BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan, yang terletak di jalan T.B Simatupang No. 124 Pinang Baris Medan,
Sumatera Utara. Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai bulan Oktober 2010 sampai dengan Februari 2011.
III.2. Metode Penelitian III.2.1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan survei. Pendekatan survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang
dipelajari adalah dari sampel yang diambil dari populasi sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distributive dan hubungan-hubungan antar variabel yang
bersifat sosiologis maupun psikologis. Penelitian survei dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara
faktual dari suatu kelompok yang diteliti. Penelitian survei ini juga berupaya untuk mengetahui dan mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap
keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung.
37
Universitas Sumatera Utara
III.2.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian,
sehingga metode ini membutuhkan akumulasi data dasar. Metode ini bukan saja digunakan untuk memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi juga
menerangkan hubungan, menguji hipotesa-hipotesa, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan.
II.2.3. Sifat Penelitian
Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini bersifat deskriptif explanatory yang bertujuan untuk memperjelas kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta
hubungan antara variabel dengan variabel yang lain.
III.3. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiono 2005 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Karena tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosi dan motivasi kerja
terhadap kinerja pegawai Kanreg VI BKN Medan, maka populasi dalam penelitian ini dibatasi pada mereka yang berstatus Pegawai Negeri Sipil dan bekerja pada kantor
tersebut, baik yang menduduki jabatan struktural maupun yang menduduki jabatan fungsional. Dengan demikian populasi penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil Kanreg
VI BKN Medan yang sampai dengan Agustus 2010 berjumlah 130 orang.
Universitas Sumatera Utara
Sugiono 2005 menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Semakin kecil jumlah sampel yang
diperlukan akan semakin besar tingkat kesalahannya. Sebaliknya semakin besar sampel yang digunakan akan semakin kecil tingkat kesalahannya.
Umar 2008 menyatakan untuk menentukan minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, dapat digunakan rumus Slovin seperti
berikut:
Di mana: n = jumlah sampel
N = jumlah populasi e = persen ketidaktelitian dalam pengambilan sampel
Dengan mengambil persen ketidaktelitian sebesar 10 maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebesar 57 orang.
n = N
1 + N e
2
130 1+ 130. 0.1
2
n =
n = 57
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.1. Jumlah Populasi dan Sampel BagianBidang
Populasi Sampel
1. Bagian Umum 2. Bidang Pensiun
3. Bidang Mutasi 4. Bidang Inka
5. Bidang Bimtek 46
21 15
34 13
20 10
6 15
6
Jumlah 130
57 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah
III.4. Jenis dan Sumber Data
Data penelitian ini terdiri dari dua sumber, yakni data primer dan data sekunder.
1. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada responden yang
telah ditetapkan. 2.
Data sekunder diperoleh melalui dokumen dan statistik, berupa dokumen resmi yang terdapat pada instansi pemerintah, baik berupa peraturan
perundang-undangan maupun berupa data statistik yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
III.5. Teknik Mengumpulkan Data
Data primer diambil melalui kuisioner. Pada kuisioner digunakan skala likert yang diberi pilihan jawaban berkisar antara sangat setuju SS, setuju S, kurang
setuju KS, tidak setuju TS, sangat tidak setuju STS. Dalam hal ini pegawai
Universitas Sumatera Utara
Negeri Sipil Kanreg VI BKN Medan dapat memilih jawaban sesuai dengan kondisi objektif menurut persepsinya.
Nilai persepsi Pegawai Negeri Sipil Kanreg VI BKN Medan ini diukur dengan memberikan nilai jawaban terhadap lima alternatif jawaban yang bergerak
dari poin 5, 4, 3, 2, dan 1. Butir pernyataan pada angket adalah butir pernyataan positif dan negatif. Nilai untuk butir positif adalah 5 untuk jawaban sangat setuju
SS, 4 untuk jawaban setuju S, 3 untuk jawaban kurang setuju KS, 2 untuk jawaban tidak setuju TS, dan 1 untuk jawaban sangat tidak setuju STS. Sebaliknya
untuk butir negatip adakah 1 untuk jawaban sangat setuju SS, 2 untuk jawaban setuju S, 3 untuk jawaban kurang setuju KS, 4 untuk jawaban tidak setuju TS,
dan 5 untuk jawaban sangat tidak setuju STS. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui teknik checklist membuat
catatan-catatan dari sejumlah data yang dibutuhkan dalam rangka mendukung objektivitas dan keakuratan penelitian ini.
