kepulauan Bangka Belitung 7 0,33%

Nusa Tenggara Timur 7 0,33%

Kepulauan Riau 4 0,19%

Sulawesi Utara 4 0,19%

Papua 3 0,14%

Kalimantan Selatan 2 0,09%

Kalimantan Tengah 2 0,09%

Maluku Utara 2 0,09%

Papua Barat 2 0,09%

Sulawesi Tengah 2 0,09%

Maluku 1 0,05%

Sulawesi Barat 1 0,05%

Luar Negeri 12 0,57%


(35)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan – RBA TA 2015 6) Penerima Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis (BPDS)

Selama tahun 2014 LPDP telah 2 (dua) kali menetapkan penerima Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis (BPDS) sejumlah 37 penerima. Dari 37 penerima tersebut daerah yang terbanyak penerimanya adalah Jawa Barat sebanyak 7 penerima, DI Yogyakarta, DKI Jakarta dan Jawa Tengah masing-masing sebanyak 5 penerima. Sebaran penerima Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis (BPDS) berdasarkan asal daerah adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:

Gambar II.3 Calon Penerima Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis (BPDS) Tahun 2014 Berdasarkan Asal Provinsi

7) Calon Penerima BPI Afirmasi

Calon Penerima Beasiswa Afirmasi untuk tahun 2014 adalah sejumlah 765 orang, berdasarkan asal provinsinya, paling banyak berasal dari Papua sejumlah 87 orang, Jawa Timur 80 orang kemudian Aceh 76 orang. Sebaran Calon Penerima Beasiswa Afirmasi berdasarkan asal provinsi adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:

Tabel II.11 : Calon Penerima Beasiswa Afirmasi Berdasarkan Asal Provinsi

PROVINSI Total %

Papua 87 11,37%

Jawa Timur 80 10,46%

Aceh 76 9,93%

Nusa Tenggara Barat 70 9,15%

Nusa Tenggara Timur 52 6,80%

Jawa Barat 38 4,97%

Jawa Tengah 37 4,84%

Sulawesi Selatan 37 4,84%

Sumatera Barat 34 4,44%

Sulawesi Tenggara 29 3,79%

Papua Barat 28 3,66%

7

5 5 5

4

2

1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

JAWA BARAT DI YOGYAKARTA DKI JAKARTA JAWA TENGAH JAWA TIMUR SUMATERA UTARA BALI

BANTEN JAMBI

KALIMANTAN TENGAH NUSA TENGGARA BARAT PAPUA

SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA SUMATERA BARAT


(36)

PROVINSI Total %

DKI Jakarta 26 3,40%

Maluku 22 2,88%

Sulawesi Tengah 21 2,75%

Di Yogyakarta 16 2,09%

Sumatera Utara 15 1,96%

Kalimantan Barat 13 1,70%

Banten 11 1,44%

Sulawesi Barat 10 1,31%

Sulawesi Utara 9 1,18%

Sumatera Selatan 9 1,18%

Lampung 8 1,05%

Bali 6 0,78%

Bengkulu 6 0,78%

Maluku Utara 5 0,65%

Riau 5 0,65%

Jambi 4 0,52%

Kalimantan Selatan 4 0,52%

Bangka Belitung 2 0,26%

Kalimantan Timur 2 0,26%

Kepulauan Riau 2 0,26%

Kepulauan Bangka Belitung 1 0,13%

Total 765 100,00%

8) Penerima Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI)

Untuk tahun 2014, pendaftaran gelombang pertama BPRI dilaksanakan pada 20 April - 20 Mei 2014 dan gelombang kedua yaitu 23 Juli - 17 Agustus 2014. Proses seleksi wawancara hanya sekali dalam setahun, yaitu pada tanggal 1-4 September 2014. Program BPRI hanya hanya diperuntukkan bagi pendidikan di luar negeri dan diutamakan pada 50 perguruan tinggi terbaik dunia hasil rekomendasi LPDP yang telah ditetapkan pada Keputusan Direktur Utama LPDP Nomor 45/LPDP/2014.

