Universitas Sumatera Utara dari  operator,  jarum  akan  terus  menembus  hingga  bagian  luar  yang  keras  dari
tulang  yang  disebut  dengan  bony  cortex  hingga  kemudian  sampai  di  ruang marrow  dengan  jarak  tidak  lebih  dari  1cm.    Setelah  itu  syringe  dipasang  pada
jarum dan digunakan untuk mengaspirasi cairan bone marrow.
c. Pembuatan Apusan
Slide  apusan  bone  marrow  yang  didapat  melalui  proses  aspirasi  dibuat oleh mereka yang ahli dibidangnya seperti teknisi hematopatologis. Tetesan kecil
dari  sampel  diletakkan  pada  kaca  slide  selanjutnya  dapat  dipersiapkan  dalam berbagai  cara  namun  tetap  dengan  tujuan  yang  sama  yaitu  mengevaluasi  bone
marrow. Apusan  bone  marrow  adalah  pembuatan  sediaan  paling  sederhana  yang
mirip dengan pembuatan apusan darah tepi. Satu tetes sampel diletakkan 1cm dari ujung kaca slide yang sudah diberi label diujungnya yang berlawanan. Kemudian
ambil  kaca  slide  kedua  yang  diposisikan  membentuk  sudut  30
o
dari  kaca  slide pertama lalu didorong hingga ujung berlawanan secara mulus dan cepat.
Cara  lainnya  adalah  dengan  metode  squash  preparation,  cover  slip method, dan touch prints dengan indikasi dan tampilan yang berbeda-beda.
Pewarnaan  standard  yang  digunakan  untuk  evaluasi  awal  adalah  Wright atau  May-Grunwald-Giemsa  staining  yang  menonjolkan  detail  sitologis.
Pewarnaan lainnya dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Seperti Prussian blue untuk  besi  pada kasus  yang dicurigai  sebagai  hemosiderosis.  Sudan Black B dan
leukocyte alkaline phosphatase digunakan dalam kategorisasi AML.
2.7.2. Bone marrow Biopsy Trephine Biopsy
Biopsi  bone  marrow  dilakukan  dengan  mengambil  jaringan  lunak  yang disebut  marrow  dari  dalam  tulang.  Sama  seperti  aspirasi  bone  marrow,  sampel
yang  biasa  dipakai  adalah  marrow  yang  berasal  dari  tulang  pinggul.  Namun pengambilan  marrow  dari  sternum  tidak  dilakukan  pada  proses  biopsi  karena
resiko terhadap kerusakan pembuluh darah, paru-paru dan jantung sangat besar.
Universitas Sumatera Utara Berbeda  dengan  sampel  bone  marrow  yang  didapat  melalui  proses
aspirasi,  jaringan  bone  marrow  yang  didapat  melalui  proses  biopsi  digunakan dalam studi mengenai selularitas keseluruhan dari marrow, deteksi lesi-lesi fokal,
dan peningkatan infiltrasi oleh berbagai sumber patologi lainnya. Biopsi dilakukan dengan prosedur yang sama dengan proses aspirasi bone
marrow hanya saja dengan ukuran jarum yang lebih besar. Jarum yang digunakan disebut dengan  trephine  needle. Jarum ditembuskan dan tertahan di  bony cortex.
Dengan cara yang sama yaitu gerakan memutar, jarum akan mampu mendapatkan sampel berupa bagian padat dari bone marrow.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka  konsep  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  gambaran kesimpulan  Bone  Marrow  Puncture  pada  penderita  Leukemia  di  RSUP  Adam
Malik Medan dari bulan Januari sampai Desember 2011. Berdasarkan  latar  belakang  dan  tinjauan  pustaka,  maka  kerangka  konsep
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Penderita Leukemia Hasil Bone Marrow
Puncture Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
3.2. Defenisi Operasional
Penderita  leukemia  adalah  pasien  yang  dinyatakan  menderita  leukemia berdasarkan  diagnosis  dokter  RSUP  Haji  Adam  Malik  Medan  yang  tercatat  di
rekam medis tanpa memperhatikan jenis leukemia yang dideritanya. Hasil  Bone  Marrow  Puncture  adalah  hasil  pemeriksaan  sediaan  apusan
bone marrow yang didapat melalui proses aspirasi. Cara pengukuran hasil BMP adalah dengan analisis data rekam medis dari
pemeriksaan  sediaan  apusan  bone  marrow  penderita  leukemia  yang  dirawat  di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2011.
Alat  ukur  yang  digunakan  adalah  data  rekam  medis  yang  menunjukkan kesimpulan pemeriksaan apusan bone marrow penderita leukemia.
Hasil  pengukuran  yang  diperoleh  adalah  jenis-jenis  gambaran  sediaan apusan  bone  marrow  pada  penderita  leukemia  yang  diklasifikasikan  menurut
varian  morfologis  sel  blast  yang  terdapat  di  bone  marrow-nya,  berdasarkan klasifikasi  menurut  FAB  French-American-British  dengan  pengukuran  berupa
skala nominal.