III.6. Identifikasi dan Defenisi Operasional Variabel III.6.1. Identifikasi dan Definisi Variabel Hipótesis Pertama
Pada hipotesis pertama, variabel-variabel yang digunakan sebagai berikut: a.
Variabel Terikat Dependent Variable dengan simbol Y, yaitu Kinerja Pegawai pada Kantor Regional VI BKN.
Universitas Sumatera Utara
b. Variabel Bebas Independent Variable dengan simbol X, yaitu terdiri dari
Kecerdasan Emosional dan Motivasi Kerja Pegawai pada Kantor Regional VI BKN.
Definisi operasional dalam pengujian hipotesis pertama sebagai berikut: 1.
Kecerdasan Emosional X
1
Kecerdasan emosional adalah, kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri,
mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain. Indikator 1 memahami perasaan orang lain, 2 mengelola konflik, dan
3 tenang dalam menghadapi permasalahan. 2.
Motivasi Kerja X
2
Motivasi kerja adalah dorongan kerja yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar pegawai mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi
dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Indikator 1 dorongan untuk berprestasi, 2 inisiatif, dan 3 optimisme.
3. Kinerja Pegawai Y
1
Penampilan kerja atau unjuk kerja individu sesuai dengan tanggung jawabnya dalam
mencapai tujuan
organisasi. Indikator
1 kualitas
kerja, 2 pengetahuan tentang pekerjaan, dan 3 kuantitas kerja.
Variabel-variabel yang telah dioperasionalisasikan dalam penelitian ini terdapat pada Tabel III.2 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
No Variabel
Definisi Indikator
Pengukuran
1. KECERDASAN
EMOSIONAL X
1
Kemampuan untuk
mengenali, mengelola,
dan mengekspresikan
dengan tepat,
termasuk untuk
memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina
hubungan dengan orang lain. 1. Mampu memahami
perasaan orang lain 2. Mampu mengelola konflik
3. Tenang menghadapi permasalahan
Skala Likert
2. MOTIVASI
KERJA X
2
Pemberian sesuatu
yang menimbulkan
semangat atau
dorongan kerja yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar
mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala
daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
1.Dorongan untuk berprestasi, 2. Memiliki Inisiatif
3. Optimisme Skala Likert
3. KINERJA
PEGAWAI Y
Unjuk kerja individu sesuai dengan tanggung jawabnya dalam mencapai
tujuan organisasi. 1. Kualitas Kerja,
2. Pengetahuan tentang Pekerjaan,
3. Kuantitas Kerja, Skala Likert
III.6.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
Pada hipotesis kedua variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: a.
Variabel Terikat Dependent Variable dengan simbol Y, yaitu Kecerdasan Emosional Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Regional VI BKN.
b. Variabel Bebas Independent Variable dengan simbol X, yaitu terdiri dari
Kesadaran Diri, Pengendalian Diri, dan Empati Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Regional VI BKN.
Definisi operasional dalam pengujian hipotesis kedua sebagai berikut: 1.
Kesadaran Diri X
1
Kesadaran diri adalah kemampuan seorang pegawai untuk memahami perasaan sendiri, berpendapat positif terhadap orang lain, kemampuan diri,
serta percaya pada diri sendiri.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengaturan Diri X
2
Pengaturan diri adalah kemampuan seorang pegawai untuk tetap tenang dalam menghadapi permasalahan, keterbukaan, dan berpikiran jernih, dengan segala
daya upayanya untuk mencapai tujuan. 3.
Empati X
3
Empati merupakan kemampuan seorang pegawai untuk memahami orang lain dengan cara mendengarkan secara baik, responsif, memahami perasaan orang
lain, dan mendorong memperbaiki kinerja. 4.
Kecerdasan Emosional Y Kecerdasan emosional adalah, kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan
mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain.
Indikator 1 memahami perasaan orang lain, 2 mengelola konflik, dan 3 tenang dalam menghadapi permasalahan.