Tabel II.12 : Calon Penerima Beasiswa Presiden Republik Indonesia Berdasarkan Asal Provinsi

Provinsi Total %

DKI Jakarta 31 28,44%

Jawa Barat 31 28,44%

Jawa Timur 12 11,01%

DI Yogyakarta 7 6,42%

Jawa Tengah 5 4,59%

Banten 4 3,67%

Bali 3 2,75%

Kalimantan Timur 3 2,75%


(37)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan – RBA TA 2015

Aceh 1 0,92%

Bengkulu 1 0,92%

Kalimantan Selatan 1 0,92%

Lampung 1 0,92%

Maluku Utara 1 0,92%

Nusa Tenggara Barat 1 0,92%

Riau 1 0,92%

Sumatera Selatan 1 0,92%

Luar Negeri 3 2,75%

Total 109 100,00%

9) Data Kontrak

Sepanjang tahun 2014 terdapat 1.721 penerima beasiswa LPDP (magister dan doktoral) yang melakukan penandatanganan kontrak untuk menempuh pendidikan pada berbagai perguruan tinggi di dunia.

Tabel II.13 : Sebaran Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral berdasarkan Benua Universitas Tujuan

Benua Jumlah %

Eropa 816 47,41%

Asia 624 36,26%

Australia 181 10,52%

Amerika 97 5,64%

Afrika 3 0,17%

Jumlah 1.721 100,00%

Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Magister dan Doktoral yang berkontrak tahun 2014 dilihat dari sebaran lokasi perguruan tingginya, terbanyak adalah di Indonesia sebanyak 31,32%% kemudian Inggris sebanyak 28,24%. Rincian Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Magister dan Doktoral yang berkontrak tahun 2014 berdasarkan sebaran negara perguruan tingginya adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut :

10) Sebaran Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berdasarkan Bidang Keilmuan

Sebaran Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral berdasarkan Bidang Keilmuan, terbanyak adalah pada bidang keilmuan Teknik sebanyak 23,94% kemudian Sains sebanyak 20,86%. Sebaran penerima beasiswa Magister dan Doktoral yang berkontrak tahun 2014 berdasarkan sebaran perguruan tingginya adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:

Tabel II.14 Sebaran Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berdasarkan Bidang Keilmuan

Bidang Keilmuan Jumlah %

Teknik 412 23,94%


(38)

Bidang Keilmuan Jumlah %

Bidang Lain 157 9,12%

Akuntansi/Keuangan 133 7,73%

Sosial 123 7,15%

Ekonomi 104 6,04%

Pertanian 101 5,87%

Hukum 90 5,23%

Kedokteran/Kesehatan 88 5,11%

Budaya/Bahasa 66 3,83%

Agama 37 2,15%

Pendidikan 37 2,15%

Ekonomi/Manajemen 10 0,58%

Spesialis Kedokteran 2 0,12%

Militer 1 0,06%

Sosial 1 0,06%

Jumlah 1721 100,00%

11) Alumni

Dalam mempersiapkan pemimpin masa depan, pendidikan tidak lantas berhenti dari sisi formal, pengelolaan para calon pemimpin setelah pendidikan formal selesai turut pula dipertimbangkan dalam bentuk manejemen talenta bagi para alumni beasiswa LPDP. Jumlah per 31 Desember 2014 berjumlah 104 orang.

Tabel II.15 : Sebaran Alumni Berdasarkan Benua Universitas Tujuan

Benua Jumlah %

Eropa 88 84,62%

Australia 10 9,62%

Amerika 3 2,88%

Asia 3 2,88%

Total 104 100,00%

Alumni beasiswa LPDP berdasarkan negara lokasi perguruan tingginya, terbanyak adalah di Inggris sebanyak 70,19% kemudian Australia sebanyak 9,62%. Sebaran alumni berdasarkan Bidang Keilmuan, terbanyak adalah pada bidang keilmuan Teknik sebanyak 25,00% kemudian Bidang Lain sebanyak 24,04%. Sebaran alumni berdasarkan bidang keilmuannya adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:

Tabel II.16 : Sebaran Alumni Berdasarkan Bidang Keilmuan

Bidang Studi Jumlah %

Teknik 26 25,00%

Bidang Lain 25 24,04%

Sains 22 21,15%


(39)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan – RBA TA 2015

Hukum 5 4,81%

Kedokteran 5 4,81%

Budaya/Bahasa 3 2,88%

Sosial Keagamaan 2 1,92%

Total 104 100,00

% 1.1.2.2. Layanan Pendanaan Riset

1) Riset Inovatif Produktif (RISPRO)

Tujuan pemberian layanan pendanaan riset adalah untuk mendorong dan menghasilkan riset-riset unggulan yang dapat diimplementasikan untuk memberi nilai tambah dan/atau inovasi – inovasi di bidang bidang pangan, energi, kesehatan, pembangunan ekonomi berwawasan lingkungan (eco-growth), tata kelola, sosial keagamaan dan budaya. Pendanaan riset tersebut diberikan maksimal sebesar Rp2.000.000.000 untuk setiap proposal riset. Seleksi proposal dilakukan dalam 2 batch, yaitu batch I tahun 2014 berakhir tanggal 31 Januari dan batch II berakhir tanggal 30 Juni 2014.

