Sumber : Dunn 2000 : 25
2.1.2 Implementasi kebijakan
Dari teori- teori proses kebijakan kita dapat melihat tiga kata kunci yakni “formulasi,
“implementasi”, dan “kinerja”. Setelah sebuah kebijakan diformulasikan, langkah selanjutnya tentu saja mengimplementasikan kebijakan tersebut. Mengenai implementasi kebijakan,
Nugroho 2008: 501 menyatakan : Rencana adalah 20 keberhasilan, implementasi adalah 60 sisanya, 20 sisanya adalah
bagaimana kita mengendalikan implementasi. Implementasi kebijakan adalah hal yang paling berat, karena di sini masalah-masalah yang kadang tidak dijumpai dalam konsep,
muncul di lapangan. Selain itu, ancaman utama, adalah konsistensi implementasi. Melihat bahwa implementasi merupakan tugas yang memakan sumber daya paling
besar, maka tugas implementasi kebijakan juga sepatutnya mendapatkan perhatian lebih. Terkadang dalam praktik proses kebijakan publik, terdapat pandangan bahwa implementasi
akan bisa berjalan secara otomatis setelah formulasi kebijakan berhasil dilakukan. Nugroho 2008: 484 menyatakan implementation myopia yang sering terjadi di Indonesia salah
satunya adalah “Selama ini kita anggap kalau kebijakan sudah dibuat, implementasi akan
Peramalan
Rekomendasi
Pemantauan
Penilaian
Universitas Sumatera Utara
“jalan dengan sendirinya””. Terkadang sumber daya sebagian besar dihabiskan untuk membuat perencanaan padahal justru tahap implementasi kebijakan yang seharusnya
memakan sumber daya paling besar, bukan sebaliknya. Implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat
mencapai tujuannya, tidak lebih dan kurang. Untuk mengimplementasikan kebijakan publik, maka ada dua pilihan langkah yang ada, yaitu langsung mengimplementasikan dalam bentuk
program-program atau melalui formulasi kebijakan derivate atau turunan dari kebijakan tersebut. Kebijakan publik dalam bentuk undang-undang atau Peraturan Daerah adalah jenis
kebijakan yang memerlukan kebijakan publik penjelas atau sering diistilahkan sebagai peraturan pelaksanaan. Kebijakan publik yang bisa langsung dioperasionalkan antara lain
Keputusan Presiden, Instruksi Presiden, Keputusan Menteri, Keputusan Kepala Daerah, Keptusan Kepala Dinas, dll Nugroho, 2008: 158-160.
Untuk menyimpulkan pengertian dari implementasi kebijakan penulis memilih pendapat dari Agus Purwanto yang mengemukakan bahwa implementasi intinya adalah
kegiatan untuk mendistribusikan keluaran kebijakan to deliver policy output yang dilakukan oleh para implementer kepada kelompok sasaran target group sebagai upaya untuk
mewujudkan tujuan kebijakan. Tujuan kebijakan diharapkan akan muncul manakala keluaran kebijakan policy output dapat diterima dan dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok
sasaran sehingga dalam waktu jangka panjang hasil kebijakan akan mampu diwujudkan Purwanto, 2012:21. Oleh karena itu, sebuah program kebijakan harus diimplementasikan
agar mempunyai dampak atau tujuan yang diinginkan.
2.1.3 Model-Model Implementasi Kebijakan