Variabel-variabel yang telah dioperasionalisasikan dalam penelitian ini terdapat pada Tabel III.3 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.3. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
No Variabel
Definisi Indikator
Pengukuran
1. KESADARAN
DIRI X1
Kemampuan seorang
pegawai untuk memahami perasaan sendiri,
berpendapat positif terhadap orang lain, kemampuan diri, serta percaya
pada diri sendiri. 1. Merasakan senang atau sedih
2. Berprasangka baik 3. Yakin dapat melaksanakan
tugas dengan baik Skala Likert
2. PENGATURAN
DIRI X2
Kemampuan seorang
pegawai untuk
tetap tenang
dalam menghadapi
permasalahan, keterbukaan, dan berpikiran jernih
dengan segala daya upayanya untuk mencapai tujuan.
1. Tenang dalam menghadapi masalah
2. Transparansi 3. Berpikir jernih
Skala Likert
3. EMPATI
X3 Kemampuan
seorang pegawai
untuk memahami orang lain dengan cara mendengarkan secara baik,
responsif, memahami
perasaan orang
lain, dan
mendorong memperbaiki kinerja.
1. Mendengarkan dengan baik 2. Responsif
3. Memahami perasaan orang lain
4. Dorongan memperbaiki kinerja
Skala Likert
4. KECERDASAN
EMOSIONAL Y
Kemampuan untuk
mengenali, mengelola, dan mengekspresikan
dengan tepat,
termasuk untuk
memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina
hubungan dengan orang lain
.
1. Mampu memahami perasaan orang lain
2. Mampu mengelola konflik 3. Tenang menghadapi
permasalahan Skala Likert
III.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas III.7.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas ini dilakukan
pada 30 orang Pegawai Negeri Sipil Kanreg VI BKN Medan diambil di luar sampel penelitian. Pegawai Negeri Sipil Kanreg VI BKN Medan menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang ada. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kanreg VI BKN Medan untuk uji
Universitas Sumatera Utara
coba dilakukan pada 30 orang, agar distribusi skor nilai akan lebih mendekati kurva normal.
Untuk menentukan validitas digunakan teknik korelasi product moment dengan bantuan perangkat lunak SPSS 15. Nilai validitas dapat dilihat pada kolom
Corrected Item-Total Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik r kritik r tabel maka instrumen tersebut dikatakan valid. Angka
kritik pada penelitian ini adalah N-2=30-2=28 dengan taraf signifikan 5 maka angka kritik untuk uji validitas pada penelitian ini adalah 0,361.
Hasil pengujian validitas instrumen variabel kinerja dapat dilihat pada Tabel III.4 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Pegawai
No Butir Instrumen
Corrected Item-Total
Correlation Critical
Value Keterangan
1 Setiap pekerjaan saya selesaikan tanpa ada
kesalahan
0.1489 0,361
Not Valid
2 Saya tidak meninggalkan pekerjaan, sebelum
menyelesaikannya dengan baik 0.4011
0,361 Valid
3 Saya bersaing dengan teman, dalam
meningkatkan ketepatan dan hasil kerja
0.1683 0,361
Not Valid
4 Dalam menyelesaikan tugas saya
mengutamakan ketelitian agar hasil kerja saya optimal
0.4135 0,361
Valid 5
Saya dapat menyelesaikan semua yang menjadi tugas saya
0.2176 0,361
Not Valid
6 Saya menerima tugas lebih banyak dari rekan
kerja yang lain 0.5178
0,361 Valid
7 Tugas yang saya selesaikan lebih cepat dari
jadwal seharusnya
0.3230 0,361
Not Valid
8 Saya hanya mengerjakan pekerjaan yang bisa
saya kerjakan 0.5448
0,361 Valid
9 Saya dapat mencapai standar kerja yang
diinginkan pimpinan
0.1200
0,361
Not Valid
10 Saya dapat menyelesaikan tugas saya sesuai
waktu yang telah ditentukan
0.1899 0,361
Not Valid
11 Saya melaksanakan semua tugas sesuai dengan
SOP standar operasional prosedur 0.4210
0,361 Valid
12 Dalam bekerja, saya lebih mementingkan hasil
akhir dari pada proses walaupun melanggar aturan yang berlaku
0.5526 0,361
Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah
Berdasarkan Tabel III.4 di atas, diperoleh hasil pengujian instrumen dari variabel kinerja pegawai terdapat 6 butir instrumen yang memiliki nilai lebih besar