Gambar II.4 : Pendaftar Riset yang Submit

Tabel II.17 : Penerima Pendanaan Riset yang Berkontrak

No Fokus 2013 2014 Akumulas

i %

1 Pangan 3 11 14 366,67%

2 Energi 4 11 15 275,00%

3 Kesehatan - - - -

4 EcoGrowth - 2 2 -

5 Tata Kelola - 2 2 -

6 Budaya - 1 1 -

7 Sosial Keagamaan - - - -

TOTAL 7 27 34 385,71%

105

40

64

104

24 24

72 85

100 117

52

41 177

125

164

221

76

65

50 100 150 200 250

energi Kesehatan EcoGrowth Tata Kelola Budaya Sosial

Keagamaan


(40)

2) Riset Afirmasi Nasional

Riset Afirmasi Nasional adalah program pendanaan riset unggulan strategis nasional yang dilaksanakan atas dasar penugasan Dewan Penyantun LPDP, terdiri atas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama. Dalam periode Januari sd. 31 Desember 2014, LPDP sudah mendanai dua riset afirmasi nasional yaitu Riset Mobil Listrik Nasional dengan nilai kontrak sebesar Rp89.971.512.000 dilaksanakan oleh lima perguruan tinggi (Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Negeri Sebelas Maret). Untuk penyaluran dana hingga 31 Desember 2014, telah disalurkan sebesar Rp. 65.351.278.815,00. Di samping itu, LPDP juga mendanai Riset Gunung Padang dengan nilai kontrak sebesar Rp2.157.075.000, dan dilaksanakan oleh Tim Riset Terpadu di bawah koordinasi Direktorat Jenederal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Belum ada penyaluran untuk pendanaan Riset Gunung Padang pada tahun 2014.

1.1.2.3. Layanan Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan yang Rusak Karena Bencana Alam

Layanan ini merupakan bantuan dana untuk merehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam. Mempertimbangkan bahwa terdapat layanan serupa di beberapa instansi pemerintah, maka penyaluran ini difungsikan sebagai last resort. Perkembangan keseluruhan layanan rehabilitasi fasilitas pendidikan dapat dilihat dalam tabel di bawah.

Sampai dengan 31 Desember 2014, LPDP telah menerima sejumlah permohonan, melakukan verifikasi dan melakukan penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan ke beberapa daerah. Rincian terkait kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel II.18 : Data Pemohon Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan

ITEM

Pemohon Hasil Verifikasi Disetujui

2013 2014 To

tal

2013 2014 To

tal

2013 2014 To

tal

Jumlah

Sekolah 9 232 241 9 75 84 8 8 16

Jumlah

Ruangan 54 n/a n/a 54 464 518 0 54 n/a

Rincian nilai penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan yang telah terealisasi s.d. tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:


(41)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan – RBA TA 2015

Tabel II.19 : Penyaluran Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan

NO. PEMOHON

NILAI (Rp)

USULAN VERIFIKASI OFFERING

LETTER

TOTAL

PENYALURAN KONTRAK

1 Kab. Aceh

Tengah 8.926.316.999 4.496.590.200 4.496.590.200 4.496.590.200 4.496.590.200

2 Kab. Bener

Meriah 3.226.568.570 1.966.082.400 1.966.082.400 1.928.519.000 1.928.519.000

Rincian jumlah data proposal, verifikasi, offering letter sampai dengan data kontrak penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan yang telah terealisasi s.d. tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut :

Tabel II.20 : Kegiatan Rehabilitasi Dana Pendidikan LPDP Tahun 2014

NO PEMOHON

DATA PROPOSAL DATA VERIFIKASI DATA OFFERING LETTER DATA KONTRAK SEKO LAH RUA N G SEKO LAH RUA N G SEKO LAH RUA N G SEKO LAH RUA N G 1 Kemdikbud Kab. Aceh