dari 0,361. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat 6 butir instrumen variabel kinerja pegawai yang valid dan dapat digunakan dalam penelitian yaitu butir
instrumen nomor 2, 4, 6, 8, 11, dan 12.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian validitas instrumen variabel kecerdasan emosional dapat dilihat pada Tabel III.5 sebagai berikut:
Tabel III.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kecerdasan Emosional
No Butir Instrumen
Corrected Item-Total
Correlation Critical
Value Keterangan
1 Saya melayani tamu dengan tenang
0.4040 0,361
Valid 2
Saya tetap melayani tamu dengan sabar walaupun ia sedang marah
0.5636 0,361
Valid 3
Saya merasa sedih apabila tidak bisa membantu memecahkan masalah orang lain
0.3117 0,361
Not Valid
4 Saya mengembangkan cara-cara yang efektif
dalam menyelesaikan konflik di kantor 0.5202
0,361 Valid
5 Saya mengintrospeksi diri sendiri ketika atasan
saya sedang memarahi saya 0.3979
0,361 Valid
6 Saya memandang positif setiap konflik yang
terjadi dalam pekerjaan 0.4542
0,361 Valid
7 Saya menganalisis masalah yang timbul dalam
bekerja secara hati-hati 0.4701
0,361 Valid
8 Saya tetap bersikap tenang dan sabar dalam
menghadapi permasalahan yang rumit 0.3740
0,361 Valid
9 Saya mendiskusikan ataupun meminta saran
dan pendapat teman dalam memecahkan permasalahan pekerjaan yang saya hadapi
0.6179 0,361
Valid 10
Saya mampu bersikap dan berperilaku positif dalam bekerja
0.3250
0,361
Not Valid
11 Sebagai PNS saya mengembangkan diri untuk
selalu berprestasi
0.1401 0,361
Not Valid
12 Saya menyadari tugas saya sebagai pelayan
masyarakat yang harus dapat melayani dengan baik
0.0143 0,361
Not Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah
Berdasarkan Tabel III.5 di atas, diperoleh hasil pengujian instrumen dari variabel kecerdasan emosional terdapat 8 butir instrumen yang memiliki nilai lebih
besar dari 0,361. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat 8 butir instrumen
Universitas Sumatera Utara
variabel kecerdasan emosional yang valid dan dapat digunakan dalam penelitian yaitu butir instrumen nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Hasil pengujian validitas instrumen variabel motivasi kerja dapat dilihat pada Tabel III.6 sebagai berikut:
Tabel III.6. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi Kerja
No Butir Instrumen
Corrected Item-Total
Correlation Critical
Value Keterangan
1 Saya menyusun rencana-rencana kerja setiap
bulan untuk tercapainya tujuan organisasi
0.2365 0,361
Not Valid
2 Saya bekerja keras untuk mencapai hasil yang
lebih baik dalam setiap pekerjaan 0.4036
0,361 Valid
3 Saya berkeinginan meningkatkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi 0.8321
0,361 Valid
4 Saya berusaha menjadi yang terbaik dalam
menyelesaikan pekerjaan 0.8290
0,361 Valid
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas pokok terlebih
dahulu agar tepat pada waktunya
0.3273 0,361
Not Valid
6 Saya menyelesaikan semua pekerjaan di kantor
tepat waktu, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari
0.3102 0,361
Not Valid
7 Saya berusaha menambah pengetahuan baru
untuk meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja
0.6575 0,361
Valid 8
Sebelum bekerja saya membuat catatan kecil tentang rencana yang akan saya kerjakan
0.8290 0,361
Valid 9
Saya mendapat kesempatan untuk meningkatkan kemampuan saya dalam memajukan organisasi
0.8201 0,361
Valid 10
Keinginan saya dalam melaksanakan tugas pekerjaan sangat tinggi
0.4902 0,361
Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah
Berdasarkan Tabel III.6 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel motivasi kerja terdapat 7 butir instrumen yang memiliki nilai lebih besar
dari 0,361. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat 7 butir instrumen variabel
Universitas Sumatera Utara
motivasi kerja yang valid dan dapat digunakan dalam penelitian yaitu butir instrumen nomor 2, 3, 4, 7, 8, 9, dan 10.
Hasil pengujian validitas instrumen variabel kesadaran diri dapat dilihat pada Tabel III.7 sebagai berikut:
Tabel III.7. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kesadaran Diri
No Butir Instrumen
Corrected Item-Total
Correlation Critical
Value Keterangan
1 Saya yakin pasti berhasil dalam mencapai apa
yang saya cita-citakan 0.8616
0,361 Valid
2 Saya tetap melaksanakan tugas dengan baik,
walaupun sering disalahkan oleh atasan saya 0.8597
0,361 Valid
3 Membantu teman kerja dalam melaksanakan
tugasnya akan menurunkan prestasi kerja saya
0.3614 0,361
Not Valid
4 Saya tidak merasa rendah diri bila mengalami
kegagalan dalam menjalankan tugas pekerjaan 0.5859
0,361 Valid
5 Saya memiliki peluang dan kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan dan kemampuan saya
0.3190 0,361
Not Valid
6 Dalam bekerja, saya berusaha patuh kepada
semua aturan yang berlaku 0.8597
0,361 Valid
7 Jika menghadapi suatu masalah dalam
pekerjaan, saya berusaha untuk segera mengatasinya
0.8597 0,361
Valid 8
Saya yakin dapat melaksanakan tugas yang diberikan sewaktu-waktu
0.1694 0,361
Not Valid
9 Saya mempunyai keterampilan dalam
menyelesaikan pekerjaan di kantor
0.1578
0,361
Not Valid
10 Tugas dan tanggung jawab yang diberikan
kepada saya sesuai dengan pendidikan dann kemampuan saya
0.4580 0,361
Valid 11
Dalam bekerja saya selalu mendengarkan dan mempertimbangkan kata hati dan nurani saya
0.1921
0,361
Not Valid
12 Saya memiliki keterlibatan yang tinggi dalam
pekerjaan saya
0.1422
0,361
Not Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel III.7 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel kesadaran diri terdapat 6 butir instrumen yang memiliki nilai lebih besar
dari 0,361. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat 6 butir instrumen variabel kesadaran diri yang digunakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian yaitu
butir instrumen nomor 1, 2, 4, 6, 7, dan 10. Hasil pengujian validitas instrumen variabel pengaturan diri dapat dilihat pada
Tabel III.8 sebagai berikut:
Tabel III.8. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pengaturan Diri
No Butir Instrumen
Corrected Item-Total
Correlation Critical
Value Keterangan
1 Saya mencari informasi jika menemukan suatu
permasalahan yang timbul secara tiba-tiba
0.2835 0,361
Not Valid
2 Saya tetap menjalin kerjasama yang baik
dengan rekan kerja, walaupun rekan kerja saya tidak menyukai saya
0.3550 0,361
Not Valid
3 Saya bekerjasama dengan pegawai lain dalam
memecahkan permasalahan dalam pekerjaan 0.4074
0,361 Valid
4 Saya dapat membedakan masalah kantor
dengan masalah keluarga 0.5229
0,361 Valid
5 Kewenangan yang jelas diberikan kepada saya
akan membuat saya melakukan pekerjaan dengan optimal
0.5889 0,361
Valid 6
Saya akan menyampaikan keluhan saya langsung kepada atasan saya, jika saya merasa
tidak nyaman dalam melaksanakan tugas 0.4123
0,361 Valid
7 Saya berusaha bekerja dengan jujur dan apa
adanya
0.1569 0,361
Not Valid
8 Saya berusaha menyampaikan pendapat dan
keinginan saya sesuai dengan apa adanya
0.0544
0,361
Not Valid
9 Saya bekerja hanya untuk mencari nafkah saja
0.6061 0,361
Valid 10
Dengan berpikir secara jernih, saya dapat menyelesaikan semua permasalahan
0.5132 0,361
Valid 11
Saya berusaha mengambil sisi positif, jika saya mengalami kegagalan
0.4468 0,361
Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel III.8 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel pengaturan diri terdapat 7 butir instrumen yang memiliki nilai lebih
besar dari 0,361. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat 7 butir instrumen variabel pengaturan diri yang diperoleh valid dan dapat digunakan dalam penelitian
yaitu butir instrumen nomor 3, 4, 5, 6, 9, 10, dan 11. Hasil pengujian validitas instrumen variabel empati dapat dilihat pada Tabel