Tengah 3 32 3 32 3 32 3 32

2 Kab. Bener

Meriah 6 22 6 22 5 22 5 22

3

Kemenag

Kab. Aceh

Tengah 19 158 25 111 14 81 12 74

4 Kab. Bener

Meriah 42 100 8 40 5 46 4 23

5

Kemdikbud

Kab. Maluku 4 - 4 71 4 71 - -

6 Kota Ambon 37 - 6 17 - - - -

7 Kota Manado 114 - 18 119 4 26 - -

8 Kemenag Kota Manado 10 - 4 10 - - - -

9 Kemdikbud UNAND,

Padang 5 - 6 96 6 96

10

Kemdikbud

Kota Kediri 14 - - - -

11 Kab. Kediri - - - -


(42)

NO PEMOHON

DATA PROPOSAL

DATA VERIFIKASI

DATA OFFERING

LETTER

DATA KONTRAK

SEKO

LAH

RUA

N

G

SEKO

LAH

RUA

N

G

SEKO

LAH

RUA

N

G

SEKO

LAH

RUA

N

G

Total 258 312 80 518 41 176 24 151

1.1.2.4. Dukungan Operasional Penyaluran Dana

Pada tahun 2014, dilakukan kegiatan-kegiatan operasional penyaluran dana, antara lain:

1. Persiapan, berupa penyusunan pedoman Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI), pedoman seleksi BPRI, pedoman rencana stategis Teknologi Informasi dan Komunikasi, pedoman penghargaan hasil karya riset dan pedoman Talent Management.

2. Sosialiasi dalam rangka penyaluran dana beasiswa, baik reguler maupun afirmatif, riset dan rehabilitasi fasilitas pendidikan. Sosialiasi ini dilaksanakan secara secara langsung dengan tatap muka dengan mahasiswa, akademisi, peneliti, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan yang lain. Sosialisasi juga dilaksanakan dengan pelaksanaan seminar dan pameran.

3. Pendaftaran beasiswa dan riset telah dilaksanakan secara online dan terus dibuka sepanjang tahun. Khusus untuk beasiswa afirmasi dan proposal rehabilitasi fasilitas pendidikan, penyeleksiannya dilakukan secara offline.

4. Untuk mempermudah pendaftar beasiswa seleksi dilaksanakan di beberapa tempat, antara lain : Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan, dan Makasar.

5. Program Kepemimpinan telah dilaksanakan dalam 2 batch sampai dengan bulan Maret 2014 dan hingga akhir tahun 2014 direncanakan dapat dilaksanakan dalam 10 batch.

1.1.2.5. Kegiatan Lain 1) Kerjasama

Jumlah penerima pendanaan beasiswa LPDP yang menempuh pendidikan akan terus berkembang seiring waktu berjalan. Agar kebutuhan para penerima tersebut dapat terpenuhi dan terlayani dengan baik, diperlukan hubungan kemitraan yang sinergis antara LPDP dengan perguruan tinggi tujuan, baik dalam maupun luar negeri.

Bentuk kerjasama dengan universitas yang menjadi prioritas LPDP saat ini adalah kerjasama dalam hal administrasi pembayaran dan pelaporan hasil studi dari penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia.

LPDP dan perguruan tinggi mitra, selain bekerjasama dalam hal administrasi pembayaran dan pelaporan hasil studi penerima pendanaan beasiswa LPDP, dapat juga mengeksplorasi lebih dalam potensi-potensi kerjasama lainnya, seperti joint


(1)

Tabel III.32 Belanja Per Klasifikasi 2015

URAIAN JUMLAH

% TERHADAP

JUMLAH BELANJA

% TERHADAP

BEL LAYANAN

LAYANAN 1.404.584.350.000 98,02% 100,00%

Beasiswa 1.301.311.338.000

Operasional Beasiswa 57.705.027.000

Riset 42.041.456.000

Operasional Riset 2.668.704.000

Rehabilitasi Fas.Pendidikan 180.400.000

Operasional Rehabilitasi 677.425.000

OPERASIONAL 28.444.672.000 1,98% 2,03%

Dukungan Manejemen 5.839.548.000

Layanan Pengembangan Dana 4.281.421.000

Layanan Perkantoran 17.779.028.000

Per.Pengolah Data dan Komunikasi 327.675.000 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 217.000.000

TOTAL 1.433.029.022.000

2.6. Prakiraan Maju

2.6.1. Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja

DPPN hingga awal tahun 2015 adalah Rp15.842.996.028.893. Pada tahun 2015 tidak ada penambahan DPPN, sehingga dana pokok DPPN pada akhir tahun 2015 adalah sebesar Rp15.973.163.488.893 yang terdiri atas Rp15.842.996.028.893 yang merupakan saldo awal tahun 2015 dan Rp130.167.460.000 yang merupakan penambahan 10% dari PNBP Tahun Berjalan 2015. Dengan mengasumsikan bahwa tingkat imbal hasil tahun 2015 adalah sebesar inflation rate+3% untuk deposito dan

inflation rate+2% untuk obligasi, maka dapat diperoleh prakiraan maju pendapatan LPDP hingga tiga tahun ke depan dapat dilihat pada Tabel berikut.

Table III.33 Resume Prakiraan Maju Pendapatan Pagu Prognosa Pendapatan

2015 1.301.674.600.000

2016 1.409.139.233.140

2017 1.429.957.100.547

Sehubungan dengan tingkat imbal hasil LPDP pada tahun 2015 yakni inflation rate+3% untuk deposito dan inflation rate+2% untuk obligasi, maka LPDP melakukan justifikasi untuk keperluan forecasting asumsi tingkat imbal hasil untuk tahun 2015, 2016, dan 2017. Inflation rate yang digunakan dalam perhitungan PNBP tahun 2015 – 2017 tersebut merupakan sasaran inflasi rata – rata Bank Indonesia tahun 2013-2015 sebesar 4,4%. Penggunaan tingkat inflasi ini terkait erat dengan multiplier effectnya atas


(2)

BI rate, di mana jika inflasi naik yang disebabkan kelebihan uang beredar di masyarakat, maka Bank Indonesia akan berupaya untuk melakukan pengetatan jumlah uang beredar dengan menaikkan tingkat suku bunga. Begitupun keadaan apabila terjadi yang sebaliknya. Dengan begitu, tingkat inflasi sangat cocok dipertimbangkan sebagai dasar penentuan forecasting tingkat imbal hasil tahun 2015 – 2017.

Tabel III.34 Target Perbandingan Target Inflasi dan Aktual Inflasi Tahun Target Inflasi Inflasi Aktual (%, yoy)

2012 4.5+1% 4,30

2013 4.5+1% 8,38

2014 4.5+1% -

2015 4,4+1% -

Berdasarkan sasaran inflasi tersebut, untuk sementara LPDP menentukan asumsi tingkat imbal hasil untuk tahun 2016 – 2017 yakni 8,0% untuk deposito dan 6,4% untuk obligasi.

Sama dengan penentuan asumsi tingkat imbal hasil tahun 2013, forecasting untuk tahun 2014 – 2016 ini juga akan dituangkan dalam Investment Guidelines dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan keadan makroekonomi dan perbankan di Indonesia.

Prognosa belanja operasional untuk 3 (tiga) tahun ke depan diperoleh berdasarkan asumsi kenaikan 5.3% setiap tahun sesuai dengan indeks KPJM Aplikasi RKA-KL dari belanja operasional tahun sebelumnya kecuali untuk belanja modal berupa kendaraan bermotor, peralatan, fasilitas perkantoran dan gedung/bangunan yang tidak dianggarkan kembali mengingat ketersediaan barang modal tersebut yang telah dimiliki oleh LPDP.

Tabel III.35 Asumsi Kenaikan Volume Penyaluran

No Uraian 2015 2016 2017

1 Penyaluran Beasiswa:

1. Beasiswa Magister Dalam Negeri 2. Beasiswa Magister Luar Negeri 3. Beasiswa Doktor Dalam Negeri 4. Beasiswa Doktor Luar Negeri 5. Beasiswa Afirmasi

6. Beasiswa Tesis dan Disertasi Dalam dan Luar Negeri 7. Insentif Peringkat Kampus

4293 org 769 org 2497 org 79 org 515 org 360 org 51 org 22 org 5.320 org 816 org 1.124 org 204 org 204 org 437 org 290 org 146 org 4.013 org 698 org 1.396 org 105 org 244 org 524 org 348 org 175 org 2 Penyaluran Dana Riset 30 riset 40 riset 50 riset

3 Penyaluran Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan ± 5% dari Target PNBP

± 5% dari Target PNBP

± 5% dari Target PNBP

Dari asumsi prognosa belanja baik untuk belanja operasional maupun belanja penyaluran di atas, maka resume perkiraan belanja untuk tiga tahun ke depan adalah sebagai berikut:


(3)

Table III.36 Resume Prakiraan Maju Belanja

Uraian 2015 2016 2017

Total Belanja 1.222.050.474.000 1.390.007.601.000 2.225.049.858.725

2.6.2. Prakiraan Maju DPPN

DPPN sampai dengan akhir tahun 2015 diproyeksikan sebesar Rp15.973.394.508.893. Pada tahun 2016 dan tahun 2017 direncanakan terdapat tambahan DPPN sebesar Rp0. Dengan mempertimbangkan tambahan DPPN sebesar 10% dari total PNBP tahun berjalan, maka prakiraan maju DPPN pada tahun 2015 – 2017 dapat dilihat dalam tabel berikut:

Table III.37 Prakiraan Maju DPPN

Uraian 2015 2016 2017

Saldo awal 15.842.996.028.893 15.973.163.488.893 16.114.077.412.207

Tambahan APBN / APBN-P 0 0 0

Tambahan 10% dari PNBP 130.167.460.000 140.913.923.314 142.995.710.055

Saldo Akhir 15.973.163.488.893 16.114.077.412.207 16.257.073.122.262

3. AMBANG BATAS

Persentase ambang batas adalah besaran persentase realisasi belanja yang diperkenankan melampaui anggaran dalam DIPA BLU. Adapun besaran persentase ambang batas ditentukan dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLU. Dalam PP 23 tahun 2005 sebagaimana terakhir ubah dalam PP Nomor 74 tahun 2012, satuan kerja BLU penuh dapat menggunakan seluruh PNBP yang diperolehnya untuk kegiatan operasional. Untuk fleksibilitas anggaran LPDP, diusulkan ambang batas DIPA LPDP adalah sebesar 20%, sehingga dapat memudahkan LPDP apabila terdapat perubahan kebutuhan belanja untuk mendukung aktivitas penyaluran dananya.


(4)

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Asumsi yang Digunakan

Asumsi yang digunakan dalam penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Tahun 2015 adalah:

a. Beberapa asumsi yang diperkirakan akan mempengaruhi terhadap pengelolaan DPPN antara lain pertumbuhan ekonomi, inflasi dan nilai tukar. Dalam penyusunan RBA ini, digunakan asumsi APBN 2015, sebagai berikut:

1) Pertumbuhan ekonomi ditetapkan 5,2%, lebih rendah dibandingkan dengan asumsi APBNP 2014 sebesar 5,5%.

2) Inflasi sebesar 4,4%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan asumsi APBNP 2014 yang besarnya 5,3%.

3) Nilai tukar rupiah sebesar Rp11.900, lebih tinggi dibandingkan dengan asumsi APBNP 2014 yang besarnya Rp11.600.

4) Suku bunga SPN 3 Bulan sebesar 6,0%.

Untuk memproyeksikan hasil pengelolaan DPPN tahun 2015 (PNBP) menggunakan asumsi inflation rate + 3 untuk deposito dan inflation rate + 2 untuk obligasi. Sasaran inflasi yang digunakan yaitu inflasi dalam APBN 2015 sebesar 4,4%. Dengan asumsi ini, di tahun 2014 LPDP diproyeksikan dapat memperoleh PNBP sebesar Rp1.301.674.600.000.

b. Pada tahun 2015, dana yang disalurkan direncanakan sebesar Rp1.222.050.474.000 yang dirinci menjadi penyaluran beasiswa sebesar Rp1.042.356.538.000 pendanaan riset dan penghargaan hasil karya riset sebesar Rp61.148.531.000 dan last resort dana cadangan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam sebesar Rp14.946.000.000 operasional layanan Rp70.427.007.000 dan operasional manajemen Rp33.172.398.000.

2. Dana Kelolaan yang Bersumber dari APBN

Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) yang akan dikelola oleh LPDP sampai dengan akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp 15.617.700.000.000, sedangkan pada tahun 2014 diasumsikan tidak ada penambahan DPPN. Pada tahun 2015 diproyeksikan tidak terdapat tambahan. Perkembangan DPPN dapat dilihat pada rincian sebagai berikut:

- DPPN APBN 2010 Rp 1.000.000.000.000 - DPPN APBN 2011 Rp 2.617.700.000.000 - DPPN APBN/P 2012 Rp 7.000.000.000.000 - DPPN APBN 2013 Rp 5.000.000.000.000 - DPPN APBN 2015 Rp 0 Rp15.617.700.000.000


(5)

3. Pendapatan

Sumber pendapatan bagi BLU LPDP ada 2 (dua) jenis, yaitu pendapatan yang bersumber dari Rupiah Murni (RM) dan pendapatan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Tahun 2015 pendapatan LPDP yang bersumber dari RM berupa DPPN diasumsikan sebesar Rp0. Sedangkan target PNBP LPDP pada tahun 2015 adalah sebesar Rp1.301.674.600.000.

4. Belanja

Belanja LPDP terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu Belanja Operasional dan Penyaluran Dana (beasiswa, riset dan rehabilitasi fasilitas pendidikan). Pada tahun 2015 pagu LPDP sebesar:

a) Dana untuk beasiswa termasuk program kepemimpinan sebesar Rp1.301.311.338.000 yang terdiri atas penyaluran dana beasiswa Rp1.287.840.400.000 sebesar dan program kepemimpinan sebesar Rp13.470.938.000.

b) Dana untuk penyaluran pendanaan riset sebesar Rp42.041.456.000 yang terdiri atas penyaluran dana riset sebesar Rp41.991.456.000 dan penghargaan hasil karya riset sebesar Rp50.000.000.

c) Dana untuk last resort dana cadangan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam sebesar Rp180.400.000.

d) Belanja Operasional Pendukung Penyaluran Dana (direct cost) sebesar Rp 61.051.156.000.

e) Belanja Operasional Manajemen (indirect cost) sebesar Rp 10.120.969.000. f) Belanja Operasional Perkantoran sebesar Rp 17.779.028.000; dan

g) Belanja Modal sebesar Rp544.675.000

5. Prakiraan Maju a. DPPN

Total DPPN hingga tahun 2012 adalah Rp10.617.700.000.000. Pada tahun 2013 dialokasikan kembali DPPN sebesar Rp5.000 miliar. Sedangkan untuk tahun 2014 tidak ada penambahan DPPN. Untuk tahun 2015 diasumsikan tambahan DPPN sebesar Rp0. Selain itu, dialokasikan juga penambahan pokok DPPN yang berasal dari PNBP tahun berjalan sebesar 10% dari total PNBP. Sehingga akumulasi DPPN tahun 2015 adalah sebagai berikut:


(6)

Table IV.1 Prakiraan Maju DPPN

Uraian 2015 2016 2017

Saldo awal 15.842.996.028.893 15.973.163.488.893 16.114.077.412.207

Tambahan APBN / APBN-P 0 0 0

Tambahan 10% dari PNBP 130.167.460.000 140.913.923.314 142.995.710.055

Saldo Akhir 15.973.163.488.893 16.114.077.412.207 16.257.073.122.262

b. PNBP

Sesuai dengan kebijakan Dewan Penyantun, pengelolaan DPPN dilakukan pada instrumen-instrumen investasi yang berisiko rendah dan likuid berupa deposito dan obligasi. Target acuan pendapatan yang diharapkan (expected return) LPDP yaitu untuk deposito sebesar inflation rate + 3%, dan untuk obligasi sebesar inflation rate + 2%. Asumsi – asumsi yang digunakan dalam memproyeksikan PNBP tahun 2015 yaitu sebagai berikut:

a. Pencairan DPPN dilakukan pada bulan Januari 2015, b. Tingkat inflasi tahun 2015 adalah sebesar 4,4 %,

c. Pendapatan bunga/bagi hasil (baik dari Deposito maupun dari Obligasi Pemerintah) diterima LPDP setiap bulan (fix income).

Tabel IV.2 Prakiraan Maju PNBP

Uraian 2015

(Rp)

2016 (Rp)

2017 (Rp)

Proyeksi PNBP 1.301.674.600.000 1.409.139.233.140 1.429.957.100.547

c. Belanja

Dengan mengasumsikan belanja operasional (direct cost) naik 5.3% setiap tahun sesuai dengan indeks KPJM Aplikasi RKAKL, sedangkan asumsi belanja operasional (direct cost) naik 10% setiap tahun, maka total belanja adalah sebagai berikut:

Tabel IV.3 Prakiraan Maju Belanja Operasional (Indirect Cost)

Uraian 2015 2016 2017