III.9 sebagai berikut:
Tabel III.9. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Empati
No Butir Instrumen
Corrected Item-Total
Correlation Critical
Value Keterangan
1 Mendengarkan pendapat orang lain dengan
seksama memudahkan saya memahami pemikiran orang secara tepat
0.4427 0,361
Valid 2
Saya mendengarkan keluhan pelanggan dengan sabar sehingga pelanggan merasa tenang
0.8605 0,361
Valid 3
Apabila ada tamu yang komplain atas pelayanan yang saya berikan saya berusaha untuk
mendengarkan semua keluhannya
0.1211 0,361
Not Valid
4 Apabila prestasi kerja saya rendah, maka saya
akan mengoreksi apa saja yang telah saya lakukan untuk memperbaiki kinerja saya
0.8595 0,361
Valid 5
Saya berusaha terbuka menerima saran dan masukan dari orang lain
0.1689
0,361
Not Valid
6 Dalam berkomunikasi, saya berusaha memperoleh
umpan balik dari lawan bicara
0.1469
0,361
Not Valid
7 Jika dibutuhkan, saya bersedia bekerja di luar jam
kerja lembur 0.5811
0,361 Valid
8 Saya siap meninggalkan keluarga dalam rangka
melaksanakan pekerjaan saya
0.3101 0,361
Not Valid
9 Saya berusaha mengantisipasi perubahan yang
terjadi dalam organisasi 0.8595
0,361 Valid
10 Saya merasa sedih apabila ada tamu yang merasa
kurang puas atas pelayanan saya
0.2157 0,361
Not Valid
11 Saya akan membantu dengan senang hati
pekerjaan teman saya, apabila ia memintanya 0.8595
0,361 Valid
12 Setiap hari saya berusaha meluangkan waktu
untuk menilai pekerjaan yang sudah saya lakukan
0.2298 0,361
Not Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel III.9 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel empati terdapat 6 butir instrumen yang memiliki nilai lebih besar dari
0,361. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat 6 butir instrumen variabel empati yang diperoleh valid dan dapat digunakan dalam penelitian yaitu butir
instrumen nomor 1, 2, 4, 7, 9, dan 11.
III.7.2. Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran maka dilakukan uji reliabilitas Ghozali, 2005. Pengukuran
reliabilitas dilakukan dengan cara One Shot. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Nunnally dalam Ghozali,
2005. Uji reliabilitas ini dilakukan pada 30 orang di luar responden.
Tabel III.10. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Variabel
Alpha Cronbach’s
N of Item Keterangan
Kinerja Pegawai Kecerdasan Emosional
Motivasi Kerja Kesadaran Diri
Pengaturan Diri Empati
0,6898 0,7104
0,8514 0,7987
0,7135 0,7882
12 12
10 12
11 12
6 butir reliabel 8 butir reliabel
7 butir reliabel 6 butir reliabel
7 butir reliabel 6 butir reliabel
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Dari Tabel III.10 di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas
menunjukkan alpha cronbach’s lebih besar dari 0,6 maka dapat dinyatakan instrumen tersebut layak untuk digunakan dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
III.8. Model Analisis Data III.8.1. Uji Hipotesis Pertama
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linear Berganda Multiple Regression dengan model sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+b
2
X
2
+ å Di mana:
Y = Kinerja Pegawai X
1
= Kecerdasan Emosional X
2
= Motivasi Kerja a = Konstanta
b
1
= Koefisien regresi kecerdasan emosional b
2
= Koefisien regresi motivasi kerja å
= Variabel yang tidak diteliti Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan
95 atau á = 0,05. 1. Uji F uji serempak
Pengujian hipotesis untuk Uji F uji serempak dilakukan untuk melihat pengaruh secara serempak variabel-variabel bebas X
1
dan X
2
terhadap variabel terikat Y yaitu kinerja pegawai. Penguji hipotesis yang digunakan dalam uji secara
simultan adalah sebagai berikut: H
: b
1
, b
2
= 0 kecerdasan emosional dan motivasi kerja secara serempak tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Regional VI BKN Medan.
Universitas Sumatera Utara
H
1
: b
1
, b
2
≠ 0 kecerdasan emosional dan motivasi kerja secara serempak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Regional VI BKN Medan.
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara serempak bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam
hal ini F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
dengan syarat sebagai berikut: Jika F
hitung
F
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak, pada á = 5 Jika F
hitung
F
tabel
maka H ditolak dan H
1
diterima, pada á = 5 2. Uji t uji partial
Pengujian hipotesis untuk uji t uji partial dilakukan untuk melihat pengaruh secara partial masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Penguji
hipotesis yang digunakan dalam uji secara partial adalah sebagai berikut: H
: b
1
, b
2
= 0 kecerdasan emosional dan motivasi kerja secara partial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Regional VI BKN Medan.
H
1
: b
1
, b
2
≠ 0 kecerdasan emosional dan motivasi kerja secara partial berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Regional VI BKN Medan.
Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu:
F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak pada á = 0,025 F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak pada á = 0,025
Universitas Sumatera Utara
III.8.2. Uji Hipotesis Kedua
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linear Berganda Multiple Regression dengan model sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+b
2
X
2
+ b
3
X
3
+å Di mana:
Y = Kecerdasan Emosional Y X
1
= Kesadaran diri X
2
= Pengaturan diri X
3
= Empati a = Konstanta
b
1
= Koefisien regresi kesadaran diri b
2
= Koefisien regresi pengaturan diri b
3
= Koefisien regresi empati å
= Variabel yang tidak diteliti Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan
95 atau á = 0,05. 1. Uji F uji serempak
Pengujian hipotesis untuk Uji F uji serempak dilakukan untuk melihat pengaruh secara serempak variabel-variabel bebas X
1,
X
2
dan X
3
terhadap variabel terikat Y yaitu kecerdasan emosinal. Penguji hipotesis yang digunakan dalam uji
secara simultan adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H : b
1
, b
2,
b
3
= 0 kesadaran diri, pengaturan diri dan empati secara serempak tidak berpengaruh terhadap kecerdasan emosional di Kantor Regional VI BKN Medan.
H
1
: b
1
, b
2,
b
3
≠ 0 kesadaran diri, pengaturan diri dan empati secara serempak berpengaruh terhadap kecerdasan emosional di Kantor Regional VI BKN Medan.
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara serempak bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam
hal ini F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
dengan syarat sebagai berikut: Jika F
hitung
F
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak, pada á = 5 Jika F
hitung
F
tabel
maka H ditolak dan H
1
diterima, pada á = 5 2. Uji t uji partial
Pengujian hipotesis untuk uji t uji partial dilakukan untuk melihat pengaruh secara partial masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Penguji
hipotesis yang digunakan dalam uji secara partial adalah sebagai berikut: H
: b
1
, b
2,
b
3
= 0 kesadaran diri, pengaturan diri dan empati secara partial tidak berpengaruh terhadap kecerdasan emosional di Kantor Regional VI BKN Medan.
H
1
: b
1
, b
2,
b
3
≠ 0 kesadaran diri, pengaturan diri dan empati secara partial berpengaruh terhadap kecerdasan emosional di Kantor Regional VI BKN Medan.
Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu:
F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak pada á = 0,025 F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak pada á = 0,025
Universitas Sumatera Utara
III.9. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis yang menggunakan analisis regresi, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang dimaksudkan untuk memastikan
bahwa model regresi linier berganda dapat digunakan. Adapun pengujian asumsi klasik meliputi:
III.9.1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Untuk pengujian normalitas data, menurut pendapat Ghozali 2005 menyatakan bahwa, jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh
dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
III.9.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinierietas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka
terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi gejala multikolinieritas, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Dengan melakukan analisis koefisien korelasi antara variabel bebasnya.
Apabila terdapat koefisien korelasi yang tinggi umumnya di atas 0,90 maka dapat diprediksi akan terjadi multikolinieritas.
b. Dengan melihat toleransi variabel dan variance inflation factor VIF. Jika
nilai variance inflation factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai toleransi tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari
multikolinieritas.
III.9.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN